Anda di halaman 1dari 3

Data Kelompok

Data yang disajikan dalam bentuk sebaran frekuensi dikatakan sebagai data kelompok.
Tabel distribusi frekuansi digunakan untuk pengelompokkan data kuantitatif.
Cara membuat tabel distribusi frekuensi kelompok:
1. Tentukan jumlah kelas, nilai jumlah kelas didapat dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 = 1 + (3,32 𝑥 log𝑛) ; n = jumlah data

2. Tentukan wilayah , dimana:


W𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ = 𝑚𝑎𝑥 − 𝑚𝑖𝑛
3. Tentukan lebar kelas , dimana :
𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ
𝑒 𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
4. Tentukan nilai jarak kelas
𝑗𝑎 𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 = 𝑙𝑒 𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 + 𝑛𝑠𝑡 (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑡𝑒 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙)
5. Tentukan selang dan batas kelas
6. Tentukan nilai tengah kelas
7. Tentukan frekuensi tiap kelas

Ukuran pemusatan, keragaman, dan posisi relatif data kelompok


• ∑
∑ ∑


• ( )

• ( )

• − ( )

Keterangann :
𝑓𝑖 : Frekuensi kelas ke-i
xi : Titik tengah selang kelas ke-i
n : Jumlah data (total frekuensi)
B : Batas kelas bawah yang terdapat nilai median
Σ𝑓me−1 : Total frekuensi sebelum kelas median
fme : Frekuensi kelas median
𝑖 : Batas kelas bawah yang terdapat nilai modus
𝑑1 : Selisih frekuensi batas kelas modus dengan batas kelas sebelumnya
𝑑2 : Selisih frekuensi batas kelas modus dengan batas kelas setelahnya
Liq : Batas kelas bawah yang terdapat nilai quartil
Σ𝑓q−1 : Total frekuensi sebelum kelas quartil
fq : Frekuensi kelas quartil

Penyajian data kelompok

No Bentuk penyajian Sumbu


x y

1 Diagram batang Sk F
2 Histogram Bk F
3 Poligon xi F

4 Ogive + BKA Fkum ≤


5 Ogive - BKB Fkum >

Kesetangkupan dan kemenjuluran


Sebaran segugus pengukurannya paling baik ditayangkan melalui sebuah histrogram.
Suatu sebaran dikatakan setangkup bila sebaran itu dapat dilipat sepanjang suatu sumbu tegak
sehingga kedua belah sebaran saling menutupi. Suatu sebaran yang tidak setangkup dikatakan
menjulur.

 Bagi sebaran yang tangkup (gambar a), nilai tengah dan mediannya terletak pada posisi
yang sama pada sumbu datar
 Bila sebaran menjulur ke kanan /menjulur posistif (gambar b), nilai tengah > median
 Bila sebaran menjulur ke kiri/menjulur negatif (gambar c), nilai tengah < median
DIAGRAM DAHAN DAN DAUN
Diagram stem-and-leaf telah dikenalkan secara luas oleh John W. Tukey pada tahun
1970-an. Diagram ini adalah diagram dahan-daun disusun baris per baris secara vertikal, dan
cukup efektif untuk menggambarkan pola sebaran data yang berukuran kecil (Ainuddin,
1989). Untuk digit angka dan puluhan dipisahkan sesuai incrementnya menjadi dahan dan
daun masing-masing. “Dahan” digunakan untuk mengelompokkan nilai dan setiap “daun”
menunjukkan skor individu dalam setiap kelompok.
Diagram ini berguna untuk banyak distribusi data yang berukuran kecil dan sederhana.
Diagram ini menjadi sebuah alternatif selain diagram garis dan histogram untuk
menghasilkan sebuah gambar dari sebuah distribusi data ketika data bisa diwakili oleh
bilangan bulat.
Tujuan
• Menentukan seberapa lebar rentang nilai data.
• Menentukan dimana nilai-nilai data terkonsentrasi atau terpusat (median).
• Menentukan bagaimana kesimetrisan kumpulan data.
• Menentukan apakah ada nilai-nilai yang menyimpang dari data yang lain.

Langkah Pembuatan
Langkah yang harus ditempuh dalam pembuatan diagram dahan dan daun adalah
sebagai berikut:
a. Pilihlah digit yang akan dijadikan batang. Urutkan angka dari yang terkecil hingga
terbesar. Pastikan semua data telah tercakup.
b. Tempatkanlah angka terkecil pada bagian atas tabel. Hal ini sangat membantu dalam
mengurangi kebingungan verbal dan visual.
c. Tuliskan catatan mengenai satuan batang dan satuan daun atau biasa disebut dengan
key.
d. Periksalah secara cepat untuk memastikan bahwa tidak ada angka yang terlewatkan.

Anda mungkin juga menyukai