Anda di halaman 1dari 21

PERILAKU DALAM ARSITEKTUR

OBJEK OBSERVASI : BANGUNAN KOST-KOSTAN


DWITA MARCHELA
ATIKA TARA SARAGIH

21020113130089
21020113140090

ANITA HAFSARI

21020113140091

BERDA ESPASSIA

21020113140092

R.R RYADITHA DWIKKI

21020113140093

REZA DWIKY SUDARSO

21020113130094

FRICILIA HUTAURUK

21020113130095

NABILAH NIKEN

21020113140096

BESHA A TAMARA

210201131

DHONY SETYAWAN

21020113140098

Data Eksisting
Nama Bangunan : Kost Hijau
Nama Pemilik : dr. Sudiro
Alamat

: Jalan LPPU II Gang Sigawe Nomor 26, Tembalang, Semarang.

Tipe Kos

Harga Sewa

: Kost Putra
: Rp 500.000,00 per bulan

Luas Kost : 142,5 m


Jumlah Kamar : 32 Kamar

Denah Eksisting

Identifikasi Permasalahan
dan Solusi (Redesign)

Permasalahan
KONDISI EKSISTING
Ketinggian anak tangga = 25 cm
Panjang anak tangga = 90 cm
Tinggi handrail = 60 cm
Lebar anak tangga =25 cm

Ukuran panjang anak tangga hanya


dapat dilalui oleh satu orang, tidak
sesuai dengan kapasitas penghuni.
Panjang anak tangga tidak memenuhi
standar untuk dapat dilewati 2 orang,
yaitu minimal 1,15 m (Neufert, 1996)

90cm

25cm

Ukuran ketinggian anak tangga terlalu


tinggi melebihi standar, yaitu 15-18
cm.

Anthropometri

Handrail kurang dari standar


kenyamanan, yaitu 80-90 cm
(Neufert,
1996).
Hal
itu
menimbulkan
ketidaknyamanan
penghuni
ketika berpegangan dengan
handrail tersebut.

60cm

Anthropometri

Redesain
Ketinggian anak tangga menjadi 18
cm (sesuai standar ketinggian anak
tangga menurut Neufert 16-18 cm)
Ketinggian handrail menjadi 80 cm,
(sesuai standar ketinggian handrail
menurut Neufert 80-90 cm)
Panjang

anak tangga menjadi 1,2 m


(sesuai standar panjang anak tangga
untuk dapat dilewati 2 orang,
menurut Neufert minimal 1,15m)

Penyalahgunaan fungsi ruang sirkulasi/koridor yang dipergunakan


sebagai tempat parkir motor dan menaruh jemuran, padahal sudah
disediakan ruang parkir. Motor yang masuk ke koridor
menimbulkan kebisingan untuk penghuni di dalam kamar sehingga
mengganggu privasi.

Privasi

Redesain
Disediakan ruang parkir yang
mudah
dijangkau
dan
mencukupi
kebutuhan
penghuni kost. Letaknya pun
dekat
dengan
pemilik
kendaraan
sehingga
lebih
aman.
Kapasitas
parkir
pun
memenuhi
kebutuhan
penghuni
kost,
yaitu
20
penghuni dan kapasitas 20
motor.

Privasi

Koridor yang digunakan untuk sirkulasi menjadi semakin sempit


karna banyak barang-barang, jemuran bahkan motor yang
diletakkan di koridor, hal ini menyebabkan permasalahan
aksesibilitas dimana koridor merupakan jalur sirkulasi utama di
dalam kosan.
Lebar koridor eksisting 1,80 m, jika dikurangi lebar motor 0,75 m
dan lebar penjemur handuk 0,35 m, maka lebar koridor menjadi
0,70 dan tidak sesuai dengan standar koridor untuk dua orang,
yaitu 1,15 m (Neufert 1996).

Aksesibilitas

Redesain
Koridor
dilebarkan
menjadi 120 cm
agar dapat dilalui
oleh dua orang

120 cm

120 cm

Aksesibilitas

Space untuk akses menuju ruang jemuran sangat kecil dan tidak
sesuai standar kenyamanan, yaitu lebar 1 orang dengan melebarkan
lengannya (jika dalam kondisi membawa baju yang akan dijemur)
0,625 m (Neufert, 1996), sedangkan eksistingnya 0,60 m. Hal
tersebut menyebabkan terganggunya kenyamanan dan berkurangnya
keinginan untuk mengakses ruang jemur tersebut.

Aksesibilitas

Redesain

120
cm

Space menuju ruang jemuran


dilebarkan menjadi 1,2 m agar
dapat dilalui oleh dua orang

120
cm

Aksesibilitas

Kurangnya penerangan
keseluruhan ruangan pada
bangunan
Tidak terdapat void dalam
bangunan
Tidak terdapat bukaan
sebagai sumber masuknya
cahaya dari luar
Kurangnya titik lampu
sehingga ruangan gelap
apabila malam hari tiba.

Visibilitas

Redesain
Diberikan
void
dengan tujuan agar
cahaya
dapat
masuk.
Void
terletak
pada
bagian
tengah
bangunan

Visibilitas

Keberadaan pintu (akses) masuk


ke dalam kos tidak terlihat jelas
karena tidak adanya signage.
Pintu masuk yang ada pun kecil
dan tidak menarik perhatian
sehingga orang-orang, khususnya
yang tidak tahu tentang kos
tersebut,
terkesan
bingung
dengan akses masuknya.

Visibilitas

Redesain
Pintu utama diletakkan
di
bagian
depan
bangunan dan terdapat
penanda
nama
kost
tersebut tepat di atas
pintu
utama
kost
sehingga orang tidak
akan
bingung
untuk
masuk ke dalam kost

Visibilitas

Kurangnya ventilasi di kamar kost


Menyebabkan sirkulasi udara di dalam kamar menjadi
pengap dan tidak baik bagi kesehatan.

Redesain
Ventilasi
di
desain dengan
ukuran
yang
lebih besar agar
sirkulasi
udara
di dalam kamar
tidak pengap

Denah Redesain

Jumlah kamar :
Jumlah lantai :

Perspektif Bangunan

Anda mungkin juga menyukai