Mengintip, membangunkan yang sedang terlelap Angin berganti menghalau dengan senyap Menyemangati semua rasa yang ada, walaupun aku dibalik jendela
Hati sepi, seolah-olah tidak berdaya
Saat menahan rasa rindu yang dalam Namun aku tahu rasa ini dengan pasti Bukan sebuah kematian tapi kehidupan, meskipun aku dibalik jendela
Bunga mulai mekar, pertanda kehidupan baru muncul
Namun hati terasa dingin, semua karena rasa Hingga tak mampu berkata, tersenyum bahkan tertawa Gelap, malam, itulah rasa ini, sebab aku di balik jendela
Kupandangi semuanya tanpa aku mengeluarkan suara
Berubah,,, kehidupan baru kini disambut oleh kematian Aku merenung, bertanya akan dia yang telah mendebarkan dada Sembari menangisi diri, yang mungkin akan tergeletak, bisa saja dibalik jendela
Kicauan burung di taman, mengisi keheningan hati
Keindahan bunga yang mekar, menemani kesedihanku Aku terpacu dengan alunan musik para tetangga Kupanjatkan doa untukmu, dengan pasti dari balik jendela