Anda di halaman 1dari 2

Tugas Arsitektur Nusantara Menggali Konsep Arsitektural (pada arsitektur rakyat) dari Lokalitas Nusantara

Rumah Tinggal Masyarakat Kampung Nelayan Bandaran Bangkalan, Madura


Kampung Bandaran merupakan salah satu kampung nelayan yang berada di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kampung Bandaran termasuk perkampungan nelayan tradisional khas Madura. Berdasarkan beberapa sumber yang kami dapatkan dari internet, sebagian besar wilayah perkampungan nelayan Bandaran ini memang tidak lagi didominasi oleh bangunan-bangunan tradisional Madura. Perkampungan lebih didominasi oleh bangunan yang umum ada di saat ini. Namun, pada bagian dalam dari desa tersebut, masih terselip sedikit rumah yang masih mempertahankan sisi tradisionalnya, misal dari bahan bangunan, ataupun bentuk atapnya. Rumah-rumah inilah yang nantinya akan kami jadikan objek dan kami gali nilai arsitektural kerakyatannya. Tata ruang rumah tinggal tradisional Madura yang asli, tidak dijumpai di sini. Semua telah mengalami proses perubahan akibat pengaruh zaman. Salah satu sumber yang kami temukan mengatakan bahwa, rumah tinggal perkampungan nelayan di sini tidak lagi terdiri dari beberapa bangunan seperti tata rumah Madura asli. Pada rumah yang masih terlihat sisi tradisionalnya, ruang public ditunjukkan dengan halaman depan rumah yang luas. Halaman ini, selain berfungsi sebagai sirkulasi, juga sebagai tempat berkumpul sesama nelayan. Satu esensi yang kami tangkap, masih terdapat area kebersamaan, meski tersamar oleh fungsi sirkulasi. Dari segi material bangunan, rumah-rumah tersebut menggunakan gedeg atau dinding bamboo, yang memang umum kita jumpai pada arsitektur nusantara. Bentuk atap, sebagian besar perisai, dengan teritisan pada teras yang lebar, yang menandakan ada fungsi ruang tersendiri di teras rumah. Gedeg yang terbuat dari bamboo, memiliki adaptasi penghawaan yang baik. Hal ini menunjukkan nilai kearifan local tersendiri dari arsitektur rakyat rumah tinggal masyarakat tersebut. Berikut beberapa foto yang kami dapatkan dari internet, yang menggambarkan contoh rumah tradisional masyarakat Kampung Nelayan Bandaran.

Sumber: www.lontarmadura.co.cc/2011/02/pola-penyebaran-pemukiman-dan-kehidupan.html

Untuk focus permasalahan, kelompok kami belum menentukan secara pasti, mengingat kami belum melakukan survey secara langsung. Namun, dari diskusi yang kami lakukan, ada sekitar 3 pilihan yang kami temukan, yaitu: a. Ruang

Bagaimana ruang transisi public terbentuk mengingat teras atau halaman depan yang berfungsi sebagai area public, juga berfungsi sebagai jalur sirkulasi?

Bagaimana bentuk-bentuk transisi ruang pada bagian dalam rumah mengingat telah terjadi perubahan tata ruang rumah tinggal tradisional Madura yang asli?

b. Konstruksi

Kondisi tapak yang dekat dengan sungai dan pantai, memungkinkan kontruksi rumah yang berbeda. Bagaimana masyarakat local menyikapi perbedaan yang mungkin ada ini, dengan cara local mereka?

Apakah pemilihan bahan sesuai dengan lokalitas daerah tersebut?

c. Penghawaan

Sistem penghawaan sangat penting untuk diperhatikan, mengingat daerah pantai adalah daerah yang cukup panas. Bagaiman masyarakat menyikapi keadaan alam ini? Kearifan local seperti apakah yang ada untuk mengatasi penghawaan dalam rumah?

Fokus permasalahan akan kami bahas lebih lanjut bersamaan dengan survey lokasi langsung, mengingat data yang kami punya juga masih minim.

Oleh: 1. Adisti Safrilia (A-0910650020) 2. Isnaeni Nur Tafliha (A-0910650052) 3. Nada Cholid Zubaidi (A-0910653045)

Anda mungkin juga menyukai