Oscar Hidalgo adalah seorang arsitek yang telah mengabdikan hidupnya untuk
penelitian bambu dan mengajarkan pada dunia tentang tumbuhan luar biasa tersebut yang
kemungkinan tidak akan ada habisnya. Dia dilahirkan dalam suatu pemondokan bambu di
Chin, Columbia, konstruksi bambu sudah menjadi statusnya, dimana banyak rumah dan
gedung pemerintah dibangun menggunakan material yang murah dan banyak tersedia
tersebut. Pada kebanyakan rumah, bambu tersembunyi di balik plester sehingga dinding
terlihat menyerupai yang dibuat dari batu bata.
Setelah menyelesaikan studinya di universitas, Oscar berminat pada berbagai
kemungkinan penggunaan bambu dalam konstruksi, dan melaksanakan suatu proyek
pembangunan gedung perkumpulan dengan diameter 23 meter menggunakan material
bambu. Lima hari sebelum upacara pembukaan, terjadi angin topan yang menggeser
bangunan sejarak 90 cm dari pusat. Hanya dalam waktu dua jam dibantu dengan mesin
derek, struktur telah dapat dikembalikan ke tempat semula tanpa kerusakan yang berarti. Ia
percaya bahwa bambu merupakan material yang baik. Kekaguman tersebut yang membuat
Oscar melakukan banyak penelitian yang mengharuskan dia berkeliling sampai ke Asia, Kosta
Rica, Brazil dan di tempat lain untuk belajar mengenai tumbuhan bambu serta menciptakan
struktur yang bersifat percobaan.
Penanaman Bambu
Jenis rumput yang paling besar ini, mempunyai lebih dari 1600 jenis, 64%
diantaranya terdapat di Asia Tenggara. 33% tumbuh di Amerika Latin dan sisanya terdapat di
Afrika dan Kepulanan Oceania. Di Amerika Utara hanya ada tiga jenis bambu dari dari 440
jenis bambu yang terdapat di Amerika Latin.
Berdasarkan tempat tumbuhnya terdapat dua jenis bambu, yaitu yang tumbuh di
daerah yang beriklim hangat dan di daerah pegunungan yang tinggi. Bambu yang menjalar
menghasilkan tangkai dan tunas di dalam tanah dalam arah horizontal cukup panjang yang
disebut rizoma. Bambu tropis hampir selalu merupakan jenis bambu perdu, yang
menghasilkan diameter lebih besar tetapi kulitnya lebih tipis, tetapi rizomanya sangat
pendek, sehingga bambu yang tumbuh di iklim tropis hasilnya lebih baik.
Pertumbuhan bambu berasal dari rizomanya dan pertumbuhannya sangat cepat.
Pada kondisi ideal, satu batang bambu jenis Guadua dengan diameter 22 24 cm (9 10
inchi) dapat tumbuh sampai dengan ketinggian maksimal hanya dalam waktu 3-4 bulan. Hal
tersebut dapat menghasilkan suatu jumlah yang cukup besar untuk setiap hektarnya (2.2
acres). Guadua asli Kolumbia dapat menghasilkan 7-10,000 batang setiap hektarnya,
sedangkan jenis Guadua dari Brazil dapat menghasilkan sampai dengan 60,000 batang setiap
hektarnya.
Jenis bambu yang berbeda mempunyai ketebalan kulit yang berbeda. Bambu adalah
merupakan material gabungan alami. Kulit bambu terdiri atas " bundel vaskuler" yang
mempunyai lima jenis. Kondisi kulit luar batang lebih padat, mengandung sekitar 5% silika.
Bambu mempunyai lapisan luar yang kedap air, sedangkan bagian dalamnya lebih lunak.
Bambu mempunyai kekuatan dibagian ruasnya, dimana pada setiap ruasnya terdapat nodial
yang mempunyai kuat tarik lebih kecil. Bambu dengan luasan terbesar terdapat pada bagian
bawah, tetapi kondisi diameternya relatif konsisten pada sepanjang batang.
8
Departemen Teknik Sipil
Dahlan Kosasih 2006
TEKNOLOGI BAMBU
Arsitektur Dan Konstruksi Bambu Oleh Oscar Hidalgo
Pengunaan Bambu
Bambu dapat digunakan untuk hal yang berbeda-beda sesuai dengan umurnya:
< 30 hari dapat dimakan
6-9 bulan dapat digunakan untuk keranjang
2-3 tahun dapat digunakan untuk laminasi atau papan bambu
3-6 tahun dapat digunakan untuk konstruksi
> 6 tahun kekuatan bambu berangsur-angsur berkurang sampai dengan umur 12 tahun
Bambu yang digunakan untuk konstruksi sebaiknya ditebang setelah tunas baru sudah
mulai tumbuh, seperti tumbuhan lainnya, batang bambu akan memberi semua saripatinya
kepada batang yang baru tersebut. Hal yang penting untuk diperhatikan yaitu dalam
memotong bambu, sebaiknya dilakukan pada ruas yang berada sedikit di atas permukaan
tanah dasar.
Umur dari batang merupakan hal penting diketahui sehubungan dengan memilih
batang yang mempunyai kekuatan besar pada konstruksi bambu. Bambu berumur 1 tahun
berwarna jamrud dengan lapisan pelindung luar mulai terkelupas. Bambu umur 2-3 tahun
mempunyai noda putih pada batang,yang menandakan muali adanya pertumbuhan lumut.
Pada umur 5-6 tahun lumut tersebut dapat dilihat dengan jelas. Cabang juga dapat
menandakan umur tumbuhan bambu. Setiap tahun batang bambu akan kehilangan
rantingnya yang digantikan dengan ranting baru. Bambu tua diserang oleh serangga dari
bagian dalamnya, sehingga sulit untuk mendeteksinya.
Tinggi bambu dapat ditentukan sesuai dengan jenisnya, kira-kira 5 cm dari diameter
dikalikan dengan 58.2. Jika batang mempunyai perbandingan kurang dari 58.2 bambu
mempunyai kualitas kurang baik. Di Kolumbia, jenis yang terbaik yaitu Guadua angustifolia
tumbuh pada ketinggian antara 900-1,800 m. Di Ecuador, jenis yang sama mempunyai
banyak karakteristik kekuatan yang lebih rendah.
Untuk penggunaan bambu dalam struktur diperlukan perlindungan terhadap bambu
dari serangan bubuk dan serangga. Salah satu metoda utnuk melindungi bambu yaitu dengan
memotong pada suatu ruas pada batang yang hidup dan dianginkan selama satu bulan.
Daun-daunnya dibiarkan sehingga dapat memindahkan saripatinya dari batang. Ketika
dianginkan bambu posisinya hendaknya vertikal, sebab apabila dianginkan dalam arah
horizontalakan memerlukan lebih banyak waktu. Suatu ketika bambu diawetkan dengan
merendamnya dalam air selama kira-kira empat minggu.
Kemungkinan terbaik dalam pengawetan bambu mungkin dapat dilakukan dengan
cara pemberian larutan sekitar 3-10% yang mengandung boraks dan asam cuka yang
diserapkan pada bambu dengan tekanan udara sekitar 20-30 lb.Dengan cara pemberian
larutan kimia tersebut, yang tetap tertinggal dalam bambu adalah bahan kimia tersebut
yang berangsur-angsur juga akan meninggalkan bambu melalui system vaskuler.
Untuk melindungi bambu dari api dapat digunakan plaster. Untuk bambu struktural
sangat penting untuk tidak merusak bagian kulitnya karena dapat mengurangi kekuatan
bambu. Sangatlah penting untuk dapat menanggulangi masalah tersebut karena bambu yang
digunakan dalam konstruksi adalah bambu yang sudah dalam keadaan kering.
sungai. Yang digunakan hanya bagian luar dari bambu, dimana bagian tersebut mempunyai
kekuatan sekitar empat kali dibandingkan dengan bagian dalamnya, mereka menciptakan
kabel tegangan dengan panjang sampai 120 meter. Jembatan bambu adalah juga dibangun
di (dalam) India, dan oleh Incas di (dalam) Selatan Amerika. Pada kedua kasus tersebut,
kabel struktural dibentangkan di atas permukaan yang bergerak. Dan di Columbia, jembatan
kabel diciptakan dengan menggunakan material bambu yang mempunyai kekuatan
mengagumkan, dengan kekuatan tarik sampai dengan 3,200 kg/cm untuk jenis Guadua.
Teknik bangunan serupa telah pula digunakan untuk membangun struktur batu kali untuk
membendung arus dan sungai, dimana satu keranjang bambu diisi dengan batu dengan
masing-masing kerangjang dapat dijamin kekuatannya sampai akhir.
Merupakan hal yang rumit untuk mengembangkan penemuan yang telah ada. Bambu
telah digunakan untuk membuat balon udara dan perahu. Dalam penelitian ilmu
penerbangan, bahan penyusun struktural yang digunakan pada pesawat adalah material yang
ringan tetapi sangat kuat. Suatu pesawat yang sepenuhnya terbuat dari bahan bambu dibuat
di Pilipina, ketika Cina menggunakan pesawat tersebut selama Perang Dunia II. Perencanaan
untuk pesawat bambu bahkan telah tersedia dalam buku "Popular Mechanics".
Bambu juga mempunyai suatu sejarah pada bangunan, sudah menjadi hal biasa bagi
arsitektur di Cina, Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Cina bisa memutar
sampai sepuluh meter dengan teknologi corbelling mereka dan bambu telah digunakan
secara ekstensif di mana-mana Indonesia, terutama di Pulau Sulawesi. Di Hong Kong, semua
perancah untuk konstruksi jalan raya dibuat dari bambu, dan memyambungnya hanya
dengan bambu setebal 1 mm. Walaupun mereka mempunyai suatu sejarah dengan bangunan
bambu, pada saat ini Jepang menggunakan bambu hanya pada bangunan untuk jamuan
minum teh tradisional mereka.
dari Jerman telah mengembangkan bangunan lengkung yang menggunakan potongan bambu
laminasi.
Sambungan Bambu
Dalam standar konstruksi bambu, sambungan sangat sulit dibuat. Pada struktur
bambu geodesik, sambungan dibentuk dengan membuat "penutup" pada ujung batang
dengan memotong bambu secara radial. Sisi dalam yang lembut pada "penutup" dibuang,
sehingga bisa melentur dengan mudah. Penutup ini kemudian melengkung ke depan dan
membentuk kerucut dengan satu batang dikeluarkan dari ujung. Kerucut tambahan
dilakukan pada tempat di bagian luar dari daerah penutup yang dilengkungkan dan diperkuat
dengan baut. Di samping meningkatkan kekuatan struktural, kerucut eksternal ini
melindungi dari serangan serangga.
Atap Bambu
Sejumlah budaya masyarakat sudah menggunakan bambu sebagai material atap
bangunan. Cina menggunakan bambu sebagai atap dengan penutup genteng. Di Pilipina,
atap bambu dibuat secara parsial dengan sebagian atap menerima air pada permukaan dari
bambu. Tetapi sangat disayangkan, teknik penggunaan atap seperti ini dari tahun ke tahun
bentuknya semakin memudar. Atap ini dapat dibuat untuk dapat bertahan lebih lama jika
potongan bagian atas menggunakan kulit dari bambu, kemudian diletakkan untuk melindungi
potongan semakin peka dibawahnya. Atap ini barangkali paling sesuai seperti solusi
membuat atap secara temporer.
Sangat dibutuhkan untuk membuat atap dari bambu dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama. Pemberian larutan boraks digunakan untuk melindungi serangan serangga.
Atap juga dapat dilindungi dengan melapisi kapur perekat. Penggunaan ubin bambu dapat
dibuat dengan menggunakan suatu potongan bambu yang diperkuat lapisan fiber-cement
dimana potongan bambu tersebut ditenun dalam suatu bentuk untuk mendapatkan kekuatan
tambahan.
Berbagai macam teknik telah dikembangkan untuk mendukung sistem atap. Hal
tersebut meliputi rakiant setengah jadi tiang penopang sistem rangka batang yang setiap
unitnya terdiri dari batang sepanjang delapan meter. Tiang penopang ini dapat dibawa oleh
hanya empat orang, dan hanya melengkungkan 2 1/2 centimeter dari panjang seluruhnya.
Frame tersebut kemudian ditutupi dengan papan bambu, dibilah dan diplester untuk
mendapatkan lapisan atap yang kedap air. Sistem tambahan meliputi A-Frame dan space-
frame struktur atap.
Sistem yang sempurna menggunakan batang bambu dengan papan bambu. Ini
diplester pada kedua sisinya dan menggunakan tanah liat pada ubin digunakan sebagai
lapisan kedap airnya.Di samping struktur bangunan yang seutuhnya menggunakan bambu,
rangka batang penopang sistem telah dikembangkan dengan menggunakan potongan bambu
yang dihubungkan dengan baut.
Suatu atap untuk bangunan yang dibuat oleh orang Indian Ecuadorian "yang tidak
bersekolah" adalah suatu sistem menyerupai payung dengan suatu tegangan diletakkan
ditingkat atas dari atap. Suatu konsep atap yang berbeda dengan menggunakan tegangan
kabel yang menahan pada bagian bawah dan bagian atas dari struktur atap. Kubah geodesik
dapat dengan mudah dibuat dengan bambu, dapat digunakan sebagai tempat penampungan
sementara bagi korban bencana alam gempa bumi, banjir dan lain-lain. Atap ini merupakan
frame bambu sederhana dengan menggunakan batang bambu yang terpisah dari struktur
yang utama. Bentuk atap seperti yang telah uraikan di atas dapat bertahan sampai 15 tahun
dengan melakukan pemeliharaan berkala.
Laminasi Bambu
Banyak dari masalah sehubungan dengan bambu yang dapat diatasi dengan
melaminasi potongan bambu. Laminasi tersebut dapat dibentuk secara sederhana dengan
menggabungkan potongan-potongan bambu kemudian melaminasi secara bersama-sama
untuk mendapatkan suatu bentuk tertentu. Pada tahun 1942 dilakukan studi oleh
Pemerintah AS mengenai penggunaan bambu laminasi pada papan ski.
Pada saat ini, hasil laminasi bambu meliputi lantai ubin dengan salah satu jenis yang
baik dapat digunakan sebagai lantai dengan beban berat dengan penyelesaian akhir secara
ekspose.Potongan bambu yang lebih lembut dari bagian dalam dari batang dapat digunakan
secara aman dalam jumlah besar untuk balok glu-lam.
Sebenarnya tidak ada batas dalam penggunaan bambu laminasi. Bambu laminasi
tersebut dapat digunakan untuk kursi dan mebel lain dan alat-alat pertukangan. Selain itu
dapat juga digunakan sebagai pengganti kayu laminasi, dengan keuntungan bahwa bambu
laminasi lebih ringan. Untuk memperoleh potongan bambu yang digunakan untuk laminasi,
bagian dalam bambu dibuang dan hanya menggunakan bagian luar (kulit) dari yang keras
untuk potongan yang akan dilaminasi.
Para Ahli
Di samping Oscar, masih ada sejumlah arsitek bambu lainnya yang penting di
Amerika Selatan. Hal tersebut termasuk arsitek Carlos Vergara dari Cali yang baru meninggal,
seorang arsitek yang membuat rumah seluruhnya dari bambu. Beliau menciptakan suatu
sistem multi-column dimana beban dipikul oleh sekat dari bambu. Ia juga menggunakan
baut dengan beton yang dipasang pada sambungan.Beliau bisa membuat bentang sampai
jarak 24 meter dengan teknik yang ditemukannya. Jorge Arcila Marizales melakukan
rangkaian "stacked houses" dan sekarang ini beliau menulis suatu sejarah bambu di Amerika.
Simon Velez, seorang arsitek yang banyak mengaplikasikan idenya di Columbia, telah
membangun sejumlah bangunan struktur bambu yang luar biasa. Karya-karya beliau meliputi
kandang kuda, rumah sebagai tempat kediaman, menara pengamatan dan suatu tempat
perkumpulan olah raga. Strukturnya menonjolkan kantilever raksasa dan ia menjadi yang
pertama dalam menggunakan balok multi-culm. Ia menggunakan suatu sistem baut dengan
beton pada ruas bambu untuk mendapatkan sambungan yang sangat kuat, dengan sistem
tersebut beliau dapat menciptakan kantilever sampai dengan bentang 7 meter (37 kaki).
Amerika melalui Doug La Barre juga telah berusaha, beliau sedang mempersiapkan
suatu fasilitas pabrik untuk membuat laminasi campuran kayu gergajian dengan bambu
Guadua. Kerjasama Trus-Joist juga sedang melakukan pembuatan lem yang tidak
mengandung racun untuk bambu laminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Albert G.Spenser,, Geralda. Powel., Donald Hudson, 1982, Materiaks For Contructrion,
Reston Publishing Company, Icn. Reston, Virginia.
Jules J.A. Janssen, 1987, National Bamboo Project in Costa Rica from, till 1995.
Morisco, 2004, Bambu Sebagai Bahan Bangunan Ramah Lingkungan, Fakultas Teknik
Sipil, UGM Yogyakarta,
Wang Zheng Guo Wenjing, 1995, Current status and prospects of new house contruction
material from bamboo. (Research Institute of Wood Industry, CAF, Beijing
100091)