Anda di halaman 1dari 38

Page | 1

MODUL MATEMATIKA
BAB 1 STATISTIKA

PENDAHULUAN
Laju perkembangan dan tingkat perkembangan penduduk sering disajikan dalam bentuk tabel, grafik
atau diagram. Sebelum dilakukan proses penyajian atau analisis data maka terlebih dahulu dilakukan
observasi (pengamatan) terhadap objek untuk memperoleh data yang diinginkan. Data yang
diperoleh dari pengamatan terhadap sebagian objek disebut sampel, sedangkan data yang diperoleh
dari pengamatan terhadap keseluruhan objek disebut populasi. Untuk memperoleh sampel dapat
dilakukan dengan cara random (setiap unsur mempunyai peluang yang sama untuk menjadi objek
pengamatan) dan tidak random (beberapa unsur sengaja dipilih sebagai objek pengamatan). Proses
pengumpulan data dan akhirnya menyajikan dalam sebuah bentuk yang bermanfaat dan dapat
dimengerti adalah bagian yang sangat penting dari ilmu statistik. Pada akhirnya statistik banyak
digunakan di bidang kedokteran, pertanian, ekonomi, serta bidang ilmu lainnya.
Standar Kompetensi
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar
1.1. Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran dan ogive.
1.2. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran dan ogive serta
penafsirannya.
1.3. Mengitung ukuran pemusatan, ukuran letak dan ukuran penyebaran data, serta menafsirkannya
dalam pemecahan masalah.
Indikator
- Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram lingkaran dan diagram batang.
- Mengidentifikasi nilai suatu data yang ditampilkan pada tabel dan diagram
- Menafsirkan kecenderungan data dalam tabel atau diagram
- Menyajikan data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta penafsirannya
- Menafsirkan data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive
- Membaca sajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
- Menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
- Menentukan rataan, median, dan modus.
- Memberikan tafsiran terhadap ukuran pemusatan.
- Menentukan simpangan rata-rata dan simpangan baku
Page | 2

Tujuan dari mempelajari modul ini adalah siswa diharapkan :
1. Mampu membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram lingkaran dan batang.
2. Mampu mengidentifikasi nilai suatu data yang ditampilkan pada tabel dan diagram.
3. Mampu menafsirkan kecenderungan data dalam tabel atau diagram.
4. Mampu menyajikan data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta
penafsirannya
5. Mampu Menafsirkan data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive
6. Mampu Membaca sajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
7. Mampu Menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
8. Mampu Menentukan rataan, median, dan modus.
9. Mampu Memberikan tafsiran terhadap ukuran pemusatan.
10. Mampu Menentukan simpangan rata-rata dan simpangan baku
Untuk mencapai tujuan diatas maka modul ini disajikan dalam beberapa kegiatan sebagai berikut :

KEGIATAN 1
A. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram
Statistika adalah ilmu yang mempelajari metode atau cara yang berkaitan dengan mencari,
mengumpulkan, menyajikan, mengolah dan menganalisa data. Data suatu statistik seringkali
disajikan dengan menggunakan diagram atau kurva. Beberapa contohnya adalah statistik jumlah
lulusan siswa SMA dari tahun ke tahun, statistik jumlah kendaraan yang melewati suatu jalan
dan statistik perdagangan antara negara-negara di Asia.
Penyajian data dalam bentuk diagram dibagi atas beberapa macam sebagai berikut :
1. Diagram Garis
Diagram Garis digunakan untuk menyajikan perkembangan suatu data dari waktu ke waktu
atau berkesinambungan.
Contoh Soal.
Data banyak kendaraan yang parkir setiap dua jam dari pukul 06.00 sampai 18.00 disajikan
dalam tabel berikut
Pukul 06.00 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
Kendaraan 0 14 18 20 12 8 16
a. Gambarlah data tersebut dalam diagram garis.
b. Perkiraan banyak kendaraan yang parkir antara pukul 11.00 13.00.


Page | 3

Jawab.

Banyak kendaraan yang parkir antara pukul 11.00 13.00 adalah antara 18 dan 20.
2. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian dataa statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan
besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat
sektoor lingkaran.
Contoh soal.
Dari 400 siswa, diperoleh data tentang pekerjaan orang tua atau wali mereka sebagai
berikut.
Pekerjaan Jumlah Besar Sudut Pusat
PNS 120
0 0
108 360
400
120
=
Wiraswasta 100
0 0
90 360
400
100
=
Pedagang 150
0 0
135 360
400
150
=
TNI/POLRI 30
0 0
27 360
400
30
=




0
14
18
20
12
8
16
0
5
10
15
20
25
06.00 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
Kendaraan
Kendaraan
Page | 4

Data tersebut jika disajikan dalam diagram batang lingkaran sebagai berikut.

3. Diagram Batang
Diagaram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu
objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menujukkan keterangan-
keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-
batang terpisah
Contoh Soal.
Perbandingan jumlah siswa laki-laki dengan siswa perempuan selama 4 tahun dari suatu
daerah X seperti terlihat pada tabel berikut.
Tahun Siswa Laki-Laki Siswa Perempuan
2005 20 40
2006 25 30
2007 35 40
2008 15 40
Jumlah 95 150
Jawab

30%
25%
37%
8%
PNS
Wiraswasta
Pedagang
TNI/POLRI
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2005 2006 2007 2008
Laki-Laki
Perempuan
Page | 5

Tugas :
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang teman satu kelas anda, catatlah data pekerjaan orang
tua siswa kelas XI kemudian buatlah diagram lingkarannya.

B. Penyajian Data dengan Tabel Distribusi Frekuensi
Selain bentuk diagram, penyajian data juga dengan menggunakan tabel distribusi feekuensi. Berikut
ini akan dipelajari lebih jelas mengenai tabel frekuensi tersebut.
1. Distribusi Frukuensi Tunggal
Data tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala
dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi tunggal
merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit.
Perhatikan contoh berikut.
Nilai ulangan matematika dari 40 siswa kelas XI sebagai berikut
5, 4, 6, 7, 8, 8, 6, 4, 8, 6
4, 6, 6, 7, 5, 5, 3, 4, 6, 6
8, 7, 8, 7, 5, 4, 9, 10, 5, 6
7, 6, 4, 5, 7, 7, 4, 8, 7, 6.
Dari tabel diatas dapat disajikan dalam tabel frekuensi tunggal sebagai berikut
Tabel 1.
Nilai Tally (Turus) Frekuensi
3 I 1
4 IIIII II 7
5 IIIII I 6
6 IIIII IIIII 10
7 IIIII III 8
8 IIIII I 6
9 I 1
10 I 1

2. Distribusi Frekuensi Bergolong (Kelompok)
Tabel distribusi kelompok biasa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas
yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang.
Perhatikan contoh berikut.

Page | 6

Hasil nilai pekerjaan tugas matematika dari 40 siswa kelas XI sebagai berikut.
71 53 67 51 32 67 48 81 66 48
32 62 59 71 68 81 69 36 51 42
28 61 82 72 51 58 52 87 77 78
68 38 61 48 33 42 57 62 71 68
Apabila data tadi dikelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang
misalnya 28 36, 37 45, 46 54, ..., 82 90 maka diperoleh tabel distribusi frekuensi
bergolong sebagai berikut.
Tabel 2
Nilai Tally (Turus) Frekuensi
28 36 IIIII 5
37 45 III 3
46 54 IIIII III 8
55 63 IIIII II 7
64 72 IIIII IIIII I 11
73 81 IIII 4
82 90 II 2
Jumlah 40
Istilah-istilah dalam distribusi kelompok sebagai berikut.
a. Interval kelas
Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas saja.
Dalam contoh sebelumnya memuat tujuh interval
28 36 interval kelas pertama
37 45 interval kelas kedua
46 54 interval kelas ketiga
55 63 interval kelas keempat
64 72 interval kelas kelima
73 81 interval kelas keenam
82 90 interval kelas ketujuh
b. Batas kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, angka 28, 37, 46, 55, 64, 73 dan 82 disebut
batas bawah dari tiap-tiap kelas. Sedangkan angka 36, 45, 54, 63, 72, 81 dan 90 disebut
batas atas dari tiap-tiap kelas.

Page | 7

c. Tepi kelas
Tepi kelas dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut ini
Tepi bawah = batas bawah 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
d. Luas kelas
Luas kelas dapat dicari dengan rumus Tepi atas Tepi bawah
Jadi luas kelas dari tabel di atas adalah 36,5 27,5 = 10
e. Titik tengah
Titik tengah dapat menggunakan rumus
( ) bawah batas atas batas tengah titik + =
2
1

Dari tabel di atas diperoleh titik tengah kelas pertama ( ) 32 28 36
2
1
= + = , dan titik
tengah kelas kedua ( ) 41 37 45
2
1
= + =
3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Analisa data akan lebih mudah jika membentuk daftar distribusi frekuensi kumulatif dari
suatu distribusi frekuensi. Daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat diperoleh dari daftar
distribusi biasa dengan cara menjumlahkan frekuensi dari frekuensi. Dua macam distribusi
frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan distribusi frekuensi
kumulatif lebih dari. Dari tabel 2 dapat dibentuk daftar distribusi frekuensi kumulatif sebagai
berikut.
Tabel 3
Nilai Frekuensi Tepi Atas Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
28 36 5 36,5 5
37 45 3 45,5 8
46 54 8 54,5 16
55 63 7 63,5 23
64 72 11 72,5 34
73 81 4 81,5 38
82 90 2 90,5 40
Jumlah 40



Page | 8

Tabel 4
Nilai Frekuensi Tepi Bawah Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
28 36 5 27,5 40
37 45 3 36,5 35
46 54 8 45,5 32
55 63 7 54,5 24
64 72 11 63,5 17
73 81 4 72,5 6
82 90 2 81,5 2
Jumlah 40

4. Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan
dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang gambar batang-
batangnya terpisah maka histogram ini gambar batang-batangnya berimpit. Histogram dapat
disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun frekuensi bergolong.
Contoh soal
a. Banyaknya siswa kelas XII yang mengikuti ujian matematika sebagi berikut
Nilai Ujian 3 4 5 6 7 8 9
Banyaknya Siswa 3 5 12 17 14 6 3
Berdasarkan data di atas dapat dibentuk histogram seperti berikut dengan memuat
tabel distribusi frekuensi tunggal terlebih dahulu.
Nilai Ujian Frekuensi
3 3
4 5
5 12
6 17
7 14
8 6
9 3
Jumlah 40
Page | 9


b. Pengukuran tinggi badan dari 40 siswa kelas XI digambarkan ke dalam distribusi
bergolong seperti tabel di bawah ini dan dapat dibuat histogram seperti berikut.
Tinggi badan (Cm) Frekuensi
141 145 3
146 150 5
151 155 5
156 160 18
161 165 7
166 170 2
Jumlah 40


3
5
12
17
14
6
2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
nilai ujian
3 4 5 6 7 8 9
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Tinggi Badan
140,5 145,5 155,5 160,5 165,5 170,5
Page | 10

5. Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-
batangnya dihapus maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh diatas dapat
dibuat poligon frekuensi seperti gambar dibawah.

6. Poligon Frekuensi Kumulatif dan Ogive
Dari distribusi frekuensi kumulaif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon frekuensi
kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif dihabisskan diperoleh kurva yang disebut kurva
Ogive.
Contoh soal
Dari tes matematika terhadap 40 siswa digambarkan dengan tabel berikut
Nilai Frekuensi
28 36 5
37 45 3
46 54 8
55 63 7
64 72 11
73 81 4
82 90 2
Jumlah 40
a. Dari data tabel buatlah distribusi krekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
b. Buatlah kurva ogive positif dan negatifnya.
Jawab.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Tinggi Badan
140,5 145,5 155,5 160,5 165,5 170,5
Page | 11

a. Tabel distribusi kumulatif kurang dari
Nilai Frekuensii
< 27,5 0
< 36,5 5
< 45,5 8
< 54,5 16
< 63,5 23
< 71,5 34
< 81,5 38
< 90,5 40

Tabel distribusi kumulatif lebih dari
Nilai Frekuensii
> 27,5 40
> 36,5 35
> 45,5 32
> 54,5 24
> 63,5 17
> 71,5 6
> 81,5 2
> 90,5 0
Catatan :
Arti kurang dari disini adalah kurang dari atau sama dengan dan yang dimaksud lebih
dari adalah lebih dari atau sama dengan.
b. Gambar kurva ogive


0
10
20
30
40
50
27,5 36,5 45,5 54,5 63,5 71,5 81,5 90,5
f
r
e
k
u
e
n
s
i
Nilai
Ogive kurang dari
Ogive Lebih dari
Page | 12

LATIHAN :
1. Diketahui tabel keadaan siswa kelas XI IPA SMA Budya Wacana semester gasal tahun
pelajaran 2009/2010 seperti di bawah ini
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
XI IPA 1 21 19 40
XI IPA 2 16 24 40
XI IPA 3 20 20 40
XI IPA 4 17 23 40
TOTAL 74 86 160
a. Berapa jumlah siswa pada masing-masing kelas?
b. Berapa jumlah siswa laki-laki di kelas XI IPA 4?
c. Kelas manakah yang memiliki perbandingan jumlah siswa laki-laki dan jumlah siswa
perempuan yang sama?
d. Berapa jumlah seluruh siswa di kelas XI IPA SMA Budya Wacana semester Gasal tahun
pelajaran 2009/2010?
2. Pada harian Kompas edisi Sabtu 15 September 2007 terdapat informasi kecelakaan angkutan
jalan Tahun 2002 2006 yang disajikan dalam diagram batang berikut.

a. Berapakah banyaknya orang yang luka-luka akibat kecelakaan angktan jalan pada tahun
2003?
b. Pada tahun berapakah terjadi jumlah kecelakaan angkutan jalan sebanyak 14.941
kejadian?
12.267
13399
17732
20623
32988
8762
9856
11204
11610
12117
14941 14836
21067
22217
41281
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
2002 2003 2004 2005 2006
jumlah kecelakaan
meninggal (orang)
Luka-luka (orang)
Page | 13

c. Berapakah jumlah orang yamg meninggal dunia akibat kecelakaan angkutan jalan dari
tahun 2002 smpai dengan tahun 2006?
d. Berapakah persentase peningkatan kecelakaan angkutan jalan 2004 2005?
3. Berikut ini adalah diagram garis mengenai moda angkutan pilihan pemudik pada Hari Raya
Natal dan Tahun baru 2009

a. Tentukan moda angkutan yang digunakan pemudik sebesar 48%.
b. Tebtukan moda angkutan yang paling sedikit digunakan oleh pemudik.
c. Berapakah perbandingan pemudik yang menggunakan moda angkutan kereta api
dengan pemudik yang menggunakan angkutan darat?
d. Berapakah banyaknya pemudik yang menggunakan moda angkutan sungai/danau dan
penyebrangan, bila survey dilakukan pada 2.000.000 pemudik?
4. Jika diketahui data sebagi berikut.
1 26 22 50 25 25 56 46 19 47
3 27 34 54 36 33 27 21 4 10
9 12 14 29 30 24 53 19 20 7
33 35 20 39 28 43 40 37 18 57
Maka sajikan data tersebut dalam bentuk:
a. Tabel distribusi frekuensi data berkelompok.
b. Histogram
c. Poligon frekuensi
d. Tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebiih dari
e. Kurva ogive positif dan negatif.
48
18
19
4
11
0
10
20
30
40
50
60
jalan (Darat) Sungai/Danau
dan
Pemyebrangan
Kereta Api Laut Udara
P
e
m
u
d
i
k

(
%
)
Moda Angkutan
Page | 14

5. Hasil pengukuran panjang terhadap 100 buah komponen mesin perkakas diperoleh
kumpulan data yang disajikan dalam bentuk tabel berikut
Panjang (Cm) Frekuensi
1 10 2
11 20 4
21 30 25
31 40 47
41 50 17
51 60 5
a. Buatlah histogram dan poligon frekuensinya
b. Buat tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
c. Gambarlah kurva ogive positif dan negatif


KEGIATAN 2
Menentukan Ukuran Pemusatan.
Ukuran pemusatan data merupakan dambaran kecenderungan data sebagai wakil dari beberapa
data yang ada. Misalnya tinggi orang Indonesia adalah sedang atau kurang lebih 160 cm. Walaupun
ada yang tingginya 180 lebih atau hanya 140 cm, tetapi jumlahnya relatif kecil. Ada tiga ukuran
pemusatan data, yaitu mean (rataan hitung), median (nilai tengah) dan modus (nilai yang sering
muncul).
1. Mean atau Rataan Hitung
Rmean seringkali disebut sebagi ukuran pemusatan atau rata-rata hitung atau juga dikenal
dengan rataan hitung dan diberi lambang x .
a. Mean Data Tunggal
Rataan dari sekumpulan data yang banyaknya n adalah jumlah data dibagi dengan
banyaknya data.
n
x
x atau
n
x x x x
rataan
i
n

=
+ + + +
=
....
3 2 1

Keterangan :
data banyak n
data jumlah x
i
=
=


Contoh soal
Page | 15

Dari hasil tes 8 siswa kelas XI diperoleh data 7, 6, 10, 8, 9, 9, 8 dan 7. Tentukan rataan dan
dari data tersebut.
Jawab.
8
8
64
8
7 8 9 9 8 10 6 7
= =
+ + + + + + +
= x
Jadi, rataannya adalah 8.
b. Mean Data Bergolong
Mean dari data bergolong dapat ditentukan dengan cara menentukan titik tengahnya (x
1
),
kemudian untuk menghitung rataannya digunakan cara seperti menentukan mean data
tunggal dengan rumus:

=
+ + + +
=
i
i i
i
n n
f
x f
x atau
f
x f x f x f x f
rataan
.
....
3 3 2 2 1 1

Keterangan:
tengah titik frekuensi x f
i i
=

.
n = banyaknya data
contoh soal.
Dari penimbangan tinggi badan 40 siswa kelas XI digambarkan data bergolong seperti pada
data dibawah. Tentukan mean dari data tersebut.
Tinggi Badan frekuensi
119 127 3
128 136 6
137 145 10
146 154 11
155 163 5
164 172 3
173 181 2
Jawab.
Dari data tersebut dibuat databel distribusi frekuensi bergolong seperti berikut
Tinggi Badan Titik Tengah (Xi) Frekuensi (Fi) FiXi
119 127 123 3 369
128 136 132 6 792
137 145 141 10 1.410
146 154 150 11 1.650
Page | 16

155 163 159 5 795
164 172 168 3 504
173 181 177 2 354
40 5.874
85 , 146
40
874 . 5
7
1
7
1
= = =

i
i i
i
f
x f
x
Jadi rata-rata tinggi badan siswa adalah 146,85 cm.
c. Mean dengan Mean Sementara
Selain dengan cara diatas, ada cara lain untuk menghitung rataan, yaitu dengan
menentukan mean sementara terlebih dahulu.
1) Langkah pertama, yaitu menentukan rataan sementara.
2) Langkah kedua, yaitu menentukan simpangan (d) dari rataan sementara.
3) Langkah ketiga, yaitu menghitung simpangan rataan baru dengan rumus berikut.

+ =
f
d f
x x
i i
s

Keterangan:

=
=
simpangan frekuensi jumlah d f
sementara rata rata x
i i
s

Contoh soal.
Dari contoh soal sebelumnya, tentukan rataannya dengan menggunakan rataan sementara.
Jawab.
Dari tabel distribusi frekuensi bergolong, misalnya diambil rataan sementara = 150, maka
dapat dibuat tabel yang lebih lengkap seperti berikut.
Tinggi Badan Titik Tengah (Xi) Frekuensi (Fi) Simpangan d = Xi Xs Fi.di
119 127 123 3 -27 -81
128 136 132 6 -18 -108
137 145 141 10 -9 -90
146 154 150 11 0 0
155 163 159 5 9 45
164 172 168 3 18 54
173 181 177 2 27 54
40 -126
Page | 17

Misal dipilih rataan semntara 150, berdasarkan tebl hitung diatas diperoleh

= = 126 40 fd f sehingga
( )
85 , 146
40
126
150 =

+ = + =

f
d f
x x
i i
s

2. Median
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama setelah data
diurutkan. Median dapat pula diartikan sebagai nilai tengah dari data terurut. Media
dialambangkan dengan Me.
a. Median data tunggal.
Dari data yang diketahui, jika datanya ganjil maka median data tersebut merupakan nilai
tengahnya. Jika datanya genap maka median dari data tersebut merupakan rata-rata dari
nilai tengahnya.
Contoh soal.
1) 2, 5, 10, 11, 8, 3, 7
2) 12, 8, 10, 14, 10, 20, 8, 6
Jawab.
Untukmenentukan mediannya data diurutkan terlebih dahulu.
1) 2, 3, 5, 7, 8, 10, 11
Me = 7
2) 6, 8, 8, 10, 10, 12, 14, 20
Me = 10
2
10 10
=
+

b. Median data bergolong.
Jika data yang tersedia adalah data bergolong (kelompok), artinya data tersebut
berkuantitas banyak maka untuk mengetahui nilai mediannya dapat ditentukan dengan
rumus berikut.
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F n
c b Me
2
1

Keterangan:
b = tepi bawah kelas median
c = luas kelas
n = banyanya data
F = krekuensi kumulatif kurang dari kelas sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Page | 18

contoh soal.
Tentukan median dari data berat badan terhadap 20 siswa kelas XI yang digambarkan pada
tabel distribusi di bawah.
Nilai Frekuensi
47 49 2
50 52 4
53 55 6
56 58 5
59 61 3
Jawab
Nilai Frekuensi Frekuensi Kumulatif
47 49 2 2
50 52 4 6
53 55 6 12
56 58 5 17
59 61 3 20
Banyak data n = 20, letak median : 10 20 .
2
1
.
2
1
= = n sehingga median berada pada kelas
ke-3 (pada interval 53 55). Jadi b = 52,5; c = 3; f = 6; F = 6.
5 , 54
2 5 , 52
6
6 10
3 5 , 52
2
1
=
+ =
|
.
|

\
| +
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F n
c b Me

3. Modus
Modus adalah ukuran yang sering muncul dari suatu data. Modus dilambangkan dengan Mo.
a. Modus data tunggal
Modus data tunggal dapat ditentukan dengan melihat nilai dimana yang paling sering
muncul. Untuk menentukan modus data tunggal dapat dilakukan dengan mengurutkan data
terlebih dulu, sehingga akan terlihat lebih jelas data yang sering muncul.
Contoh soal.
Diketahui dat seperti di bawah ini
Page | 19

1) 7, 6, 6, 5, 9, 4, 3, 7, 3, 2, 4, 3, 8
2) 2, 8, 7, 7, 6, 5, ,5, 4, 3, 9
Tentukan modus dari data di atas.
Jawab.
1) Setelah data diurutkan terlihat data yang sering muncul adalah 3. Jadi, modusnya (Mo)
= 3
2) Setelah data diurutkan terlihat data yang sering mucul dalah 5 dan 7. Jadi, modusnya
(Mo) = 5 dan 7
b. Modus data berkelompok
Modus dari data berkelompok dapat ditentukan dengan rumus berikut.
|
|
.
|

\
|
+
+ =
2 1
1
d d
d
c b Mo
Keterangan:
Mo = modus
b = tepi bawah kelas modus
c = panjang kelas modus
sesudahnya kelas dengan Modus kelas frekuensi selisih d
sebelumnya kelas dengan Modus kelas frekuensi selisih d
=
=
2
1

Contoh soal.
Tentukan modus dari tabel di bawah ini.
Nilai Frekuensi
21 25 2
26 30 8
31 35 9
36 40 6
41 45 3
46 50 2
Jawab
Frekuensi modusnya 9, kelas modusnya 31 35 dan tepi bawah kelas modusnya 30,5
75 , 31 25 , 1 5 , 30
3 1
1
5 5 , 30
5
3 6 9
1 8 9
2 1
1
2
1
= + =
|
.
|

\
|
+
+ =
|
|
.
|

\
|
+
+ =
=
= =
= =
d d
d
c b Mo
c
d
d

Page | 20

Ukuran Letak
Disamping ukuran pemusatan, dikenal juga ukuran letak. Adapun ukuran letak yang ada abtara lain
kuartil (Q), jangkauan kuartil dan semi interkuartil, desil (D) setra persentil (P)
1. Kuartil (Q)
a. Kuartil data tunggal
Jika median membagi suatu kelompok data yang berurutan menjadi dua bagian yang
sama banyak maka kuartil membagi suatu data menjadi empat bagian yang sama
banyak.
Contoh soal.
Tentukan kuartil bawah, median dan kuartil atas dari data 17, 11, 14, 12, 15, 16, 18, 13
Jawab.
Data diurutkan terlebih dahulu menjadi 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18
( )
( )
( ) 5 , 16
2
17 16
5 , 14
2
15 14
5 , 12
2
13 12
3
2
1
=
+
=
=
+
=
=
+
=
Q atas kuartil
Q Median
Q bawah kuartil

b. Kuartil data kelompok
Kuartil data berkelompok dapat ditenttukan dengan rumus sebagai berikut
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
in
c b Q
i
4

Keterangan:
i ke kuartil Q
data banyak n
kuartil kelas frekuensi f
kuartil kelas sebelum kumulatif frekuensi F
i
kelas luas c
i ke kuartil bawah tepi b
i
=
=
=
=
=
=
=
3 , 2 , 1

Contoh soal.
Tentukan kuartil bawah, median dan kuartil atas dari tabel berat badan berikut.


Page | 21

Berat Badan Frekuensi Frekuensi Kumulatif
35 39 3 3
40 44 11 14
45 49 16 30
50 54 25 55
55 59 15 70
60 64 9 79
65 69 1 80
Jawab
Letak 20
4
80
1
= = Q terletak pada interval ke-3 (45 49)
38 , 46 88 , 1 5 , 44
16
6
5 5 , 44
16
14
4
80 . 1
5 5 , 44
4
1
1
= + =
|
.
|

\
|
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
n
c b Q
Letak 40
4
80 . 2
2
= = Q terletak pada interval ke-4 (50 54)
5 , 51 2 5 , 49
25
10
5 5 , 49
25
30
4
80 . 2
5 5 , 49
4
2
2
= + =
|
.
|

\
|
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
n
c b Q
Letak 60
4
80 . 3
3
= = Q terletak pada interval ke-5 (55 59)
17 , 56 67 , 1 5 , 54
15
5
5 5 , 54
15
55
4
80 . 3
5 5 , 54
4
3
3
= + =
|
.
|

\
|
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
n
c b Q
2. Jangkauan kuartil dan semi interkuartil
Jangkauan kuartil (J) dirumuskan dengan
1 3
Q Q J = .
Sedangkan jangkauan semi interkuartil sering pula disebut sinpangan kuartil (Q
d
) dirumuskan
( )
1 3
2
1
Q Q Q
d
=
Berdasarkan hasil pada contoh di atas dengan Q
3
= 56,17 dan Q
1
= 46, 38, maka jangkauan
semi interkuartilnya sebagai berikut.
( ) 895 , 4 79 , 9 .
2
1
38 , 46 17 , 56
2
1
= = =
d
Q
Page | 22

3. Desil dan Persentil
Desil merupakan ukuran letak yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama banyaknya.
Letak dari desil dirumuskan
( )
10
1 +
=
n i
D
i
sedangkan untuk data bergolong, nilai desil ke-i
dirumuskan
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
in
c b D
i
10

Keterangan:
data banyak n
desil kelas frekuensi f
desil kelas sebelum kumulatif frekuensi F
kelas luas c
desil kelas bawah tepi b
=
=
=
=
=

Jika data dibagi menjadi 100 bagian yang sama ukuran disebut Persentil. Letak persentil
dapat dirumuskan dengan
( )
100
1 +
=
n i
P
i
sedangkan nilai persentil ke-i dari data
berkelompok dirumuskan sebagi berikut
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
in
c b P
i
100

Keterangan:
data banyak n
persentil kelas frekuensi f
persentil kelas sebelum kumulatif frekuensi F
kelas luas c
persentil kelas bawah tepi b
=
=
=
=
=

Contoh soal.
a. Dari data 14, 12, 8, 6, 15, 10, 2, 9, 4, 3. Tentukan nilai berikut
1) Desil ke-2 3) Persentil ke-30
2) Desil ke-4 4) Persentil ke-75
Jawab.
Data 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15
1) Letak desil ke-2 =
( )
2 , 2
10
1 10 2
=
+

D
2
terletak pada urutan ke-2,2. Data ke-2,2 didapat dari data ke-2 ditambah 0,2
dikalikan dengan selisih antara data ke-3 dan ke-2.
Page | 23

( ) 2 , 3 2 , 0 3 3 4 2 , 0 3
2
= + = + = D
2) Letak desil ke-4 =
( )
4 , 4
10
1 10 4
=
+

( ) 8 , 6 8 , 0 6 6 8 4 , 0 6
4
= + = + = D
3) Letak persentil ke-30 =
( )
3 , 3
100
1 10 30
=
+

P
30
terletak pada urutan ke-3,3, sedangkan data ke-3,3 didapat dari data ke-3
ditambah 0,3 dikalikan dengan selisih antara data ke-4 dan ke-3
( ) 6 , 4 6 , 0 4 4 6 3 , 0 4
30
= + = + = P .
4) Letak persentil ke-75 =
( )
25 , 8
100
1 10 75
=
+

( ) 5 , 12 5 , 0 12 12 14 25 , 0 12
75
= + = + = P
b. Diketahui data pada tabel distribusi bergolong berikut.
X f F kumulatif
41 45 3 3
46 50 6 9
51 55 16 25
56 60 8 33
61 65 7 40
Dari tabel tersebut tentukan nilai berikut.
1) Desil ke-5
2) Desil ke-8
3) Persentil ke-34
4) Persentil ke-79
Jawab.
1) Letak 5 , 20
10
41 . 5
5
= = D pada data ke-20,5 interval 51 55.
94 , 53 44 , 3 5 , 50
16
9 20
5 5 , 50
16
9
10
40 . 5
5 5 , 50
5
= + =
|
.
|

\
|
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ = D

2) Letak 8 , 32
10
41 . 8
8
= = D pada data ke-32,8 interval 56 60.
Page | 24

88 , 59 38 , 4 5 , 55
8
25 32
5 5 , 55
8
25
10
40 . 8
5 5 , 55
8
= + =
|
.
|

\
|
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ = D
3) Letak 94 , 13
100
41 . 34
34
= = P pada data ke-13,94 intreval 51 55.
94 , 51 44 , 1 5 , 50
16
9 6 , 13
5 5 , 50
16
9
100
40 . 34
5 5 , 50
34
= + =
|
.
|

\
|
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ = P
4) letak 39 , 32
10
41 . 79
79
= = P pada data ke-32,39 interval 56 60.
63 , 59 13 , 4 5 , 55
8
25 6 , 31
5 5 , 55
8
25
100
40 . 79
5 5 , 55
79
= + =
|
.
|

\
|
+ =
|
|
|
|
.
|

\
|

+ = P

Ukuran Penyebaran
Ukuran pemusatan berupa mean, median dan modus masih membutuhkan informasi lain berupa
penyebaran data yang disebut ukuran penyebaran. Ukuran penyebaran meliputi range, simpangan
rata-rata dan simpangan baku.
1. Range
Ukuran penyebaran paling sederhana adlah range atau rentang nilai berupa selisih antara
data terbesar dan data terkecil.
a. Range data tunggal
Penentuan range data tunggal digunakan rumus
min
X X R
maks
=

Contoh soal.
Tentukan range dari data 2, 11, 7, 12, 9, 8, 3, 5, 6, 10.
Jawab
Dari data tersebut diperoleh X
maks
=12 dan X
min
= 2
Range = 12 2 = 10.
b. Range data kelompok
Data bergolong nilai tertinggi dari nilai tengah kelas tertinggi dan nilai tengah dari kelas
terendah untuk nilai terendah.
Contoh soal

Page | 25

Berat badan Frekuensi
21 25 2
26 30 8
31 35 9
36 40 6
41 45 3
46 50 2
Tentukan range dari tabel di atas.
Jawab.
Nilai tengah kelas terendah 23
2
25 21
=
+

Nilai tengah kelas tertinggi 48
2
50 46
=
+

Jadi, Range = 48 23 = 25.

2. Simpangan rata-rata atau Deviasi rata-rata
Simpangan rata-rata dari suatu data adalah nilai rata-rata dari selisih setiap data dengan nilai
rataan hitung.
a. Simpangan rata-rata data tunggal.
Simpangan rata-rata dari suatu data tunggal dapat ditentukan dengan rumus

= x x
n
SR
i
1

Dimana SR = simpangan rata-rata, n = ukuran data, x = rataan hitung.
Contoh soal
Diketahui data 10, 8, 6, 4, 12. Tentukan simpangan rata-ratanya.
Jawab.
4 , 2
5
12
5
4 4 2 0 2
5
8 12 8 4 6 6 8 8 8 10
8
5
40
5
12 4 6 8 10
= =
+ + + +
=
+ + + +
=
= =
+ + + +
=
SR
x

b. Simpangan rata-rata data bergolong.
Simpangan rata-rata data bergolong dirumuskan dengan


=
f
x x f
SR
i

Contoh soal.
Page | 26

Tentukan simpangan rata-rata dari tabel disamping.
Jawab.
Misal diambil x =65,95, kemudian dapat dibuat tabel sebagai berikut.
Berat badan Titik tengah Frekuensi
x x
i
x x f
i

54 56 55 1 10,95 10,95
57 59 58 2 7,95 15,9
60 62 61 5 4,95 24,75
63 65 64 9 1,95 17,55
66 68 67 12 1,05 12,6
69 71 70 8 4,05 32,4
72 74 73 2 7,05 14,1
75 77 76 1 10,05 10,05

= 40 f

3 , 138 =

x x f
i

46 , 3
40
3 , 138
= =

f
x x f
SR
i

3. Simpangan Baku atau Standar Deviasi
Standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat deviasi dibagi banyaknya data.
a. Rumus Standar Deviasi
( )
( )
30
1
2
2
<

=

n untuk
n
x x
S
i i
atau
( )
30
2
>

=

n untuk
n
x x
S
i

Rumus di atas dapat pula diubah ke bentuk berikut.
Berat badan Frekuensi
54 56 1
57 59 2
60 62 5
63 65 9
66 68 12
69 71 8
72 74 2
75 77 1
Page | 27

( ) ( )
( )
30
1
2
2
<

=

n untuk
n n
x x n
S
i i
atau
( ) ( )
30
2
2
2
>

=

n untuk
n
x x n
S
i i

Contoh soal.
Dari 40 siswa kelas XI diperoleh data yang mewakili adalah 4, 5, 6. 7 dan 8. Tentukan
simpangan baku dari data tersebut.
Jawab.
( )
58 , 1 5 , 2
4
10
1
2
= = =

=

n
x x
S
i

jadi simpangan bakunya adalah 1,58. Atau dengan menggunakan rumus berikut.
( )
( )
( )
( )
58 , 1 5 , 2
20
900 950
1 5 5
30 190 . 5
1
2
2
= =

=

n n
x x n
S
i

b. Simpangan baku data bergolong.
Simpangan baku data bergolong dirumuskan sebagai berikut.
( )
30
1
2
<

=

n untuk
n
x x f
S
atau
( )
30
2
>

=

n untuk
n
x x f
S


Rumus di atas dapat pula diubah ke bentuk berikut.
( ) ( )
( )
30
1
2
2
<

=

n untuk
n n
x f x f n
S
i
i
atau
( ) ( )
30
2
2
2
>

=

n untuk
n
x f x f n
S
i
i

Contoh soal.
Hasil berat badan 30 siswa kelas XI ditunjukkan pada tabel berikut.



Nilai
x x
i

2
) ( x x
i

2
i
x
4 -2 4 16
5 -1 1 25
6 0 0 36
7 1 1 49
8 2 4 64
Jumlah 10 190
Page | 28

Berdasarkan tabel disamping, tentukan simpangan
bakunya.
jawab.
Berat badan
(Kg)
i
x
2
i
x
i
f
i i
x f .
x x
i

2
x x
i

( )
2
x x f
i i

2
.
i i
x f
21 -25 23 529 2 46 11 121 242 1.058
26 30 28 784 8 224 6 36 288 6.272
31 35 33 1.089 9 297 1 1 9 9.801
36 40 38 1.444 6 228 4 16 96 8.664
41 45 43 1.849 3 129 9 81 243 5.547
46 50 48 2.304 2 96 14 196 392 4.608
Jumlah 30 1.020 1.270 35.950
( )
51 , 6
33 , 42
33 , 42
30
270 . 1
34
30
020 . 1
.
2
2
2
2
.
=
=
=
=

=
= = =

S
S
S
S
n
x x f
S
n
x f
x
i i
i i









Berat badan (Kg) Frekuensi
21 -25 2
26 30 8
31 35 9
36 40 6
41 45 3
46 50 2
Page | 29

TUGAS.
Kerjakan kegiatan berikut ini dengan cermat.
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang teman satu kelas anda.
2. Catatlah data tinggi badan siswa kelas X, XI dan XII.
3. Buatlah tabel dari data tersebut.
4. Tentukan rataan, median, modus, desil ke-10 dan persentil ke-25.
5. Tentukan range data, simpangan rata-rata dan simpangan baku.
6. Tulis laporan kelompok hasil pekerjaan tugas anda.
7. Kumpulkan ke guru anda sebagai tugas.

LATIHAN
1. Diketahui tabel distribusi frekuensi hasil ujian matematika sekelompok siswa.
Tentukan nilai :
a. mean
b. median
c. modus
d. kuratil bawah
e. kuartil atas

2. diberikan tabel distribusi frekuensi seperti di bawah ini
Nilai 4 5 6 7 8
Frekuensi 3 7 12 11 7
Tentukan nilai :
a. jangkauan
b. jangkauan antar kuartil
c. simpangan kuartil
d. simpangan rata-rata
e. ragam
f. simpangan baku
Nilai Frekuensi
6 7
7 8
8 10
9 16
10 3
Page | 30

3. jika diketahui rataan ringgi murid pria kelas XI IPA adalah 165 cm. Rataan tinggi murid
wanitanya adalah 160 cm dan rataan tinggi seluruh siswa kelas XI IPA adalah 162 cm,
tentukan perbandingan jumlah murid pria dan murid wanita.
4. Tentukan rataan, median dan modus dari tabel berikut.
Nilai frekuensi
50 54 4
55 59 8
60 64 14
65 69 35
70 74 27
75 79 9
80 84 3

5. Tentukan simpangan baku dari data yang terdapat pada tabel berikut ini.
Nilai frekuensi
41 50 1
51 60 7
61 70 10
71 80 5
81 90 2














Page | 31

RANGKUMAN
Penyajian data dalam bentuk diagram ada beberapa macam antara lain :
1. Diagram Garis
Diagram Garis digunakan untuk menyajikan perkembangan suatu data dari waktu ke waktu
atau berkesinambungan.
2. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan
besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat
sektoor lingkaran.
3. Diagram Batang
Diagaram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu
objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menujukkan keterangan-
keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-
batang terpisah.
Penyajian data dengan tabel distribusi frekuensi.
1. Distribusi Frukuensi Tunggal
Data tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala
dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi tunggal
merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit.
2. Distribusi Frekuensi Bergolong (Kelompok)
Tabel distribusi kelompok biasa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas
yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang.
Istilah-istilah dalam distribusi kelompok sebagai berikut.
a. Interval kelas
b. Batas kelas
c. Tepi kelas
Tepi kelas dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut ini
Tepi bawah = batas bawah 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
d. Luas kelas
Luas kelas dapat dicari dengan rumus Tepi atas Tepi bawah
e. Titik tengah
Page | 32

Titik tengah dapat menggunakan rumus
( ) bawah batas atas batas tengah titik + =
2
1

3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Analisa data akan lebih mudah jika membentuk daftar distribusi frekuensi kumulatif dari
suatu distribusi frekuensi. Daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat diperoleh dari daftar
distribusi biasa dengan cara menjumlahkan frekuensi dari frekuensi. Dua macam distribusi
frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan distribusi frekuensi
kumulatif lebih dari.
4. Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan
dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang gambar batang-
batangnya terpisah maka histogram ini gambar batang-batangnya berimpit. Histogram dapat
disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun frekuensi bergolong.
5. Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-
batangnya dihapus maka akan diperoleh poligon frekuensi. Poligon Frekuensi Kumulatif dan
Ogive
Dari distribusi frekuensi kumulaif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon frekuensi
kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif dihabiskan diperoleh kurva yang disebut kurva
Ogive.
Menentukan Ukuran Pemusatan.
Ada tiga ukuran pemusatan data, yaitu mean (rataan hitung), median (nilai tengah) dan modus (nilai
yang sering muncul).
1. Mean atau Rataan Hitung
a. Mean Data Tunggal
Rataan dari sekumpulan data yang banyaknya n adalah jumlah data dibagi dengan
banyaknya data.
n
x
x atau
n
x x x x
rataan
i
n

=
+ + + +
=
....
3 2 1

b. Mean Data Bergolong
rumus:

=
+ + + +
=
i
i i
i
n n
f
x f
x atau
f
x f x f x f x f
rataan
.
....
3 3 2 2 1 1

Page | 33

c. Mean dengan Mean Sementara
1) Langkah pertama, yaitu menentukan rataan sementara.
2) Langkah kedua, yaitu menentukan simpangan (d) dari rataan sementara.
3) Langkah ketiga, yaitu menghitung simpangan rataan baru dengan rumus berikut.

+ =
f
d f
x x
i i
s

2. Median
a. Median data tunggal.
Dari data yang diketahui, jika datanya ganjil maka median data tersebut merupakan nilai
tengahnya. Jika datanya genap maka median dari data tersebut merupakan rata-rata dari
nilai tengahnya.
b. Median data bergolong.
Jika data yang tersedia adalah data bergolong (kelompok), artinya data tersebut
berkuantitas banyak maka untuk mengetahui nilai mediannya dapat ditentukan dengan
rumus berikut.
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F n
c b Me
2
1

3. Modus
a. Modus data tunggal
Modus data tunggal dapat ditentukan dengan melihat nilai dimana yang paling sering
muncul. Untuk menentukan modus data tunggal dapat dilakukan dengan mengurutkan data
terlebih dulu, sehingga akan terlihat lebih jelas data yang sering muncul.
b. Modus data berkelompok
Modus dari data berkelompok dapat ditentukan dengan rumus berikut.
|
|
.
|

\
|
+
+ =
2 1
1
d d
d
c b Mo
Ukuran Letak
Disamping ukuran pemusatan, dikenal juga ukuran letak. Adapun ukuran letak yang ada abtara lain
kuartil (Q), jangkauan kuartil dan semi interkuartil, desil (D) setra persentil (P)
1. Kuartil (Q)
a. Kuartil data tunggal
Page | 34

Jika median membagi suatu kelompok data yang berurutan menjadi dua bagian yang
sama banyak maka kuartil membagi suatu data menjadi empat bagian yang sama
banyak.
b. Kuartil data kelompok
Kuartil data berkelompok dapat ditenttukan dengan rumus sebagai berikut
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
in
c b Q
i
4

2. Jangkauan kuartil dan semi interkuartil
Jangkauan kuartil (J) dirumuskan dengan
1 3
Q Q J = .
Sedangkan jangkauan semi interkuartil sering pula disebut sinpangan kuartil (Q
d
) dirumuskan
( )
1 3
2
1
Q Q Q
d
=
3. Desil dan Persentil
Desil merupakan ukuran letak yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama banyaknya.
Letak dari desil dirumuskan
( )
10
1 +
=
n i
D
i
sedangkan untuk data bergolong, nilai desil ke-i
dirumuskan
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
in
c b D
i
10

Jika data dibagi menjadi 100 bagian yang sama ukuran disebut Persentil. Letak persentil
dapat dirumuskan dengan
( )
100
1 +
=
n i
P
i
sedangkan nilai persentil ke-i dari data
berkelompok dirumuskan sebagi berikut
|
|
|
|
.
|

\
|

+ =
f
F
in
c b P
i
100

Ukuran Penyebaran
Ukuran pemusatan berupa mean, median dan modus masih membutuhkan informasi lain berupa
penyebaran data yang disebut ukuran penyebaran. Ukuran penyebaran meliputi range, simpangan
rata-rata dan simpangan baku.
1. Range
Ukuran penyebaran paling sederhana adlah range atau rentang nilai berupa selisih antara
data terbesar dan data terkecil.
Page | 35

a. Range data tunggal
Penentuan range data tunggal digunakan rumus
min
X X R
maks
=

b. Range data kelompok
Data bergolong nilai tertinggi dari nilai tengah kelas tertinggi dan nilai tengah dari kelas
terendah untuk nilai terendah.
2. Simpangan rata-rata atau Deviasi rata-rata
Simpangan rata-rata dari suatu data adalah nilai rata-rata dari selisih setiap data dengan nilai
rataan hitung.
a. Simpangan rata-rata data tunggal.
Simpangan rata-rata dari suatu data tunggal dapat ditentukan dengan rumus

= x x
n
SR
i
1

b. Simpangan rata-rata data bergolong.
Simpangan rata-rata data bergolong dirumuskan dengan


=
f
x x f
SR
i

3. Simpangan Baku atau Standar Deviasi
Standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat deviasi dibagi banyaknya data.
a. Rumus Standar Deviasi
( )
( )
30
1
2
2
<

=

n untuk
n
x x
S
i i
atau
( )
30
2
>

=

n untuk
n
x x
S
i

Rumus di atas dapat pula diubah ke bentuk berikut.
( ) ( )
( )
30
1
2
2
<

=

n untuk
n n
x x n
S
i i
atau
( ) ( )
30
2
2
2
>

=

n untuk
n
x x n
S
i i

b. Simpangan baku data bergolong.
Simpangan baku data bergolong dirumuskan sebagai berikut.
( )
30
1
2
<

=

n untuk
n
x x f
S
atau
( )
30
2
>

=

n untuk
n
x x f
S




Page | 36

Rumus di atas dapat pula diubah ke bentuk berikut.
( ) ( )
( )
30
1
2
2
<

=

n untuk
n n
x f x f n
S
i
i
atau
( ) ( )
30
2
2
2
>

=

n untuk
n
x f x f n
S
i
i
.






























Page | 37

EVALUASI BAB 1 STATISTIKA.
1. Berikut ini adalah tabel keuntungan seorang pedagang selama bulan Agustus Desember
2008.
Bulan Keuntungan
Agustus 1.036.000
September 1.044.000
Oktober 1.044.000
November 869.000
Desember 1.166.000
a. Tentukan banyaknya datum tabel di atas.
b. Berapakah rupiah keuntungan terkecil?
c. Pada bulan berapa pedagang tersebut mendapatkan keuntungan terbesar?
d. Total keuntungan pedagang tersebut selama bulan Agustus Desember 2008?
2. Diketahui produsen sepatu Galas mendapat pesanan membuat sepatu untuk siswa di SMA
Merah Putih kelas XI. Untuk itu bagian produksi mengumpulkan data di sekoalh tersebut.
Variabelnya adalah nomor ukuran sepatu kelas XI. Populasinya adalah kelas XI. Sampel yang
dipilih kelas XI IPS 1. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data nomor ukuran sepatu
siswa kelas XI IPS 1 sebagi berikut:
39 40 37 39 38 39 42 42 41 43
38 39 37 38 38 39 40 39 39 39
40 40 39 41 42 40 38 39 41 38
40 39 39 42 37 42 38 41 39 43
Sajikan data di atas dalam bentuk.
a. Tabel distribusi frekuensi data tunggal
b. Diagram batang
c. Diagram lingkaran
d. Diagram garis
3. Diketahui seorang siswa kelas XI IPA SMA Garuda memperoleh data tentang tanggal
kelahiran teman-teman sekelasnya sebagi berikut.
19 9 29 8 4 12 29 30 19 27
13 30 14 16 14 21 27 13 14 9
19 5 22 4 25 13 1 30 17 21
21 23 8 9 22 19 5 4 3 18

Page | 38

Sajikan data tersebut dalam bentuk:
a. Tabel distribusi frekuensi data berkelompok
b. Histogram
c. Tabel ditribusi frekuensi kumulatif kurang dari
d. Ogive positif
e. Tabel distribusi frekuensi lebih dari
f. Ogive negatif
g. Poligon frekuensi.
4. Diketahui skor ulangan harian pelajaran matematika seorang siswa adalah 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8
tentukan nilai:
a. Jangkauan
b. Simpangan kuartil
c. Simpangan rata-rata
d. Ragam
e. Simpangan baku.
5. Diketahui data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tentukan nilai:
a. Mean
b. Median
c. Modus
d. Kuartil bawah
e. Kuartil atas









Nilai Frekuensi
11 15 5
16 20 6
21 25 12
26 30 18
31 35 9

Anda mungkin juga menyukai