Anda di halaman 1dari 28

STATISTIKA

PENGANTAR :
Modul ini kami susun sebagai salah satu sumber belajar untuk siswa agar dapat dipelajari
dengan lebih mudah. Kami menyajikan materi dalam modul ini berusaha mengacu pada
pendekatan kontekstual dengan diharapkan matematika akan makin terasa kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.

STANDAR KOMPETENSI : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan


sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.
KOMPETENSI DASAR : 1. Membaca data dalam bentuk table dan diagram batang,
garis, lingkaran dan ogive.
2. Menyajikan data dalam bentuk table dan diagram batang,
garis, lingkaran dan ogive serta penafsirannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Siswa dapat membaca sajian data dalam bentuk diagram
garis, diagram lingkaran dan diagram batang.
2. Siswa dapat mengidentifikasi nilai suatu data yang
ditampilkan pada table dan diagram.
3. Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk diagram batang,
garis, lingkaran dan ogive serta penafsirannya.
4. Siswa dapat menafsirkan data dalam bentuk diagram
batang, garis, lingkaran dan ogive.
5. Siswa dapat membaca sajian data dalam bentuk table
distribusi frekuensi dan histogram.
6. Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk table distribusi
frekuensi dan histogram.
KEGIATAN BELAJAR :
I. Judul sub kegiatan belajar :
Menyajikan data ukuran menjadi data statistic diskriptif
Penyajian data dalam bentuk diagram
Data Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Frekuensi Kumulatif
II. Uraian materi dan contoh
Menyajikan data ukuran menjadi data statistic diskriptif
1. Memahami Statistik, populasi dan sample
Statistika adalah ilmu pengetahuan tentang cara-cara pengumpulan data,
pengumpulan data, penyusunan data, penyajian data serta penarikan kesimpulan.
Statistik adalah kumpulan fakta yang umumnya berbentuk bilangan / agka dan
disajikan dalam bentuk table atau diagram sehingga dapat menggambarkan suatu
masalah.
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang benar-benar diteliti
2. Memahami statistic lima serangkai
Statistik peringkat adalah penyusunan data dari yang terbesar sampai yang
terkecil (diurutkan)
Statistik ekstrim :
Statstik minimum adalah nilai datum terkecil dilambangkan x1
Satistik maksimum adalah nilai datum terbesar dilambangkan xn
Kuartil
Kuartil bawah/pertama (Q1)
Median / kuartil kedua (Q2)
Kuartil ketiga/atas (Q3)
Kelima data statistic X1, Q1, Q2, Q3, Xn disebut statistic lima serangkai.
3. Memahami jangkauan data, Jangkauan antar kuartil
Jangkauan/ Range adalah selisih mutlak kedua statistic ekstrim/ data terbesar
dikurang data terkecil
J = Xn X1 = Xmax Xmin
Jangkauan antar kuartil / Hamparan adalah selisih Q3 dan Q1
H = Q3 Q1
Jangkauan semi interkuartil ( Simpangan kuartil)
Qd = (Q3- Q1)
Rataan Quartil = (Q3 Q1)
Rataan tiga kuartil = ( Q1 + 2Q2 + Q3)
4. Penyajian data dalam bentuk diagram
a. Data Ukuran (Kontinu) dan Data Cacahan(Deskrit)
Data adalah keterangan atau fakta mengenai sesuatu persoalan
Data kualitatif adalah data kategori missal; rusak, baik, senang, puas.
Data kuantitatif adalah data berbentuk bilangan missal: dat berat badan, banyak
siswa dll.
Ada 2 jenis data kuantitatif:
Data ukuran ( kontinu) yaitu data yang diperoleh dengan
cara mengukur. Misal: tinggi menara 30 m, berat badan 50 kg dll.
Data cacahan ( deskrit) yaitu data yang diperoleh dengan
cara menghitung. Misal: jumlah siswa kls XI IPA 1 ada 30 anak
SMA 13 mempunyai 20 ruang kelas.

b. Diagram Batang, Diagram Lingkaran dan Diagram Garis


Diagram Batang adalah penyajian data statistic yang menggunakan persegi
panjang atau batang dengan lebar batang sama dengan jarak antara batang yang
satu dengan yang lainnya, serta dilengkapi dengan skala sehingga ukuran
datanya dapat dilihat dengan jelas.

Diagram Lingkaran adalah penyajian data statistic dengan menggunakan


gambar yang berbentuk daerah lingkaran.
Diagram Garis adalah penyajian data statistic dengan menggunakan gambar
berbentuk garis lurus.
Diagram Batang Daun yaitu teknik penyajian data dalam bentuk batang dan
daun yang bertujuan untuk menampilkan data yang akurat darai suatu
opservasi.
Diagram Kotak Garis (DKG) adalah diagram yang berupa kotak dan garis
dengan ketentuan sbb:

5. Data Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Frekuensi Kumulatif


a. Daftar Distribusi Frekuensi Tunggal
Nilai ulangan matematika dari 40 siswa :
8 5 7 4 4 5 7 7 6 4 7 6 6 5 4 8 8 7 6 5
5 6 7 8 4 5 7 6 7 6 7 7 6 6 8 6 6 4 4 5
Data di atas dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi data tunggal:
Nilai Turus Frekuensi
4 7
5 7
6 11
7 10
8 5
Jumlah f = 40
b. Daftar Distribusi Frekuensi Data Kelompok
Nilai ulangan matematika dari 100 siswa:
Nilai Frekuensi
30 34 3
35 39 7
40 44 12
45 49 17
50 59 25
60 64 18
65 69 13
70 74 5
Jumlah f = 100

Beberapa istilah yang adarekuensi data kelompok:


1. Kelas interval
Kelompok-kelompok data seperti 30 34, 35 39, , 70 74 disebut kelas
interval.
2. Batas kelas
Bilangan 30, 35, 70 disebut batas bawah kelas, sedangkan 34, 39, ,74 batas
atas kelas.
3. Tepi kelas
Tepi bawah = batas bawah - 0,5 satuan terkecil.
Tepi atas = batas atas 0,5 satuan terkecil.
4. Panjang kelas / lebar kelas
Panjang kelas = tepi atas tepi bawah kelas
5. Titik tengah kelas
Titik tengah kelas = ( batas bawah + batas atas )

Langkah-langkah untuk membuat daftar distribusi frekuensi data kelompok:


1. Menentukan jangkauan
J = X max X min = Xn X1
2. Menentukan banyaknya kelas interval
Biasanya diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas.
Atau menggunakan aturan Strungers:
k = 1+ 3,3 log n
k = banyaknya kelas
n = banyaknya data
3. Menentukan panjang kelas interval
p= jangkauan .
banyaknya kelas
4. Menentukan batas kelas dimana semua nilai tercakup di dalamnya.
5. Menentukan nilai frekuensi tiap kelas dengan turus.
C. Distribusi Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah banyaknya data (frekuensi ) yang dihitung dengan prosen.
Frekuensi Relatif = fi . x 100%
fi
Contoh :
Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif (%)
36 44 2 5
45 53 5 12,5
54 62 6 15
63 71 12 30
72 80 8 20
81 89 4 10
90 98 3 7,5
Jumlah 100

Frekuensi relative untuk kelas pertama = 2 x 100%


40
D. Distribusi frekuensi kumulatif
Ada 2 macam daftar distribusi frekuensi kumulatif yaitu:
1. Daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari.
2. Daftar distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.

E. Histogram, Polygon Frekuensi dan Ogive


Histogram merupakan diagram batang dimana batang-batangnya saling
dihimpitkan.Apabila tengah tiap sisi atas batang dihubungkan satu sama lain
diperoleh polygon frekuensi.
Ogive positive merupakan grafik yang disusun berdasarkan table frekuensi
kumulatif kurang dari.
Ogive negative merupakan grafik yang disusun berdasarkan table frekuensi
kumulatif lebih dari.

III. Latihan
1. Hasil ulangan matematika dari 15 siswa sbb:
9 7 6 8 9 7 6 4 5 6 8 7 7 8 5
Tentukan:
a. statistic peringkat
b. nilai ekstrim
c. median
d. kuartil bawah dan kuartil atas
e. statistic lima serangkai
2. Diketahui data : 12 30 16 39 46 26 15 36 20 21 27 31
38 19 24 13 15 17 43 45
Tentukan : a. Nilai ekstrim
b. Kuartil atas dan kuarti bawah
c. jangkauan
d. Hamparan
e. Simpamgan kuartil
f. Rataan kuartil
g. Rataan tiga kuartil
3. Tabel di bawah ini menunjukkan nilai matematika di suatu kelas.
Nilai Frekuensi
40 46 2
47 53 5
54 60 7
61 67 10
68 74 8
75 81 6
82 88 2

Tentukan :
a. banyaknya interval kelas
b. panjang interval kelas
c. batas bawah interval kelas ke 3
d. batas atas interval kelas ke 2
e. tepi bawah interval kelas ke 4
f. tepi atas interval kelas ke 5
g. frekuensi yang terbesar terletak pada interval kelas ke
4. Skor nilai ulangan matematika kelas XI SMA di suatu sekolah sbb:
32 47 60 48 32 42 31 39 23 24
22 23 41 49 42 54 46 26 52 31
43 49 27 29 37 29 49 32 45 30
47 26 57 47 35 63 38 38 42 34
20 57 45 25 36 30 51 45 42 34
41 45 59 24 24 44 63 69 45 38
21 18 54 41 35 48 59 31 42 33
62 42 46 24 61 17 53 34 38 28
48 19 39 25 56 47 43 42 52 61
54 20 42 36 43 51 44 24 57 24

a. Buatlah daftar distribusi frekuensi data kelompok


b. Gambarlah diagram histogram dan polygon frekuensi
c. Buatlah distribusi frekuensi kurang dari dan lebih dari
d. Gambarlah kurva ogive positif dan ogive negatif.

STATISTIKA
PENGANTAR :
Modul ini kami susun sebagai salah satu sumber belajar untuk siswa agar dapat dipelajari
dengan lebih mudah. Kami menyajikan materi dalam modul ini berusaha mengacu pada
pendekatan kontekstual dengan diharapkan matematika akan makin terasa kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.

STANDAR KOMPETENSI : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan


sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.
KOMPETENSI DASAR : 1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran
penyebaran data serta penafsirannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Siswa dapat menentukan rataan, median dan modus.
2. Siswa dapat memberikan tafsiran terhadap ukuran
pemusatan.
3. Siswa dapatmenentukan simpangan rata-rata dan
simpangan baku.
4. Siswa dapat menentukan ragam/varian.
KEGIATAN BELAJAR :
I. Judul sub kegiatan belajar :
Ukuran pemusatan : Rataan, Modus, Median.
Ukuran letak : Kuartil dan Desil.
Ukuran Penyebaran : Jangkauan, Simpangan Kuartil, Variansi dan Simpangan
Baku.
II. Uraian materi dan contoh
A. Memahami Rataan Hitung ( Mean)
1. Rataan Hitung dari data tunggal
n

x= xi
i=1

Contoh: Tentukan rataan hitung dari data:


9 8 4 12 6 9 5 3
Jawab: x = xi
= 1 ( 9+8+4+12+6+9+5+3 )
8
= 7

2. Rataan hitung dari data berkelompok


x=

keterangan : xi = titik tengah interval kelas ke i


fi = frekuensi interval kelas ke i
Contoh :
Diketahui distribusi frekuensi :
Nilai Frekuensi
41 -50 2
51 -60 5
61 70 14
71 80 10
81 90 6
91 100 2
Tentukan rataan hitung dari table diatas.
Jawab:
Nilai Frekuensi Titik tengah Fi .xi
( fi ) ( xi )
41 -50 2 45,5 91
51 -60 5
61 70 14
71 80 10
81 90 6
91 100 2

x= =

B. Menentukan rataan hitung dengan rataan sementara


1. Dengan simpangan rata-rata
Langkah-langkah :
a. pilih rattan sementara (xs) dapat diambil dari salah satu titik tengah
b. Tentukan simpangan (di) dari tiap-tiap nilai (xi) terhadap rataan sementara yang
dipilih, dengan rumus di = xi - xs

c. Rataan sesungguhnya ( yang dicari ) dapat dihitung menggunakan rumus :

x = xs + fi . di
fi
Contoh :
Lengkapilah daftar distribusi frekuensi di bawah ini. Kemudian hitunglah rataan
hitungnya dengan mengambil rataan sementara xs = 162
T badan (cm) f xi di = xi - xs fi . di
152 154 6 153 -9
155 157 13
158 160 12
161 163 22 162 0 0
164 166 10
167 169 11
170 172 4
173 - 175 2
f = 80 =

X = xs + fi.di .
fi
= 162 +
=
2. Dengan pengkodean (ui)
Langkah-langkah :
a. pilih rattan sementara (xs) dapat diambil dari salah satu titik tengah
b. Tentukan kode (ui) dari tiap-tiap nilai (xi) terhadap rataan sementara
yang dipilih, dengan rumus ui = xi - xs
p
c. Rataan sesungguhnya ( yang dicari ) dapat dihitung menggunakan
rumus :
x = xs + fi . ui . p
fi
Keterangan : ui = 0, 1, 2,
P = panjang interval kelas

Contoh :
Dengan menggunakan table distribusi frekuensi pada contoh di atas, hitunglah
rataan hitung dengan cara pengkodean.
T badan (cm) f xi ui = di fi . ui
p
152 154 6 153 -3
155 157 13
158 160 12
161 163 22 162 0 0
164 166 10
167 169 11
170 172 4
173 - 175 2
f = 80 =

X = xs + fi.ui . p
fi
= 162 +
=

C. Menentukan modus median dan kuartil.


1. Modus
Modus adalah nilai datum yang paling banyak munculatau nilai datum yang
mempunyai frekuensi terbesar.
Contoh :
Diketahui nilai ulangan matematika 10 siswa sbb:
5 6 6 6 7 8 8 8 9 10
Jawab:
Modus (Mo) = 6 dan 8
Modus dat kelompok ditentukan dengan rumus

Mo = tb + p. d1 .
d1 + d2
Keterangan :
Mo = Modus
tb = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya.
P = panjang interval kelas
Contoh :
Tentukan modus dari data daftar distribusi frekuensi di bawah ini.
Nilai Frekuensi
50 54 6
55 59 9
60 64 12
65 69 15
70 74 20
75 79 10
80 84 8
f = 80
Jawab :
Kelas Modus 70 -74
L = Tb = 69,5
di = 20 -15 = 5
d2 = 20 10 = 10
p=5
Mo = 69,5 + 5 . 5
5+15
= 69,5 + 1,25
= 70,75
2. Median, kuartil dan desil
Median adalah nilai tengah setelah data diurutkan.
Quartil ada 3 yaitu : Q1 (kartil bawah), 2 ( Median ) , Q3 ( kuartil atas)
Dapat diperoleh dengan rumus :
Qi = tb + p. i / 4 n - fk
f
Ket : tb = tepi bawah yang memuat kuartil bawah Qi
fk = jumlah frekuensi sebelumquartil bawah Qi
f = frekuensi kelas yang memuat kuarti bawah Qi
i = 1,2,3
Contoh :
Dari table distribusi frekuensi di bawah ini tentukan Q1, Median atau Q2 dan Q3.

Nilai frekuensi F kumulatif


15 19 3 3
20 - 24 6 9
25 29 10 19
30 34 15 34
35 39 8 42
40 44 5 47
45 49 3 50
f = 50

Jawab :
Q1 terletak pada data ke . 50 = 12,5 yaitu pada kelas 25 29.
Q1 = 24,5 + (12,5 9)/10 . 5
= 24,5 + 1,75 = 26,75
Q2 terdapat pada data ke . 50 = 25 yaitu pada kelas 30 -34.
Q2 = 29,5 + (15 19)/15 . 5
= 29,5 +
=
Q3 = +
=

Desil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama
banyak ( setelah data diurutkan). Cara menentukan Desil:
a. Untuk data tunggal, dapat ditentukan dengan :
Di = i(n + 1)/10
b. Untuk data kelompok, dapat ditentukan dengan :
Di = tb + (i/10 n fk)/fi . p
tb = tepi bawah kelas
Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
Fi = frekuensi kelas Di
Contoh :
Tentukan D2 dan D7 dari data berikut 3 4 10 5 7 6 5 6 7 4 7 7 10 6
Jawab :
Data diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar :
3 4 4 5 5 6 6 6 7 7 7 10
D2 teletak pada urutan nilai ke 2(12+1)/10 = 2,6
D2 = x2 + 0,6 ( x3-x2 )
= 4 + 0,6 (4 -4)
=4+0=4
D7 terletak pada urutan nilai ke 7(12+1)/10 =9,1
D7 = x9 + 0,1 (x10 x9)
= 7 + 0,1 (7-7)
=7+0=7
Contoh untik data kelompok.
Tentukan Desil ke 7 dari data dibawah ini
Nilai Frekuensi
50 54 6
55 59 9
60 64 12
65 69 15
70 74 20
75 79 10
80 84 8
f = 80
Jawab:
Nilai Frekuensi F kumulatif
50 54 6 6
55 59 9 15
60 64 12 27
65 69 15 42
70 74 20 62
75 79 10 72
80 84 8 80

D7 terletak pada data ke 7/10 x 80 = 56.


Kelas D7 pada interval 70 74
Fk = 42
F7 = 20
D7 = 69,5 + 56 42 . 5
20
= 69,5 + 3,5
= 73

3. Menentukan Simpangan Rata-rata, Ragam, Simpangan Baku.


1. Simpangan Rata-rata ( Deviasi Rata-rata )
a. Untuk data tunggal
SR = | xi x |
n
b. Untuk data kelompok
SR = Fi | xi x |
fi
Ket : xi = ukuran data ke i
x = rataan hitung
|| = nilai mutlak
2. Ragam / Varian
1. Ragam data tunggal
S2 = ( xi x )2
n
2. Ragam data kelompok
S2 = fi ( xi x )2
fi
3. Simpangan Baku ( Deviasi Standart)
Simpangan baku adalah akar pangkat dua dari nilai ragam yang memilikisatuan
yang sama dengan data.
S = S2
1. Untuk data tunggal
S = ( xi x )2
n
2. Untuk data kelompok
S = fi ( xi x )2
fi

III. Latihan
1. Hasil ulangan matematika dari 15 siswa sbb:
9 7 6 8 9 7 6 4 5 6 8 7 7 8 5
Tentukan nilai rata rata dari data diatas
2.Tabel di bawah ini menunjukkan nilai matematika di suatu kelas.
Nilai Frekuensi
40 46 2
47 53 5
54 60 7
61 67 10
68 74 8
75 81 6
82 88 2

Tentukan :
a) Nilai rata rata dengan menggunakan rumus data kelompok
b) Nilai rata rata dengan menggunakan rataan sementara
c) Nilai rata rata dengan menggunakan coding
d) Q1 dan Q3
e) Median atau Q2
3. Deengan menggunakan data pada table no 2 , tentukan:
a. Simpangan Rata-rata
b. Ragam/Varian
c. Simpangan Baku

PELUANG

PENGANTAR :
Modul ini kami susun sebagai salah satu sumber belajar untuk siswa agar dapat dipelajari
dengan lebih mudah. Kami menyajikan materi dalam modul ini berusaha mengacu pada
pendekatan kontekstual dengan diharapkan matematika akan makin terasa kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.

STANDAR KOMPETENSI : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan


sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.
KOMPETENSI DASAR : 1. Menggunakan aturan perkalian permutasi dan kombinasi
dalaam pemecahan masalah.
2. Menentukan ruang sample suatu percobaan
3. Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsiraanya.
TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Siswa dapat menyusun aturan perkalian, permutasi dan
kombinasi
2. Siswa dapat menggunakan aturan perkalian, permutasi dan
kombinasi.
3. Siswa dapat menentukan banyak kemungkinan kejadian
dari berbagai situasi.
4. Siswa dapat menuliskan himpunan kejadian dari suatu
percobaan .
5. Siswa dapat menentukan peluang kejadian melalui
percobaan.
6. Siswa dapat menentukan peluang suatu kejadian secara
teoritis.

KEGIATAN BELAJAR :
I. Judul sub kegiatan belajar :
Peluang :
Aturan perkalian
Permutasi dan
Kombinasi
Ruang sampel
Peluang kejadian.

II. Uraian materi dan contoh


KAIDAH PENCACAHAN
Kaidah pencacahan adalah metode untuk menghitung berapa banyak cara yang
mungkin terjadi dalam suatu percobaan.
Ada 3 kaidah pencacahan yaitu
1. Aturan pengisian tempat yang tersedia
2. Permutasi
3. Kombinasi
Aturan pengisian tempat yang tersedia
Contoh
Dora mempunyai dua topi berwarna merah(m) dan hijau(h), dan mempunyai 3
sepatu warna biru(b), kuning(k), dan coklat(c). Berapa pasang topi dan sepatu yang
bisa Dora pasangkan untuk di pakai?
Jawab:
a. Dengan diagram pohon
b. Dengan tabel
c. Dengan pasangan berurutan
d. Dengan aturan pengisian tempat yang tersedia
FAKTORIAL
Definisi:
Untuk setiap n bil asli didefinisikan:
n! = 1 x 2 x 3 x 4 x x (n-1) x n
atau
n! = n x (n-1) x x 4 x 3 x 2 x 1
n! dibaca n faktorial
0! = 1 demikian juga 1! = 1
Contoh:
1. 3! = 3 x 2 x 1 = 6
Permutasi
Permutasi r unsur dari n unsur yang tersedia (ditulis Prn atau nPr) yang tersedia
(ditulis Prn atau nPr) adalah banyak cara menyusun adalah banyak cara menyusun
r unsur yang berbeda diambil dari sekumpulan n unsur yang tersedia.
Rumus: nPr = n!
(n-r)!

Contoh 1
Banyak cara menyusun pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara
yang diambil dari 5 orang calon adalah.
Penyelesaian
banyak calon pengurus 5 n = 5
banyak pengurus yang akan dipilih 3 r = 3
nPr = n!
(n-r)!
P = 5! = 5x4x3x2x1
5 3

(5-3)! 2x1
= 60 cara
Contoh 2
Banyak bilangan yang terdiri dari tiga angka yang dibentuk dari angka-angka 3, 4, 5,
6, 7, dan 8, di mana setiap angka hanya boleh digunakan satu kali adalah.
Penyelesaian
banyak angka = 6 n = 6
bilangan terdiri dari 3 angka r = 3
nPr = n!
(n-r)!
6 3 P = 6! = 6x5x4x3x2x1
(6-3)! 3x2x1
= 120 cara
Kombinasi
Kombinasi r unsur dari n unsur yang tersedia (ditulis Crn atau nCr) adalah banyak
cara mengelompokan r unsur yang diambil dari sekumpulan n unsur yang tersedia.
Rumus: nCr = n! .
(n-r)! r!
Contoh 1
Seorang siswa diharuskan mengerjakan 6 dari 8 soal, tetapi nomor 1 sampai 4 wajib
dikerjakan . Banyak pilihan yang dapat diambil oleh siswa adalah.
Penyelesaian
mengerjakan 6 dari 8 soal, tetapi nomor 1 sampai 4 wajib dikerjakan
berarti tinggal memilih 2 soal lagi dari soal nomor 5 sampai 8
r = 2 dan n = 4
4C2 = 4! . = 4x3x2x1 = 6 cara
(4-2)! 2! 2x1 . 2x1
Contoh 2
Dari sebuah kantong yang berisi10 bola merah dan 8 bola putih akan diambil 6 bola
sekaligus secara acak. Banyak cara mengambil 4 bola merah dan 2 bola putih
adalah.
Penyelesaian
mengambil 4 bola merah dari 10 bola merah r = 4, n = 10
10C4 = 10 ! = 10!
(10-4)! 4! 6! 4!
= 10x9x8x7x6! = 210
6! 4!
mengambil 2 bola putih dari 8 bola putih r = 2, n = 8
8C2 = 8! . = 8x7x6! .
(8-2)! 2! 6! 2!
= 28
Jadi banyak cara mengambil 4 bola merah dan 2 bola putih adalah
10C4 x 8C2 = 7.3.10 x 7.4
= 5880 cara

Peluang atau Probabilitas


Peluang atau nilai kemungkinan adalah perbandingan antara kejadian yang
diharapkan muncul dengan banyaknya kejadian yang mungkin muncul.
Bila banyak kejadian yang diharapkan muncul dinotasikan dengan n(A), dan
banyaknya kejadian yang mungkin muncul (ruang sampel = S) dinotasikan dengan
n(S) maka Peluang kejadian A ditulis
P(A) = n(A)
n(S)
Contoh 1
Peluang muncul muka dadu nomor 5 dari pelemparan sebuah dadu satu kali
adalah.
Penyelesaian:
n(5) = 1 dan n(S) = 6 yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, 6
Jadi P(5) = n(5) = 1
n(S) 6

Contoh 2
Dalam sebuah kantong terdapat 4 kelereng merah dan 3 kelereng biru . Bila sebuah
kelereng diambil dari dalam kantong maka peluang terambilnya kelereng merah
adalah

Penyelesaian:
Kejadian yang diharapkan muncul yaitu terambilnya kelereng merah ada 4
n(merah) = 4
Kejadian yang mungkin muncul yaitu terambil 4 kelereng merah dan 3 kelereng
biru n(S) = 4 + 3 = 7
Jadi peluang kelereng merah yang terambil adalah
P(merah) = n (merah )
n(S)

P(merah) = 4
7
Contoh 3
Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelereng biru . Bila tiga
buah kelereng diambil sekaligus maka peluang terambilnya kelereng merah
adalah.
Penyelesaian:
Banyak kelereng merah = 7 dan biru = 3 jumlahnya = 10
Banyak cara mengambil 3 dari 7
7C3 = 7!
(7-3)! 3!
= 7x6x5x4!
4! 3!
= 35
Banyak cara mengambil 3 dari 10
10C3 = 10!
(10-3)! 3!
= 10x9x8x7!
7! 3!
= 120

Peluang mengambil 3 kelereng


merah sekaligus = 7C3
10C3
= 35
120
= 7
24

Komplemen Kejadian
Nilai suatu peluang antara 0 sampai dengan 1 0 p(A) 1
P(A) = 0 kejadian yang tidak mungkin terjadi
P(A) = 1 kejadian yang pasti terjadi
P(A1) = 1 P(A)
A1 adalah komplemen A
Contoh 1
Sepasang suami istri mengikuti keluarga berencana. Mereka berharap
mempunyai dua anak. Peluang paling sedikit mempunyai seorang anak laki-laki
adalah
Penyelesaian:
kemungkinan pasangan anak yang akan dimiliki: keduanya laki-laki, keduanya
perempuan atau 1 laki- laki dan 1 perempuan n(S) = 3
Peluang paling sedikit 1 laki-laki = 1 peluang semua perempuan
=1 1 = 2
3 3
Contoh 2
Dalam sebuah keranjang terdapat50 buah salak, 10 diantaranya busuk. Diambil
5 buah salak. Peluang paling sedikit mendapat sebuah salak tidak busuk
adalah.
Penyelesaian:
banyak salak 50, 10 salak busuk
diambil 5 salak r = 5
n(S) = 50C5
Peluang paling sedikit 1 salak tidak busuk
= 1 peluang semua salak busuk
=1

Kejadian Saling Lepas


Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling lepas maka peluang kejadian A
atau B adalah P(A atau B) = P(A) + P(B)
Contoh 1
Dari satu set kartu bridge (tanpa joker) akan diambil dua kartu joker) akan
diambil dua kartu kemudian kartu tersebut dikembalikan. Peluang terambilnya
kartu as atau kartu king adalah.
Penyelesaian:
kartu bridge = 52 n(S) = 52
kartu as = 4 n(as) = 4
P(as) = 4/52
kartu king = 4 n(king) = 4
P(king) = 4/52
P(as atau king) = P(as) + P(king)
= 4/52 + 4/52 = 8/52

Kejadian Saling Bebas


Kejadian A dan B saling bebas Jika keduanya tidak saling mempengaruhi
P(A dan B) = P(A) x P(B)
Contoh 1
Anggota paduan suara suatu sekolah terdiri dari 12 putra dan 18 putri. Bila
diambil dua anggota dari kelompok tersebut untuk mengikuti lomba
perorangan maka peluang terpilihnya putra dan putri adalah.
Penyelesaian
banyak anggota putra 12 dan banyak anggota putri 18
n(S) = 12 + 18 = 30
P(putra dan putri)
= P(putra) x P(putri)
= 12/30 x 18/30
=
Contoh 2
Peluang Amir lulus pada Ujian Nasional adalah 0,90. Sedangkan peluang Badu
lulus pada Ujian Nasional 0,85. Peluang Amir lulus tetapi Badu tidak lulus
pada ujian itu adalah
Penyelesaian:
Amir lulus P(AL) = 0,90
Badu lulus P(BL) = 0,85
Badu tidak lulus
P(BTL) = 1 0,85 = 0,15
P(AL tetapi BTL) = P(AL) x P(BTL)
= 0,90 x 0,15
= 0,135
Contoh 3
Dari sebuah kantong berisi 6 kelereng merah dan 4 kelereng biru diambil 3
kelereng sekaligus secara acak. Peluang terambilnya 2 kelereng merah dan 1
biru adalah.
Penyelesaian:
banyak kelereng merah = 6 dan biru = 4 jumlahnya = 10
banyak cara mengambil 2 merah dari 6 r = 2 , n = 6
6C2 = 6!
(6-2)! 2!
= 6x5x4!
4! 2!
= 5.3 =15
banyak cara mengambil 1 biru dari 4 kelereng biru r = 1, n = 4
4C1 = 4
banyak cara mengambil 3 dari 10
n(S) = 10C3 = 120
Peluang mengambil 2 kelereng merah dan 1 biru = 15 x 4
120
Jadi peluangnya =
Contoh 4
Dari sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 3 bola putih di- ambil 2 bola
sekaligus secara acak. Peluang terambilnya keduanya merah adalah
Penyelesaian:
banyak cara mengambil 2 dari 8
8C2 = 8 !
(8-2)! 2!
= 28
banyak cara mengambil 2 dari5
5C2 = 5 !
(5-2)! 2! = 10
Peluang mengambil 2 bola
merah sekaligus = 10/28 = 5/14

LATIHAN
a. Pilihan Ganda
1. Dalampercobaan pelemparansebuahdadu setimbang, K
menyatakankejadianmunculnyamatadadubilangangenap. Peluangkejadian K adalah...
A. 1/6
B. 1/4
C. 1/3
D. 1/2
E.
2.Misalkitamempunyai 10 kartu yang bernomor 1 sampai 10. Jikasatukartudiambilsecaraacak,
maka peluangterambil adalahkartubernomorbilangan prima adalah...
A. 4/5
B. 3/5
C. 1/2
D. 3/10
E. 2/5
3. Seorangsiswamemegang karturemi yang berjumlah 52
buahdanmemintatemannyauntukmengambilsebuahkartusecaraacak.
Peluangterambilnyakartuhatiadalah....
A. 1/52
B. 1/13
C. 9 / 52
D. 1/4
E. 1/3
4. Padapelemparanduadadusetimbangbersamaan. Misal K
adalahkejadianmunculjumlahmatadadu = 6. Peluangkejadian K adalah...
A. 8 / 36
B. 7 / 36
C . 6 / 36
D. 5 / 36
E. 4/36
III. Padapelemparanduadadusetimbangsecarabersamaan, misal K
adalahkejadianmunculnyahasil kali matadadu = 6. Peluangkejadian K = ...
A. 1/18
B. 1/6
C. 1/4
D. 1/9
E. 5/36

IV. Dalamsebuahkotakterdapat 7 kelerengmerahdan 3 kelerangbiru. Peluangmengambil 3


kelerengmerahsekaligus....
A. 3/10
B. 1/3
C. 7/24
D. 1/4
E. 3/7

V. Dalamsebuahkantongterdapat 7 kelerengmerahdn 4 kelerengputih. Akan diambil 4


kelerengsekaligus. Peluang yang terambil 2 kelerengmerahdan 2
kelerengputihadalah...
A. 126/330
B. 116/330
C. 63/330
D. 53/330
E. 27/330
VI. Duadadudilambungkanbersama-sama. Peluangmunculmatadadupertama 3
danmatadadukedualimaadalah...
A. 6 / 36
B. 5 / 36
C. 4 / 36
D. 3 / 36
E. 1 / 36
VII. Jikasebuahdadudan sekepingmatauang dilemparundisatu kali bersama,
makapeluanguntukmemperoleh GAMBAR
padamatauangdanbilanganganjilpadadaduadalah...
A. 1/12
B. 1/6
C. 1/4
D. 1/3
E.
VIII. Duabuahdadudilemparundibersama-sama. Peluangmunculjumlahmatadadu 9 atau 10
adalah ...
A. 5 / 36
B. 7 / 36
C. 8 / 36
D. 9 / 36
E. 11 / 36

11. Dalamsebuahkeranjang A yang berisi 10 buahjeruk, 2 buahjerukdiantaranyabusuk,


sedangkandalamkeranjang B yang berisi 15 buahsalak, 3 diantaranyabusuk. Ibumenghendaki
5 buahjerukdan 5 buahsalak yang baik, peluangnyaadalah....
A. 16/273
B. 26/273
C. 42/273
D. 48/273
E. 56/273

12. Kotak I berisi 2 bola merahdan 3 bola putih. Kotak II berisi 5 bola merahdan 3 bola
putih.Dari masing-masingkotakdiambil 1 bola.Peluang bola yang terambil bola
merahdarikotak I dan bola putihdarikotak II adalah....
A. 1/40
B. 3/20
C. 3/8
D. 2/5
E. 31/40

13. 10 orang finalissuatulombakecantikanakandipilihsecaraacak 3 yang terbaik.


Banyakcarapemilihantersebutada cara.
A. 70
B. 80
C. 120
D. 360
E. 720
14. Banyaknyabilanganantara 2000 dan 6000 yang dapatdisusundariangka 0,1,2,3,4,5,6,7,
dantidakadaangka yang samaadalah
A. 1680
B. 1470
C. 1260
D. 1050
E. 840
15. Dari kota A kekota B dilayanioleh 4 bus dandari B ke C oleh 3 bus.
Seseorangberangkatdarikota A kekota C melalui B kemudiankembalilagike A jugamelalui B.
Jikasaatkembalidari C ke A, iatidakmaumenggunakan bus yang sama,
makabanyakcaraperjalanan orang tersebutadalah
A. 12
B. 36
C. 72
D. 96
E. 144
16. Banyakgaris yang dapatdibuatdari 8 titik yang tersedia, dengantidakada 3 titik yang
segarisadalah
A. 336
B. 168
C. 56
D. 28
E. 16
17. A,B,C, dan D akanberfotosecaraberdampingan. Peluang A dan B
selaluberdampinganadalah
A. 1/12
B. 1/6
C. 1/3
D. 1/2
E. 2/3
18. Dalamsuatupopulasikeluargadengantiga orang anak, peluangkeluargatersebutmempunyai
paling sedikitduaanaklaki lakiadalah
A. 1/8
B. 1/3
C. 3/8
D. 1/2
E. 3/4
19. Duabuahdadudilemparbersama sama. Peluangmunculnyajumlahmatadadu 9 atau 10
adalah
A. 5/36
B. 7/36
C. 8/36
D. 9/36
E. 11/36
20. Suatukelasterdiridari 40 siswa. 25 siswagemarmatematika, 21 siswagemar IPA, dan 9
siswagemarmatematikadan IPA.Peluangseorangtidakgemarmatematikamaupun IPA adalah
A. 25/40
B. 12/40
C. 9/40
D. 4/40
E. 3/40

b. ESSAY :
21. Hitunglahnilaidari:
a. 8C4
b. 6C2 4C3

22. Dalampelatihanbulutangkisterdapat 8 orang pemainputradan 6 orang pemain


putri. Berapakahpasanganganda yang dapatdiperolehuntuk:
a. gandaputra
b. gandaputri
c. gandacampuran

23. Dari 7 siswaputradan 3 siswaputriakandibentuktim yang beranggotakan 5 orang.


Jikadisyaratkananggotatimtersebut paling banyak 2 orang putri,
berapakahbanyaknyacaramambentuktimtersebut?
24. Andimengikuti acaraJalanSantaidengandoorprize 5 buahsepeda motor.
Jikajalansantaitersebutdiikutioleh 1000 orang,
berapakahpeluangAndimendapatkandoorprizesepeda motor?

25. Padapercobaanpelemparan 3 matauanglogamsekaligussebanyak 240 kali,


tentukanfrekuensiharapanmunculnyaduagambardansatuangka.

26. Sebuahdadudilambungkansekali, jikaAadalahkejadianmunculnyabilanganganjildan B


adalahkejadianmunculnyabilangan prima.
Tentukanpeluangkejadianmunculnyabilanganganjilatau prima!

27. Diambilsebuahkartudari 1 set kartu bridge, tentukanpeluangterambilnyakartu As


ataukartuHati!

28. Sebuahkotakberisi 5 bola merah, 2 bola kuningdan 1 bola biru. Akan diambilsebuah bola
secaraacak.Tentukanpeluangterambilnya bola merahatau bola kuning!

29. Kotak A berisi 5 bola merahdan 3 bola kuningsedangkanKotak B berisi 5 bola merahdan 2
bola kuning. Akan diambilsebuah bola secaraacakdarimasing-
masingkotak.Tentukanpeluangterambilnya bola merahdarikotakAdanterambilnya bola
kuningdarikotak B!

30. Sebuahkotakberisi 5 bola merahdan 3 bola kuning. Akan diambilsebuah bola


secaraacakberturut-turutsebanyakdua kali tanpapengembalian
.Tentukanpeluangterambilnyakeduanya bola merah!

Jawablah pertanyaan di bawah dengan benar


1. Banyak cara menyusun pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara
yang diambil dari 5 orang calon adalah.
2. Dari sebuah kantong yang berisi10 bola merah dan 8 bola putih akan diambil 6 bola
sekaligus secara acak. Banyak cara mengambil 4 bola merah dan 2 bola putih
adalah.
3. Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelereng biru . Bila tiga buah
kelereng diambil sekaligus maka peluang terambilnya kelereng merah adalah.
4. Anggota paduan suara suatu sekolah terdiri dari 12 putra dan 18 putri. Bila diambil
dua anggota dari kelompok tersebut untuk mengikuti lomba perorangan maka
peluang terpilihnya putra dan putri adalah.
5. Dari sebuah kantong berisi 6 kelereng merah dan 4 kelereng biru diambil 3 kelereng
sekaligus secara acak. Peluang terambilnya 2 kelereng merah dan 1 biru adalah.

Anda mungkin juga menyukai