Anda di halaman 1dari 7

STATISTIKA : PENYAJIAN DATA | Pratidina Puspita Sari

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PENYAJIAN DATA
1. DIAGRAM GARIS
Diagram garis digunakan untuk menyajikan perkembangan data statistik yang kontinu
(berkesinambungan), misalnya jumlah penduduk tiap tahun di suatu wilayah tertentu,
keadaan suhu badan pasien RS tiap jam, omset penjualan barang di suatu toko, dll.
Pada diagram garis, sumbu X (horizontal) biasanya menyatakan satuan waktu, sedangkan
sumbu Y (vertikal) biasanya menyatakan frekuensi.
Contoh 1
Hasil penjualan komputer di toko Leaf Computer pada Periode Januari – Juli 2020
ditunjukan pada tabel berikut
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Jumlah (Unit) 10 15 30 35 25 45 60

HASIL PENJUALAN KOMPUTER


PERIODE JANUARI - JULI 2020
70
Jumlah Penjualan

60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Bulan

2. DIAGRAM LINGKARAN
Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data dengan menggunakan sektor-sektor
(juring-juring) dalam suatu lingkaran. Diagram ini sangat baik untuk menunjukan
perbandingan antara objek yang satu dengan objek lainnya terhadap keseluruhan dalam
suatu penyelidikan.
Contoh 2
Data berikut ini menunjukan banyaknya peminat kegiatan ekstrakulikuler siswa kelas X di
SMK A. Kegiatan olahraga ada 90 orang, PMR ada 60 orang, dan PKS ada 50 orang.
Sebelum membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besar presentase tiap-tiap
objek terhadap keseluruhan data, dan besar sudut pusat sekto lingkaran yang sesuai
sebagaimana ditunjukan pada tabel di bawah ini.
Jenis Kegiatan Jumlah Presentase Besar Sudut
Olahraga 90 90 90
× 100% = 45 % × 360° = 162°
200 200

MODUL MATEMATIKA KELAS X SMK NU KESESI 1


STATISTIKA : PENYAJIAN DATA | Pratidina Puspita Sari

Jenis Kegiatan Jumlah Presentase Besar Sudut


PMR 60 60 60
× 100% = 30% × 360° = 108°
200 200
PKS 50 50 50
× 100% = 25% × 360° = 90°
200 200
200

Kegiatan Ekstrakulikuler Kelas X SMK A

PKS; 50; 25%


Olahraga; 90;
45%

PMR; 60; 30%

Olahraga PMR PKS

3. DIAGRAM BATANG
Diagram batang adalah penyajian data dengan menggunakan persegi panjang- persegi
panjang dengan arah vertikal atau horizontal. Tinggi setiap persegi panjang (batang) sesuai
dengan jumlah data masing-masing objek.
Contoh 3
Tabel berikut menunjukan banyaknya siswa di kota K menurut tingkat sekolah pada tahun
2020
Tingkat Sekolah Jumlah Siswa
SD 1.600
SMP 1.200
SMA 850
SMK 350

MODUL MATEMATIKA KELAS X SMK NU KESESI 2


STATISTIKA : PENYAJIAN DATA | Pratidina Puspita Sari

Banyak Siswa di Kota A pada Tahun 2020


1.800
1.600
1.400
Jumlah Siswa
1.200
1.000
800
600
400
200
0
SD SMP SMA SMK
Tingkat Sekolah

4. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI


Jika ukuran data cukup besar (𝑛 > 30), maka sebaiknya data disajikan dengan tabel
distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibedakan menjadi 2, yaitu tabel distribusi
frekuensi tunggal, dan tabel distribusi frekuensi berkelompok.
Contoh 4
Berikut ini data berat badan 30 siswa SD Merdeka (dalam kg)
32 34 37 33 34 37 35 33 36 35
35 32 34 32 36 33 34 34 35 36
37 34 36 37 35 32 37 36 34 35
Tabel Distribusi Frekuensi Data Berat Badan Siswa SD Merdeka
Banyak Siswa
Berat Badan (kg) Turus (Tally)
(Frekuensi)
32 |||| 4
33 ||| 3
34 |||| || 7
35 |||| | 6
36 |||| 5
37 |||| 5
Jumlah 30
Sedangkan untuk data yang lebih besar, sebaiknya menggunakan tabel distribusi frekuensi
berkelompok.
Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi berkelompok adalah:
a. Tentukan jangkauan data (J), yaitu data terbesar (𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 ) dikurangi data terkecil
(𝑋𝑚𝑖𝑛 ). 𝐽 = 𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑋𝑚𝑖𝑛
b. Tentukan banyak kelas interval (𝑘) dengan rumus:
𝑘 = 1 + 3,3 log 𝑛 , dimana

MODUL MATEMATIKA KELAS X SMK NU KESESI 3


STATISTIKA : PENYAJIAN DATA | Pratidina Puspita Sari

𝑘 = bilangan bulat dan 𝑛 = banyaknya data.


𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛 (𝐽)
c. Tentukan panjang kelas interval (𝑝), 𝑝 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝐾)

d. Tentukan batas kelas interval (batas bawah dan batas atas). Batas bawah kelas (bb)
pertama dapat diambil sama dengan nilai data terkecil (𝑋𝑚𝑖𝑛 ) atau nilai yang lebih
kecil dari data terkecil (𝑋𝑚𝑖𝑛 ). Batas atas kelas (ba) diperoleh dari:
𝑏𝑎 = (𝑏𝑏 + 𝑝) − 1 , bb = batas bawah dan p = panjang kelas.
e. Tentukan frekuensi dari setiap kelas interval dengan terlebih dahulu menentukan
turusnya.
Contoh 5
Data berikut merupakan data hasil nilai tes Matematika30 siswa kelas IX SMP sebagai
berikut:
60 61 30 62 43 55 67 68 69 39
41 63 67 50 76 57 65 49 54 88
40 71 70 51 56 54 78 54 72 79
Sajikan data tersebut ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi!
Penyelesaian:
30 39 40 41 43 49 50 51 54 54
54 55 56 57 60 61 62 63 65 67
67 68 69 69 70 71 72 76 78 88
1) Dari kumpulan data di atas, data terbesar (𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 ) adalah 88, dan data terkecil (𝑋𝑚𝑖𝑛 )
adalah 30. Sehingga jangkauan datanya
𝐽 = 𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑋𝑚𝑖𝑛
= 88 − 30
= 58
2) Banyak kelas interval (𝑘):
𝑘 = 1 + 3,3 log 𝑛
𝑘 = 1 + 3,3 log 30 log 30 (diperoleh dari kalkulator)
𝑘 = 1 + 3,3 (1,4777)
𝑘 = 1 + 4,874
𝑘 = 5,874 ≈ 6
3) Panjang kelas interval (𝑝),
𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛 (𝐽)
𝑝 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝐾)
58
𝑝= 6

𝑝 = 9,67 ≈ 10
4) Batas kelas interval (batas bawah dan batas atas)
Batas bawah (bb) kelas interval pertama yang digunakan adalah data terkecil=30
Sehingga batas atas (ba) kelas interval pertama = (30 + 𝑝) − 1 = (30 + 10) − 1 = 39.

MODUL MATEMATIKA KELAS X SMK NU KESESI 4


STATISTIKA : PENYAJIAN DATA | Pratidina Puspita Sari

Diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:


Kelas Nilai Tes Matematika Turus (Tally) Frekuensi

K1 30 – 39 ‫׀׀‬ 2

K2 40 – 49 ‫׀׀׀׀‬ 4

K3 50 -59 ‫׀׀׀ ׀׀׀׀‬ 8

K4 60 – 69 ‫׀׀׀׀‬ ‫׀׀׀׀‬ 10

K5 70 – 79 ‫׀׀׀׀‬ 5

K6 80 – 89 ‫׀‬ 1

Jumlah 30

Dari tabel distribusi frekuensi diatas, terdapat beberapa istilah yaitu:


❖ Batas bawah kelas dan batas atas kelas
Untuk kelas pertama (K1) 30 − 39, batas bawah atau bb adalah 30 dan batas atas
adalah 39.
❖ Tepi bawah kelas (Tb) dan Tepi atas kelas (Ta)
Untuk kelas pertama (K1) 30 − 39,
Tepi bawah kelasnya: 𝑇𝑏 = 𝑏𝑏 − 0,5 = 30 − 0,5 = 29,5
Tepi atas kelasnya: 𝑇𝑎 = 𝑏𝑎 + 0,5 = 39 + 0,5 = 39,5
❖ Panjang interval kelas
Untuk kelas pertama (K1) 30 − 39, panjang interval kelas:
𝑝 = 𝑇𝑎 − 𝑇𝑏 = 39,5 − 29,5 = 10
Titik tengah kelas interval (mid point) yaitu rataan antara batas bawah dan batas atas
kelas interval. Untuk kelas pertama (K1) 30 − 39,titik tengah kelasnya adalah
30 + 39
𝑥1 = = 34,5
2
5. HISTOGRAM DAN POLIGON FREKUENSI
Diambil dari contoh 5
Nilai Tes Matematika Frekuensi
30 – 39 2
40 – 49 4
50 -59 8
60 – 69 10
70 – 79 5

MODUL MATEMATIKA KELAS X SMK NU KESESI 5


STATISTIKA : PENYAJIAN DATA | Pratidina Puspita Sari

Dari tabel diatas, akan diubah menjadi histogram dan poligon frekuensi:
Nilai Tes Matematika Tepi Kelas Nilai Tengah Frekuensi
30 – 39 29,5 – 39,5 34,5 2
40 – 49 39,5 – 49,5 44,5 4
50 -59 49,5 – 59,5 54.5 8
60 – 69 59,5 – 69,5 64,5 10
70 – 79 69,5 – 79,5 74,5 5
80 – 89 79,5 – 89,5 84,5 1

MODUL MATEMATIKA KELAS X SMK NU KESESI 6


STATISTIKA : PENYAJIAN DATA | Pratidina Puspita Sari

TUGAS INDIVIDU
Data berikut adalah data jumlah pengunjung perpustakaan di Kota K dalam 40 hari kerja
berturut-turut:
50 65 60 72 55 82 76 70 80 64
78 95 88 90 81 75 78 78 70 68
85 67 74 86 59 63 84 66 75 87
94 96 72 78 65 81 85 95 88 96

Berdasarkan data tersebut, buatlah:


a. Tabel distribusi frekuensi
b. Histogram dan poligon frekuensi

MODUL MATEMATIKA KELAS X SMK NU KESESI 7

Anda mungkin juga menyukai