Anda di halaman 1dari 41

PENYAJIAN DATA

PENYAJIAN DATA
 Pemaparan data hasil penelitian untuk
memberikan informasi tertentu kepada
orang lain

 Bentuk penyajian data :


a. Tulisan
b. Tabel
c. Grafik
PENYAJIAN DATA DENGAN
TULISAN
contoh :

Kota Banjarbaru adalah salah satu kota di provinsi


Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota Banjarbaru
merupakan sebuah kota yang baru dalam wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan, berdiri pada tanggal 20
April 1999 berdasarkan Undang-undang Nomor 9
Tahun 1999. Kota Banjarbaru memiliki luas wilayah
371,30 km² (37.130 ha) atau 3,8 x luas Banjarmasin
atau ½ luas Jakarta. Banjarbatu merupakan bagian dari
kawasan perkotaan Banjar Bakula. Banjarbaru terbagi
atas 5 kecamatan dan 12 kelurahan.
PENYAJIAN DATA DENGAN
TABEL & GRAFIK
1. Tabel
– Tabel Umum
– Tabel distribusi frekuensi (Univariate)
– Tabulasi silang (Bivariate)

2. Grafik
– Batang (Bar Graph), untuk perbandingan/pertumbuhan
– Lingkaran (Pie Chart), untuk melihat perbandingan
(dalam persentase/proporsi)
– Grafik Garis (Line Chart), untuk melihat pertumbuhan
– Grafik Peta, untuk melihat/menunjukkan lokasi
MANFAAT
TABEL DAN GRAFIK
 Meringkas/rekapitulasi data, baik data kualitatif
maupun kuantitatif
– Data kualitatif berupa distribusi frekuensi, frekuensi
relatif, persen distribusi frekuensi, grafik batang,
grafik lingkaran, grafik gambar.
– Data kuantitatif berupa distribusi frekuensi, relatif
frekuensi dan persen distribusi frekuensi,
diagram/plot titik, histogram, poligon, distribusi
kumulatif, ogive.
 Dapat digunakan untuk melakukan eksplorasi data
 Membuat tabulasi silang dan diagram sebaran data
CONTOH TABEL UMUM :

Tabel 1.3
Karakteristik Penderita Demam Berdarah
Kecamatan Banjarbaru Utara Tahun 2010

Nama Jenis kelamin Pekerjaan Pendidikan Umur

Laki-laki Wanita PN Tani Buruh Dagang SD SLTP SLTA

jumlah
CONTOH TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Tabel III.3
Distribusi Umur Responden
Kota Banjarbaru Tahun 2010
Umur (tahun) Jumlah Prosentase (%)
< 20 6 2,56
20 – 24 74 31,62
25 – 29 85 36,32
30 – 34 48 20,51
35 – 39 14 5,98
40 – 44 4 1,70
45 + 3 1,28

Jumlah 234 100,00


DIAGRAM BATANG-DAUN
(Steam and Leaf)
Contoh: Bengkel Hudson Auto
5 2 7
6 2 2 2 2 5 6 7 8 8 8 9 9 9
7 1 1 2 2 3 4 4 5 5 5 6 7 8 9 9 9
8 0 0 2 3 5 8 9
9 1 3 7 7 7 8 9
10 1 4 5 5 9
 Kegunaan:
– Data tersusun secara berurutan
– Dapat menunjukkan bentuk distribusi data
– Seperti Histogram, namun sekaligus menunjukkan
data sebenarnya
TABULASI SILANG
 Tabulasi silang (Crosstabulation) merupakan metode
tabulasi untuk merangkum data dengan dua atau
lebih variabel secara bersamaan/sekaligus.
 Tabulasi silang dapat digunakan jika:
– Salah satu variabel bersifat kualitatif dan lainnya
kuantitatif
– Kedua variabel berupa variabel kualitatif
– Kedua variabel berupa variabel kuantitatif
 Sisi (kolom) sebelah kiri dan baris atas menyatakan
kelas untuk kedua variabel yang digunakan.
CONTOH TABEL SILANG :
Tabel 3.2
DISTRIBUSI PENDIDIKAN RESPONEN BERDASARKAN
JENIS PEKERJAAN, BANJARMASIN TAHUN 2010 caption

TINGKAT JENIS PEKERJAAN


PENDIDIKAN BURUH TANI PEDAGANG PENGUSAHA JUMLAH
TIDAK
SEKOLAH

SD

SLTP

SLTA

PT

JUMLAH

STUB BODY
Tabel 5.12.
Distribusi Kelengkapan Imunisasi Pada Balita
Menurut Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun 2008

Kelengkapan Imunisasi Dasar

Tidak Jumlah
Pengetahuan Lengkap
Lengkap

n % n % n %

Tinggi 295 92,8 23 7,2 318 100,0

Kurang 56 68,3 26 31,7 82 100,0

Total 351 87,8 49 12,3 400 100,0


UNSUR TABEL
1. NOMOR TABEL
2. JUDUL TABEL
3. CAPTION : bagian atas dari tiap kolom, penyajian bisa
> satu caption (disebut spanner headling, terdiri dr sub
headling)
4. STUB : kolom paling kiri dari tabel yang memuat ketergn
tiap baris pada tabel

5. BODY : body tabel berisi data yang berada di dalam sel-sel


banyaknya sel dalam tabel sebanyak baris x kolom

6. CATATAN KAKI : berisi penjelasan tanda yang ada pada


caption atau angka pada sel
7. SUMBER DATA
PENYAJIAN DATA BENTUK
GRAFIK
 KEGUNAAN :
1. Membandingkan beberapa variabel pada waktu
atau tempat yang berbeda
1. Meramalkan suatu keadaan di masa yad
2. Mengetahui hubungan dua atau lebih variabel
3. Memberikan penerangan pada masyarakat
 KEUNTUNGAN :
1. Pengamat lebih mudah memahami masalah
2. Dapat memperjelas hal-hal yang tidak jelas pada tabel
3. Lebih menarik dari pada tabel
GRAFIK BATANG
(BAR GRAPH)
 Bermanfaat untuk merepresentasikan data kuantitatif
maupun kualitatif yang telah dirangkum dalam
frekuensi, frekuensi relatif, atau persen distribusi
frekuensi.

 Cara :
– Pada sumbu horisontal diberi label yang menunjukkan
kelas/kelompok.
– Frekuensi, frekuensi relatif, maupun persen frekuensi
dinyatakan dalam sumbu vertikal yang dinyatakan
dengan menggunakan gambar berbentuk batang dengan
lebar yang sama/tetap.
CONTOH GRAFIK BATANG
 Grafik Batang (Contoh: RS Sehat)
9
8
7
Frekuensi

6
5
4
3
2
1
Rating
Buruk Di Bawah Rata- Di Atas Baik Pendapat
Rata-rata rata Rata-rata Sekali
GRAFIK LINGKARAN
(PIE CHART)
 Digunakan untuk mempresentasikan distribusi
frekuensi relatif dari data kualitatif maupaun data
kuantitatif yagn telah dikelompokkan.
 Cara:
– Gambar sebuah lingkaran, kemudian gunakan frekuensi
relatif untuk membagi daerah pada lingkaran menjadi
sektor-sektor yang luasnya sesuai dengan frekuensi
relatif tiap kelas/kelompok.
– Contoh, bila total lingkaran adalah 360o maka suatu
kelas dengan frekuensi relatif 0,25 akan membutuhkan
daerah seluas (0,25)(360) = 90o dari total luas lingkaran.
CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI (L)
 Grafik Lingkaran (Contoh: RS Sehat)
Baik Sekali Buruk
5%
10%

Di bawah
Di atas 15%
45% Rata-rata
Rata-rata

25%
Rata-rata

Kategori Rating Pendapat


GRAFIK GAMBAR/MODEL
(PIKTOGRAM)
 Grafik berbentuk gambar yang menyerupai bentuk
aslinya

 Contoh : (100 siswa = 1 gambar kepala)


GRAFIK GARIS
Digunakan untuk menggambarkan perubahan-
perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu
KEJADIAN MUNTABER DI DESA "A" PER BULAN SELAMA
TAHUN 2010

35

30

25

20
JUMLAH

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

BULAN
DISTRIBUSI PENYAKIT TERBESAR
DI PUSKESMAS X TAHUN 2006 S/D 2010

45

40

35

30
TBC
JUMLAH

25 ISPA
DBD
20
TYPHUS
15

10

0
2006 2007 2008 2009 2010
TAHUN
DIAGRAM SCATTER
 Diagram scatter (scatter diagram) merupakan metode
presentasi secara grafis untuk menggambarkan
hubungan antara dua variabel kuantitatif.
 Salah satu variabel digambarkan pada sumbu
horisontal dan variabel lainnya digambarkan pada
sumbu vertikal.
 Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang ada
menggambarkan hubungan yang terjadi antar
variabel.
POLA HUBUNGAN PADA
DIAGRAM SCATTER
y y y

x x x

Hubungan Positif Hubungan Negatif Tidak ada hubungan


Jika X naik, maka Jika X naik, maka antara X dan Y
Y juga naik dan Y akan turun dan
jika X turun, maka jika X turun, maka
Y juga turun Y akan naik
GRAFIK PENCAR
 Disebut grafik korelasi atau grafik kecenderungan
 Digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel yang bepasangan
 Caranya dengan menghubungkan titik absis dan ordinat
hingga diperoleh satu titik koordinat
Hubungan Tinggi Badan dengan Berat Badan

200

180

160

140
tinggi badan (cm)

120

100

80

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100
berat badan (kg)
DISTRIBUSI FREKUENSI
 Merupakan tabel ringkasan data yang menunjukkan
frekuensi/banyaknya item/obyek pada setiap kelas
yang ada.

 Tujuan: mendapatkan informasi lebih dalam tentang


data yang ada yang tidak dapat secara cepat diperoleh
dengan melihat data aslinya.
DISTRIBUSI FREKUENSI
RELATIF
 Merupakan fraksi atau proporsi frekuensi setiap kelas
terhadap jumlah total.

 Distribusi frekuensi relatif merupakan tabel ringkasan


dari sekumpulan data yang menggambarkan
frekuensi relatif untuk masing-masing kelas.
CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI
 Data Kualitatif
– Pasien yang berobat di RS Sehat ditanya pendapat
mereka tentang layanan yang tersedia. Jawaban
dikategorikan menjadi baik sekali (E), diatas rata-
rata (AA), rata-rata (A), di bawah rata-rata (BA),
dan buruk (P). Data dari 20 pasien yang berobat
diperoleh sebagai berikut:
BA A AA AA AA
AA AA BA BA A
P P AA E AA
A AA A AA A
CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI (L)
 Tabel Distribusi Frekuensi
(Contoh: RS Sehat)

Persen
Frekuensi
Rating Pendapat Frekuensi Frekuensi
Relatif
relatif
Baik Sekali (E) 1 0,05 5
Di atas Rata-rata (AA) 9 0,45 45
Rata-rata (A) 5 0,25 25
Di Bawah Rata-rata (BA) 3 0,15 15
Buruk (P) 2 0,10 10
Total 20 1,00 100
CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI (L)
 Grafik Batang (Contoh: RS Sehat)
9
8
7
Frekuensi

6
5
4
3
2
1
Rating
Buruk Di Bawah Rata- Di Atas Baik Pendapat
Rata-rata rata Rata-rata Sekali
CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI (L)
 Grafik Lingkaran (Contoh: RS Sehat)
Baik Sekali Buruk
5%
10%

Di bawah
Di atas 15%
45% Rata-rata
Rata-rata

25%
Rata-rata

Kategori Rating Pendapat


CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI (L)
PERSEN FREKUENSI
NILAI UJIAN FREKUENSI
RELATIF
31 – 40 2 2,5
41 – 50 3 3,75
51 – 60 5 6,25
61 – 70 14 17,5
71 – 80 24 30
81 – 90 20 25
91 – 100 12 15

JUMLAH 80 100
CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI (L)
 Data Kuantitatif
Berikut adalah nilai Statistika 80 orang mahasiswa :
a. Tentukan Range (data terbesar - data terkecil).
Range = 99 - 35 = 64

b.Tentukan banyak kelas interval (k).


Banyak kelas sering 5 hingga 15 kelas.
Cara lain dpt menggunakan aturan Sturges, yaitu:
k = 1 + (3,3)log n
= 1 + (3,3)log 80
= 1 + (3,3)(1,9031) = 7,2802
buat banyak kelas 7 atau 8 buah.

c.Tentukan panjang kelas interval (p).


p = Range : k
Untuk contoh kita, jika k diambil 7, didapat:
p = 64 : 7 = 9,14
ambil p = 10 (sebenarnya juga boleh p = 9)

d.Pilih ujung bawah kelas interval pertama.


Dpt diambil < data terkecil (35)
CONTOH DISTRIBUSI
FREKUENSI (L)
PERSEN FREKUENSI
NILAI UJIAN FREKUENSI
RELATIF
31 – 40 2 2,5
41 – 50 3 3,75
51 – 60 5 6,25
61 – 70 14 17,5
71 – 80 24 30
81 – 90 20 25
91 – 100 12 15

JUMLAH 80 100
ANALISIS TABEL DISTRIBUSI
FREKUENSI
 Contoh: Nilai Statistika Mahasiswa

– Hanya 2,5% mahasiswa dengan nilai 31-40.


– 30% nilai statistika mahasiswa berada di bawah 71.
– Persentase terbanyak nilai statistika berkisar antara
71-80.
– dll.
HISTOGRAM POLIGON
OGIVE
 Merupakan grafik dari distribusi frekuensi kumulatif.
 Nilai data disajikan pada garis horisontal (sumbu-x).
 Pada sumbu vertikal dapat disajikan:
– Frekuensi kumulatif, atau
– Frekuensi relatif kumulatif, atau
– Persen frekuensi kumulatif
 Frekuensi yang digunakan (salah satu diatas)masing-
masing kelas digambarkan sebagai titik.
 Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI
NILAI STATISTIKA 80 MAHASISWA UNIVERSITAS X

NILAI NILAI NILAI FREK KUM


FREK
UJIAN TENGAH UJIAN <
25 0 < 31 0
31 – 40 35 2 < 41 2
41 – 50 45 3 < 51 5
51 – 60 55 5 < 61 10
61 – 70 65 14 < 71 24
71 – 80 75 24 < 81 48
81 – 90 85 20 < 91 68
91 - 100 95 12 < 101 80
GRAFIK OGIVE

Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari


Nilai Statistika Mahasiswa Universitas X
90
80
70
60
Frekuensi Kumulatif

50
40
30
20
10
0
25 35 45 55 65 75 85 95
Nilai Tengah Kelas
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI
NILAI STATISTIKA 80 MAHASISWA UNIVERSITAS X

NILAI NILAI NILAI FREK KUM


FREK
UJIAN TENGAH UJIAN >
25 0 > 30,5 80
31 – 40 35 2 > 40,5 78
41 – 50 45 3 > 50,5 75
51 – 60 55 5 > 60,5 70
61 – 70 65 14 > 70,5 56
71 – 80 75 24 > 80,5 32
81 – 90 85 20 > 90,5 12
91 - 100 95 12 > 100 0
GRAFIK OGIVE

Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari


Nilai Statistika Mahasiswa Universitas X
90
80
70
60
Frekuensi Kumulatif

50
40
30
20
10
0
25 35 45 55 65 75 85 95
Nilai Tengah Kelas
PROSEDUR PENGGUNAAN
TABEL & GRAFIK
Data
Data Kualitatif Data Kuantitatif

Metode Metode Metode Metode


Tabel Grafik Tabel Grafik

 Distr. Frekuensi  Grafik  Distr. Frekuensi  Plot Titik


 Distr. Frek. Batang  Distr. Frek. Relatif  Histogram
Relatif  Grafik  Distr. Frek. Kum.  Ogive
 % Distr. Frek. Lingkaran  Distr. Frek. Relatif Kum.  Diagram
 Tabulasi silang  Diagram Batang-Daun Scatter
 Tabulasi silang

Anda mungkin juga menyukai