NAMA KELOMPOK :
“Vernacular Architecture is now a term most widely used to denote indigenous, tribal, folk,
peasant, and traditional architecture”
Adanya perbedaan dari segi pembagian ruang di Betang Tumbang Gagu juga akan berdampak
pada bentuk dan fungsi arsitektur bangunan tersebut serta keterkaitan dengan benda-benda lainnya
seperti lumbung/lepau, sapundu, sandung, dan tiang pantar merupakan satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan dari sebuah rumah panggung/longhouse secara umum.
a. Sejarah Tumbang Gagu
Rumah betang tumbang gagu didirikan pada tahun 1870, pembangunan memakan waktu
selama 7 tahun dan mulai ditempati sejak tahun 1878 oleh 6 keluarga, yaitu :
1. Boruk Dawut
2. Pangkong Inding Dandu
3. Singa jaya Antang Kalang bin Lambang Dandu (Anak dari istri pertama Lambang Dandu)
4. Manis Bin Lambang Dandu (Anak dari istri pertama Lambang Dandu)
5. Rais Bin Lambang Dandu (Anak dari istri pertama Lambang Dandu)
6. Bunter Dan Karamu (Anak dari istri Kedua Lambang Dandu)
2. FILOSOFI
Pada awalnya keluarga ini tinggal disebuah rumah kecil, kemudian karena semakin banyak
anggota keluarga bertambah mereka terdorong untuk membangun sebuah rumah yang lebih besar
dan dapat menampung lebih banyak anggota keluarga yang lain.
Rumah ini dirancang oleh Singajaya Antang dan Uwak serta Udin. Uwak adalah teman
dari Singa Jaya Antang, pertemuan mereka berawal dari ketika Uwak mendapat masalah
kemudian ditolong oleh Singa Jaya Antang, Uwak merupakan penjaga Kuta(Benteng) yang
disalah satu bangunan di desa Tumbang Hiran dan ketika dia sedang menjaga kuta Uwak melihat
seseorang yang mencurigakan sedang turun dari Jihi(Tiang).
Menurut pemahaman masyarakat dayak pada zaman dahulu jika ada orang yang secara
mengendap-ngendap turun dari Jihi ini berarti seseorang telah melakukan sesuatu yang tidak
baik,melihat tersebut Uwak curiga dan tanpa berpikir panjang dia langsung menembak orang
tersebut ternyata orang tersebut tidak bersalah dan uwak dikenakan hukum adat (Jipen) akibat
perbuatannya. Kemudian Singa Jaya Antang menolong Uwak untuk membayar denda adat atas
kesalahannya. Setelah itu Uwak yang merasa berhutang budi lalu membantu Singa jaya Antang
membangun Rumah Betang Antang Kalang.
Udin adalah kepala tukang saat membangun betang antang kalang, perkenalan Udin dan
Singa Jaya Antang berawal ketika Singa Jaya Antang menjual getah nyatu ke daerah sampit. Pada
saat itu Singa Jaya Antang sengaja mencari tukang untuk membantu membangun Rumah Betang
dan kemudian ia bertemu dengan Udin.
Rumah betang Tumbang Gagu dibangun dengan menggunakan bahan dari kayu ulin yang
didapatkan pada saat berladang dan dikumpulkan sedikit demi sedikit, kayu ulin tersebut dipotong
menggunakan gergaji zaman dahulu yang sangat besar dan digunakan dengan ditarik dari kedua
sisi yang berbeda.kayu ulin di bentuk sesuai dengan yang di inginkan baik bulat, kotak , ataupun
bentuk yang lain dengan menggunakan alat yang bernama beliung penarah ( sejenis kapak).
Bapahan ( balok ) , handaran (gording) dan elemen elemen atap lainnya yang ada pada
rumah betang dinaikan dari bawah ke atas dengan menggunakan alat yang di namakan takal
(sejenis katrol).
Betang tumbang gagu dibangun secara gotong royong dengan dibantu oleh teman-teman
dari Singa Jaya Antang baik yang ada didaerah sungai kalang maupun sungai katingan bahkan
Singa Jaya Antang meminta bantuan akan keluarganya yang tinggal di daerah Bukit Rawi (Sungai
Kahayan).
Pada awal pembangunan rumah betang antang kalang ruangan-ruangan dibagi menajdi 6
kamar dan 1 ruangan buat musyawarah(Balai Kandan). Dapur dibuat pada masing-masing kamar
yang ditempati oleh setiap kepala keluarga. Sistem Hirarki mempengaruhi pada bagian pembagian
ruang kamar sehingga menempatkan Singa Jaya Antang pada kamar di bagian tengah, hal ini
menunjukan bahwa Singa Jaya Antang Kalang dianggap sebagai Pemimpin atau kedudukan yang
paling tinggi dibadingkan dengan anggota keluarga yang lain.
Teknologi yang digunakan pada pembangunan Rumah Betang, yaitu:
Gergaji
Gergaji besar dengan cara penggunaan ditarik kedua sisinya oleh 2 orang.
Pahat
Pahat yang digunakan pada saat itu seperti pahat pada umumnya namun bentuknya lebih
sederhana.
Beliung Panarah (Sejenis Kapak)
Beliung panarah adalah senjata tajam yang menyerupai kapak namun tajamnya pada bagian sisi
bawah, beliung panarah digunakan untuk meratakan kayu yang sisi datarnya tidak rata.
Takal (Katrol)
Hejan (Tangga)
Coakan-Coakan yang terdapat pada hejan tidak harus berjumlah ganjil seperti kebanyakan
betang yang lain. Pada bagian dapur dan samping betang terdapat hejan berukuran kecil yang
dapat dinaikan keatas, terkecuali hejan pada bagian rumah betang yang tidak dapat ditarik keatas
dikarenakan ukurannya yang sangat besar.
Pada bagian atas hejan dulunya terdapat pintu yang dapat dikunci dari arah betang dengan
tujuan untuk menghalangi jika ada orang luar yang hendak naik kerumah betang saat hejan tidak
sempat ditarik ke atas. Hejan pada bagian pintu masuk pertama awalnya berupa tangga,ketika
tangga tersebut rusak barulah diganti dengan hejan hingga sekarang.
Kuta (Pagar)
Betang antang kalang awalnya dikelilingi oleh Kuta(pagar) yang berfungsi sebagai
pelindung dengan tinggi kurang lebih 2 meter dan berbahan dari kayu ulin berukuran sedang yang
dibelah menjadi 2 atau 4 bagian.
Rumah Betang Antang Kalang tidak seperti rumah betang pada umumnya yang mengarah
ke bagian timur namun betang antang kalang mengarah ke sungai dengan maksud agar
memudahkan orang yang berada di dalam betang dapat melihat orang-orang yang lalu lalang di
sungai mengingat jalur transportasi hanya ada 1 pada saat itu yaitu lewat sungai.
Sumber Penerangan pada betang antang kalang di malam hari yaitu berasal dari Damar
yang dibungkus dengan daun pisang layu lalu dibakar ditempat khusus yang terbuat dari kayu ulin
yang berbentuk mangkok.
E. Ukiran dan Ornamen pada Rumah Betang Tumbang Gagu
Ukiran dan ornamen pada betang antang kalang hanya berfungsi sebagai hiasan tanpa
adanya tujuan khusus. Ukiran dan ornamen tersebut dibuat dengan menggunakan Teknik Pahat.
Tiwah
Perkawinan
Kematian
Ruangan yang biasa digunakan dalam upacara-upcara adat dan musyawarah adalah
ruangan balai kandan.
KUDA-KUDA
Kuda-kuda pada betang menggunakan bahan kayu ulin. Kuda-kuda ini juga tidak menggunakan
paku melainkan menggunakan pasak/ sambungan kayu.kuda-kuda pada rumah betang
mempunyai 10 kuda-kuda yang terdiri dari
Disimbolkan :
Ruang Tengah
Ruang bersama
Ruang Istirahat
Dapur
Teras Belakang
Urutan Ruang:
1. Ruang Tengah
2. Ruang Bersama
3. Ruang Istirahat
4. Dapur
5. Teras Belakang
Teras Belakang (tempat untuk menjemur atau tempat untuk melakukan kegiatan mencuci
serta penghubung antar ruang pemilik lain)
Sifat ruang:
Material Ruang:
SUSUNAN RUANG
- Kamar (bilik) Pangkong Iding Dandu bersebelahan dengan kamar (bilik) Boruk
Dawut ( dulu sebelum direnovasi )
- Kamar (bilik) Boruk Dawut berada disebelah kanan dari kamar (bilik) Pangkong
Iding dandu
- Kamar (bilik) Pangkong Iding Dandu
o sebelah kanan : kamar (bilik) Boruk Dawut
o sebelah kiri : Balai Kandau ( ruang tengah )
o belakang : Ruang keluarga + dapur
- Ruang keluarga + dapur
o sebelah kanan : Balai Kandan ( ruang tengah )
o depan : kamar (bilik) Pangkong Iding Dandu
- Balai Kandan ( ruang tengah )
o depan : selasar
o sebelah kiri : kamar (bilik) Pangkong Ading Dandu Ruang keluarga +
dapur
o sebelah kanan : ruang bersama
Kamar (bilik) Singa Jaya Antang Kalang bin Lambang
Dandu
8,50
Dulu terdapat ruangan di atas kamar Kamar (bilik) Singa Jaya Antang Kalang bin Lambang
Dandu,ruangan tersebut dulunya merupakan ruangan serba guna untuk menyimpan berbagai
macam barang,namun sekarag sudah dibongkar karena sudah tidak terpakai dan sudah rapuh.
Keterangan :
1. Kamar milik Boruk Dawut (tetapi sekarang sudah dibongkar/dihilangkan).
2. Kamar milik Pangkong Iding Dandu.
3. Ruang Keluarga milik Boruk Dawut dan Pangkong Iding Dandu.
4. Dapur milik keluarga milik Boruk Dawut dan Pangkong Iding Dandu.
5. Balai Kandan (Ruang Tengah) milik seluruh keluarga.
6. Kamar miik Singa Jaya Antang Kalang Bin Lambang Dandu (pemimpin dan pendiri
betang).
7. Kamar milik Manis Bin Lambang Dandu (Istri dari Bosou).
8. Kamar milik Rais Bin Lambang Dandu (Istri dari Bosou).
9. Ruang milik bersama.
10. Dapur milik bersama.
11. Kamar milik Bunter dan Karamu.
12. Kamar milik Lambang dan Lamiang.
13. Dapur milik Bunter,Karamu,Lambang,dan Lamiang.
EKSTERIOR