Anda di halaman 1dari 11

NOVEL AKAD KARYA CHANTY ROMANS

Analisis kelas Sosial Antar Tokoh dalam Novel Chiklit

Dirfan Gussamendra
NIM 17017034
Program studi Sastra Indonesia
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
Email: matsukazedirfan1998@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik dengan status


sosial antar tokoh dalam karya sastra berdasarkan pengelompokkan status
sosial, pekerjaan, dan pendidikan. Novel Akad karya Chanty Romans
menceritakan kisah rumah tangga pasangan muda yang mengalami
beberapa konflik. Dalam novel ini juga tergambar adanya
perbedaan kelas sosial antar tokoh yang menjadi salah satu konflik
dalam cerita ini. Kelas sosial yang ada dalam novel Akad karya
Chanty Romans terbagi dua yaitu, kelas menengah (Middle Class)
dan kelas atas (Upper Class). Tokoh yang masuk ke dalam kelompok
kelas menengah adalah Illyana, Ilham, Pak fariz, Bu Lila, Humaira,dan
Zafran. Sedangkan tokoh yang masuk ke dalam kelas atas adalah Ali, Abah
Zayd, dan Ummah Salamah.
Kata kunci: Karya sastra, novel, chick lit, unsur intrinsik, kelas sosial.

A. Pendahuluan

Karya sastra adalah sebuah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud
penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, dalam sudut pandang
orang ketiga maupun orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra
yang terkait dengan waktu mereka. Karya sastra dikenal dalam dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi.
Jenis karya sastra fiksi adalah prosa, puisi, dan drama. Sedangkan contoh karya sastra nonfiksi adalah
biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra. Karya sastra berfungsi sebagai media untuk
mengkomunikasikan dan menyalurkan pikiran serta perasaan yang disampaikan pengarangnya. Selain
sebagai media untuk mengkomunikasikan dan mneyalurkan perasaan pengarang, dalam karya sastra
juga terdapat deskripsi berbagai peristiwa, gambaran psikologis, dan berbagai dinamika penyelesaian
masalah. Hal ini dapat menjadi sumber pemikiran dan inspirasi bagi pembacanya. Konflik-konflik dan
tragedi yang digambarkan dalam karya sastra memberikan kesadaran pada pembaca bahwa hal itu
dapat terjadi dalam kehidupan nyata dan dialami langsung oleh pembaca. Kesadarannya itu
membentuk semacam kesiapan dalam diri untuk menghadapi kondisi sosial yang terjadi di
masyarakat. Sastra juga berfungsi sebagai media hiburan bagi pembacanya.
Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan orang yang berada di sekelilingnya dan menonjolkan karakter (watak) dan sifat setiap pelaku.
Novel terdiri dari bab dan sub-bab tertentu sesuai dengan kisah ceritanya. Novel yang bagus adalah
novel yang dibangun dengan cermat dan melalui proses yang panjang. Proses yang dimulai dari
kerangka dasar sampai proses penulisan naskah. Salah satu proses dasar yang tidak boleh terlewatkan
adalah pemenuhan terhadap unsur-unsur pembangun novel. Unsur dalam novel dibagi menjadi dua,
yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur utama yang membangun

1
novel dari dalam. Bisa dikatakan bahwa unsur intrinsik adalah unsur dalam cerita itu sendiri. Unsur
intrinsik terdiri atas tema, tokoh atau penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun novel dari luar. Biasanya berupa latar pribadi penulis
maupun nilai-nilai dari luar. Unsur ekstrinsik terdiri dari beberapa bagian, yaitu biografi dan latar
belakang penulis dan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.
Novel berjenis chick lit merupakan singkatan dari chick literature, yang berarti karya sastra yang
bercerita tentang kehidupan wanita muda metropolitan masa kini. Salah satu penanda utama novel
berjenis chick lit adalah tokoh utama yang kebanyakan perempuan dan digambarkan sebagai tokoh
dewasa berusia sekitar 25-35 tahun yang memiliki karakter sebagai sosok yang tegar, mandiri,
berpikiran maju, dan bergaya hidup modern yang didukung dengan bentuk penyajian yang
ringan,menghibur, dan bertutur tidak formal.
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang
berbeda yang menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilik harta, benda, dan nilai
yang dianut. Menurut Engel, Black Well, dan Miniard (1995) (dalam Suwarman, 2011: 265) bahwa
kelas sosial juga bergantung pada sosial pada individu yang menyangkut aspek nilai keluarga, gaya
hidup, kesenangan, dan perilaku yang dapat dikategorikan. Kelas sosial pada umumnya terdiri dari
tiga dimensi yaitu kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah dapat berpengaruh terhadap perilaku
konsumtif seseorang. Gaya hidup merupakan bagian dari kehidupan sosial sehari-hari dunia modern.
Gaya hidup yang dimiliki seseorang juga dapat dilihat dari kelas sosial atau status sosial seseorang.
Menurut Mowen dan Minor (1998) (dalam Suwarman, 2011:265) kelas sosial merupakan strata yang
secara relatif permanen di kehidupan sosial dengan perbedaan status, kekayaan, pendidikan, posisi,
dan nilai. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2010) (dalam Suwarman, 2011: 265)
menyebutkan bahwa kelas sosial diartikan sebagai pembagian anggota sosial menuju hirarki kelas
status yang nyata, dimana anggotanya terdiri dari beberapa kelas yang memiliki status relatif sama
dan anggota status lainnya memiliki status lebih tinggi dan rendah.
Dalam karya sastra akan dijelaskan bagaimana kelas sosial antar tokoh dalam cerita. Hubungan
karya sastra dan kelas sosial secara jelas membahas tentang bagian dari unsur intriksik pada bagian
tokoh atau penokohan. Penokohan dalam karya sastra bukan hanya menggambarkan karakter atau
watak saja. Tapi juga membahas tentang kelas sosial dan lingkungan sosial. Pembahasan selanjutnya
menggunakan pendekatan antara kelas sosial dengan tokoh yang ada dalam novel Akad karya Chanty
Romans.

B. Sekilas tentang Chanty Romans dan Novel Akad Karya Chanty Romans
Chanty Romans merupakan penulis cerita fiksi yang aktif di wattpad. Chanty Romans adalah
seorang perempuan yang lahir pada 15 Desember di salah satu kota kecil di Jawa Timur. Chanty
Romans merupakan seorang istri dan seorang ibu dari dua putra. Sejak kecil Chanty Romans memang
sudah hobi corat-coret di selembar kertas. Chanty Romans mulai aktif menulis semenjak ia mengenal
dunia oranye atau wattpad. Novel Akad adalah judul keempat setelah sebelumnya berhasil
menyelesaikan cerita dengan judul Cinta Suci Illyana, Seribu Nadzar, dan Jodoh dari Lauhul
Mahfudz. Dia sangat menyukai dunia literasi dan dunia kepenulisan.
Novel Akad karya Chanty Romans ini menceritakan tentang kehidupan gadis remaja bernama
Illyana yang jatuh hati dengan salah seorang ustaz pengajar di pessantren tempat ia mengikuti proses
pembelajaran. Illyana jatuh hati kepada uztad Ali, yang merupakan ustaz yang dikagumi hampir
seluruh santriwati yang ada di pesantren tersebut. Illyana yang memiliki karakter polos dan lugu
dengan sifat polosnya menyatakan cinta ke ustaz Ali dan mendekati ustaz Ali dengan cara-cara yang
unik. Ustaz Ali yang juga memiliki perasaan yang sama dengan Illyana, pada awalnya menolak
ajakan Illyana untuk menjalin hubungan. Tapi karena tak tega melihat ekspresi wajah Illyana, ustaz
Ali pun menyetujui ajakan Illyana untuk menjalin hubungan ta’aruf.

2
Akhirnya ustaz Ali datang ke rumah Illyana menemui kedua orang tua Illyana untuk meminang
Illyana. Setelah menikah, ustaz Ali dan Illyana tinggal di rumah baru berdua saja. Namun kisah rumah
tangga mereka tak berjalan dengan baik. Lama menikah namun mereka berdua tak kunjung
mendapatkan keturunan. Hingga akhirnya mereka berdua mengadopsi seorang anak untuk menemani
hari-hari mereka. Berita tentang mereka yang susah mendapatkan keturunan terdengar oleh orang tua
Ali. Kemudian atas desakkan orang tua Ali, mereka berdua melakukan pemeriksaan di rumah sakit
untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka berdua alami. Illyana pergi seorang diri untuk
mengambil hasil pemeriksaan. Illyana mengetahui bahwa suaminya memiliki penyakit yang
menyebabkan mereka susah mendapatkan keturunan. Namun karena tak sanggup melihat suaminya
kecewa dan tersakiti, Illyana memutuskan untuk mengubah hasil pemeriksaan tersebut dengan
menyebutkan bahwa yang susah mendapatkan keturunan adalah dirinya. Hingga akhirnya Illyana
mendapatkan perilaku yang kurang mengenakkan dari pihak keluarga ustaz Ali.
Pada suatu hari, Illyana dan Ali disuruh oleh Abah Zayd dan Ummah salamah untuk datang ke
rumah mereka. Di sana Illyana diberi peringatan jika dalam satu tahun kedepan ia tidak bisa
menghasilkan keturunan, makan dengan sangat terpaksa ustaz Ali akan mereka nikahkan kembali
dengan seseorang yang bisa memberikan mereka keturunan. Illyana pun juga mendapat perlakuan
yang kurang mengenakkan dari suaminya hingga berkali-kali Illyana larut dalam kesedihan. Hingga
akhirnya Humaira, yang merupakan sahabat Illyana dan mantan kekasih Ali memberitahu berita yang
sebenarnya kepada Ali karena Humaira melihat perlakuan Ali terhadap Illyana sudah keterlaluan.
Humaira memberitahu Ali bahwa sebenarnya yang memiliki permasalahan dengan genetik itu Ali,
bukan Illyana. Sontak Ali kaget dan merasa sangat bersalah pada Illyana karena membiarkan Illyana
menanggung semua ini sendirian supaya dirinya tidak kecewa dan sakit hati. Setelah peristiwa itu
semua keadaan kembali seperti biasa.
Pada suatu hari Illyana mengeluh pusing dan muntah-muntah hingga Ali buru-buru membawa
Illyana ke dokter kandungan untuk mengecek keadaan Illyana. Namun Illyana tidak hamil melainkan
hanya sakit biasa. Ali pun merasa kecewa karena belum berhasil memberikan keturunan. Beberapa
bulan Illyana mengeluh sakit kepala dan muntah-muntah lagi, namun Ali tidak membawa Illyana ke
dokter kandungan, melainkan ke dokter biasa. Sesuatu yang mengejutkan terjadi. Illyana ternyata
hamil dan kembar tiga. Ekspresi bahagia jelas tampak diwajah Ali. Ali dengan semangat dan gembira
mengabari keluarganya, keluarga Illyana, dan teman-teman terdekatnya bahwa Illyana hamil kembar
tiga. Pada akhirnya keluarga Ali dan Illyana menjalani kehidupan sebagai keluarga bahagia.

C. Hasil dan Pembahasan

Kehidupan masyarakat di negara mana saja, termasuk Indonesia, terbagi menjadi kelas-kelas
tertentu. Selalu ada upper class (kelas atas), middle class (kelas menengah), dan lower class (kelas
bawah). Masing-masing kelas sosial mempunyai peran dan fungsi berbeda di dalam masyarakat.
Konsep mengenai kelas sosial sudah diperkenalkan oleh para ilmuan sosial yang mengkaji mengenai
fenomena kehidupan bermasyarakat. Salah satu yang paling terkenal adalah teori Marxis dimana
masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu kaum Proleatar (masyarakat kelas bawah) dan kaum
Borjuis (masyarakat kelas atas). Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, pembagian
kelas sosial pun menjadi semakin komleks, ditunjukan dengan munculnya kelas menengah di antara
kelas bawah dan kelas atas. Begitupun yang terjadi di Indonesia.
Novel merupakan karya sastra berbentuk fiksi dan imajinatif. Dalam karya sastra terdapat
beberapa unsur pembangun karya sastra tersebut. Baik unsur pembangun dari dalam (intrinsik)
maupun unsur pembangun dari luar (eksrintik). Penggambaran setiap tokoh dalam karya sastra
melibatkan kelas sosial dan lingkungan sosial. Kelas sosial menjelaskan bagaimana status sosial yang
dimiliki setiap tokoh dalam karya sastra. Penggambaran kelas sosial ini juga membantu pembaca

3
untuk memahami alur cerita konflik yang tejadi dalam karya sastra. Dalam novel Akad karya Chanty
Romans menggambarkan status sosial yang terdapat dalam tokoh masuk ke golongan kelas sosial
bagian menengah dan kelas sosial bagian atas. Pembagian kelas sosial dalam novel Akad karya
Chanty Romans membantu pengarang untuk membangun konflik dan hubungkait antar setiap konflik
yang terdapat dalam cerita.
Pembagian kelas sosial pada setiap tokoh dalam novel Akad karya Chanty Romans dibagi atas
dua golongan, yaitu golongan kelas menengah dan kelas atas. Tokoh utama dalam cerita ini, yaitu
Illyana digambarkan berasal dari keluarga golongan menengah dan tokoh Ali yang merupakan
pasangan Illyana dalam novel ini berasal dari keluarga golongan kelas atas. Dalam novel Akad karya
Chanty Romans ini tidak ditemukan tokoh yang berasal dari keluarga golongan kebawah. Hal ini
semakin membantu pengarang dan pembaca untuk memahami konflik yang ada dalam cerita. Penulis
artikel mengelompokkan beberapa tokoh, baik itu tokoh utama maupun tokoh pembantu dalam cerita
ini berdasarkan kelas sosial dan lengkap dengan penjelasan serta bukti-bukti yang menguatkan
penjelasan.
1. Kelas Menengah (Middle Class)
Kelas menengah bisa dikatakan mendominasi masyarakat Indonesia saat ini.
Masyarakat kelas menengah memiliki pengaruh yang besar dalam pertumbuhan ekonomi
di Indonesia. Bisa dibilang, kehidupan kelas menengah memiliki cenderung stabil dan
teratur. Mereka bisa memenuhi kebutuhan dan pengeluaran sehari-hari. Meningkatnya
jumlah kelas menengah di Indonesia turut berpengaruhi penurunan angka kemiskinan.
Dalam novel Akad karya Chanty Romans ini terdapat beberapa tokoh yang berasal dari
kelas sosial golongan kelas menengah.

a. Illyana
Tokoh perempuan utama dalam novel Akad karya Chanty Romans
ini adalah seorang gadil remaja yang akan memasuki dunia perkuliahan,
Illyana. Illyana digambarkan sebagai seorang tokoh yang memiliki fisik
bertubuh mungil, dan di awal cerita dijelaskan bahwa Illyana merupakan
seorang gadis remaja berusia delapan belas tahun yang baru saja
menyelesaikan proses belajar dibangku Sekolah Menengah Atas. Berikut
kutipan yang menjelaskan fisik Illyana.

“Gadis itu memberontak saat mendapatkan kabar


yang menurutnya tak mengenakkan. Manja dan cerewet,
bertubuh mungil tapi sangat lincah, Safira Illyana kini
menginjak usia delapan belas tahun.”(Halaman 5,
paragraf 2, bab 1)

Selanjutnya penggambaran karakter atau watak pada tokoh Illyana ini


adalah seorang anak gadis perempuan yang usil namun juga polos. Illyana
merupakan seorang gadis yang masih malu-malu jika memasuki lingkungan
baru dan seorang yang perajuk pula. Berikut kutipan yang menjelaskan sifat
tokoh Illyana.

“Illyana rupanya benar-benar melaksanakan ide


dalam otaknya. Dihampirinya sosok yang kini tengan

4
duduk di balai-balai sambil memegang buku tebal itu.
(Hakaman 18, paragraf 4, bab 1)

“Bukan hanya ceplas-ceplos rupanya, gadis itu


juga kelewat polos.“(Halaman 22, paragraf 6, bab 2)

Baru kali ini dia bertemu dengan gadis sepolos


dan secerewet Illyana.” (halaman 20, paragraf 5, bab 2)

“Naura tampaknya masih terus ingin


berinteraksi. Sementara Illyana masih terlihat canggung
serta malu-malu, butuh penyesuaian memang.(Halaman
14, paragraf 2,bab 1)

“Illyana memang manjanya minta ampun, kalau


ngambek pasti akan membanding-bandingkan perlakuan
abi dan umminya. Kalau sudah begitu, hanya Bu Lila
yang bisa menenangkan putri bungsunya. (Halaman 7,
paragraf 4, bab 1)

Illyana merupakan anak dari salah satu pemilik Pesantren di


tempat ia belajar. Awalnya Illyana tidak ingin belajar di Pesantren
karena keinginan dia yang sebenarnya adalah belajar dan mengikuti
pembelajaran di Universitas. Namun, atas perintah dan keinginan
ayahnya, Illyana akhirnya belajar di Pesantren. Illyana merupakan
seorang anak yang berasal dari keluarga golongan kelas menengah. Hal
itu dibuktikan dengan pembuktian bahwa Illyana hanya belajar di
pesantren.
“Baiklah, selamat datang di pesantren sederhana
ini. Satu hal yang harus kamu tahu, Nak, di sini semua
pekerjaan dikerjakan secara gotong royong, dan juga
tidak ada fasilitas khusus ataupun pengecualian. Semua
santri di sini diperlakukan dengan sama rata.“(Halaman
11, paragraf 6, bab 2)

b. Ilham (saudara Illyana)


Ilham merupakan kakak kandung Illyana. Sama seperti Illyana,
Ilham juga berasal dari keluarga golongan kelas menengah. Ilham
digambarkan sebagai seseorang yang memiliki karakter humoris.

“Makasih doanya, Liliput. Tetap, ya, jangan lupa


lima puluh persen saham pabrik sarungnya,” gurau
Ilham menggoda. (halaman 157, paragraf 5, bab 17)

“Lo sama Dilan engga ada bedanya, Ly,”


cerocos Ilham waktu itu saat Illyana mengeluh tentang

5
beratnya masalah yang menghampiri hidupnya. “Yang
berat itu hidup gue, begini amat dilangkahi adik. Masih
jomlo lagi. Yang berat itu bukan rindu kayak kata si
Dilan, tapi yang berat tuh nungguin jodoh yang tak
kunjung datang.” Seloroh Ilham saat itu. (Halaman 210,
paragraf 3, bab 22)

Selain memiliki karakter yang humoris, Ilham juga memiliki


karakter tegas. Berikut kutipan yang menjelaskan ketegasan karakter
Ilham.

“Kurang ajar sekali dia! Beraninya


memperlakukan adik Abang kayak gini! Biar Abang kasih
pelajaran si Ali sekarang juga.” (halaman 237, paragraf
9, bab 24)

Layaknya keluarga yang berasal dari golongan kelas menengah,


pendidikan Ilham sampai di tingkat Sarjana. Ia menempuh pendidikan
di Universitas. Berikut kutipan yang menguatkan.

“Ummiii, kenapa Abi jahat sama Illyana?! Abang


Ilham aja boleh kuliah, tapi Illyana malah dikirim ke
pesantren....” (halaman 7, paragraf 3, bab 1)

c. Bu Lila
Bu Lila merupakan orang tua dari Illyana dan Ilham. Bu Lila
digambarkan memiliki karakter yang penyayang dan lemah lembut.
Berikut kutipan yang menjelaskan karakter Bu Lila.

“Kenapa enggak mau, Ly? Enak, lho, di


pesantren. Di saa juga banyak, kok, cowok yang keren.
Apalagi ustaznya, ganteng-ganteng, ya, Bi?” Bu lilia ikut
menggoda Illyana saat mendengar perdebatan antara
ayah dan anak itu. (halaman 7,paragraf 4, bab 1)

Bu Lila mendekap sang putri yang tengah


merajuk kesal. (halaman 5,paragraf 4, bab 1)

d. Pak Fariz
Pak Fariz merupakan orang tua dari Illyana dan Ilham. Pak Faiz
digambarkan memiliki karakter yang taat beragama dan Pak Faiz
merupakan salah satu pemilik dari Pesantren tempat Illyana belajar.
Berikut kutipan yang menjelaskan karakter dan kelas sosial.

Pak Fariz mengucap salam sebelum memasuki


bangunan utama yang ada dalam pesantren.
(Halaman10, paragraf 6, bab2)

6
“Baiklah, selamat datang di pesantren sederhana
ini. Satu hal yang harus kamu tahu, Nak, di sini semua
pekerjaan dikerjakan secara gotong royong, dan juga
tidak ada fasilitas khusus ataupun pengecualian. Semua
santri di sini diperlakukan dengan sama rata.“(Halaman
11, paragraf 6, bab 2)

e. Humaira
Humaira merupakan seorang dosen tempat Illyana belajar.
Illyana berasal dari keluarga golongan kelas menengah. Humaira
merupakan seorang gadis yang mandiri karena sudah bisa bekerja dan
memenuhi kebutuhannya sendiri. Berikut kutipan yang menjelaskan
pekerjaan Humaira.

“Ly, ibu dosennya masih muda, ya,cantik lagi.


Jadi betah di kelas kalau yang ngajar macam begini.”
Zafran berucap setengah berbisik pada Illyana.(
Halaman 85, paragraf 7, bab 9)

f. Zafran
Zafran merupakan seorang teman Illyana di kampus. Zafran dan
Illyana merupakan sepasang sahabat yang sangat dekat satu sama lain.
Sama halnya dengan Illyana, Zafran berasal dari keluarga golongan
ekonomi kelas menengah. Berikut kutipan yang menjelaskan Zafran
seorang mahasiswa.

“Ly, ibu dosennya masih muda, ya,cantik lagi.


Jadi betah di kelas kalau yang ngajar macam begini.”
Zafran berucap setengah berbisik pada Illyana.(Halaman
85, paragraf 7, bab 9)

Tokoh-tokoh yang termasuk ke dalam kelas sosial golongan kelas


menengah adalah tokoh-tokoh yang penulis artikel urutkan berdasarkan pekerjaan
dan kekeluargaan. Penulis artikel menyimpulkan bahwa keluarga Pak Fariz yang
merupakan suami dari Bu Lila dan ayah dari Illyana dan Ilham sebagai keluarga
yang berasal dari keluarga golongan kelas menengah. Sedangkan untuk tokoh
Humaira dan Zafran penulis masukkan ke dalam kategori kelas menengah
berdasarkan pekerjaan dan status sosial mereka. Humaira dan Zafran masih harus
bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka dan pekerjaan yang mereka lakukan
juga mendapat penghasilan yang lebih dari cukup untuk menghidupi diri mereka
sendiri dan menyimpan untuk masa depan mereka.

2. Kelas Atas (Upper Class)

7
Masyarakat kelas atas merupakan golongan elite yang duduk di hierarki
teratas kelas sosial masyarakat. Jumlah kelas atas adalah yang paling sedikit di
setiap negara. Meski jumlahnya sedikit, namun kelas atas memiliki pengaruh dan
dominasi terbesar dalam masyarakat. Pendapatan masyarakat kelas atas ini di atas
rata-rata. Masyarakat kelas atas justru selalu mencari cara untuk mempertahankan
dan menambah kekayaan mereka. Hal ini dilakukan dengan membuka bisnis dan
usaha baru, menambah ilmu, dan menerapkan target-target baru untuk dicapai.
Kehadiran masyarakat kelas atas dengan segala kemewahan yang menimbulkan
ketimpangan dalam masyarakat. Masyarakat kelas atas dinilai mendominasi
semua sumber daya yang ada di Indonesia dengan segala kekayaan dan kekuasaan
yang mereka miliki. Dalam novel Akad karya Chanty Romans ini terdapat beberapa
tokoh yang berasal dari kelas sosial golongan kelas atas.
a. Ghali Abdullah Zayd
Ghali Abdullah Zayd atau yang biasa dipanggil Ali merupakan seorang
ustaz di pesantren tempat Illyana belajar. Ali memiliki paras wajah yang
tampan dan memiliki karakter taat beragama, jahil, dan penuh kasih
sayang. Ali merupakan anak dari seorang pengusaha terkenal yang
memiliki pabrik kain sarung terbesar di Provinsi Jawa Timur. Ali berasal
dari keluarga golongan kelas atas. Berikut kutipan yang menjelaskan tokoh
Ali.

“Ustaz ganteng sih. Benar kata Abang Ilham


sama Ummi, ustaz di sini ganteng-ganteng,” jawabnya.
Entah saking polosnya atau benar-benar tak tahu malu.
(halaman 20, paragran 8, bab 1)

“Astaghfirullah, kamu kira saya homo?! Prinsip


saya memang enggak mengenal yang namanya pacaran.
Di dalam islam tidak ada istilah pacaran, Ly. Kalau
sudah ketemu yang cocok, ya, taaruf, khitbah, dan
langsung halalin aja,” jawab ali, menambah kekaguman
Illyana padanya.(Halaman 21, paragraf 6, bab 1)

Ah, rasanya Illyana ingin menyembunyikan


wajahnya saat. Ternyata selama ini ia salah menganggap
Ali tipe kulkas dua pintu. Dingin dan pendiam saat belum
terlalu kenal, tapi sangat jail jika sudah berada sedekat
ini. (Halaman 140, paragran 8, bab 15)

“Ustaz Ali juga punya pekerjaan yang harus


diurus, Illyana, sayang. Apa Cuma kamu, ya, yang
enggak tahu kalau Ustaz Ali adalah pewaris tunggal
pemilik pabrik sarung terbesar se-Jawa
Timur?”(halaman 39, paragraf 2, bab 5)

b. Abah Zayd
8
Abah Zayd merupakan ayah kandung dari tokoh ustaz Ali. Abah Zayd
digambarkan memiliki karakter yang tegas dalam mengambil keputusan
dengan latar belakang semua yang ia putuskan adalah yang terbaik untuk
anaknya, ustad Ali. Abah Zayd merupakan pemilik pabrik sarung terbesar
se-Jawa Timur. Berikut kutipan yang menjelaskan karakter dan pabrik kain
sarung Abah Zayd.

“Ustaz Ali juga punya pekerjaan yang harus


diurus, Illyana, sayang. Apa Cuma kamu, ya, yang
enggak tahu kalau Ustaz Ali adalah pewaris tunggal
pemilik pabrik sarung terbesar se-Jawa
Timur?”(halaman 39, paragraf 2, bab 5)

“Kita tunggu satu tahun lagi, teruslah berusaha.


Tapi jika dalam kurun waktu itu Illyana belum hamil
juga, Abah dengan segala kerendahan hati meminta maaf
padamu, Illyana, jika harus mencarikan jodoh kedua
untuk Ali” (halaman 203, paragraf 7, bab 21)

“Kamu siap-siap aja dulu, Li. Kita bicarakan


nanti di rumah Abah dan Ummahmu. Mereka harus tau
ini masalah dua keluarga, kita harus duduk bersama
mencari solusi...” (Halaman 243, paragraf 3, bab 25)

c. Ummah Salamah
Ummah Salamah merupakan ibu kandung dari tokoh ustaz Ali. Ummah
salamah merupakan istri dari Abah Zayd yang merupakan pemilik pabrik
kain sarung terbesar se-Jawa Timur. Ummah Salamah digambarkan oleh
pengarang memiliki karakter yang penuh perhatian dan patuh dengan
semua yang diputuskan oleh suaminya. Berikut kutipan yang menjelaskan
karakter Ummah Salamah.

“Masih banyak waktu, Ly, Ali. Jangan putus asa,


Ummah akan selalu mendoakan yang terbaik untuk
kalian.” (halaman 206, paragraf 4, bab 21)

“Sudah satu tahun lebih, dan Illyana belum hamil


juga.” Kata-kata Ummah memang agak sedikit terkesan
menyudutkan. (Halaman 197, paragraf 3, bab 22)

“Ini, bawalah buah zuriat dan kurma muda dari


mekah. Makanlah ini, Nak, sebagai bentuk ikhtiar
kalian.” (Halaman 198, paragraf 7, bab 20)

Tokoh-tokoh yang termasuk ke dalam kelas sosial golongan kelas atas penulis
artikel analisa berdasarkan kekayaan dan pekerjaan mereka. Ketiga tokoh yang masuk
ke dalam bagian kelas atas adalah Ali, Abah Zayd, dan Ummah Salamah yang

9
merupakan satu keluarga. Abah Zayd merupakan salah satu orang dengan penghasila
terbesar. Abah Zayd merupakan pemilik perusahaan kain sarung terbesar se-Jawa
Timur dan memiliki beberapa aset yang menunjang penulis artikel memasukkan
mereka ke dalam keluarga golongan kelas atas. Pendidikan anak mereka, Ali juga
sangat terjamin. Ali merupakan salah satu pengajar pesantren tempat Illyana belajar
dan merupakan pewaris tunggal dari kekayaan Abah Zayd karena merupakan anak
tunggal.

D. Simpulan

Novel Akad karya Chanty Romans menceritakan kisah rumah tangga pasangan muda yang
mengalami beberapa konflik. Dalam novel ini juga tergambar adanya perbedaan kelas sosial
antar tokoh yang menjadi salah satu konflik dalam cerita ini. Kelas sosial yang ada dalam
novel Akad karya Chanty Romans terbagi dua yaitu, kelas menengah (Middle Class) dan kelas
atas (Upper Class).
Kelas menengah bisa dikatakan mendominasi masyarakat Indonesia saat ini. Masyarakat kelas
menengah memiliki pengaruh yang besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bisa dibilang,
kehidupan kelas menengah memiliki cenderung stabil dan teratur. Mereka bisa memenuhi kebutuhan
dan pengeluaran sehari-hari. Meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia turut berpengaruhi
penurunan angka kemiskinan. Sedangkan kelas atas merupakan golongan elite yang duduk di
hierarki teratas kelas sosial masyarakat. Jumlah kelas atas adalah yang paling sedikit di setiap
negara. Meski jumlahnya sedikit, namun kelas atas memiliki pengaruh dan dominasi terbesar
dalam masyarakat. Pendapatan masyarakat kelas atas ini di atas rata-rata. Masyarakat kelas
atas justru selalu mencari cara untuk mempertahankan dan menambah kekayaan mereka. Hal
ini dilakukan dengan membuka bisnis dan usaha baru, menambah ilmu, dan menerapkan
target-target baru untuk dicapai. Kehadiran masyarakat kelas atas dengan segala kemewahan
yang menimbulkan ketimpangan dalam masyarakat. Masyarakat kelas atas dinilai
mendominasi semua sumber daya yang ada di Indonesia dengan segala kekayaan dan
kekuasaan yang mereka miliki.
Dalam artikel dikelompokkan tokoh-tokoh berdasarkan kelas sosial. Tokoh yang masuk
ke dalam kategori kelas menengah adalah Illyana, Ilham, Pak Fariz, Bu Lila, Humaira, dan
Zafran. Tokoh-tokoh yang termasuk ke dalam kelas sosial golongan kelas menengah adalah
tokoh-tokoh yang penulis artikel urutkan berdasarkan pekerjaan dan kekeluargaan. Penulis
artikel menyimpulkan bahwa keluarga Pak Fariz yang merupakan suami dari Bu Lila dan
ayah dari Illyana dan Ilham sebagai keluarga yang berasal dari keluarga golongan kelas
menengah. Sedangkan untuk tokoh Humaira dan Zafran penulis masukkan ke dalam kategori
kelas menengah berdasarkan pekerjaan dan status sosial mereka. Tokoh-tokoh yang termasuk
ke dalam kelas sosial golongan kelas atas penulis artikel analisa berdasarkan kekayaan dan
pekerjaan mereka. Ketiga tokoh yang masuk ke dalam bagian kelas atas adalah Ali, Abah
Zayd, dan Ummah Salamah yang merupakan satu keluarga. Abah Zayd merupakan salah satu
orang dengan penghasila terbesar. Abah Zayd merupakan pemilik perusahaan kain sarung
terbesar se-Jawa Timur dan memiliki beberapa aset yang menunjang penulis artikel
memasukkan mereka ke dalam keluarga golongan kelas atas.
Novel Akad karya Chanty Romans lebih terfokus menjelaskan tentang masalah-masalah
yang dihadapi keluarga seperti masalah kecemburuan, keuangan, dan masalah keturunan.

10
Penggambaran masing-masing karakter tokoh sangat bagus. Setiap tokoh memiliki nilai-nilai
dan pesan moral yang bisa pembaca tangkap melalui sifat dan sikapnya. Penulis artikel
menganalisa kelas sosial masing-masing tokoh karena pada saat membaca novel Akad karya
Chanty Romans, penulis artikel lebih tertarik pada pembagian kelas sosial masing-masing
tokoh yang juga membantu jalannya cerita dan membantu terjadinya konflik dalam certia ini.

Daftar Rujukan

Suwarman, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Bogor: Ghalia Indonesia

Darminto, Eko dan Meita Santi B. 2010. Gambaran Gaya Hidup dan Nilai Internal. Jurnal:
Psikologi Teori dan Terapan Vol. 1 No. 1

Materiips.com “macam macam kelas sosial” di akses pada tanggal 8 November 2019.
(https://materiips.com/macam-macam-kelas-sosial)

11

Anda mungkin juga menyukai