Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BAHASA INDONESIA

MENGUPAS NOVEL “ AZAN SUBUH MENGHEMPAS


CINTA “

ANGGOTA KELOMPOK :

<1> MUHAMMAD BAHRUDIN ( 19 )


<2> NANA WAHYU PRAMANA PUTRA ( 21 )
<3> SYEVANA VINDYA MUNITHASARI (30 )
<4> TRISNA ANGGUN CAHYANINGGTYAS ( 31 )
<5> ZENITA NADHEA TAMA ( 34 )

SMA NEGERI 2 NGANJUK


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Sinopsis “ Azan Subuh Menghempas Cinta”

Judul Novel : Adzan Subuh Menghempas Cinta

“Ketika santriwati tersentuh asmara”


Penulis : Ma’mun Affany
Penerbit : XQ Group
Tebal : 209 halaman

Novel ini cukup berani dan mungkin bisa dikatakan kontroversial dengan kultur
pesantren yang dijadikan sebagai latar cerita dan latar belakang penulis sendiri.
Karena aroma pesantren yang kental novel ini akan terasa lebih indah jika
dinikmati oleh santri atau mantan santri, karena sarat akan kenangan dan
romantika kehidupan yang bergulir dalam pesantren. Walaupun begitu-pun jika
dinikmati pembaca non pesantren tidak mengurangi nilai dan maknanya, karena
kejelian dari penulis dalam menggarap detail kejadian serta menciptakan irama
cerita nyaris sempurna.

Novel ini menceritakan seorang santriwati yang berani menantang arus kultur
pesantren. Mencoba menghancurkan tembok penghalang. Wulan, nama santriwati
tersebut. IMelakukan itu semua karena ia membangun cinta didalamnya. Ia sadar
berapa tusuka duri yang akan dirasakan, berapa jurang curam menunggu didepan,
namun ia terus menjalaninya bersama Fandi, anak pimpinan pondok itu sendiri.

Jalan yang mereka lalui tak seindah dalam angan, rintangan dalam bayangan
menjadi kenyataan, curamnya jurang harus dirasakan, hingga Wulan terpental
dan Fandi diasingkan kenegeri orang.

Dalam novel ini terlukis betapa berat membangun cinta dibalik penjara suci,
betapa banyak rintangan yang harus dihadapi, dan cinta tidak selamanya bicara
jika Ilahi Robbi tidak menghendaki.
UNSUR INTRINSIK NOPEL “AZAN SUBUH MENGHEMPAS CINTA”

 TEMA  Percintaan

 LATAR  Pondok Pesantren, Rumah Wulan, Rumah Kyai, Tempat makan,


Stasiun, Terminal, Rumah Syifa, Yayasan, Kost Pesantren,

 ALUR  maju

 AMANAT 

1. Jadilah manusia yang tidak munafik, selalu menepati janji, menjaga amanah,
dan berkata jujur.
2. Cinta tidak harus memiliki namun nyandeng tok ae ra popo ( SYEVANA)
3. Perpisahan (LDR) bukanlah penghalang sebuah cinta ( SYEVANA)
4. Cinta itub utuh pengorbanan, kesetiaan, dan kesebaran yang tinggi
( SYEVANA)

PENOKOHAN :

- WULAN : gadis yang patuh pada orang tua, taat agama, baik, pandai
bersosial, tanggung jawab, ramah, pandai, setia, keras kepala, ceria, sabar
- FANDI : Lugu, romantis, pandai, taat agama, setia, tanggung jawab, berani
membela kebenaran, pemaaf
- IBU WULAN : sabar, teguh, baik, tanggung jawab, pandai mendidik anak
- TINA : Baik, suka membantu, pengertian, peduli sesama, ceria
- FATIMAH : baik, pengertian
- IDA : baik, ceria,
- LALA : pengertian, mandiri
- Bi Salma : pengasih dan penyayang, baik, perhatian, peduli
- Ustad Rosyid : tegas, keras, disiplin, taat,
- JAZIL : lugu, baik, rela berkorban,
- Bapak Jazil : munafik, egois/memikirkan dirinya sendiri
- Bu kost : Tegas, disiplin, keras,
- Syifa : baik, suka menolong,
- Syevana : Pembaca yang sombong tidak ada duanya
KONFLIK

Konflik mulai muncul ketika Fandi tidak sengaja bertemu dengan wulan dan
Tina di tempat makan dan ketika Tina pergi ke kamar kecil tiba-tiba ada
Ustadzah dari Pesantren tersebut datang ke rumah makan tersebut. Dan
mulai dari itulah penderitaan dimulai.

KLIMAKS

Fandi terkejut melihat pernikahan wulan dengan Jazil. Padahal Fandi


menunggu kesetiaan Wulan.

PENYELESAIAN

Jazil mengalah dan Wulan – Fandi dipersatukan namun akhirnya Wulan


meninggal dunia karena kecelakaan.

KELEBIHAN :
1) Kecermatan penulisanaya dalam menggarap detail kejadian-kejadianya
nyaris sempurna.
2) Kejelianya dalam menciptakan irama-irama dalam kata-katanya mengalir
bak air sungai juga luar biasa.
3) Ditulis oleh santri putra yang notabene novel tersebut bertokoh utama
snatriwati

KEKURANGAN :
1) Banyak penulisan kata yang salah ataupun kurang.

Anda mungkin juga menyukai