Anda di halaman 1dari 8

BAB II

DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi frekuensi adalah penyebaran data berdasarkan karakteristik variabel (numerik
atau kategorik), bisa dalam bentuk nilai absolut atau nilai relatif.
Contoh Kasus :
Row Data
Data Gaji 50 Orang Karywan Pada Suatu Perusahaan
Mebel Di Yogyakarta Tahun 2020
(0000) per Minggu)

60 33 85 52 65 77 84 65 57 74
71 81 35 50 65 64 74 47 68 54
80 41 61 91 55 73 59 53 45 77
41 78 55 48 69 85 67 39 76 60
94 66 98 66 73 42 65 94 89 88

Sumber : Data Primer, 2020

Array Data
Susunan Data Gaji 50 Orang Karywan Pada Suatu Perusahaan
Mebel Di Yogyakarta Tahun 2020

33 35 35 39
41 41 42 45 47 48
50 52 53 54 55 55 57 59
60 60 61 64 65 65 66 66 67 68
71 73 73 74 74 76 77 77 78
80 81 84 85 85 88 89
91 94 94 98

Sumber : Row Data

Jenis Data :
a. Data Tunggal (Ungroup Data)
b. Data Dikelompokkan (Group Data)
Metode Pengelompokkan Data :
a. Metode Bebas
b. Metode Sturges

Rumus Sturges : k = 1 + 3,3 log N dan Ci = R / k

Dimana : k = jumlah kelas


N = jumlah frekuensi
3,3 = bilangan konstanta
Ci = Interval kelas
R = Range (jarak Omax – Omin)

Tabel 1. Tabulasi Gaji 50 Orang Karyawan Perusaahaan Mebel DI Yogyakarta


Tahun 2020 (Dalam Puluhan Ribu Rupiah)

Interval Frekuensi Absolut Relatif Kumulatif Kumulatif


Kelas Frek Frekuensi (%) Frek. < Frek. >
0
30-39 IIII 4 (4/50) x 100 % = 8,00 4 50
40-49 IIII I 6 (6/50) x 100 % = 12,00 10 46
50-59 IIII III 8 (8/50) x 100 % = 16,00 18 40
60-69 IIII IIII II 12 (12/50) x 100 % = 24,00 30 32
70-79 IIII III 9 (9/50) x 100 % = 18,00 39 20
80-89 IIII II 7 (7/50) x 100 % = 14,00 46 11
90 -99 IIII 4 (4/50) x 100 % = 8,00 50 4
0
Total 50 100,00
Sumber : Array Data

Jika distribusi frekuensi di atas dibentuk dalam bentuk grafik, maka dapat dibuat :

(1) Histogram dan Polygon (Frekuensi Tunggal)

Bagan 1. Disrtribusi Frekuensi Gaji 50 Orang


Karyawan Perusahaan Mebel Di yogyakarta
Tahun 2013 (dalam Puluhan Ribu Rupiah)
20
HISTOGRAM
POLYGON
15

10

29,5 39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5

Sumber : Tabel 1

(2) Ogive (Frekuensi Kumulatif)

Bagan 2. Disrtribusi Frekuensi Gaji 50 Orang


Karyawan Perusahaan Mebel Di yogyakarta
Tahun 2013 (dalam Puluhan Ribu Rupiah)

FREKUENSI KOMULATIF”LEBIH DARI”

50 (50) 100
(46) 92

40 (40) 80

30 (32) 64

20
(20) 40

10 (11) 22
8
(4)
29,5 39,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5
Sumber : Tabel 1 Tepi Kelas
50
FREKUENSI KOMULATIF
92
“KURANG DARI”

40 78

30 60
Frekuensi
Komulatif
20
36

10 20
prosentase
8
29,5 39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5
Tepi Kelas
Sumber : Tabel 1

Diagram dan Grafik

Ada tiga bahasa yang dapat dikomunikasikan dalam presentase hasil olahan data
statistik, yakni bahasa verbal, bahasa visual, dan bahasa matematika. Bahasa verbal
adalah yang disusun dengan rangkaian kata-kata, sehingga membentuk sebuah kalimat
yang memiliki subjek, predikat, dan obyek, atau sebuah kalimat yang memiliki induk dan
anak kalimat, sampai terbentuk sebuah alinea atau pragraf. Bahasa visual adalah bahasa
yang dikomunikasikan melalui gambar, seperti tabel, diagram, grafik, dan kurva. Bahasa
matematika adalah bahasa yang dirumuskan dalam bentuk persamaan matematika,
untuk menyederhanakan suatu yang amat kompleks sifatnya menjadi model yang lebih
sederhana, dalam bahasa ekonomi disebut model ekonometrika.
Data dapat dipresentase melalui tabel, juga dapat melalui diagram, dan grafik.
Perbedaan antara tabel dengan diagram dan grafik, adalah :
1) Diagram atau grafik hanya memberikan proksi ide. Nilai yang pasti ada pada
tabel.
2) Banyak informasi yang dapat dipresentase dalam sebuah tabel, sedangkan
diagram dan grafik hanya satu informasi.
3) Tabel membutuhkan banyak membaca, karena lebih sulit dimerti dibanding
diagram dan grafik.
4) Oleh karena itu, kelebihan diagram dan grafik dibandingkan tabel, adalah
dalam bentuk penyajian, yakni diagram dan grafik lebih sederhana, lebih
komunikatif, dan lebih mudah dimengerti.
Di sisi lain, perbedaan antara diagram dengan grafik adalah :
1) Konstruksi grafik secara umum menggunakan kertas grafik, sedangkan diagram
menggunakan kertas biasa (tidak brgaris).
2) Diagram lebih menonjol, lebih menarik, banyak digunakan untuk propaganda,
sedangkan grafik sebailiknya, dan lebih bayak digunakan oleh ahli statistik dan
peneliti.
3) Untuk presentase distribusi frekuensi dan data berkala (time series), grafik lebih
cocok dibandingkan diagram.
Ada beberapa aturan secara umum dalam mempresentasekan diagram, yakni
sebaiknya ada judul, bentuknya proporsional, skala yang tepat, gambar yang jelas,
bentuknya simpel, dan ada sumber data.
Jenis-jenis digram, yakni diagram berdimensi-satu, diagram berdimensi-dua,
diagram berdimensi-tiga, dan piktogram, serta kartogram.
(1) Contoh diagram berdimensi-satu.
Gambar 1
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Selama Seminggu di Sulawesi Barat, 2013

Sumber : Diolah dari Tabel sumber indikator kesra sulbar 2013....

Gambar 2
Indeks Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan BPS Menurut
Tempat Beraktivitas Responden di BPS Provinsi Sulawesi Barat
(2) Contoh diagram berdimensi-dua.
Pie Diagram (sumber Pemetaan pembiayaan bank)
Gambar 3
Struktur Ekonomi Kotamadya Pare-Pare Menurut Sektor
Tahun 2007 (Persen)

PERTANIAN
3,01
0,31 1,37 PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
7,91 8,56 INDUSTRI PENGOLAHAN
13,07 LISTRIK, GAS DAN AIR
29,19
12,82 BANGUNAN

PERD., HOTEL &


23,76 RESTORAN
PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
KEU. PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN
JASA-JASA

Circles sumber Pemetaan pembiayaan bank)

Gambar 4
Struktur Ekonomi Kabupaten Enrekang Menurut Sektor
Tahun 2007 (Persen)

PERTANIAN
0,61 PERTAMBANGAN &
4,62 PENGGALIAN
5,36 INDUSTRI PENGOLAHAN
0,54 10,13
LISTRIK, GAS DAN AIR

BANGUNAN
20,54
27,28
PERD., HOTEL &
51,46
RESTORAN
PENGANGKUTAN &
4,07 2,67 KOMUNIKASI
KEU. PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN
JASA-JASA
(3) Contoh diagram berdimensi-dua
Gambar 5
Gap Analysis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Data Ragam Statistik
Produksi di BPS Provinsi Sulawesi Barat

Anda mungkin juga menyukai