Anda di halaman 1dari 27

0

5
10
15
A
x
i
s

T
i
t
l
e

Chart Title
DISUSUN OLEH :
D
I
Y
A
H

XI IA 4
Data dalam bentuk tabel, diagram batang, diangram garis,
diagram lingkaran, dan ogive.
Rata-rata, median, dan modus.
Kuartil, desil, dan persentil.
Rentang, jangkauan kuartil, simpangan kuartl, simpangan
rata-rata, variansi, dan simpangan baku.
Penyelesaian masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
statistika.
1. Istilah-istilah dalam Statistika
2. Jenis Data
3. Pengumpulan Data
Bagaimanakah cara menyajikan data agar lebih mudah dibaca?
Agar kamu dapat menjawabnya, pelajarilah bab ini dengan
baik.
Mengumpulkan dan Menyajikan Data

Agar lebih mudah dalam mengelompokkan data,
Ibu guru membuat tabel berikut ini.
Agar lebih mudah dan tidak ada data yang terlewat,
ibu guru menggunakan turus seperti berikut.
Dari tabel tersebut diketahui bahwa siswa yang
mendapat nilai 5 ada 3 orang. Siswa yang mendapat
nilai 6 ada 7 orang, siswa yang mendapat nilai 7 ada 9
orang, siswa yang mendapat nilai 8 ada 7 orang, dan
siswa yang mendapat nilai 9 ada 4 orang.

Siswa Kelas VI akan
mengadakan pemilihan ketua
kelas. Dari 40 siswa, telah
terpilih calon - calon yang
akan menjadi ketua kelas, di
antaranya Andi, Ika, Santi, dan
Rudi. Kemudian, beberapa
orang siswa membuat lembar
isian untuk dibagikan dan diisi
oleh setiap siswa. Lembar
isian itu tampak seperti
berikut
Setelah dikumpulkan, data-data tersebut dicatat di papan tulis dan diperoleh hasil
sebagai berikut.

Dari hasil tersebut ternyata sebanyak 16 siswa memilih Ika, 10 siswa memilih Andi, 8
siswa memilih Santi, dan 6 siswa memilih Rudi. Akhirnya Ika yang terpilih menjadi
ketua kelas karena memperoleh suara yang terbanyak. Contoh pemilihan
ketua kelas ini merupakan pengumpulan data dengan cara menggunakan lembar isian.
Menafsirkan
Data Berbentuk
Diagram Batang

Diagram Batang merupakan salah satu
cara awal menyajikan data. Diagram
Batang sangat cocok untuk data
kategori atau atribut dan datanya tidak
dalam bentuk prosentase. Kegunaan
diagram batang untuk memudahkan
pembacaan besar data dari suatu
kategori.
Dengan data tabel sebagai berikut:
Menafsirkan
Data Berbentuk
Diagram
Lingkaran
Diagram Lingkaran merupakan salah satu
cara menyajikan data tipe kategori atau
atribut dan bisa juga untuk mengenarilasi
data seluruhnya contoh hasil quick count
wanda hamidah bisa menggambarkan hasil
keseluruhan data yang diperoleh Wanda
Hamidah.
Jika jumlah suara yang masuk adalah
1000.000 suara maka banyak suara untuk
wanda hamidah adalah 300.000 suara.
Jika jumlah suara yang masuk adalah
1200.000 suara maka banyak suara untuk
wanda hamidah adalah 360.000 suara.
Dan seterusnya tergantung suara yang
masuk.
Biasanya datanya ditunjukkan dalam
prosentase. Dalam hal ini Wanda Hamida
memperoleh suara 30% dari suara yang
masuk.

Menyajikan
data dalam
bentuk diagram
Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan
menggunakan diagram berbentuk
garis lurus disebut diagram garis
lurus atau diagram garis. Diagram
garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang
diperoleh berdasarkan pengamatan
dari waktu ke waktu secara
berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu-
waktu pengamatan, sedangkan
sumbu Y menunjukkan nilai data
pengamatan untuk suatu waktu
tertentu. Kumpulan waktu dan
pengamatan membentuk titik-titik
pada bidang XY, selanjutnya kolom
dari tiap dua titik yang berdekatan
tadi dihubungkan dengan garis lurus
sehingga akan diperoleh diagram
garis atau grafik garis. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh soal
berikut.

Penyajian Data
dalam Bentuk
Tabel Distribusi
Frekuensi
Istilah-istilah yang banyak
digunakan dalam pembahasan
distribusi frekuensi
bergolong atau distribusi
frekuensi berkelompok antara
lain sebagai berikut.
a. Interval Kelas
Tiap-tiap kelompok disebut
interval kelas atau sering
disebut interval atau kelas
saja. Dalam contoh sebelumnya
memuat enam interval ini.
65 67 Interval kelas
pertama
68 70 Interval kelas kedua
71 73 Interval kelas ketiga
74 76 Interval kelas
keempat
77 79 Interval kelas kelima
80 82 Interval kelas
keenam
b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi
frekuensi di atas, angka 65, 68,
71, 74, 77, dan 80
merupakan batas bawah dari
tiap-tiap kelas, sedangkan
angka 67, 70, 73, 76, 79,
dan 82 merupakan batas atas
dari tiap-tiap kelas.

Perhatikan contoh data hasil nilai
pengerjaan tugas Matematika
dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
66 75 74 72 79 78 75 75 79 71
75 76 74 73 71 72 74 74 71 70
74 77 73 73 70 74 72 72 80 70
73 67 72 72 75 74 74 68 69 80
dari data diatas, dapat dibuat tabel
distribusi frekuensi sbb:

c. Tepi Kelas (Batas Nyata
Kelas)
Untuk mencari tepi kelas
dapat dipakai rumus berikut
ini.
Tepi bawah = batas bawah
0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Dari tabel di atas maka tepi
bawah kelas pertama 64,5
dan tepi atasnya 67,5, tepi
bawah kelas kedua 67,5 dan
tepi atasnya 70,5 dan
seterusnya.
d. Lebar kelas
Untuk mencari lebar kelas
dapat dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi atas tepi
bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel
diatas adalah 67,5 64,5 =
3.
e. Titik Tengah
Untuk mencari titik tengah
dapat dipakai rumus:
Titik tengah = 1/2 (batas
atas + batas bawah)
Dari tabel di atas: titik
tengah kelas pertama =
1/2(67 + 65) = 66
titik tengah kedua = 1/2(70
+ 68) = 69
dan seterusnya.
Distribusi
Frekuensi
Kumulatif
Histogram
Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak
masuk sekolah dalam 8 hari berurutan
sebagai berikut.
Dari suatu data yang
diperoleh dapat disusun
dalam tabel distribusi
frekuensi dan disajikan dalam
bentuk diagram yang disebut
histogram. Jika pada diagram
batang, gambar batang-
batangnya terpisah maka
pada histogram gambar
batang-batangnya berimpit.
Histogram dapat disajikan dari
distribusi frekuensi tunggal
maupun distribusi frekuensi
bergolong. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh
berikut ini.
Poligon
Frekuensi
Penyelesaian
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel
di atas dapat ditunjukkan sebagai berikut.
Apabila pada titik-titik tengah dari
histogram dihubungkan dengan garis
dan batangbatangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon
frekuensi. Berdasarkan contoh di atas
dapat dibuat poligon frekuensinya
seperti gambar berikut ini.
contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan
terhadap 100 siswa SMP X
digambarkan dalam distribusi
bergolong seperti di bawah ini.
Sajikan data tersebut dalam
histogram dan poligon frekuensi.
Dari distribusi frekuensi
kumulatif dapat dibuat grafik
garis yang disebut poligon
frekuensi kumulatif. Jika
poligon frekuensi kumulatif
dihaluskan, diperoleh kurva
yang disebut kurva ogive.
Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh soal
berikut ini.
Hasil tes ulangan Matematika
terhadap 40 siswa kelas XI IPA
digambarkan dalam tabel di
samping.
a. Buatlah daftar frekuensi
kumulatif kurang dari dan
lebih dari.
b. Gambarlah ogive naik dan
ogive turun.
b. Ogive
naik dan
ogive turun
Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam
bidang
Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; ; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; ; 79,5)
diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau
frekuensi
kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan
dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive,
yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila
berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.
Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.
Rata-rata/Rataan (mean)
Rata-rataan adalah perbandingan antara
jumlah nilai data dengan banyak data.
Jika suatu data terdiri atas X
1,
X
2,
X
3,
.......
X
n
maka rata-rata data tersebut
dirumuskan sebagai berikut.



Jika X
i
muncul dengan frekuensi tertentu,
maka rata-ratanya :






Median
Median (M
e
) adalah nilai data yang
terletak ditengah-tengah suatu
data yang telah diurutkan.
1) Jika ukuran data n ganjil maka

2) Jika ukuran data n genap maka


3) Untuk data berkelompok


n
X

n
X ... X X
X
n 2 1
E
=
+ + +
=
i
i i
n 2 1
n n 2 2 1 1
f
X f

f ... f f
X f ... X f X f
X
E
E
=
+ + +
+ + +
=

2
1 n
- ke data M
+
= e

2
1
2
n
- ke data
2
n
- ke data
M
+ +
= e
median kelas frekuensi f
median mengandung yang kelas
sebelum kelas semua frekuensi jumlah F
median kelas bawah batas L
f
F -
2
n
c L Med
0
0
=
=
=
|
|
|
|
.
|

\
|
+ =
UKURAN PEMUSATAN DATA
Modus
Modus (M
o
) adalah nilai data yang paling
sering muncul. Dengan kata lain
modus adalah nilai data yang
frekuensinya paling besar.
Untuk data berkelompok :

modus kelas sesudah kelas satu tepat frekuensi
dengan modus kelas frekuensi antara selisih b
modus kelas sebelum kelas satu tepat frekuensi
dengan modus kelas frekuensi antara selisih b
modus kelas bawah batas L
b b
b
c L Mod
2
1
0
2 1
1
0
=
=
=
|
|
.
|

\
|
+
+ =
Ukuran Letak Data
Rataan Kuartil adalah
rata-rata dari Q
1
dan Q
3





Desil dan Persentil



Kuartil









Cara lain mencari Q
1,
Q
2,
Q
3
:
a) Urutkan data dari yang terkecil ke
yang terbesar
b) Tentukan Q
2
yang menjadi median
data
c) Tentukan Q
1
yang merupakan
median dari data yang nilainya
kurang dari Q
2
d) Tentukan Q
3
yang merupakan
median dari data yang nilainya
lebih dari Q
2



Ukuran Penyebaran Data
Jangkauan adalah selisih
antara nilai data terbesar
dan terkecil



Jangkauan antarkuartil
adalah selisih antara kuartil
ketiga dengan kuartil
pertama

Simpangan Kuartil adalah
setengah kali jangkauan
antar kuartil


Langkah

Pagar dalam & pagar luar

Ukuran Letak Data
Ukuran Penyebaran Data
Simpangan Rata-rata
Simpangan rataan adalah
jumlah harga mutlak
masing-masing simpangan
dibagi banyak data.

Ragam




Simpangan Baku
Rata-rata

Modus




Median
median kelas frekuensi f
median mengandung yang kelas
sebelum kelas semua frekuensi jumlah F
median kelas bawah batas L
f
F -
2
n
c L Med
0
0
=
=
=
|
|
|
|
.
|

\
|
+ =
modus kelas sesudah kelas satu tepat frekuensi
dengan modus kelas frekuensi antara selisih b
modus kelas sebelum kelas satu tepat frekuensi
dengan modus kelas frekuensi antara selisih b
modus kelas bawah batas L
b b
b
c L Mod
2
1
0
2 1
1
0
=
=
=
|
|
.
|

\
|
+
+ =
Ukuran Letak Data Berkelompok
Kuartil
Desil dan Persentil
Simpangan rata-rata Ragam
Simpangan Baku
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai