Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN SISTEM DIGITAL SENSOR SAMPAH

DI DESA PODOMORO

Dosen Pengampuh :
Zetia Wijayanti S.IP,M.AP

Kelompok 6 :
Sinarsih 22010152
Rafika Lien S 22010157
Vina Tri Anisa 22010158
Yusni Ratna S 22010159
Juvela Visran 22010161
Selfi Soraya 22010162
Vina Deviyani 22010165

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


BENGKULU TAHUN
2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tempat sampah adalah suatu wadah yang dipergunakan sebagai menampung berbagai
macam sampah untuk sementara dan biasanya tempat tersebut terbentuk dari bahanplastik
atau logam. Tempat sampah biasanya diletakkan di dalam ruangan maupun di luar
ruangan dan sebagian tempat sampah pada bagian atasnyaterdapat penutup. Sedangkan
model tutup tempat sampah terdapat 2 macam yaitu ada yang masih membuka tutup
secara manual dan adayang sudah menggunakan pedal untuk mempermudahkan untuk
mengakat tutup tempat sampah. Walaupun tempat sampah sudah dilengkapi dengan tutup
ternyata masih menimbulkan masalah dikarenakan isi sampah full dan mentutup tempat
sampah tidak sesuai tempat dari masalah tersebut mengakibatkan keluarnya polusi bau
yang berasal dari sampah yang ada di dalamnya yang nantinya dapat mengganggu
kesehatan dan kebersihan lingkungan ( Nur, 2016 ).Untuk mengetahui permasalahan
secara real yang terjadi pada tempat sampah yang sering menimbulkan pencemaran bau
maka dilakukan survey secara langsung pada di beberapa kantor-kator yang ada di
sekitar. Salah satu pegawai kantor tersebut yang bekerja disana yaitu oleh bapak Hery
agung,SE dengan jabatan sebagai kasi kepegawaian mengatakan bahwa pusat tempat
sampah yang ada dikantornya sering menyebarkan polusi bau yang dapat mengganggu
kesehatan dan kebersihan lingkungan hal tersebut bisa terjadi 2 dikarenakan pusat tempat
sampah tersebut terisi full dan tidak mampu menampung sampah yang ada faktor tersebut
bisa terjadi dikarenakan jadwal pengambilan sampah oleh petugas sering tidak sesuai
jadwal dan terkadang dapat terjadi dikarenakan sampah full sebelum jadwal
pengambilan.Berdasarkan hasil survei yang dilakukan secara langsung yang dapat
mendukung penulis untuk merancang suatu tempat sampah yang dapat membantu
mempermudah secara otomatis pada saat akan membuang sampah,mendeteksi level isi
yang ada di dalam tempat sampah, dapat memberitahu petugas kebersihan bila isi tempat
sampah telah terisi full. Maka penulis menetukan judul “Perancangan tempat sampah
pintar”
B. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan beberapa permasalahan yang muncul di latar belakang maka dapt ditentukan
beberapa perumusan masalah yang nantinya dapat dibahas di dalam pembuatan skripsi ini
yaitu:
1. Bagaimana merancang tempat sampah yang dapat otomatis membuka,menutup
dan mendeteksi kapasitas sampah?
2. Bagaimana merancang sistem otomatisasi tempat sampah agar dapat memberikan
infromasi kondisi kapasitas isi sampah ke petugas kebersihan?

C. SEJARAH DESA PODOMORO KECAMATAN PRINGSEWU

Desa Podomoro didirikan pada tahun 1927 dengan wilayah yang masih hutan. Desa ini
terletak di kecamtan pringsewu kabupaten pringsewu provinsi lampung.Desa ini memiliki
sejarah yang cukup panjang awalnya desa podomoro berasal dari bahasa jawa yang
artinya “Datang Bersamaan”.awalnya desa ini merupakan desa kolonialisasi.Desa ini
telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Pekon dengan masa jabatan yang
berbeda. Berikut adalah beberapa nama Kepala Pekon yang telah menjabat sebelumnya:
 Kromo Dimejo (1927-1932)
 Mad Rejo (1933-1950)
 Pawiro Sukarto (1951-1957)
 Parto Darmo (1958-1961, 1965-1967)
 Madio Utomo (1962-1964)
 D.Kamino (1968-1969, 1973-1975)
 M.Ardani (1970-1972)
 Kasimin Murtopo (1976-1979)
BAB II
ISI

A. PENJELASAN SECARA KESELURUHAN


a. Era Digital

merupakan masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan
menggunakan teknologi digital. Digital merupakan penggambaran dari suatu
keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on. Digital berasal
dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari
jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh. Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2
radix, yaitu 1 dan 0. Digital adalah suatu bentuk modernisasi ataupun pembaharuan
dari penggunaan teknologi yang mana sering dihubungkan dengan hadirnya internet
dan teknologi komputer.Pendapat lain ada yang menjelaskan bahwa digital adalah
suatu data ataupun sinyal yang dinyatakan dalam serangkaian digit angka 0 dan 1
dan biasanya akan diwakili oleh berbagai kuantitas fisik, seperti polaritas magnetik
atau tegangan Pengertian lain dari digital adalah suatu teknologi elektronik yang
mampu melakukan penyimpanan, menghasilkan, dan juga memproses berbagai data
yang terdapat dalam dua kondisi,

b. Ultra Sonic

adalah jenis sensor yang dapat mendeteksi jarak dan keberadaan benda dengan
menggunakan gelombang ultrasonik. Sensor ini dapat digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk dalam pembuatan tong sampah cerdas berbasis Arduino Dalam
pembuatan tong sampah cerdas tersebut, sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi
ketinggian sampah di dalam tong dan memberikan sinyal untuk membuka penutup tong
agar sampah dapat dibuang. Sensor ultrasonik juga dapat digunakan dalam pembuatan
smart dustbin Sensor ini bekerja dengan cara mengirimkan gelombang ultrasonik dan
kemudian menerima pantulan gelombang tersebut dari benda yang ada di depannya.
Berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk gelombang kembali, sensor dapat
menghitung jarak dan keberadaan benda tersebut. Sensor ultrasonik adalah sebuah
sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan
sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu
benda dengan frekuensi tertentu. Cara kerja pada sensor ini adalah dengan cara
pantulan suatu gelombang suara yang dapat digunakan untuk menafsirkan eksistensi
atau jarak suatu benda menggunakan frekuensi tertentu. Sensor ini menggunakan
gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik) dalam mendeteksi suatu jarak benda. Sensor
jarak ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi adanya benda dalam jarak tertentu.
Sehingga tempat sampah bisa terbuka dengan otomtis tanpa tersentuh oleh masyarakat
yang ingin membuang sampah. yang pengoprasiannya dilakukan secara otomatis.

c. Sensor

Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik
seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan
fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati terjadinya perubahan, Input
yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output yang dapat dimengerti oleh
manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri ataupun ditransmisikan secara
elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang
bermanfaat bagi penggunanya.
Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat mengubah
energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi
sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau
sinyal listrik).
d. Sensor Sampah Pintar
Tempat sampah pintar adalah tempat sampah yang dilengkapi dengan sensor otomatis
untuk membuka tutupnya. Beberapa tempat sampah pintar menggunakan sensor gerak
atau sensor ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan sampah atau pengguna. Beberapa
juga menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dan mikrokontroler seperti Arduino
untuk memantau dan mengelola status tempat sampah. Beberapa produk tempat sampah
pintar juga sudah tersedia di pasaran, dengan harga bervariasi tergantung fitur dan
kapasitasnya. Beberapa penelitian juga telah dilakukan untuk merancang sistem tempat
sampah pintar menggunakan berbagai jenis sensor dan teknologi.

e. Gambar Fisik Sampah

Dibawah ini adalah cara kerja alat, antara lain:


1. Blok Arduinouno R3 berfungsi sebagai pengolah data untuk menggerakkan
komponen-komponen seperti Sensor Ultrasonik, Modul RTC, Modul Sd Card,
Buzzer.
2. Blok Sensor Ultrasonik berfungsi untuk membaca jarak pada objek sampah
didalam tempat sampah.
3. Blok RTC biasa digunakan untuk menunjukkan pewaktuan digital yang akan
berintegrasi dengan sensor melalui mikrokontroler.
4. Blok Sd Card berfungsi untuk penyimpanan berbentuk kartu memory flash yang
biasa digunakan pada peralatan elektronik seperti kamera, mp3 player, atau
telepon genggam.
5. Blok Buzzer berfungsi sebagai alat pengirim getaran suara/bunyi.

f. Gambar kotak Sampah Kosong


g. Gambar Kotak Sampah Terisi

B. KELEBIHAN PENGGUNAAN SENSOR SAMPAH PINTAR


1. Lebih higenis, tempat sampah diberikan stiker standar operasional prosedur (SOP)
sehingga pengguna dapat menggunakan alat dengan aman dan nyaman.
Pasalnya, tutup tempat sampah bisa terbuka dengan sendirinya menggunakan sensor
tangan atau gerakan.
2. Lebih hemat waktu dan efesien, Pasalnya, tutup tempat sampah bisa terbuka dengan
sendirinya menggunakan sensor tangan atau gerakan.
3. desain tempat sampah ini cukup modern, sehingga bisa mempercantik sudut ruangan.

C. KEKURANGAN PENGGUNAAN SENSOR SAMPAH PINTAR


Kekurangannya adalah potensi terjadinya kegagalan fungsi, seperti deteksi yang
salah atau kegagalan dalam membuka atau menutup dengan benar, yang dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan dan ketidak efisienan dalam pembuangan
limbah. Selain itu, integrasi berbagai sensor dam komponen pada tempat sampah
pintar dapat membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan atau vandalism. Yang
terakhir, penerapan tempat sampah pintar mungkin memerlukan perubahan dan
peningkatan infrastruktur yang signifikan, yang dapat memakan waktu dan biaya
besar bagi perkotaan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Didesa Podomoro pengembangan tempat sampah otomatis dengan sensor ultrasonik
adalah solusi inovatif untuk mempermudah masyarakat dalam membuang sampah,
sekaligus meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan. Sistem ini akan
memanfaatkan teknologi sensor ultrasonik yang terkoneksi dengan mikrokontroler untuk
mengontrol operasi tempat sampah. Saat sensor ultrasonik mendeteksi adanya seseorang
di depan tempat sampah selama kurang dari 3 detik, Arduino Uno memproses data
tersebut untuk menggerakkan motor servo guna membuka dan menutup tutup tempat
sampah. Hasil daripengabdian ini menunjukkan bahwa rancangan tempat sampah
otomatis menggunakan sensor ultrasonik berfungsi dengan baik. Berdasarkan pengabdian
yang sudah dilakukan, kinerja dari rancang bangun tempat sampah otomatis
menggunakan sensor ultrasonik bekerja dengan baik. Hasil dari program pembuatan
tempat sampah otomatis ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak positif dari tempat sampah
otomatis. Partisipasi masyarakat dalam membuang sampah pada tempat yang ditentukan
meningkat, dan jumlah sampah yang tercecer berkurang secara signifikan. Selain itu,
adopsi teknologi dalam pengelolaan sampah juga memberikan dampak positif terhadap
kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Disarankan untuk pengabdian
selanjutnya yaitu menambahkan sensor pendeteksi jika sampah sudah penuh. Saran yang
ke dua adalah tempat sampah tersebut bisa memilah
sampah dari jenis materialnya dengan menggunakan proximity
B. SARAN
Dari hasil diskusi yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat
diberikan, yaitu:
1. Penelitian ini masih dapat dikembangkan dari segi kinerja dan
teknologi yang digunakan.
2. Tempat sampah dapat diberi isi sampah dalam kondisi yang basah.
3. Tempat sampah dapat menggunakan baterai yang dapat diisi ulang
4. Alat tempat sampah dapat memfokuskan diri kepada seseorang yang
ingin buang sampah.
5. Tempat sampah dapat melakukan pemilahan jenis-jenis sampah
6. Tempat sampah diberikan stiker standar operasional prosedur (SOP)
7. sehingga pengguna dapat menggunakan alat dengan aman dan
nyaman.
DAFTAR PUSTAKA

Anang, D, Dkk. (2019). Desa Cerdas: Transformasi Kebijakan dan Pembangunan Desa
Merespon Era Revolusi 4.0. Center for Digital Society, Yogyakarta. Agus, Erwan, Dkk. (2016).
Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara,Jakarta.Anggara, Sahya. (2018). Kebijakan
Pubik. CV. Pustaka Setia, Bandung.Dalman. (2015). Menulis Karya Ilmiah. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.Dahiri, Dkk. (2019). Desa Digital: Potensi dan Tantangannya. Badan Keahlian
DPR RI, Jakarta.Hardani, Dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Pustaka
Ilmu.Hoasada, Jan. (2019). Desa Digital. BPKP, Jakarta.Mustari, Nuryanti. (2015).
Pemahamaan Kebijakan Publik Formulasi,Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik.
Leutikaprio, Yogyakarta.Subarsono, AG. (2022). Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori, dan
Aplikasi.Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Alfabeta,Bandung.Tachan. (2006). Implementasi Kebijakan Publik. AIPI
Bandung, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai