DOSEN PENGAMPU :
ARKHAM ZAHRI RAKHMAN, S.KOM., M.ENG
DIUSULKAN OLEH :
LEONARDO 14117125
MUHAMMAD AFFANDI 14117034
DINO FEBRIYANTO 14117124
AFDI FAUZUL BAHAR 14117149
RIKA LAILA 14117024
1
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Batasan Masalah.............................................................................................5
D. Tujuan Penelitian............................................................................................5
BAB II PERANCANGAN............................................................................................6
E. Perancangan Sisterm.......................................................................................6
F. Skema Pengujian................................................................................................8
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Flowchart membuka tempat sampah secara otomatis.
6
Gambar 2 Flowchart mengetahui penuh/tidaknya kotak sampah
7
Gambar 3 Flowchart menggerakkan kotak sampah dengan remote
8
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Smart City muncul sebagai tuntutan perlunya membangun identitas
kota yang layak huni, aman, nyaman, hijau, berketahanan iklim dan
bencana, berbasis pada karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya
lokal, berdaya saing, berbasis teknologi dan IT(Puspitawati MT.). Salah
satu komponen pada konsep Smart City yaitu Smart Environment yang
memfokuskan diri pada pengelolaan lingkungan berbasis IT,
pengelolaan SDA berbasis IT, dan pengembangan sumber energi
terbarukan. Lingkungan yang bersih dan nyaman menjadi tujuan dari
Smart Environment tersebut, meliputi lingkungan yang bersih dari
sampah.
Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia dan/atau dari proses
alam yang berbentuk padat(Suyoto, 2008). Dalam kehidupan manusia,
sebagian besar aktivitas akan menghasilkan sampah. Sampah tersebut
akan menumpuk ditempat pembuangan sampah. Apabila tumpukan
yang semakin meningkat tersebut tidak diimbangi dengan pengolahan
yang baik maka akan muncul berbagai permasalahan terutama bagi
penduduk di sekitar tempat pembuangan sampah tersebut. Beberapa
jenis sampah harus dibuang sesegera mungkin dan sejauh mungkin
karena dapat membusuk sehingga mengeluarkan bau yang tidak
sedap, mengundang bibit penyakit, dan kerugian lainnya.
4
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana mengintegrasikanantara Arduino Unodengan sensor
ultrasonik agar dapat memantau kotak sampah apabila sudah
penuh?
b. Bagaiman mengintregasikan Arduino dengan sensor ultrasonic dan
servo agar tempat sampah dapat terbuka secara otomatis?
c. Bagaimana mengintegrasikan Arduino dengan sensor infrared dan
remote control agar tempat sampah bisa dipindahkan dari jarak
jauh?
d. Apakahpemberitahuanbahwa kotak sampahyangtelah penuh
bisaditerima dengan baik ?
C. Batasan Masalah
a. Alat berupa purwarupa hanya bisamemantau satu tempat
penampungan sampah.
b. Alat akan memberikan pemberitahuanmelalui SMS.
c. Alat hanya memberikan pemberitahuanjika tempat penampungan
sampah sudah penuh
d. Alat berupa purwarupa hanya bisa membuka satu tempat sampah
e. Alat berupa purwarupa hanya bisa menggerakkan satu tempat
sampah
D. Tujuan Penelitian
a. Membuat sistem otomatisasi kotak sampah yang dapat membuka
secara otomatis, memberikan pemberitahuan apabila kotak
sampah telah penuh dan bisa digerakan dari jarak jauh
menggunakan remote control dengan menggunakan mikrokontroler
arduino uno yang akan berintegrasi dengan sensor ultrasonic dan
infrared.
b. Pihak yang dituju dapat menerima pemberitahuan dengan baik
bahwa kotak sampah telah penuh.
BAB II
PERANCANGAN
E. Perancangan Sisterm
Rancangan untuk tempat sampah terbuka secara otomatis
menggunakan sensor ultrasonik. Jadi pertama kali yaitu menyiapkan
modul sensor ultrasonik, yang dimana sensor ultrasonik ini digunakan
sebagai pendeteksi orang yang ingin membuang sampah dengan jarak
5
kurang dari 15cm. Jika jarak orang tersebut dengan kotak sampah
kurang dari 15cm maka kotak sampah akan terbuka dan orang
tersebut bisa membuang sampah ke kotak sampah tersebut. Namun
jika jarak orang dengan kotak sampah lebih dari 15cm , maka kotak
sampah tidak akan terbuka. Untuk ilustrasinya seperti pada gambar
1.
6
Namun jika jarak sensor terhadap sampah belum dekat maka tidak akan
ada pesan singkat yang masuk. Untuk ilustrasinya seperti pada gambar
2.
7
Gambar 3 Flowchart menggerakkan kotak sampah dengan remote
F. Skema Pengujian
Pada awal pengujian yang akan dilakukan adalah melakukan
pemeriksaan bahwa semua modul dan sensor sudah berjalan dengan
baik dengan menggunakan library dari software Arduino IDE. Setelah
seluruh modul dan sensor sudah bisa berjalan dengan baik maka
disiapkan wadah berbentuk kotak sampah yang telah dimodifikasi
dengan menambahkan roda dibawahnya yang akan digerakkan
dengan remote melalui sensor infrared yang akan digunakan,
kemudian wadah tempat sampah tersebut akan diisi dengan berbagai
benda sebagai contoh dari sampah yang akan dideteksi oleh sensor
ultrasonik.
8
Cara kerja sensor ultrasonik disini adalah dengan menembakkan sinyal
ultrasonik untuk mendeteksi sampah yang menghalangi di depan
sensor dan mendeteksi object yang ada di depan tempat sampat
tersebut melalui trigger, Selama menunggu pantulan, PING akan
menghasilkan sebuah pulse. Pulse ini akan berhenti (low) ketika
gelombang pantulan terdeteksi oleh PING. Oleh karena itu, lebar pulse
tersebut dapat merepresentasikan jarak antara PING dengan objek.
Gelombang ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 KHz akan
dipancarkan selama 200uS. Gelombang ini akan merambat di udara
dengan kecepatan 344.424 m / detik (atau 1 cm setiap 29.034uS),
mengenai objek untuk kemudian terpantul kembali ke PING.
Selanjutnya mikrokontroler cukup mengukur lebar pulse tersebut dan
mengkonversinya dalam bentuk jarak dengan perhitungan sebagai
berikut :