A C B
HURUF
A
JUMLAH
6
B C
5 4
Setelah data dikumpulkan data harus ditata atau diorganisasi untuk mempermudah pemahaman melalui panyajian secara efektif. Metode dasar penyajian data yang umum digunakan, yaitu :
1. 2. 3. 4. Penyajian tekstual Penyajian semi tabular Penyajian tabel Penyajian grafik dan diagram
(1) dan (2) hanya sesuai untuk data yang ukurannya kecil dan memiliki kemampuan menyimpulkan secara terbatas.
PENYAJIAN TEKSTUAL
Fakta-fakta dijadikan satu di dalam teks dan bersifat naratif. Contoh :
Di antara subyek penelitian mengenai pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan penyakit AIDS, proporsi terbesar adalah mereka yang berusia 3034 tahun, yaitu 26,2%. Sedangkan proporsi yang termasuk kelompok usia 25-29 tahun hampir sama (23,3%). Hanya 5 dari 103 subyek (4,9%) berusia di bawah 25 tahun.
PENYAJIAN TABEL
Untuk mengumpulkan distribusi observasi/individu/kasus yang sama frekuensi pemunculannya dalam kelompok dapat diamati. Bentuk tabel tergantung pada maksud penyajian, untuk apa tabel dirancang dan kompleksitas materi (data dan informasi) yang ingin disajikan.
Jika kode, singkatan atau simbol digunakan, maka hal ini harus dijelaskan secara terinci pada catatan kaki.
Sumber : John Concato, M.D., M.P.H., Nirav Shah, M.D., M.P.H., and Ralph I. Horwitz, M.D., Randomized, Controlled Trials, Observational Studies, and the Hierarchy of Research Designs, The New England Journal of Medicine, Volume 342:1887-1892, June 22, 2000, Number 25: http:// content.nejm.org/cgi/content/full/342/25/1887/T1 [downloaded February, 25th, 2002]
Setiap baris dan kolom harus diberi label yang ringkas tetapi jelas. Satuan pengukuran dari data harus dicantumkan. Judul tabel harus jelas, ringkas dan to the point. Judul yang baik harus menjawab pertanyaan apa, kapan, dan dimana. Total harus ditunjukkan. Total diletakkan pada baris terakhir dan kolom paling kanan. Posisi yang terbaik tergantung kepada kegunaan relatif dari total terhadap badan total dan jumlah kelompok atau kelas (interval) dari tabel. Bila total cukup besar maka sebaiknya ditampilkan pada
Susunan tabel
JUDUL
2 1
Kepala kolom
TOTAL
TOTAL
Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5.
Sel (komparteme n) 5
Stub atau kepala baris, merupakan dasar klasifikasi baris Kepala kolom, merupakan dasar klasifikasi kolom Badan tabel Total marjinal dari baris Total marjinal dari kolom
Klasifikasi kualitatif
Tabel 1. Distribusi responden menurut jenis pekerjaan di Kelurahan Pedalangan pada tahun 2001. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pekerjaan PNS Wiraswasta Pedagang Karyawan Swasta Jasa Buruh Ibu Rumah Tangga Jumlah Jumlah Orang 74 63 21 137 11 32 663 1001
1. TABEL SATU JALAN, hanya memiliki satu variabel klasifikasi. Contoh : Pada tabel 1, variabel klasifikasi pada baris adalah jenis pekerjaan, sedangkan pada tabel 2, sebagai variabel klasifikasi adalah kelompok umur. 2. TABEL DUA JALAN atau TABULASI SILANG, memiliki dua variabel klasifikasi, masing-masing satu pada kolom dan baris. Contoh tabel 3, variabel umur sebagai variabel klasifikasi baris, sedangkan jenis kelamin sebagai variabel klasifikasi kolom. 3. TABEL TIGA JALAN, tabel ini memiliki tiga variabel klasifikasi. Pada umumnya dua variabel klasifikasi pada baris dan satu variabel klasifikasi pada kolom.
Tabel 4. Penderita Demam Berdarah Dengue yang dirawat menurut umur, jenis kelamin dan tempat tinggal di RSUP Dr. Sardjito, 2000
Jenis kelamin Laki-laki Kelompok Umur 0 - 9 tahun 10 19 tahun 20 tahun 0 - 9 tahun 10 19 tahun 20 tahun Jumlah Tempat Tinggal Jumlah Kota Desa 23 12 5 12 2 25 79 10 2 6 4 5 6 33 33 14 11 16 7 31 112
Perempuan
Jenis-jenis diagram
JENIS Diagram batang (horisontal maupun vertikal) Diagram frekuensi vertikal Histogram / poligon frekuensi CIRI VARIABEL Kualitatif DATA / FUNGSI
Frekuensi relatif maupun absolut dari kategori kualitatif atau perbandingan
Kuantitatif (diskrit atau Frekuensi distribusi untuk variabel diskrit terputus) Kuantitatif
Frekuensi distribusi untuk variabel kontinyu
Diagram garis
Kuantitatif
Data kecenderungan (trend data), merupakan data serial waktu (time series), menunjukkan adanya perubahan dengan waktu atau umur atau menurut variabel lain.
Komposisi suatu kelompok atau total, dimana jumlah kategori tidak terlalu besar (kurang dari 6) Data korelasi dari dua titik variabel kuantitatif
Kualitatif
Kuantitatif
DIAGRAM BATANG
Jumlah Kunjungan di Poli Mata, Puskesmas Imogiri I, Bantul, Tahun 2000
250 200 150 100 50
Aug
Mei
Mar
Apr
Okt
Nov
Jan
S ep
F eb
Ju n
Ju l
Des
Lima Penyakit Terbanyak di Balai Pengobatan Puskesmas Imogiri I, Bantul, Juli 2000
ISPA Gastroenteritis Rheumatoid Artritis Hipertensi Gastritis
50
100
150
200
250
Distribusi Penduduk Kabupaten Bantul Menurut Umur (dalam ribuan) Tahun 2000
Untuk menampilkan distribusi frekuensi tetapi klasifikasinya didasarkan pada variabel kuantitatif kontinyu. Histogram adalah diagram wilayah (area diagram), sehingga perbandingan antar kelas ditampilkan oleh luas wilayah. Jika lebar klasifikasi seragam, maka memperbandingkan tinggi tiap kelas sama dengan memperbandingkan luas wilayah dari klasifikasi. Jika lebar klasifikasi tidak seragam (lebar kelas interval tidak sama), maka luas wilayah yang dibandingkan bukan tingginya
30 Percentage
20
10
0 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
Source: STD/AIDS Control Programme, Uganda (2001) HIV/AIDS Surveillance Report
Sumber : Bondan P., e t al. Laporan Surve i Ce pat: Prakte k Pe mbe rian ASI-Eks klus if pada Bayi di Kota Se marang Bulan De s e mbe r 1999, Semarang: FKM UNDIP, 2000.
DIAGRAM GAMBAR
Distribusi asal propinsi mahasiswa Peminatan Komunitas dan Maternitas Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia TA 2004/2005
GE 25%
TINGKAT DEPRESI
DUKUNGAN KELUARGA