Anda di halaman 1dari 100

Prodi: Teknik Arsitektur

PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR
2

KONSEP ARSITEKTUR ISLAM


1

ISLAM SEBAGAI
PEMBENTUK KOTA & ARSITEKTUR
o Agama Islam dan pengaruhnya terhadap masyarakat
dan kebudayaan Timur Tengah mempengaruhi segala
aspek kehidupan masyarakat Muslim adalah salah satu
unsur karakteristik yang membentuk kota-kota di
wilayah ini dgn bentuk2 arsitekturalnya.
o Sejalan dengan perkembangan waktu arsitektur Timur
Tengah pada periode perkembangan agama Islam
dipandang sebagai arsitektur Islam atau arsitektur
Muslim.
o Para orientalis, para ahli agama, bahasa dan budaya
dari Timur Tengah beranggapan bahwa Islam faktor
pembentuk kehidupan penduduk termasuk lingkungan
perkotaan & arsitektur.
2

o Kota2 dipandang sebagai manifestasi dari ajaran2


agama sehingga struktur dan bentuk arsitektur Islam
mencerminkan agama Islam.
o Islam adalah agama kota karena para penganut yang
patuh terhadap syarat dalam Al Qur`an dan syariah
sebagian besar berada di kota (Brunn dan Williams,
1993).
o Dasar hukum Islam yaitu Al Qur`an, Hadist dan
Syariah mengilhami perkembangan kota >> Kota-kota
Islam lahir dari jantung jazirah Arab yang dipengaruhi
oleh tradisi-tradisi lokal pra-Islam dan praktek2
bangunan.
o Unsur-unsur tradisi yang tidak sesuai dengan Islam
dilarang dan sebaliknya yang sesuai dimodifikasi >>
menjadi bagian dari pada peradaban Islam.
3

PERKEMBANGAN BENTUK KOTA ISLAM


Perkembangan bentuk kota Islam dapat
dikaji dalam tiga hal antara lain :
o Bentuk asal
o Kota organik
o Kota terencana

1. Bentuk asal
Terdapat tiga bentuk asal kota Islam yaitu:

Pertama dan kedua adalah permukiman dengan


pertumbuhan organikseperti Erbil atau kota2
perencanaan Yunani-Romawi yang terdapat di
Damaskus, yg kemudian diambil alih oleh
kerajaan Muslim
ketika memperluas pengaruhnya.
Ketiga adalah kota-kota yang dibangun oleh
tentara Muslim, seperti yang terdapat di Tunisia
5

2. Kota Organik
Selain dari pada fasilitas terpenting seperti
Mesjid Besar dan mesjid-mesjid lainnya serta
bangunan ibadah lainnya dapat diperkirakan bentuk
kota-kota di Timur Tengah tidak banyak perubahan
dengan perkembangan agama Islam.
Perkecualian dengan kota-kota di sebelah utara
yang mempunyai iklim dingin, berdasarkan lokasinya
mereka telah menerapkan perancangan kota
berdasarkan kaidah kehidupan pribadi seperti
halaman dalam dan bentuk tampak rumah yang
berhadapan dengan jalan.
6

3. Kota Terencana

Dampak dari perkembangan kerajaan Islam


mempengaruhi bentuk kota2 di Timur Tengah &
kota-kota lainnya yg menjadi jajahannya.
Juga kota2 pra-Islam yang dibangun oleh
bangsa Yunani & Romawi (Greko-Roman) yg
Berubah & berkembang sangat drastis.
Sebagai contoh, Damaskus dan Alexanria
adalah beberapa kota yang dipengaruhi oleh
peradaban Greko-Roman.
7

KOMPONEN KOTA ISLAM

Bentuk kota Islam dapat dikaji dari bagian karateristik


dan komponen kota serta bangunan-bangunan utama.
Berdasarkan pendapat Al Maqdisi (geografer Arab), hirarki
permukiman disusun sbb :
o Amsar
o Qasabat
o Mudun
o Qura

>> Metropolis
>> ibukota provinsi
>> kota provinsi, kota utama distrik atau
kota pasar
>> desa

MODEL BENTUK KOTA ISLAM


o Pandangan Barat >> berdasarkan modelnya,
Kota Muslim tdk mempunyai bentuk & berupa
kumpulan
massa
bangunan
yg
membingungkan.
o Hukum Islam tdk mengenal pemisahan atau
status khusus utk kota2 atau warga kotanya.
o Semua warga kota dianggap mempunyai
kedudukan yg sama terhadap hukum yg
berlaku. Raja, kepala suku, bangsawan &
rakyat biasa punya kedudukan yg sama dlm
kegiatan ritual Islam.
9

MODEL BENTUK KOTA ISLAM


o Tuntutan bermasyarakat dlm Islam menjadikan
kaum Muslim tinggal berdekatan satu sama
lain
o Lorong2 yg berkelok-kelok & ruang terbuka
bersama berkembang karena tdk ada otoritas
sipil utk mencegah pelanggaran rumah ke
lorong publik.
o Pelanggaran rumah dicegah dengan pedoman
perancangan kota yg menjabarkan ayat2 Al
Qur`an tentang menghormati kehidupan
pribadi & hidup berkelompok.
10

Pola tipikal bentuk rumah


dengan ruang terbuka dan
lorong-lorong bumtu,

11

Untuk status perkotaan, Hakim menyatakan suatu


permukiman harus mempunyai :
o Mesjid Al Jami merupakan mesjid utk shalat Jumat
bagi seluruh warga kota & penduduk di sekitarnya.
o Gubernur & atau Kadi atau hakim yg melaksanakan
tugasnya dalam jurisdiksi kota.
o Suq atau bazaar atau pasar yang melayani warga
kota dan penduduk di sekitarnya.

Fasilitas2 umum utk melayani warga kota meliputi


Pasar (suq/bazaar), mesjid utama, permandian
umum, penginapan (caravanserai), pendidikan
(madrasah), tempat persediaan air & mesjid
lainnya.
12

Beberapa unsur lain yang mempengaruhi perkembangan


bentuk kota Islam antara lain :
1. Medina = mempunyai dua arti:
a. Menunjukan wilayah seluruh kota
b. Wilayah kota tua; nukleus dari suatu kota
2. Rabad = distrik tetangga
3. Mahalla = kawasan permukiman berdasarkan etnis
atau latar belakang agama, yang ditata berdasarkan
tujuan keamanan
4. Kasbah = citadel atau benteng.
Kasbah biasanya melekat pada dinding luar kota
benteng dengan akses keluar yang bebas
5. Musalla = ruang terbuka yang dapat memuat
seluruh laki-laki dewasa untuk shalat pada waktu
tertentu. Persyaratan ruang terbuka ini menentukan
letaknya di luar tembok kota.
13

Pola diagramatik pembagian kawasan kota Islam, Tunisia.

14

ARSITEKTUR ISLAM
o Abdullah (2002) >> Arsitektur Islam adalah semua
karya arsitektur, baik yang mempunyai fungsi
keagamaan maupun fungsi sekuler, yang dihasilkan di
negeri-negeri Islam.
o Numan (2003) >> arsitektur Islam identik dengan
karya arsitektur budaya Islam, bukan berbatas pada
perwujudan bentuknya saja tetapi juga pada nilai-nilai
hakiki dari semangat moral/akhlaq serta hikmahhikmahnya.
o Islam (2003) >> arsitektur Islam merupakan bagian dari
kebudayaan manusia yang diberi ruang seluas-luasnya
selama tidak bertentangan dengan norma Islam antara
lain penempelan perwujudan makhluk hidup.
15

ARSITEKTUR ISLAM
Moersid (2007) >> Assoc Prof. Dr. Mohamad Tajudin M.
Rasdi & Nangkula Utaberta dari Pusat kajian Alam Bina
Dunia Melayu (KALAM), Fakulti Alam Bina, Universiti
Teknologi Malaysia telah mengkaji hadits dalam Sunnah
Bukhori, Muslim dan Sunnah Abu Dawud dan juga
meneliti lebih dari 20.000 hadits, menyimpulkan :
1. Tdk menemukan satu Bab-pun tentang arsitektur
2. Tdk menemukan hal2 yg bersifat kemegahan
material sbg produk dari peradaban Islam yg
sebenarnya.
3. Menyarankan, melakukan interpretasi hubungan
Qur'an dan Hadits sendiri dalam upaya menyusun
definisi Arsitektur Islam, untuk perkembangan
16
kedepan.

ARSITEKTUR ISLAM
Wahid Ahmadi (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
merumuskan konsep Islam yg dpt digunakan dlm Arsitektur :
1. Sentuhan keindahan (jamal) >> keindahan islami arsitektur
yg menyentuh kalbu mengingatkan keagungan-Nya.
2. Penghambaan (ubudiyah) >> arsitektur dlm susunan
ruang yg tdk mengundang pelanggaran syariat &
memudahkan orang utk beribadah.
3. Pemakmuran dan kepemimpinan (isti'mar wa istikhlaf) >>
karya yg konkrit secara fisik, menyiratkan buatan hamba
yang taat sekaligus seorang pemimpin & pemenang.
4. Penjagaan identitas (hawiyyah) >> bangga menyatakan
keislaman & keimanan kita.
5. Kebersihan, keserasian, keseimbangan (nadhafah,
tanasuq, wa tawazum)
17
6. Dakwah dan jihad >> menghasilkan yang terbaik.

A. MESJID
Mesjid tidak hanya suatu bangunan untuk
menghadapkan diri seseorang ke hadapan Allah, tetapi
merupakan suatu bangunan serba guna yang melayani
kegiatan umum (Bianco, 2000).
Dalam atau disekitar bangunan mesjid yang juga
merupakan fasiltas kesejahteraan masyarakat biasanya
terdapat fasilitas berupa :
o
o
o
o

Madrasa = pendidikan
Khanga = akomodasi sementara
Maristan = rumah sakit
Hammam = pemandian umum untuk laki-laki

KOMPONEN BANGUNAN MESJID


o
o
o
o
o

Ruang shalat bersama


Mimbar (minbar)
Mihrab
Tempat wudhu
Minaret (menara)

Pd mesjid kuno di Timur Tengah


dilengkapi dgn dikka (panggung dgn
tangga di tengah ruang shalat utama,
kadang di halaman luar, tp qadi mengulangi
ucapan imam utk ditransmisikan ke umat, dilengkapi dgn
kursi utk meletakkan Al Quran yg dibaca qadi.

Air untuk wudhu berfungsi ganda sbg elemen memperindah


berupa kolam & air mancur (fawwarah) di halaman (sahn) 19

1. Mimbar (minbar)
2. Mihrab
3. dikka

20

Tempat wudhu

21

Menara

22

Mesjid
Jumat di
Isfahan

23

B. PASAR
o Lapisan luar pusat adalah suq atau pasar yang
merupakan salah satu tempat yg paling penting di dlm
kota
o Pasar berupa bangunan terdiri dari satu atau dua deret
pertokoan sepanjang jalan, lorong2 atau suatu
bangunan berkubah yg tertutup utk melindungi
pedagang & pembeli dari keganasan iklim
o Berisi kios2 besar & kecil dibagi dlm beberapa seksi
khusus >> pedagang grosir, pedagang perhiasan, tukang
kayu, pengrajin tembaga, tukang/pandai besi,
pedagang tekstil, pedagang kulit, pedagang rempah2,
pedagang sayur-mayur, daging, ikan dll
o Tiap bagian/seksi mempunyai satu atau lebih tukang
roti, restoran, kedai kopi & penginapan.
24

Suq /
Pasar

25

C. PERMUKIMAN
o Diluar pusat ini terdapat wilayah permukiman
(residential quarters) terbagi oleh jalan2 buntu yg
berliku sehingga menciptakan persil rumah, inner court
& taman yg beragam.
o Kumpulan perumahan penduduk yg kompak, ruang
terbuka berupa halaman tengah (inner court) >>
lingkaran tekstur kota.
o Ruang terbuka berupa halaman tengah (inner court)
tersedia untuk para lelaki.
o Penggunaan elemen inner court merupakan salah satu
tipologi arsitektur islam yg dominan sbg upaya adaptasi
terhadap iklim setempat yg panas tetapi kelembaban
rendah.
26

o Berkembang menjadi simbol status soial masyarakat >>


elemen inner court ini amat diperhatikan para pemilik
bangunan karena baik buruknya inner court yang
mereka miliki bisa mencerminkan kepribadian dan
status sosial mereka.
o Biasanya terdapat satu akses terhadap lingkungan
perumahan & tdk ada jalan tembus lain untuk menuju
jalan utama.
o Hal ini sbg bagian dari faktor keamanan terhadap
serangan musuh = permukiman penduduk abad
pertengahan di Eropa.
o Rumah tinggal ditata dan diatur dlm suatu lingkungan,
biasanya berdasarkan etnisitas, sekte keagamaaan/
minotitas & pekerjaan.
27

o Setiap kegiatan diatur menurut lingkungan & masing2


mempunyai ketua (mukhtar) atau tetua kampung yg
dipilih karena tingkah laku kesehariannya yg mampu
menjadi contoh bagi masyarakat.
o Kawasan2 tidak memerlukan polisi utk menjaga
keamanan karena tiap masyarakat berinteraksi satu
sama lain secara akrab (ukhuwah/persaudaraan >> ikut
melindungi dan membantu tetangga beserta hak
miliknya)
o Rumah merupakan tempat tinggal yg mengutamakan
kehidupan pribadi.
o Pelarangan melihat ke rumah tetangga, penggunaan
ruang terbuka bersama seperti jalan dan taman.
28

o Pintu masuk berbentuk L dan tidak saling berhadapan


utk mencegah seseorang diluar dapat melihat ke dalam
rumah.
o Bentuk rumah diutamakan utk melindungi kaum
perempuan >> dlm rumah terdapat pemisahan yg jelas
antara laki-laki & perempuan.
o Dinding yg menghadap lorong tdk berjendela & ruang
tamu yang terpisah.
o Fisik perkotaan kota2 Islam bersifat sangat fungsional &
tidak melihat keuntungan utk bermegah-megahan dgn
membangun fasade yg indah.
o Tampak depan rumah, seperti di Mekkah & Jeddah,
secara jelas dirancang agar supaya udara dapat
mengalir ke dlm ruang melalui kisi-kisi jendela yg juga
berperan sebagai tirai pembatas pandangan dari luar.

30

Konsep inner court

Gambar potongan
bentuk tipikal
rumah bertingkat di
Mekahpad tahun
1880.
A. Ventilasi udara
B. Ruang umum
C. Ruang privat
31

D. PENGINAPAN/
CARAVANSERAI

E. PERMANDIAN
UMUM/
HAMMAM

Hammam
Nahassin
di Aleppo
,
32
abad 13 M

JALAN
o Jalan sempit disediakan untuk pejalan kaki dan
binatang tunggangan adalah berdasar pada barang
yang dimuat pada dua unta yang dapat bebad
melaluinya (Hakim, 1986; Kostof, 1991:63; Morris,
1994: 379).
o Dasar drpd pedoman ini adalah pernyataan yg termuat
di dalam Al Qur`an & Hadist. Didalam Al Quran, sbg
contoh, tertulis lebar mininum untuk jalan umum 7
cubits atau 3,5 m
o Dinyatakan oleh Nabi : dimensi ini memungkinkan
dua onta bermuatan penuh dapat berjalan dengan
bebas. .. apabila kamu tidak setuju mengenai lebar
jalan, buatlah ia tujuh cubits
33

o Hukum agama juga menyatakan peraturan


tinggi minimum yang layak, juga 7 cubits,
yang ditetapkan oleh lorong yang bebas dari
orang yang menunggang unta.
o Penanaman pepohonan pada jalur pergerakan
orang juga dilarang.
o Contoh lain dimana kitab-kitab Suci Islam
memperhatikan kehidupan masyarakat adalah
Cul-de-sac atau kantong ruang terbuka yang
merupakan ruang milik bersama bagi para
penghuni yang pintu rumahnya saling
berhadapan (Kostof, 1991:63).
34

o Setelah kematian Rasulullah, Khalifah Umar bin


Khattab memerintahkan pengaturan kawasan
hunian di kota Basra, Kaufa (Iraq) & Al Fusrat
(Mesir) dgn mementingkan kesederhanaan dalam
sikap hidup.
o Setiap rumah tinggal harus bersifat tertutup &
kamar yang dimilikinya tidak lebih dari tiga
buah.
o Ketinggian bangunan yang diijinkan hanya satu
lantai.
o Jalan utama diperlebar hingga ukuran 40 Thiraa
(22,4 m) & jalan2 sekunder diharuskan lebar 20
Thiraa (11,2 m).
o Gang-gang yg memberi jarak antara rumah harus
35
memiliki lebar 7 Thiraa.

o Pengaturan lebar jalan yg tidak diikuti oleh


pengaturan pola menunjukkan bahwa pola jaringan
jalan bukan merupakan hal yg sangat penting bagi
pengembangan kota2 Islam.
o Pelebaran jalan tsb secara fungsional sangat penting
bagi kota2 yg memiliki kepadatan tinggi.
o Meskipun lebar jalan bertambah, pola pertumbuhan
disekitarnya masih dalam pola organik, mengikuti pola
jaringan jalan akibat jalur-jalur perdagangan.
o Berkembang karena pola perkembangan kota tidak
memiliki orientasi ke luar atau introvert.
o Pola Perkembangan Organik berupa pertumbuhan
alami sebagaimana halnya juga proses pertumbuhan
yang dialami oleh mahluk hidup.
36

Lebar jalan berdasarkan pedoman perancangan pada kota-kota Islam yang berdasarkan dua unta yang bermuatan penuh

Bentuk kota Islam berdasarkan pola jalan. A. Riyadh;


B. jalan di Jiblah; C. Kawasan Bastakia di Dubai; D. Cul
de-sac di Kerman, Iran ; E. Pola jalan kota Islam Seville
di Spanyol.

37

HIASAN/ORNAMEN/DEKORASI
Allah Maha Indah & menyenangi keindahan >> seni >>
hiasan/ornamen/dekorasi.
Menghindari kemusyrikan >> sangat jarang bermotif
manusia maupun hewan, lukisan, relief & patung makhluk
hidup, kecuali tumbuh-tumbuhan
Sunnah Nabi >> apabila seni membawa manfaat bagi
manusia, memperindah hidup & hiasannya dibenarkan o/
agama, bernilai luhur & mensucikan, mengembagkan
serta memperluas rasa keindahan dlm jiwa manusia
Mengetengahkan keindahan, makna & isi ayat2 suci Al
Quran, kaligrafi menjadi elemen penting & menonjol
Sangat bervariasi, berkembag sejalan dengan budaya
suatu masyarakat, di tempat tertentu, pada jaman
tertentu pula
38

Terdiri atas aliran :


o Arab (Arabesque)
o Moor : Maroko, Tunisia, Algier
& Spanyol
o Turki
o Persia
o India
o Tiongkok (China)
o Indonesia (Melayu)
39

40

Jenis2
hiasan/ornamen/dekorasi
dlm arsitektur Islam:
1.Corak Geometris-intricate
2.Kaligrafi (calligraphy)
3.Ornamen floral (Arabesque)
4.Pelengkung
5.Kubah
41

CORAK GEOMETRIS - INTRICATE


Adalah garis, bidang, lengkung, segitiga hingga segi
banyak dll, ada dlm ilmu ukur, bagian2nya termasuk
sudut & luasnya dpt diukur >>
Berupa komposisi 2 dimensional, pola, bentuk, garis
besar utk hiasan bidang, kubah, pelengkung & sistem
pelengkung muqarnas.
Dibentuk o/ relief & warna2 dari keramik (mozaik),
marmer & bahan alami berwarna alami pula.
Hiasan geometris dua dimensional secara fungsional
dipakai pd pintu, jendela & ventilasi dengan membuat
bidang2nya terbentuk o/ lubang2 tembus udara
Pengulangan pola dekorasi geometris >> ukuran dasar
(modul) menyatu dgn ukuran2 bagian masjid lainnya
termasuk struktur dan konstruksi
42

43

44

45

MUQARNAS / MOCARABES
Sering pula disebut dekorasi stalaktit atau lengkung sarang
lebah,
Berupa bentuk 3 D seperti stalaktit (batu kapur terbentuk o/
tetesan air selama ratusan bahkan ribuan tahun di bagian
atas gua2) >> gabungan lengkungan yg berujung sedikit
meruncing bersusun ke atas saling menumpuk dgn setiap
ujung lengkung stalaktit sbg landasan bagi lengkungan di
atasnya.
Sbg kesatuan lengkung2 stalaktit >> pengisi bidang yg
penuh & terus dpt disusun secara vertikal ke atas
Digunakan pd bagian2 mesjid & monumen sejarah Islam
lainnya yang sifatnya tiga dimensional, seperti kubah,
ceruk, sudut di antara tiga bidang dll.
46

47

48

KALIGRAFI
kata kaligrafi >> kalligraphia, >> kalios = indah, cantik &
graphia = coretan/tulisan >> coretan/tulisan yg indah.
Seni yg bersumber dari tulisan Arab << perkembangannya
telah dimulai dari pemerintahan dinasti Umayyah. Kaligrafi
ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah.
seni menulis huruf bag. dr seni, berupa kutipan
kaliman/kata dr Al Quran >> keindahan bentuk, makna &
isi
Menjadi elemen yg o/ banyak orang dianggap menyatu &
harus ada di dalam sebuah mesjid
Sering menyatu dgn hiasan geometris, elemen struktural,
kolom, balok, kubah dll >> berdiri sendiri & kadang2
berderet membentuk garis & bidang
49

Menurut Sumalyo (2006), aliran kaligrafi Arab, meliputi :


Mashq >> abad I dari jaman muslim, di Mekah & Medinah.
Kufic Persegi (Square Kufic) >> di Kufa, (puluhan km
sebelah selatan Baghdad, Irak), abad IX >> secara umum
paling banyak dipakai dlm kaligrafi.
Kufic Timur >> versi lebih rumit pd tarikan garis vertikal ke
atas >> akhir abad X
Thuluth >> abad IX >> paling populer.
Naskhi >> paling mudah ditulis & dibaca >> menulis Al
Quran << setelah dirancang ulang pd abad X.
Muhaqqaq >> populer bersama model Naskhi.
Rihani >> kombinasi Thuluth & Naskhi.
Taliq >> tulisan menggantung, dikembangkan o/ Persia,
abad IX >> Variannya Nostaliq (abad XV) >> dokumen2
Persia.
50

Kaligrafi aliran Kufic


51

52

ORNAMEN FLORAL (ARABESQUE)


Corak floral (tumbuh2an yg diabstraksikan total,
sebagian atau dlm bentuk nyata menjadi pola
lengkung2, dari tanaman batang, bunga, daun dan buah
Dpt berdiri sendiri, namun lebih banyak dipadukan dgn
corak atau elemen lain
Biasanya satu pola kemudian diulang & dilipat
gandakan, menerus >> bidang, garis maupun bingkai
pintu, jendela, kolom, balok, lantai plafon, kubah luar
maupun dalam, bidang dll.
Dibuat dengan relief, mozaik >> dilukis dgn bahan
warna.
Ada ornamen floral utk panel jendela & ventilasi, bagian
gelap berupa lubang tembus dari luar ke dalam, utk
ventilasi dan cahaya luar masuk
53

54

55

56

Banyak pula hiasan mesjid berupa perpaduan antara


intricate dgn Arabesque atau kaligrafi dengan Arabesque.

Kombinasi intricate dan arabesque

57

Kombinasi kaligrafi
dan arabesque

58

PELENGKUNG

59

60

KUBAH
Kamus Besar Bahasa Indonesia >> kubah = lengkung
(atap) atau atap yg melengkung merupakan setengah
bulatan (kupel).
Wikipedia >> kubah merupakan salah satu unsur arsitektur
yg selalu digunakan, berbentuk seperti separuh bola, atau
seperti kerucut yg permukaannya melengkung keluar.
Biasanya diletakkan di tp tertinggi di atas bangunan
(sebagai atap).
Poole (1909) >> dome atau kubah (latin : domus = a house
= rumah) dlm arsitektur disinonimkan dgn cupola >> bagian
luar berbentuk lingkaran/poligonal yg menyelimuti
bangunan, sedangkan cupola adalah struktur dalamnya,
tetapi kubah lebih dimaksudkan sebagai bagian luar.
61

Masjid pd masa awal lahirnya Islam berpola masjid


lapangan >> hypostyle (Arab) bercampur dgn berbagai
unsur seni & budaya pd jaman & tp mesjid didirikan.
Bentuk ini mulai ditinggalkan & terjadi percampuran
bermacam elemen arsitektur utk pembangunan mesjid
>> masjid yg tidak beratap rata lagi & menggunakan
lengkung & kubah + menaranya.
Bentuk2 lengkung sbg pengganti bentangan datar di
antara 2 bangunan tegak yg telah menjadi prinsip
membangun & kemudian memperoleh ruang
Konstruksi kubah memungkinkan mendapatkan bentang
lebar tanpa diganggu oleh kolom di tengah ruang,
kebersamaan dlm bersembahyang berjamaah lebih
terasa
62

Contohcontoh
bentuk dasar
dari
lengkung
dan kubah
63

Kubah terawal kemungkinan besar merupakan atap pondok


primitif, dibuat dari dahan kayu sbg rangka & dipadatkan
dengan selut & lumpur. Ataupun menggunakan batu
sebagai sangga, hanya digunakan utk bangunan kecil.
Poole (1909) >> kubah primitif wilayah timur terlihat atau
skalanya sangat kecil, berfungsi hanya utk keperluan
subordinat >> Mesir dan Mesopotamia kuno. Pada masa
Mesopotamia kuno >> berbentuk bundar dari tanah liat.
Sebelum Islam masuk ke Persia, arsitektur Sassanid
banyak menonjolkan pemakaian lengkung kubah yang
menjadi penutup atap bangunan bahkan ada yang
bertingkat (Rochym : 1983).
Grabar (1963) >> penggalian kota Parthian di Nyssa >>
konstruksi kubah d = 17 m, dibangun pada abad I >>
lukisan abad ke-8 di Panjikent, Soghdian memuat gambar
struktur kubah dari kayu diselimuti oleh tenda.
64

65

Kubah sudah ada sejak abad I (Jaman Romawi) serta


dipakai & dikembangkan pd jaman Byzantine sejak abad III
& jaman2 berikutnya
Keindahan bentuk & penampilan monumental >> kubah
banyak dipakai dalam arsitektur gereja2 Kristen Awal
Awal perkembangan Islam (abad VII), bersamaan dgan
masa kejayaan Imperium Byzantine (abad III-XVI) >>
kubah cukup menonjol dlm arsitektur mesjid.
Pada jaman Ottoman Turki sejak abad XII, corak hypostyle
dgn kolom kadang2 hingga ratusan di dlm ruang
sembahyang tdk lagi dipakai
Dlm perkembangan selanjutnya bangunan masjid yg
didirikan seolah2 bertaklid pd bentuk ruang beratap kubah.
Penggunaan atap kubah pd masjid kuno di Indonesia
berawal pada akhir abad XIX M menjadi umum pada abad
XX M, khususnya dalam era kemerdekaan
66

Kubah

67

68

69

70

71

Lokasi geografis mempengaruhi


aliran kubah (Sitomorang, 1993) :
o Arab (Arabesque)
o Moor : Maroko, Tunisia, Algier &
Spanyol
o Turki
o Persia
o India
o Tiongkok (China)
o Indonesia (Melayu)
72

73

74

75

Bentuk2 kubah (Wasilah, 2009) :


No.

1.

Wilayah
Jerussalem
Siria
Arab dan
sekitarnya

Mesir
Irak
Iran

2.

Persia
Asia Tengah

3.

Afrika
Utara dan
Selatan

Tunisia

Bentuk Kubah
Kubah kerangka kayu
Kubah Byzantine
Kubah runcing + tumpuan
bertingkat
Kubah labu (pumpkin dome)
Kubah dari muqarnas
Kubah kerucut (dari bentuk
iwan)
Kubah labu iga (melon-ribs
dome)
Kubah ganda (double dome)
Kubah gelembung tulang
rusuk (ribs soir) atau kubah
76
gading-gading (ribs copula).

ARAB & SEKITARNYA

Mesjid Ahmad Ibn Tulun


di Kairo

Mesjid Agung
Damaskus, Siria

Kubah dari muqarnas >> Makam Sitti


Zubaida di Baghdad

77

Mesjid Al Aqsa, Jerussalem

78

Dome of the Rock, Jerussalem

Kubah labu atau


pumpkin dome
di Kairo

79

PERSIA
Mesjid Lutfallah

Kubah labu iga (melon-ribs dome)


Shir Dar di Samarqand
Mesjid-makam Abu
Nasr Parsa, Balkh

Makam
Gur-I
Mir,
Samark
and

Afrika Utara dan Selatan

Kubah gelembung tulang


rusuk (ribs soir), atau kubah
gading-gading (ribs copula).

81

No.
4.

5.

6.

7.

8.

Wilayah

Andalusia
(Spanyol)
Anatolia
(Turki)
Afrika
Barat dan
Timur
India

Asia

Spanyol

Turki

Guinea
India dan
Pakistan
Cina
Malaysia,
Singapura,
Indonesia

Bentuk Kubah
Kubah hanya pada interior
dihias pola iga (ribs-system)
dan arabic-geometris
Kubah Byzantine (modifikasi
bentuk kubah Hagia Sophia)
Kubah bertumpu langsung di
atas tanah dan dari tanah liat
(konsep mandala)
Kubah bunga lotus (teratai)
yang berpuncak runcing
Kubah dgn eksterior atap Cina
Kubah piramidal bertumpuk
Kubah bawang India
Kubah Turki patah-patah
82
bersisi delapan

Andalusia (Spanyol)

Afrika Barat dan Timur


Mesjid Agung Dingueraye,
Guinea

83

Anatolia (Turki)

84

India

Asia

85

86

Bentuk penerapan konsep simbolisme, menganggap kubah


sbg simbol dr mesjid. Cukup banyak terdapat di Indonesia,
banyak dibuat sebagai industri rumah, kubah besar kecil dr
aluminium dijual di pinggir jalan.

87

Perkembangan teknologi & bahan juga mempengaruhi


pembuatan kubah.
Tahun 90-an, ada beberapa masjid yg didesain memakai
kubah, tapi intinya bukan kubah tempelan melainkan sbg
struktur, baik dgn konstruksi beton bertulang, space frame,
fiberglass dll.
Konstruksi dari beton bertulang bervariasi, banyak mesjid yg
menutup rangka betonnya dgn plafon

88

Ekspos kerangka parabolik-hiperbolik membentuk garis2


silang & diagonal sekaligus elemen dekorasi interior.

Mesjid Raja Khaled di Lapangan terbang Internasional Riyadh, Arab Saudi

89

Penggunaan space frame >> masjid Shah


Alam di Selangor, Malaysia (julukan mesjid
biru/blue mosque).
Sedangkan kubah pada Mesjid Sultan Haji
Omar Ali jaring-Jaring fiberglass >>
Saifuddin di Bandar Sri Begawan, Brunei
Darussalam
Modifikasi bentuk pada kubah >> inspirasi
dari kristal salju, tetapi diubah menjadi lebih
sederhana berbentuk setengah bola
(hemisphrere) bersisi majemuk >> Mesjid
TEK Golbasi di Ankara, Turki.
90

91

ORNAMEN LAINNYA : LAMPU


Dlm kehidupan sehari-hari, di istana dan rumah, seni hias
diterapkan pd barang2 pakai seperti lampu2, perabot, dll.
Lampu sbg alat penerangan dgn ukiran2 yg indah >>
masjid terutama pd bagian kubah.

92

POLA BENTUK MESJID


Sumalyo (2006) menyimpulkan bahwa pola
mesjid dpt dibedakan menjadi hypostyle dan
non-hypostyle.
Sedangkan bentuk & gaya arsitektur mesjid
sudah berkembang pd abad VII dpt
dikategorikan dlm 4 aliran besar, yaitu :
1. Regionalisme atau vernakular
2. Historicisme atau simbolisme
3. Fungsionalisme
4. Monumentalisme
93

1. Regionalisme atau Vernakular


Kecenderungan
memasukkan
budaya
daerah
(vernacularisme). Tetap ada unsur utama mesjid (mihrab,
mimbar pd arah kiblat) yg menggunakan bentuk arsitektur,
jenis bahan & dekorasi setempat yg berkembang secara
regional spesifik karena pengaruh seni setempat, mis :
a. Arsitektur hypostyle yg dibangun pd jaman Islam Awal
abad VII
b. Pencampuran yg unik antara arsitektur mesjid model
Timur-Tengah dgn arsitektur klasik Eropa pd konstruksi
atap, bentuk kolom dll.
c. Arsitektur mesjid bentuk setempat seperti di Cina, India,
Afrika Barat, termasuk di Indonesia. Di Indonesia pd
umumnya menggunakan atap tajuk yg didukung o/
banyak tiang kayu seperti nampak pada masjid2 kuno
(kerajaan2 Islam).
94

Selain itu, keberadaan bangunan atau


elemen yang tdk sesuai dgn ajaran Islam
tetapi merupakan bag dr budaya setempat,
bersifat vernakular atau feodalisme, mis :
a. Maqsura atau tempat khusus utk raja,
penguasa ataupun pejabat biasanya
dekat dgn mihrab
b. Monumen atau bangunan bersejarah
peninggalan orang2 muslim (makam) yg
mewah & megah sedangkan mesjid
hanya sbg bagian kecil di dalam
kompleksnya.
95

2. Historicisme atau simbolisme


Berusaha menghubungkan masa sekarang &
akan datang dgn masa ratusan tahun lalu,
mis :
a. Historicisme >> Berpola hypostyle dgn
teknologi canggih membuka menutup atap
di atas sahn, mis : Mesjid Quba, Medinah
b. Simbolisme >> Kubah ganda dari mesjid
Quba yg melambangkan 2 kiblat &
penggunaan kubah sbg elemen mesjid
kuno
96

3. Fungsionalisme
Disesuai dgn prinsip fungsi, sedikit bahkan kadang
sama sekali tdk menggunakan hiasan selain
elemen2 bangunan sendiri (mihrab, mimbar,
minaret, dll)
4. Monumentalisme
Kecenderungan kaum muslim utk membangun
mesjid megah, indah & kadang mewah seperti
Mesjid Jame` Hassanal Bolkiah di Brunei, Mesjid
Raja Khaled di Riyadh, Mesjid Raja Hassan II di
Maroko, Mesjid Istiqlal di Jakarta.
97

Hasan
Udin
Khan
dlm
Moersid
(2006)
menggolongkan ragam desain masjid ke dlm 4 gol :
1. Vernakular >> menggunakan bahasa Arsitektur
Tradisional.
2. Historisis >> mengacu ke gaya historis spesifik
tertentu sbg sumber desain.
3. Klasik Kontemporer >> mengacu pd gaya
klasik (bisa juga klasik Islam), dgn interpretasi
yang original hingga hasilnya seolah konsep
Pasca Modern.
4. Modernis >> desain, teknologi & citra yg
dipakai, sengaja menjauhi hal2 yg sudah
lampau, utk meraih citra Muslim yg modern.
98

Sumalyo (2006) membagi corak & ragam


arsitektur masjid modern, menjadi :
1. Mengambil bentuk-bentuk lama dalam
bahan & konstruksi baru
2. Mencampurkan yg lama & baru
(ekletikisme)
3. Sama sekali tdk ada unsur lama, kecuali
adanya elemen2 utama mesjid tdk dpt
dihilangkan yaitu mihrab & mimbar.
Kubah, dikka, minaret tidak selalu ada
baik dlm mesjid kuno maupun modern.
99

Modernisme, termasuk konstruksi & bahan


dlm arsitektur, selain berpengaruh cukup
besar pd arsitektur mesjid, juga pd dekorasi.
Selain menggunakan dekorasi klasik yg
dimodifikasi, mesjid modern juga tdk sedikit
yg menggunakan bentuk baru, termasuk
bahan.
Dalam mesjid beraliran arsitektur modern
fungsionalisme, sesuai dengan prinsipnya
sedikit bahkan kadang sama sekali tdk
menggunakan hiasan selain elemen2
bangunan sendiri.
100

Anda mungkin juga menyukai