Anda di halaman 1dari 34

TAKDIR

DAN
WAKTU
A novelet by Hittori Yudo
Takadir dan Waktu.

Oleh: (Liyando Hermawan/ Hittori Yudo)

Copyright © 2015 by (Hittori Yudo)

Penerbit

Hittori Yudo

http://hittori-yudo.blogspot.co.id/

liyandohermawan@gmail.com

Desain Sampul:

Hittori Yudo

Diterbitkan melalui:

www.nulisbuku.com

2 [TAKDIR DAN WAKTU]


Prakata

Pertama saya akan menguacapkan syukur

alhamdulilah kepada Allah SWT yang telah

memberikan saya berkah untuk tetap menulis ini dan

itu sampai pada naskah yang belum selesai.

Ini naskah yang keberapa saya juga sudah

tidak bisa menghitung yang pasti ini bukan naskah

pertama atau kedua. Mari kita lihat, naskah ini saya

tulis di penghujung tahun 2014 dimana pembaca

pertama naskah ini teman saya Ilham Akbar yang

tidak tahu kapan lagi berjumpa mengatakan naskah

ini cukup bagus.

Cukup bagus bukan berarti bagus dan

sekarang dengan kemampuan saya yang seadaanya.

Saya mencoba menggarap dan merivisi naskah sesuai

[TAKDIR DAN WAKTU] 3


dengan ketentuan yang menjadi pedoman saya.

Hasilnya yah sepertinya naskah ini sudah mencapai

batasnya dan saya sedikit kesal hanya untuk

mengirim pergi ke tempat naskah tunggu.

Salam tadi kelupan ya, yang kedua saya

ucapkan terimakasih kepada orang tua yang

memberikan saya banyak kemudahan bahkan beliau

tidak banyak menuntut saya dan malah memberikan

saya kebebasan.

Kebebasan yang tetap berpedom pada agama

Islam dan menghormati orang lain serta menjadi

pribadi yang baik. Tentu saja syarat dan ketentuan

berlaku di sini jadi arti dari “Kebebasan” itu hanya

untuk melepaskan ketegangan pikiran saya saja.

4 [TAKDIR DAN WAKTU]


Terimakasih juga untuk teman – teman yang

telah mendukung saya, oh saya lupa nama mereka.

Bercanda ^_^ mana mungkin saya lupa cuma kalo

ketemu mungkin sudah agak lupa.

Belum memperkenalkan diri ya sebagai

penulis, maaf itu juga kelupaan, nama saya Liyando

Hermawan Hasibuan. Terserah panggil apa saja, tapi

kalau di dunia literatur nama saya Hittori Yudo ya!

Terimakasih juga bagi yang mau meluangkan

uang dan waktunya untuk membaca tulisan pemula

ini. Kalo begitu salamnya di akhiri sampai sini saja

ya.

Penulis

[TAKDIR DAN WAKTU] 5


1 Bagian dari masalah

“Tak…tak…tak…” Jari telunjuknya

mengetuk meja cukup lama, Gadis bernama Cika ini

terus memperhatikan laki – laki yang ada

didepannya, tatapan tajam yang diperlihatkan

menandakan perempuan ini sangat kesal.

Sudah 10 menit laki – laki ini hanya diam

tidak mengeluarkan suara ataupun teguran.

Sepertinya dia juga terlihat berpikir keras tentang

apa yang terjadi pada mereka saat ini. Mungkin

dirinya kebingung dengan apa yang terjadi dengan

mereka dan kenapa harus terjadi hal yang seperti ini.

6 [TAKDIR DAN WAKTU]


Ini seperti bermain bola tangkap tanpa bola,

mereka berdua membiarkan bola itu berada ditengah

– tengah tanpa peduli untuk mengambilnya.

“Eeh mesum, apa kamu tidak punya solusi?”

laki - laki bernama Fajar ini menatap perempuan

yang ada didepannya ini dengan kesal.

Dia tidak memiliki alasan yang cukup kuat

untuk membantah tuduhan mesum yang di berikan

pada perempuan ini.Yah, tuduhan itupun ada karena

Cika sendiri yang melakukan hal yang berakibat

buruk. Tapi setidaknya mulut perempuan ini tidak

harus sepedas tadi.

“Maaf wanita IBLIS, tapi ini bukan

sepenuhnya salahku. Kamu sendiri yang tidur di

sampingku padahal aku sendiri sudah

[TAKDIR DAN WAKTU] 7


menyerahkankamarku ? Coba saja kamu tidur di

dalam kamarku. Mungkin ini semua tidak akan

terjadi!” Cika segera menutup wajahnya karena malu

sekaligus kesal.

Ini bukan seperti pemuda yang ada di

depannya ini membuat banyak masalah. Tapi,

penyebab sebenarnya adalah dirinya sendiri,

walaupun itu benar harga dirinya sebagai perempuan

seakan ternoda.

“Apa tidak bisa bilang pada ibumu untuk

membatalkan pernikahan kita. Dia benar – benar

aneh menginginkan aku menjadi menantunya?

Padahal dia belum kenal sama sekali denganku. Ya

kan?” ucap Cika ambigu, karena dia merasa pertanya

8 [TAKDIR DAN WAKTU]


ini tidak mungkin dijawab dengan kata “Iya kata ibu

bisa!” oleh Fajar dengan ekspersi santai.

“Katakan pada ayahmu kenapa dia sangat

senang saat kau dikabarkan anaknya akan segera

dinikahkan! Dan sejak kapan kita punya hubungan?”

ucap Fajar sinis, mengingat kejadiaan saat dia di

paksa ibunya menelepon ayah Cika, yang terjadi

malah ayah Cika akan datang besok lusa untuk

melihat calon menantunya.

Fajar kembali mengusap wajahnya kesal

mengingat kejadian bodoh yang dialaminya. Suara

berat yang seharusnya terdengar garang, malah

sangat bahagia. Dia berpikir akan mendengar sumpah

atau sejenisnya. Benar kata orang, tidak pernah

[TAKDIR DAN WAKTU] 9


terbayangkan saat berurusan dengan masalah yang

mengandung perempuan.

Perempuan itu memang racun dari segala

racun, mereka mampu membuat orang lain mendekat

tapi memberikan masalah. Kemudian, buam kau akan

terjebak selamanya dalam lubang yang tak tentu arah.

“Seharusnya mereka protes!” ucap kedua

orang ini berbarengan setelah menghela nafas

panjang.Mereka tidak tahu masalah ini membuat

mereka begitu tertekan. Bahkan pikiran mereka tidak

lepas dari masalah ini sejak tadi pagi, pagi yang

buruk untuk kedua orang yang bahkan baru saling

mengenal.

“Pertunangan semuanya sudah di urus ibuku

dan kita hanya tinggal menghadiri upacara itu saja.

10 [TAKDIR DAN WAKTU]


Undangannya mungkin akan segera disebar, padahal

baru kemarin aku bertemu denganmu. Kuharap besok

matahari tidak terbit!” ucap Fajar kesal sambil

membenturkan kepala ke atas meja.

Dia benar – benar pusing, masalah ini bahkan

terasa mencekik lehernya. Ini bahkan lebih rumit dari

program yang sering dipikirkannya atau klein yang

complain karena produknya tidak memenuhi

pemikiran mereka.

“Apa kamu tidak senang menikah denganku.

Oh, jadi kau sudah punya pacar. Makanya gak mau

nikah denganku dan jangan katakana hal yang

mengerikan seperti tadi. Aku tidak mau mendengar

itu dari mulutmu terlalu mengerikan!” ucap Cika

kesal melihat Fajar dengan wajah yang seperti itu.

[TAKDIR DAN WAKTU] 11


Entah kenapa dia merasa sedang di hina saat

ini, sekali lagi harga dirinya sebagai perempuan

terinjak – injak.

“Kenapa ngomong seperti itu. Kau lebih

terlihat seperti istri muda yang sedang

mempertanyakan kesetiaan suaminya!” kata fajar

dengan nada mengejek, sambil meminum sedikit kopi

yang ada didepannya dengan mata yang masih

melihat Cika.

Cika hanya terdiam dengan ucap Fajar dia

kembali melihat balok es yang ada di dalam

gelas.Sementara Fajar terlihat sedang asik memadang

keluar jendela setelah puas melihat eksperesi Cika

yang putus asa. Mereka sama – sama tidak memiliki

12 [TAKDIR DAN WAKTU]


topik yang cukup menarik kecuali hanya

pertengkaran yang sia –sia.

“Seharusnya kalau mau menikah harus

berdasarkan cinta, kalaupun di paksakan biasa

penyebabnya uang. Tapi kenapa kita berakhir dengan

ending pernikahan dengan cara konyol seperti ini! Ini

konyol, sangat konyol!” ucap Cika mengingat

ngingat apa yang terjadi setelah keheningan beberapa

saat. Dia selalu bermimpi akan dinikahi oleh orang

yang sangat mencintainya.

“Kau menyebut konyol tiga kali dan tidak ada

gunanya!”

“Oh Anda sangat perhatian sekali!” sinis Cika

membuat Fajar menelan ludahnya, benarkan mereka

[TAKDIR DAN WAKTU] 13


selalu bertengkar. Kembali lagi kedua orang ini

terbayang dengan apa yang terjadi tadi pagi.

Pagi itu mereka berdua ditemuakan di ruang

tengah saling berpelukan satu sama lain untuk

menghangatkan. Ibu Fajar yang baru pulang dari luar

kota karena ada kesibukan terkejut melihat anaknya,

bukannya memarihi mereka berdua tapi malah asik

memfoto anaknya dengan seorang perempuan. Dan

akhirnya mereka berakhir di café ini.

“Dan kenapa kamu memeluk dengan

erat.Mesum!” ucap Cika lagi setelah berpikir lama

beberapa saat. Fajar hanya diam seperti orang

berpikir. Dia merasa ada konteks yang salah disini.

“Manusia cenderung mengikuti insting saat

tidur, mungkin aku merasa kamu guling atau

14 [TAKDIR DAN WAKTU]


kedinginan! Dan seharusnya katakan itu pada

dirimu!” ucap Fajar mengingat – ngingat apa yang

dia pikirkan tadi. Dengan nada suara santai tanpa rasa

bersalah.

“Oh jadi kamu pikir, aku tidak memilik

pinggul dan payudara begitu ?” protes Cika kesal

karena merasa di sama ratakan dengan guling.

“Bisa gak sih, gak meributkan hal kecil.

Lagian kau gak kerja hari ini?”Cika menatap Fajar

dengan tatapan bingung.

“Kau bilang hal kecil!” ucap Cika kini mulai

naik darah dengan ucapan Fajar, bahkan telinganya

ikut memerah.

“Oh benar, kamu baru di pecat dan di usir dari

tempat kosmu kan” jawab Fajar meyakinkan dirinya

[TAKDIR DAN WAKTU] 15


sendiri, Cika yang mendengar ucapan Fajar kembali

melotot.

“Kamu sendiri, penganggura ya ?” ucap Cika

balik menyerang Fajar, Fajar hanya berdehem

kemudian menyilangkan tangan dengan gaya yang

cukup sombong. Kakinya diangkat satu membuat

Cika melihat semakin kesal.

“Aku CEO IT yang ada di London, kami

mengembakan software Painting mungkin kamu

pernah menggunakan Paintsoft itu adalah product

baru kami, ah kau tidak tahu hal seperti itu kan.”

Cika seakan bertambah kesal dengan pekerjaan Fajar

hanya bisa mengutuk dirinya sendiri.K enapa bisa

menanyakan hal bodoh seperti tadi, tentu saja dia bisa

menikahinya karena telah memiliki penghasilan.

16 [TAKDIR DAN WAKTU]


“Terkutuk manik IT!” jawab Cika membuat

wajah Fajar geram.

“Begitu – begitu penghasilanku terkahir dapat

membeli satu gedung lantai 20!” tegas Fajar

membuat Cika memutar bola matanya.

“Baguslah, aku tidak mau hidup miskin!”

ucap Cika dengan nada kesal. Dia tidak tahu kata apa

yang harus di keluarkanya untuk menghadaapi Fajar

saat ini.

“Tentu saja tuan putri kamu tidak mungkin

hidup miskin dan tinggal di tempat laki – laki karena

kesulitan uang.Aku berjanji~” ucap Fajar dengan

senyum mengejek entah kenapa saat Cika mendengar

ucapan Fajar wajahnya seketika memerah.

[TAKDIR DAN WAKTU] 17


“Jadi kamu setuju saja ?” ucap Cika

kemudian. Fajar menatap perempuan yang di

hadapan sebentar kemudian meminum cappuccino

yang di pesannya.

“Biarpun aku tidak setuju toh masih ada

waktu 2 tahun untuk berpikir, lagipula ibuku cepat

bosan mungkin dia akan melupakan segalanya!” ucap

Fajar, Cika hanya melihatnya dengan tatapan tidak

percaya.

“2 tahun, Apa maksudmu ?” ucap Cika

bingung.Dia melihat seluruh tubuh Fajar, dia bahkan

tidak menemukan suatu penyakit yang bahkan

memerlukan waktu 2 tahun untuk penyembuhan.

“Aku kan, masih siswa SMA!” ucap Fajar

santai.

18 [TAKDIR DAN WAKTU]


“HAAAH?” ucap Cika tidak percaya. Dia

menatap Fajar cukup lama. Memperhatikan seluruh

wajah laki – laki ini.Kemudian terdiam beberapa saat.

Dia tidak percaya fakta lain membuat dirinya seperti

gadis labil saja.

“Jadi kamu memang mesum, kamu baru SMA

tapi berani memperbolehkan perempuan masuk ke

rumah orang tuamu.Oh tidak aku masuk dalam

perangkap anak kecil, dia pasti sudah mempunyai

banyak perempuan!” ucap Cika frustasi, semua orang

menatap Fajar dengan tatapan menusuk, orang –

orang café seakan memberi empati pada Cika saat ini.

“Eh cobalah sedikit tenang ada tiga hal yang

salah disini. Dengar, yang pertama itu adalah

rumahku dengan uang hasil kerja kerasku dari SMP.

[TAKDIR DAN WAKTU] 19


Yang kedua aku tidak pernah membuat perangkap

untukmu, bagaimana aku bisa membuat perangkap

untuk wanita tua. Dan yang ketiga aku belum pernah

menyentuh perempuan manapun!” ucap Fajar protes,

Cika mengangguk – ngangguk sebentar kemudian

menatap Fajar dengan senyum mengejek.

“Jadi kamu siswa SMA yang belum pernah

pacaran, kamu tidak laku ya?” ucapnya Cika

tersenyum puas walaupun dia sedikit tidak yakin

dengan apa yang dikatakan, setidaknya dia merasa

dapat mengobati kepercayaan dirinya yang dirusak

Fajar tadinya.

“Katakan itu pada dirimu perempuan tua,

mungkin karena wajahmu yang menua dengan

sempurna tidak ada laki – laki yang tertarik hingga

20 [TAKDIR DAN WAKTU]


harus kehujanan di depan rumahku!” wajah Cika

merengut kemudian mulai menangis.

“Habisnya – habisnya aku tidak tahu harus

kemana lagi. Aku capek lelah dan lapar tidak ada

tempat yang ku tuju bahkan handphoneku habis

pulsa. Waaa….waaaa…waaa…” dan Cika mulai

menangis membuat orang di sekeliling mall menatap

Fajar dengan tatap membunuh.

Fajar tahu satu hal, senjata air mata bahkan

lebih hebat dari sebuah propaganda yang dibuat oleh

birokat modern. Senjata itu dapat melupakan semua

kebaikan orang lain serta hal – hal yang dapat diukur

logika, berhembus bagaikan angina kecang

menyisahkan harga diri yang rusak.

[TAKDIR DAN WAKTU] 21


“Sudahlah tenang, kamu bisa tinggal di

rumahku! Ok!” ucap Fajar, Cika melihat Fajar

dengan tatapan senang seperti melihat seorang dewa.

“Sungguh?” ucap Cika dengan wajah yang

berseri.

“Iya…” ucap Fajar kesal melihat perempuan

yang ada di depannya ini sangat pintar berakting.

“Kalau begitu, apa aku bisa beli baju baru.

Aku tidak bisa terus memakai ini!” ucap Cika dengan

nada memelas. Fajar sekali lagi mengutuk seberapa

mengerikan perempuan yang ada di hadapanya ini.

“Kau memerasku?” tatap Fajar kesal.

“Tidak, hanya saja ada beberapa orang yang

mungkin kesini jika aku mulai menangis lagi!” jawab

Cika membuat Fajar langsung melihat ke

22 [TAKDIR DAN WAKTU]


sekelilingnya dan tatapan itu masih mengawasinya

dengan sangat baik.

“Iya – iya!” ucap Fajar kemudian beranjak

pergi dari café menuju salah satu department Store

yang ada di mall ini. Dengan wajah senang Cika

menggadeng tangan Fajar, membuat wajahnya sedikit

merona.

“Wajahmu polos sekali, pake merah segala!”

ucap Cika mengejek, Fajar yang mendengar ejekan

Cika hanya menoleh ke samping menutupi wajahnya.

1 : 0 dia kalah telah telak dengan tante tua ini.

“Ahh, Fajar kan ?” wajah Fajar menoleh ke

arah seorang memanggilnya. Dia memicing mata

untuk memastikan kalau yang di lihatnya benar –

benar teman sebangkunya.

[TAKDIR DAN WAKTU] 23


“Gilang, ngapain kau di sini?” Fajar berkata

bingung melihat temannya ini berada disana walau

masih jam sekolah. Tangan Gilang memperhatikan

genggaman tangan Fajar kemudian mulai tersenyum

sedikit.

“Ini tidak seperti yang kau bayangkan?” ucap

Fajar segera melepaskan tangan Cika dari

genggamanya. Cika yang melihat tingkah Fajar yang

mulai panik, tiba – tiba memiliki ide yang cukup

cemerlang.

“Ah kamu temannya Fajar ya ?” ucap Cika

tiba – tiba, Gilang hanya mengangguk setuju dengan

ucapan Cika.

Mata Gilang kemudian memperhatikan

perempuan yang ada di depannya. Dia melihat drees

24 [TAKDIR DAN WAKTU]


berenda dengan warna biru dan kontras dengan

sepatu putih dengan kaus kaki tinggi membuat Gilang

menyimpulkan wanita di depannya ini cukup manis.

Tapi dia merasa ada yang salah di sini, Fajar

belum pernah tertarik pada seorang gadis bahkan

madona kelas mereka tidak dilirik sedikitpun yang

dikatakan sebagai gadis tercantik satu angkatan.

“Tidak boleh lho kamu memperhatikan aku

seperti itu.Aku ini tunangan Fajar?” ucap Cika

dengan nada manja. Fajar langsung melotot

mendengar Cika berkata seperti itu.

“Fajar benarkah ?” ucap Gilang terkejut, Fajar

langsung menggelengkan kepalanya. Entah kenapa

keterkejutannya tadi membuat mulutnya tidak bisa

bicara beberapa detik.

[TAKDIR DAN WAKTU] 25


“Ahh, kami harus melakukan sesuatu, sampai

jumpa!” ucap Fajar langsung menarik tangan Cika

berlari menjauhi Gilang yang melihat mereka dengan

tatapan aneh kemudian tersenyum sendiri.Seolah

dirinya telah mendapatkan sesuatu.

“Kamu sengaja ya, tante tua!” ucap Fajar

kesal setelah mereka sudah berada jauh dari Gilang.

Cika membalasnya tuduhan Fajar dengan

memamerkan giginya.

“Lagian cepat atau lambat beritanya akan

nyebarkan.Jadi aku hanya mempermudah jalan

penyebaran.Ini seperti menyeberangi sungai sekali

dayung 2 dan 3 pula terlampaui!” ucap Cika sambil

mengedipkan matanya.

26 [TAKDIR DAN WAKTU]


“Kamu hanya ingin membuatku dalam

masalah saja kan ?” ucap Fajar menarik pipi Cika

dengan kesal.

“Fajar sakit !” ucap Cika mencoba

melepaskan tangan Fajar dari pipinya.

“Kalau gak mau sakit jangan di ulangi lagi.

Janji!” ucap Fajar.Cika melihat kearah samping

kanan seolah omongan Fajar tadi tidak di dengarnya.

“Janji ?” ucap Fajar makin menguatkan

tarikannya pada pipi perempuan ini.

“Iya, iya janji!” ucap Cika terpaksa karena dia

merasa pipinya hampir saja robek.

“Anak pintar!” ucap Fajar mengelus – ngelus

kepalanya. Cika balas menatap Fajar dengan garang

setelah mendengar ucapnya tadi.

[TAKDIR DAN WAKTU] 27


“Jadi kamu tidak perlu baju nih?” ucap Fajar

mengejek setelah melihat tatapan barusan.

“Perlu, iya aku anak pintar!” ucap Cika

sepontan mengalah dengan wajah kesalnya.

Fajar hanya tertawa sedikit kemudian meyeret

perempuan ini ke salah satu toko yang ada di mall.

Mata perempuan ini segera bercahaya mencari model

pakaian yang di inginkannya, tapi saat perempuan ini

mendapatai salah satu rok mini yang terlihat modis

menurutnya.Fajar langsung memukul tangannya.

“Apa – apaan sih ? tadi katanya mau belikan

baju!” ucap Cika protes.

“Aku gak mau orang lain lihat kamu

berpakain seperti itu. Bisa – bisa kamu di cap

28 [TAKDIR DAN WAKTU]


murahan!” ucap Fajar kesal. Cika melirik sedikit

kemudian tersenyum mengejek.

“Jadi ceritanya cemburu nih ? khas ABG

banget sih!” Fajar hanya sedikit tersenyum membalas

ejekannya.

“Wah ?khas tua banget sih seleranya anak

ABG ?” Cika balik menatap Fajar dengan protes

setelah dikatai tua.

“Iya, aku cari yang lain!” ucap Cika

tersinggung.

Akhirnya setelah memilih beberapa pakaian

cukup lama.Cika menatap Fajar dengan kesal dia

hanya mendapatkan gaun terusan dengan lengan

pendek, dan beberapa pakaian dengan lengan panjang

dan juga celana panjang.

[TAKDIR DAN WAKTU] 29


“Apa, aku tidak bisa mendapatkan rok, tidak

mungkin aku berjalan keluar dengan gaun terusan ?”

ucap Cika protes di meja kasir.

“Bukanya kamu sudah punya rok ?” ucap

Fajar melihat rok yang di pakai Cika dengan tatapan

bingung.

“Aku mau yang lain!” ucap Cika merengek.

“Gak! selama kamu di rumah, aku gak akan

membuatmu memakai rok!” ucap Fajar tegas.

“Curang, kalau begitu aku boleh menerapkan

peraturan untukmu juga ya ?” ucap Cika sepotan.

Fajar teremenung sedikit kemudian berpikir beberapa

lama.

“Kalau alasan itu untuk kebaikan, kenapa

tidak ?” ucap Fajar dengan wajah polosnya yang

30 [TAKDIR DAN WAKTU]


membuat Cika semakin kesal. Bagaiman mungkin

anak SMA bisa menang argumen darinya itu

membuat darahnya seakan mengalir ke kepalanya.

“Bukannya kamu harus protes, kamu yang

harusnya lebih mengekang kebebasanku!” ucap Cika

kesal.

“Ehh, kok minta di kasarin sih. Apa masokitis

?” ucap Fajar bingung melihat Cika marah – marah di

depannya.

“Aku bukan masokitis ? hanya saja kamu ini

aneh, bukan seperti laki – laki kebanyakan…”ucap

Cika dengar suara kecil yang membuat petugas kasir

tidak bisa mendengar mereka.

“Terserah kamu aja lah, tapi lihat dulu

situasinya!” ucap Fajar yang sudah sadar mereka di

[TAKDIR DAN WAKTU] 31


tonton oleh penjaga kasir dengan tatapan bingung

kemudian tersenyum dengan cara yang cukup aneh.

“Ahh!!!” hanya itu yang keluara dari mulut

Cika bersama wajah yang sudah memerah.Sementara

Fajar hanya menahan tawanya.

32 [TAKDIR DAN WAKTU]


Tentang penulis

Liyando Hermawan Hasibuan atau sering

muncul dengan nama Hittori Yudo ini merupakan

salah penulis yang tidak begitu aktif, tidak juga

begitu pasif. Orang yang sangat membenci akhir

Happy Ending. Entah kenapa bisa begitu ? mungkin

karena kehidupannya tidak sebagus novel Romance

kebanyakaan.

Terkadang selalu mengatakan kata –kata yang

terlihat bijak tapi sebenarnya hanya ungkapan hati

yang terkesan bodoh dan lugu. Tidak termasuk

golongan orang pendiam atau golongan orang yang

banyak bicara. Tidak juga mempunyai kepribadian

psikopat seperti Jack the Ripper. Hanya orang biasa

[TAKDIR DAN WAKTU] 33


yang menyukai genre misteri tapi tidak bisa menulis

apapun tentang genre itu.

Tujuan yang ingin di capainya saat ini hanya

ingin menaikan Vistor blognya yang tidak begitu

banyak pos. Semoga di tahun ini dia bisa

mendapatkan Vistor yang lebih banyak lagi, amin.

FB : liyando.hasibuan.3@facebook.com

BLOG : http://hittori-yudo.blogspot.com/

EMAIL : liyandoherman@gmail.com

34 [TAKDIR DAN WAKTU]

Anda mungkin juga menyukai