STATISTIKA
A. Penyajian Data
Dalam Statistika, Penyajian Data terdiri dari;
1) Penyajian Data dalam Bentuk Distribusi Frekuensi
2) Penyajian Data dalam bentuk Diagram;
a. Diagram batang
b. Diagram garis
c. Diagram Lingkaran
d. Diagram Batang Daun
e. Histogram
f. Poligon Frekuensi
g. Ogive
1) Penyajian Data dalam bentuk Distribusi Frekuensi
Salah satu cara pengorganisasian data yang dapat digunakan untuk mempermudah
penarikan kesimpulan adalah menyajikan data mentah ke dalam distribusi frekuensi
dan memvisualisasikan ke dalam bentuk grafik.
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai teknik pengolahan data ke dalam distribusi
frekuensi untuk mendapatkan informasi yang berguna tentang data tersebut.
Berikut ini beberapa contoh bagaimana cara menkonversi dari data mentah menjadi
data distribusi frekuensi ;
1. Berikut ini data banyaknya anak dari 50 orang Pegawai PT KLM
3 2 0 1 4 2 2 2 1 2
0 3 3 2 1 1 2 1 2 2
2 1 2 2 0 3 1 1 2 5
2 2 2 3 2 1 2 1 1 2
3 2 2 4 5 2 0 1 1 2
Buatlah daftar distribusi frekuensi tunggal dari data tersebut.
Pembahasan;
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa ada 2 keluarga yang mempunyai 5 orang
anak, 2 keluarga mempunyai 4 orang anak, 6 keluarga mempunyai 3 orang anak, 23
keluarga mempunyai 2 orang anak, 13 keluarga mempunyai 1 orang anak, dan 4
keluarga tidak mempunyai anak. Pernyataan tersebut dapat dibuat dalam bentuk
matriks ( tabel ) sebagai berikut;
Langkah 1
Menentukan jangkauan,
Jangkauan dapat ditentukan dengan rumus
J = Xmaks - Xmin
Keterangan ;
Xmaks = Datum terbesar
Xmin = Datum terkecil
J = Jangkauan
Langkah 2
Tentukan banyaknya kelas interval (k) yang diperlukan. Kelas interval adalah selang
interval tertentu yang membagi data menjadi beberapa kelompok. Biasanya
seorang peneliti harus mempertimbangkan banyaknya kelas interval. Umumnya,
paling sedikit 4 kelas interval sampai paling banyak 20 kelas interval. Tetapi perlu
diingat bahwa tabel distribusi kelompok digunakan untuk mengungkap atau
menekankan pola dari kelompok. Terlalu sedikit atau terlalu banyak kelas interval
akan mengaburkan pola yang ada. Jadi, peneliti yang harus menentukan. Namun
ada suatu cara yang ditemukan oleh H.A. Sturges pada tahun 1926, yaitu dengan
rumus;
k = 1 + (3,3) log n
Dengan k = banyak kelas ( berupa bilangan bulat )
n = banyaknya data
Langkah 3
Menentukan panjang kelas interval (p)
Panjang kelas interval (p) dapat ditentukan dengan rumus;
p=
Nilai p harus disesuaikan dengan ketelitian data. Jika data teliti sampai satuan, nilai
p juga harus satuan. P juga harus teliti sampai satu desimal.
Langkah 4
Batas kelas interval ( batas bawah dan batas atas ) ditentukan. Batas bawah kelas
pertama bisa diambil sama dengan nilai datum terkecil atau nilai yang lebih kecil
dari datum terkecil. Akan tetapi, selisih batas bawah dan batas atas harus kurang
dari panjang kelas. Secara umum, bilangan di sebelah kiri dari bentuk a – b, yaitu a
disebut batas bawah dan bilangan di sebelah kanannya, yaitu b disebut batas atas.
Secara konvensional, batas bawah kelas dipilih sebagai kelipatan dari panjang kelas,
namun ada juga yang memilih batas atas kelas sebagai kelipatan dari panjang kelas.
Langkah 5
Batas bawah nyata dan batas atas nyata ditentukan. Batas bawah nyata disebut
juga tepi bawah kelas dan batas atas nyata disebut juga tepi atas kelas. Defenisi tepi
bawah kelas dan tepi atas kelas adalah sebagai berikut :
Jika data teliti hingga satuan maka :
Tb ( tepi bawah kelas) = batas bawah kelas – 0,5 dan
Ta ( tepi atas kelas) = batas atas kelas + 0,5
Jika data teliti hingga satu tempat desimal maka:
Tb ( tepi bawah kelas) = batas bawah kelas – 0,05 dan
Ta ( tepi atas kelas) = batas atas kelas + 0,05
Jika data teliti hingga dua tempat desimal maka:
Tb ( tepi bawah kelas) = batas bawah kelas – 0,005 dan
Ta ( tepi atas kelas) = batas atas kelas + 0,005
Langkah 7
Titik tengah interval ( mid point ) ditentukan. Titik tengah atau nilai tengah disebut
juga dengan istilah tanda kelas ( class mark), yaitu nilai rataan antara batas bawah
kelas dan batas atas kelas pada suatu kelas interval. Titik tengah dianggap sebagai
wakil dari nilai-nilai datum yang termasuk dalam suatu kelas interval. Titik tengah
dirumuskan oleh :
Xi ( titik tengah ) =
Contoh soal
1. Data Nilai ulangan Matematika Kelas XII MIA yang soalnya berupa soal uraian.
72 49 78 65 66 72 84 77 89 73
54 58 61 61 75 57 51 93 64 86
90 87 67 76 81 75 70 66 68 48
49 75 78 84 80 84 68 90 56 59
Buatlah daftar distribusi frekuensi kelompok data tersebut.
Pembahasan ;
Untuk memudahkan kita dalam membuat daftar distribusi frekuensi kelompok data
tersebut, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengurutkan data tersebut dari
data yang terkecil sampai data terbesar,
Data setelah diurutkan;
48 49 49 51 54 56 57 58 59 61
61 64 65 66 66 67 68 68 70 72
72 73 75 75 75 76 77 78 78 80
81 84 84 84 86 87 89 90 90 93
Setelah data diurutkan; diperoleh Xmaks = 93 dan Xmin = 48, serta n = 40
Menentukan Jangkauan Data (J)
J = Xmaks - Xmin
J = 93 – 48
J = 45
Menentukan banyak kelas (k)
k = 1 + (3,3) log n
k = 1 + (3,3) log 40
k = 1 + (3,3) (1,6020)
p=
p = 7,5 pembulatan ke atas menjadi p = 8
Dari beberapa informasi diatas maka diperoleh interval kelas sebagai berikut;
Ada 6 kelas dengan panjang setiap kelas adalah 8
Start dari data terkecil atau lebih kecil dari yang terkecil
Banyak siswa yang mendapat nilai 48 – 55 adalah 5
Banyak siswa yang mendapat nilai 56 – 63 adalah 6
Banyak siswa yang mendapat nilai 64 – 71 adalah 8
Banyak siswa yang mendapat nilai 72 – 79 adalah 10
Banyak siswa yang mendapat nilai 80 – 87 adalah 7
Banyak siswa yang mendapat nilai 88 – 95 adalah 4
Jadi jelas terdapat 6 kelas dengan panjang kelas adalah 8 misalnya pada kelas
48 – 55 ( 48,49,50,51,52,53,54,55) cara mudah adalah hitung jari
Diperoleh tabel distribusi frekuensi kelompok sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
48 – 55 5
56 – 63 6
64 – 71 8
72 – 79 10
80 – 87 7
88 – 95 4
Jumlah 40
Contoh soal
2. Berikut ini adalah data hasil ujian mata pelajaran Matematika untuk 90 orang siswa
kelas XII MIA 1,2,3
70 40 69 71 65 63 82 76 52
65 72 75 82 90 65 68 77 60
36 75 81 72 58 69 60 98 74
42 80 79 54 83 62 78 75 69
80 95 38 82 72 90 71 49 84
79 66 91 74 78 82 63 78 75
72 73 77 76 44 65 75 84 77
84 64 66 60 70 72 84 58 33
70 80 60 55 77 82 58 52 76
5 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
80 67 86 68 75 68 67 78 85
Buatlah daftar distribusi frekuensi data tersebut di atas!
Pembahasan ;
Untuk memudahkan kita dalam membuat daftar distribusi frekuensi kelompok data
tersebut, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengurutkan data tersebut dari
data yang terkecil sampai data terbesar,
Data setelah diurutkan;
33 36 38 40 42 44 49 52 52
54 55 58 58 58 60 60 60 60
62 63 63 64 65 65 65 65 66
66 67 67 68 68 68 69 69 69
70 70 70 71 71 72 72 72 72
72 73 74 74 75 75 75 75 75
75 76 76 76 77 77 77 77 78
78 78 78 79 79 80 80 80 80
81 82 82 82 82 82 83 84 84
84 84 85 86 90 90 91 95 98
Setelah data diurutkan; diperoleh Xmaks = 98 dan Xmin = 33, serta n = 90
Menentukan Jangkauan Data (J)
J = Xmaks - Xmin
J = 98 – 33
J = 65
p=
p = 9,29 (bisa diambil 9 atau 10) untuk contoh ini diambil p = 10
Dari beberapa informasi diatas maka diperoleh interval kelas sebagai berikut;
Ada 7 kelas dengan panjang setiap kelas adalah 10
Start dari data terkecil atau lebih kecil dari yang terkecil
Perhatikan kelas II
200 – 299 dengan frekuensi 20
Perhatikan kelas V
500 – 599 dengan frekuensi 15
Hasil akhir dari histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi
frekuensi di atas dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambarkan diagram Histogram dan Poligon Frekuensi dari data dalam distribusi
frekuensi di atas
4. Berikut ini adalah data hasil ujian mata pelajaran Matematika untuk 90 orang
siswa kelas XII MIA 1,2,3
Nilai Frekuensi
31 – 40 4
41 – 50 3
51 – 60 11
61 – 70 21
71 – 80 33
81 – 90 15
91 – 100 3
Gambarkan diagram Histogram dan Poligon Frekuensi dari data dalam distribusi
frekuensi di atas
b) Ogive
Ogive ( Poligon distribusi frekuensi kumulatif ) adalah bentuk kurva dari
daftar distribusi frekuensi kumulatif.
Ogive terdiri dari ogive positif ( ogive kurang dari ) dan ogive negatif (
ogive lebih dari ). Ogive positif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik,
dengan tepi atas sebagai absis( sumbu X ) dan frekuensi kumulatif kurang dari
sebagai ordinat ( Sumbu Y ). Sementara itu, ogive negatif dibentuk dengan
menghubungkan titik-titik, dengan tepi bawah sebagai absis ( Sumbu X ) dan
frekuensi kumulatif lebih dari sebagai ordinat ( sumbu Y ).
Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah
disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang
Contoh Soal
b. Berikut ini data upah karyawan ( dalam ribuan rupiah ) per minggu dari sebuah
perusahaan.
Interval Kelas Frekuensi
100 – 199 15
200 – 299 20
300 – 399 30
400 – 499 25
500 – 599 15
600 – 699 10
700 – 799 5
frekuensi kumulatif kurang dari dan frekuensi kumulatif lebih dari disatukan dalam
satu tabel sebagai berikut ;
Frekuensi Kumulatif
Interval Frekuensi Tepi bawah Tepi Atas Frek Kumulatif Frek Kumulatif
Kelas (fi) Kelas (Tb) Kelas(Ta) kurang dari lebih dari
(fk (fk
100 – 199 15 99,5 199,5 15 120
200 – 299 20 199,5 299,5 35 105
300 – 399 30 299,5 399,5 65 85
400 – 499 25 399,5 499,5 90 55
500 – 599 15 499,5 599,5 105 30
600 – 699 10 599,5 699,5 115 15
700 – 799 5 699,5 799,5 120 5
JUMLAH n= = 120
Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif di atas, dapat digambarkan ogive seperti
pada diagram berikut;
Secara umum, apabila nilai-nilai data kuantitatif dinyatakan dengan x1, x2, x3 ...xn (
terdapat n buah datum) dengan setiap datum mempunyai frekuensi f 1, f2, f3, ...fn.
maka rata-rata , ditentukan oleh rumus sebagai berikut;
17 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= =
Jika data pertama dengan jumlah n1 mempunyai rata-rata , data kedua dengan
jumlah n2, mempunyai rata-rata , dan seterusnya, maka rata-rata gabungan
dari data tersebut adalah ;
gab =
Kelas A : nA = 10 dan = 56
Kelas C : nC = 15 dan = 65
Kelas B : nB = 20 dan = ....?
gab = 55
gab =
55 =
55 =
55 = ( Lakukan perkalian silang )
55 (45) =
2475 =
2475 – 1535 =
940 =
= = 47
Jadi rata-rata nilai kelas B adalah 47
QUIS
Tiga kelas A, B, dan C berturut-turut terdiri dari
33 siswa, 35 siswa, dan 34 siswa. Rata-rata nilai
gabungan dari ketiga kelas adalah 63. Jika rata-
rata nilai kelas A dan B berturut-turut 60 dan 66,
tentukan rata-rata nilai kelas C
2. Modus ( Mo )
19 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
Modus sekumpulan data adalah data yang paling sering muncul atau yang
mempunyai frekuensi terbanyak. Sejumlah data tersebut bisa tidak mempunyai
modus, mempunyai satu modus ( disebut unimodal ), mempunyai dua modus (
disebut bimodal ), atau mempunyai lebih dari dua modus ( disebut multimodal ).
Untuk memudahkan dalam menentukan modus dari suatu data, maka data
tersebut diurutkan terlebih dahulu.
Misalnya data hasil Ulangan Matematika Wajib Kelas XII MIA 1 Untuk 10 orang
adalah sebagai berikut;
78, 82, 80, 48, 76, 56, 66, 76, 78, 78
Data setelah diurutkan ;
48, 56, 66, 76, 76, 78, 78, 78, 80, 82
Mempunyai Modus (Mo) = 78, karena 78 mempunyai frekuensi 3, sedangkan
yang lainnya frekuensinya kurang dari 3
Contoh soal
Data : 4, 7, 7, 7, 5, 4, 9 mempunyai modus 7
Data : 3, 9, 7, 8, 9, 7, 4, 7, 5, 9 mempunyai modus 7 dan 9
Data : 2, 5, 6, 8, 9, 12, 15, 17 tidak mempunyai modus
3. Median ( Me )
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama
banyaknya setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga yang
terbesar.
Misalnya terdapat data x1, x2, x3 , ........, xn dengan x1 < x2 < x3 .....< xn.
Jika n ganjil, maka Me =
Me = 4
Me = = = = 4 ( data ke 5 )
Jadi, mediannya adalah 4
Me = ( 6 + 7) = ( 13) = 6,5
Me = = = ( 6 + 7) = ( 13) = 6,5
Jadi, mediannya adalah 6,5
b. Ukuran Pemusatan Untuk Data Berkelompok
1. Rataan Hitung ( Mean )
Untuk data yang disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, maka rataan
hitungnya dapat ditentukan dengan rumus :
=
Dengan xi = titik tengah kelas interval
fi = frekuensi dari xi
k = banyaknya kelas interval
selain dengan menggunakan cara di atas, kita dapat menentukan rataan dari
sekumpulan data dengan terlebih dahulu menentukan rataan sementaranya.
Rataan sementara biasanya diambil dari nilai tengah dari kelas yang
mempunyai frekuensi terbesar. Terdapat dua cara dalam menghitung rataan
setelah rata-rata sementara ditentukan, yaitu cara simpangan rataan dan cara
pengkodean ( coding ).
1) Cara simpangan rataan
Rataan hitung dengan cara simpangan rataan dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut ;
= +
= + .c
Pembahasan soal
a. Rumus dari defenisi
Nilai Fi xi di = x i - fi . di
40 – 49 1 44,5 74,5 44,5 – 74,5 = - 30 -30
50 – 59 4 54,5 74,5 -20 -80
60 – 69 8 64,5 74,5 -10 -80
70 – 79 14 74,5 = 74,5 0 0
80 – 89 10 84,5 74,5 10 100
90 – 99 3 94,5 74,5 20 60
Jumlah = 40 = - 30
= +
= 74,5 +
= 74,5 +
= 74,5 +
= 74,5 – 0,75
= 73,75
Jadi rataan hitungnya ( Mean ) adalah 73,75
= + .c
= 74,5 + .c
= 74,5 + . 10
= 74,5 +
= 74,5 +
= 74,5 – 0,75
= 73,75
Jadi rataan hitungnya ( Mean ) adalah 73,75
contoh soal
1. Diberikan data skor siswa Kelas XII MIA 1 sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
40 – 49 1
50 – 59 4
60 – 69 8
70 – 79 14
80 – 89 10
90 – 99 3
Tentukan Modus ( Mo ) dari data Pada tabel tersebut
Pembahasan soal
Nilai Frekuensi
40 – 49 1
50 – 59 4
60 – 69 8
70 – 79 14
80 – 89 10
90 – 99 3
Mo = . 10
Mo = . 10
Mo =
Mo =
Mo = 75,5
Terletak pada kelas 70 – 79
Jadi Nilai Modus dari data tersebut adalah 75,5
contoh soal
2. Carilah Modus (M0) data berikut;
Nilai Frekuensi
150 – 154 3
155 – 159 5
160 – 164 10
165 – 169 13
170 – 174 7
175 – 179 2
Pembahasan soal
Nilai Frekuensi
150 – 154 3
155 – 159 5
160 – 164 10
165 – 169 13
170 – 174 7
175 – 179 2
Pada tabel distribusi frekuensi di atas kelas yang mempunyai frekuensi
terbanyak adalah 165 – 169 dengan frekuensi terbesar yaitu 13
dengan panjang kelas c = 5 ( hitung jari mulai 165 sampai dengan 169 )
atau c = ta – tb = 169,5 – 164,5 = 5 ( ingat ta = batas atas kelas + 0,5 )
dan tb = 165 – 0,5 = 164,5 ( ingat tb = batas bawah kelas - 0,5 )
d1 = 13 – 10 = 3
Mo =164,5 .5
Mo = .5
Mo =
Mo =
Mo = 166,167 166,2
Terletak pada kelas 165 – 169
Jadi Nilai Modus dari data tersebut adalah 166,2
contoh soal
3. Carilah Modus (M0) dari distribusi frekuensi berikut;
Tinggi ( cm ) Frekuensi
145 – 149 2
150 – 154 6
155 – 159 7
160 – 164 10
165 – 169 8
170 – 174 5
175 – 179 2
Pembahasan soal
Tinggi ( cm ) Frekuensi
145 – 149 2
150 – 154 6
155 – 159 7
160 – 164 10
165 – 169 8
170 – 174 5
175 – 179 2
Mo =159,5 .5
Mo = .5
Mo =
Mo =
Mo = 162,5
Terletak pada kelas 160 – 164
Jadi Nilai Modus dari data tersebut adalah 162,5
QUIS
1. Diketahui Data Nilai ulangan Matematika Kelas XII MIA yang soalnya berupa soal
uraian.
Nilai Frekuensi
48 – 55 5
56 – 63 6
64 – 71 8
72 – 79 10
80 – 87 7
88 – 95 4
Me = .c
Dengan ;
= Tepi bawah kelas Median
= banyak data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
= frekuensi kelas median
= panjang kelas
contoh soal
1. Diberikan data skor siswa Kelas XII MIA 1 sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
40 – 49 1
50 – 59 4
60 – 69 8
70 – 79 14
80 – 89 10
90 – 99 3
Tentukan Median ( Me ) dari data Pada tabel tersebut
Pembahasan soal;
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13 fkskm
70 – 79 14 (fkm) 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Median XM = Xn/2 = X40/2 = X20 terletak pada
kelas 70 – 79 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X14 –
X27 jadi X20 terletak di dalam X14 – X27
Pada kelas Median 70 – 79 Panjang kelas c = 10 dan tb = 70 – 0,5 = 69,5
29 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
fkskm = 13
fkm = 14
dan n = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
Me = .c
Me = . 10
Me = . 10
Me = . 10
Me =
Me = 5
Me = 74,5 terletak pada kelas 70 – 79
Jadi nilai mediannya adalah 74,5
contoh soal
2. Carilah Median (Me) data tinggi badan siswa berikut;
Tinggi ( cm) Frekuensi
150 – 154 3
155 – 159 5
160 – 164 10
165 – 169 13
170 – 174 7
175 – 179 2
Pembahasan soal
Frekuensi Frekuensi
Tinggi (cm)
(fi) Kumulatif ( fk)
150 – 154 3 3
155 – 159 5 8
160 – 164 10 18 fkskm
165 – 169 13 (fkm) 31
170 – 174 7 38
175 – 179 2 40
n = 40
Me = .c
Me = .5
Me = .5
Me = .5
Me =
Me = 0,769
Me = 165,269 terletak pada kelas 165 – 169
Jadi nilai mediannya adalah 165,269
contoh soal
3. Carilah Modus (M0) dari distribusi frekuensi berikut;
Tinggi ( cm ) Frekuensi
145 – 149 2
150 – 154 6
155 – 159 7
160 – 164 10
165 – 169 8
170 – 174 5
175 – 179 2
Pembahasan soal
Frekuensi Frekuensi
Tinggi (cm)
(fi) Kumulatif ( fk)
145 – 149 2 2
150 – 154 6 8
155 – 159 7 15(fkskm)
160 – 164 10 (fkm) 25
165 – 169 8 33
170 – 174 5 38
Untuk menentukan kelas Median XMe = Xn/2 = X40/2 = X20 terletak pada
kelas 160 – 164 karena pada kelas tersebut sebaran datanya
adalah X16 – X25 , jadi X20 terletak di dalam X16 – X25
Pada kelas Median 160 – 164 Panjang kelas c = 5 dan tb = 160 – 0,5 = 159,5
fkskm = 15
fkm = 10
dan n = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
Me = .c
Me = .5
Me = .5
Me = .5
Me =
Me = 2,5
Me = 162 terletak pada kelas 160 – 164
Jadi nilai mediannya adalah 162
QUIS
1. Diketahui Data Nilai ulangan Matematika Kelas XII MIA 1 yang soalnya berupa
soal uraian.
Nilai Frekuensi
48 – 55 5
56 – 63 6
64 – 71 8
72 – 79 10
80 – 87 7
88 – 95 4
P7 MATEMATIKA WAJIB
STATISTIKA
2) Ukuran Letak
Agar kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai karakteristik suatu kumpulan data,
selain kita mengetahui ukuran pemusatan ( tendensi sentral ) seperti yang telah
dibahas sebelumnya, juga perlu mengetahui ukuran letak suatu data.
Ukuran letak suatu data dapat dinyatakan dalam bentuk fraktil. Fraktil adalah nilai-
nilai yang membagi seperangkat data yang telah berurutan menjadi beberapa bagian
yang sama, yaitu kuartil, desil, dan persentil.
b. Kuartil
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi sekumpulan data yang telah diurutkan
menjadi empat bagian yang sama. Oleh karena itu, masing-masing bagian
mengandung 25% data.
Pada sekumpulan data mempunyai tiga buah kuartil, yaitu kuartil bawah (Q 1),
kuartil tengah atau median (Q2), dan kuartil atas ( Q3)
25% 25% 25% 25%
Xmin Q1 Q2 Q3 Xmaks
Me
Untuk menentukan nilai kuartil dari sekumpulan data yang tidak dikelompokkan,
ditempuh langkah-langkah berikut.
a) Urutkan data dari data terkecil ke data terbesar
b) Tentukan letak kuartil-kuartilnya
Untuk menentukan letak Q1, Q2, dan Q3 digunakan rumus sebagai berikut.
Q1 letaknya data pada urutan ke ( n + 1 )
Q2 letaknya data pada urutan ke ( n + 1 ) = ( n + 1 )
Q3 letaknya data pada urutan ke ( n + 1 )
Contoh soal
1. Carilah kuartil bawah (Q1), kuartil tengah atau median (Q2), dan kuartil atas ( Q3)
dari sekumpulan data berikut :
70, 50, 50, 70, 40, 80, 50, 90, 60, 50, 40
Pembahasan soal :
Data diurutkan dari data terkecil ke data yang terbesar
40 40 50 50 50 50 60 70 70 80 90
Q1 Q2 = Me Q3
Tampak bahwa :
Kuartil bawah (Q1) = 50, kuartil tengah atau Median (Q2) = 50, dan kuartil atas
(Q3) = 70
2. Carilah kuartil bawah, kuartil tengah, dan kuartil atas dari data berikut!
Nilai Frekuensi (fi)
4 3
5 9
6 13
7 13
8 10
9 2
Pembahasan soal :
Langkah awalnya adalah tentukan terlebih dahulu frekuensi kumulatifnya
Yaitu ;
Nilai Frekuensi (fi) Frekuensi Kumulatif (fk)
4 3 3
5 9 12
6 13 25
7 13 38
8 10 48
9 2 50
n= = 50
= + .c
= + .c
Dengan ;
Q1 = kuartil bawah
Tb = Tepi bawah kelas yang memuat Q1
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat Q1
= frekuensi kelas yang memuat Q1
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk kuartil tengah atau Median (Q2 = Me )
= + . c atau = + .c
Dengan ;
Q2 = kuartil tengah atau median
Tb = Tepi bawah kelas yang memuat Q2
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat Q2
= frekuensi kelas yang memuat Q2
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
= + .c
Dengan ;
Q3 = kuartil bawah
Tb = Tepi bawah kelas yang memuat Q3
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat Q3
= frekuensi kelas yang memuat Q3
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
contoh soal
3. Diberikan data skor siswa Kelas XII MIPA 1 sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
40 – 49 1
50 – 59 4
60 – 69 8
70 – 79 14
80 – 89 10
90 – 99 3
Tentukan;
a. Kuartil bawah ( Q1 )
b. Kuartil tengah atau Median ( Q2 )
c. Kuartil atas ( Q3 )
Pembahasan soal;
a. Kuartil bawah ( Q1 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5( )
60 – 69 8( ) 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 6,25
= 65,75 terletak pada kelas 60 – 69
Jadi nilai Kuartil bawahnya (Q1) adalah 65,75
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13 ( )
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
38 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
=
= 5
= 74,5 terletak pada kelas 70 – 79
Jadi nilai Kuartil tengahnya atau mediannya (Q2) adalah 74,5
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27( )
80 – 89 10( ) 37
90 – 99 3 40
n = 40
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 3
= 82,5 terletak pada kelas 80 – 89
Jadi nilai Kuartil atasnya (Q3) adalah 82,5
Tentukan;
a. Kuartil bawah ( Q1 )
b. Kuartil tengah atau Median ( Q2 )
c. Kuartil atas ( Q3 )
4. Berikut ini adalah data hasil ujian mata pelajaran Matematika untuk 90 orang
siswa kelas XII MIPA 1,2,3
Nilai Frekuensi
31 – 40 4
41 – 50 3
51 – 60 11
61 – 70 21
71 – 80 33
40 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
81 – 90 15
91 – 100 3
Tentukan;
a. Kuartil bawah ( Q1 )
b. Kuartil tengah atau Median ( Q2 )
c. Kuartil atas ( Q3 )
b. Desil
Desil adalah ukuran letak yang membagi sekumpulan data yang telah diurutkan
menjadi sepuluh bagian yang sama. Oleh karena itu, masing-masing bagian
mengandung 10% data.
Pada sekumpulan data mempunyai sembilan buah desil, yaitu D1, D2 , D3 , ……..D9.
Pada prinsipnya
10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
XMin D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 XMaks
(Q2 = D5 = Me)
Untuk menentukan nilai desil dari sekumpulan data yang tidak dikelompokkan,
ditempuh langkah-langkah berikut.
a) Urutkan data dari data terkecil ke data terbesar
b) Tentukan letak desil-desilnya
Untuk menentukan letak D1, D2, D3, ……….,D9 digunakan rumus sebagai berikut.
D1 letaknya data pada urutan ke (n+1)
D2 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
D3 letaknya data pada urutan ke (n+1)
D4 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
D5 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
D6 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
D7 letaknya data pada urutan ke (n+1)
D8 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
D9 letaknya data pada urutan ke (n+1)
= + .c
Untuk D1
= + .c
Dengan ; D1 = Desil 1
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D1
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D1
= frekuensi kelas yang memuat D1
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk D2
= + . c atau = + .c
Dengan ;
D2 = Desil 2
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D2
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D2
= frekuensi kelas yang memuat D2
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk D3
= + .c
Dengan ;
D3 = Desil 3
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D3
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D3
= frekuensi kelas yang memuat D3
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
= + . c atau = + .c
Dengan ;
D4 = Desil 4
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D4
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D4
= frekuensi kelas yang memuat D4
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk D5
= + . c atau = + .c
D5 = Q2 = Me
Dengan ; D5 = Desil 5
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D5
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D5
= frekuensi kelas yang memuat D5
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk D6
= + . c atau = + .c
Dengan ;
D6 = Desil 6
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D6
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D6
= frekuensi kelas yang memuat D6
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk D7
= + .c
Dengan ;
D7 = Desil 7
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D7
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D7
= frekuensi kelas yang memuat D7
43 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk D8
= + . c atau = + .c
Dengan ; D8 = Desil 8
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D8
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D8
= frekuensi kelas yang memuat D8
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk D9
= + .c
Dengan ;
D9 = Desil 9
tb = Tepi bawah kelas yang memuat D9
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat D9
= frekuensi kelas yang memuat D9
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
contoh soal
1. Diberikan data skor siswa Kelas XII MIPA 1 sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
40 – 49 1
50 – 59 4
60 – 69 8
70 – 79 14
80 – 89 10
90 – 99 3
Tentukan Nilai D1 , D2 , D3 , ……….., D9
Pembahasan soal;
Desil 1 ( D1 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1( )
50 – 59 4( ) 5
60 – 69 8 13
44 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
= + .c
= . 10
= . 10
Desil 2 ( D2 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5( )
60 – 69 8( ) 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 2 (D2) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 2 (D2)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 2 (D2) adalah = = X8 terletak pada
kelas 60 – 69 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X6 – X13
jadi X8 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 2 (D2) 60 – 69 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 60 – 0,5 = 59,5
=5
=8
46 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 3,75
= 63,25 terletak pada kelas 60 – 69
Jadi nilai Desil 2 (D2)adalah 63,25
Desil 3 ( D3 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5( )
60 – 69 8( ) 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 3 (D3) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 3 (D3)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 3 (D3) adalah = = X12 terletak pada
kelas 60 – 69 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X6 – X13
jadi X12 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 3 (D3) 60 – 69 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 60 – 0,5 = 59,5
=5
47 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
=8
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 8,75
= 68,25 terletak pada kelas 60 – 69
Jadi nilai Desil 3 (D3)adalah 68,25
Desil 4 ( D4 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13 ( )
70 – 79 14( ) 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 4 (D4) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 4 (D4)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 4 (D4) adalah = = X16 terletak pada
kelas 70 – 79 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X14 – X27
jadi X16 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 4 (D4) 70 – 79 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 70 – 0,5 = 69,5
48 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= 13
= 14
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 2,142
= 71,642 terletak pada kelas 70 – 79
Jadi nilai Desil 4 (D4)adalah 71,642
Desil 5 ( D5 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13 ( )
70 – 79 14( ) 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 5 (D5) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 5 (D5)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 5 (D5) adalah = = X20 terletak pada
kelas 70 – 79 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X14 – X27
jadi X20 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 5 (D5) 70 – 79 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 70 – 0,5 = 69,5
49 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= 13
= 14
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 5
= 74,5 terletak pada kelas 70 – 79
Jadi nilai Desil 5 (D5)adalah 74,5 sama dengan kuartil tengah (Q2) = Me
Desil 6 ( D6 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13 ( )
70 – 79 14( ) 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 6 (D6) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 6 (D6)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 6 (D6) adalah = = X24 terletak pada
kelas 70 – 79 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X14 – X27
jadi X20 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 6 (D6) 70 – 79 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 70 – 0,5 = 69,5
50 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= 13
= 14
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 7,857
= 77,357 terletak pada kelas 70 – 79
Jadi nilai Desil 6 (D6)adalah 77,357
Desil 7 ( D7 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27( )
80 – 89 10( ) 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 7 (D7) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 7 (D7)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 7 (D7) adalah = = X28 terletak pada
kelas 80 – 89 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X28 – X37
jadi X28 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 7 (D7) 80 – 89 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 80 – 0,5 = 79,5
51 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= 27
= 10
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 1
= 80,5 terletak pada kelas 80 – 89
Jadi nilai Desil 7 (D7)adalah 80,5
Desil 8 ( D8 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27( )
80 – 89 10( ) 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 8 (D8) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 8 (D8)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 8 (D8) adalah = = X32 terletak pada
kelas 80 – 89 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X28 – X37
jadi X32 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 8 (D8) 80 – 89 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 80 – 0,5 = 79,5
52 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= 27
= 10
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 5
= 84,5 terletak pada kelas 80 – 89
Jadi nilai Desil 8 (D8)adalah 84,5
Desil 9 ( D9 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27( )
80 – 89 10( ) 37
90 – 99 3 40
n = 40
Untuk menentukan kelas Desil 9 (D9) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Desil 9 (D9)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
N = 40
Untuk menentukan kelas Desil 9 (D9) adalah = = X36 terletak pada
kelas 80 – 89 karena pada kelas tersebut sebaran datanya adalah X28 – X37
jadi X36 terletak di dalamnya
Pada kelas Desil 9 (D9) 80 – 89 dengan Panjang kelas c = 10 dan
tb = 80 – 0,5 = 79,5
53 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= 27
= 10
dan N = 40
dari informasi di atas maka di peroleh;
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 9
= 88,5 terletak pada kelas 80 – 89
Jadi nilai Desil 9 (D9)adalah 88,5
QUIS
1. Diberikan data tinggi badan siswa Kelas XII MIPA 1 sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
140 – 144 2
145 – 149 4
150 – 154 7
155 – 159 12
160 – 164 10
165 – 169 3
170 - 174 2
Tentukan Nilai ;
a. D1 , D3 , D5 , D7 , D9 ( UNTUK PEREMPUAN )
b. D2 , D4 , D6 , D8 ( UNTUK LAKI-LAKI )
Catatan : Lihat cara pengerjaan pada contoh di atas
c. Persentil
Persentil adalah ukuran letak yang membagi sekumpulan data yang telah diurutkan
menjadi 100 bagian yang sama banyaknya. Oleh karena itu, masing-masing bagian
mengandung 1% data. Pada sekumpulan data mempunyai 99 buah persentil, yaitu
P1, P2 , P3 , ……P99.
Untuk menentukan nilai Persentil dari sekumpulan data yang tidak dikelompokkan,
ditempuh langkah-langkah berikut.
c) Urutkan data dari data terkecil ke data terbesar
d) Tentukan letak desil-desilnya
54 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
Untuk menentukan letak P1, P2, P3, ……….,P99 digunakan rumus sebagai berikut.
P1 letaknya data pada urutan ke (n+1)
P2 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
P3 letaknya data pada urutan ke (n+1)
P4 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
P5 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
P6 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
P7 letaknya data pada urutan ke (n+1)
P8 letaknya data pada urutan ke (n+1)= (n+1)
P9 letaknya data pada urutan ke (n+1)
Dan seterusnya sampai dengan
P99 letaknya data pada urutan ke (n+1)
Jika nomor urutan tersebut bukan bilangan cacah maka harus digunakan
interpolasi.
Untuk Menentukan nilai Persentil data yang sudah dikelompokkan ke dalam
distribusi frekuensi digunakan rumus umum sebagai berikut;
= + .c
Untuk P1
= + .c
Dengan ;
P1 = Persentil 1
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P1
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P1
= frekuensi kelas yang memuat P1
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk P2
= + . c atau = + .c
Dengan ; P2 = Persentil 2
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P2
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P2
= + .c
Dengan ;
P3 = Persentil 3
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P3
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P3
= frekuensi kelas yang memuat P3
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk P4
= + . c atau = + .c
Dengan ;
P4 = Persentil 4
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P4
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P4
= frekuensi kelas yang memuat P4
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk P5
= + . c atau = + .c
Dengan ; P5 = Persentil 5
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P5
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P5
= frekuensi kelas yang memuat P5
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk P6
= + . c atau = + .c
Dengan ;
P6 = Persentil 6
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P6
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P6
56 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= frekuensi kelas yang memuat P6
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk P7
= + .c
Dengan ; P7 = Persentil 7
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P7
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P7
= frekuensi kelas yang memuat P7
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk P8
= + . c atau = + .c
Dengan ;
P8 = Persentil 8
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P8
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P8
= frekuensi kelas yang memuat P8
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
Untuk P9
= + .c
Dengan ;
P9 = Persentil 9
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P9
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P9
= frekuensi kelas yang memuat P9
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
= + .c
Dengan ;
P99 = Persentil 99
57 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
tb = Tepi bawah kelas yang memuat P99
N = Jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi Kumulatif sebelum kelas yang memuat P99
= frekuensi kelas yang memuat P99
c = Lebar atau panjang kelas ( interval kelas )
contoh soal
2. Diberikan data skor tes 1000 siswa dari suatu uji coba sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
0–9 3
10 – 19 67
20 – 29 205
30 – 39 245
40 – 49 213
50 – 59 147
60 – 69 77
70 – 79 34
80 – 89 8
90 – 99 1
Tentukan :
a. Persentil 1 ( P1)
b. Persentil ke-2 ( P2)
c. Persentil ke-10 ( P10)
d. Persentil ke-50 ( P50)
Pembahasan soal;
a. Persentil 1 ( P1 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
0–9 3 3( )
10 – 19 67 ( ) 70
20 – 29 205 275
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
0–9 3 3
10 – 19 67 70
20 – 29 205 275
30 – 39 245 520
40 – 49 213 733
50 – 59 147 880
60 – 69 77 957
70 – 79 34 991
80 – 89 8 999
90 – 99 1 1000
N = 1000
= + .c
= . 10
= . 10
59 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
= . 10
=
= 1,044
= 10,544 terletak pada kelas 10 – 19
Jadi nilai Persentil 1 (P1)adalah 10,544
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
0–9 3 3( )
10 – 19 67 ( ) 70
20 – 29 205 275
30 – 39 245 520
40 – 49 213 733
50 – 59 147 880
60 – 69 77 957
70 – 79 34 991
80 – 89 8 999
90 – 99 1 1000
N = 1000
Untuk menentukan kelas Persentil 2 (P2) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Persentil 2 (P2)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
0–9 3 3
10 – 19 67 70
20 – 29 205 275
30 – 39 245 520
40 – 49 213 733
50 – 59 147 880
60 – 69 77 957
70 – 79 34 991
80 – 89 8 999
90 – 99 1 1000
60 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
N = 1000
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 2,537
= 12,037 terletak pada kelas 10 – 19
Jadi nilai Persentil 2 (P2)adalah 12,037
c. Persentil ke-10 ( P10 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
0–9 3 3
10 – 19 67 70( )
20 – 29 205( ) 275
30 – 39 245 520
40 – 49 213 733
50 – 59 147 880
60 – 69 77 957
70 – 79 34 991
80 – 89 8 999
90 – 99 1 1000
N = 1000
Untuk menentukan kelas Persentil 10 (P10) perhatikan table berikut,
Yang dapat membantu kita dalam menentukan kelas Persentil 10 (P10)
Frekuensi Frekuensi
Nilai
(fi) Kumulatif ( fk)
61 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
0–9 3 3
10 – 19 67 70
20 – 29 205 275
30 – 39 245 520
40 – 49 213 733
50 – 59 147 880
60 – 69 77 957
70 – 79 34 991
80 – 89 8 999
90 – 99 1 1000
N = 1000
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 1,463
= 20,963 terletak pada kelas 20 – 29
Jadi nilai Persentil 10 (P10)adalah 22,037
d. Persentil ke-50 ( P50 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
0–9 3 3
10 – 19 67 70
20 – 29 205 275( )
30 – 39 245( ) 520
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 9,183
= 38,683 terletak pada kelas 30 – 39
Jadi nilai Persentil 50 (P50)adalah 38,683
QUIS
1. Diberikan data skor tes 1000 siswa dari suatu uji coba sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
0–9 2
10 – 19 34
20 – 29 150
30 – 39 350
40 – 49 200
50 – 59 124
60 – 69 65
70 – 79 32
80 – 89 29
90 – 99 14
Tentukan : P1 , P2 , P3 , ……., P99
Persentil yang akan di jawab sesuai dengan No. Urut Absen
P8 MATEMATIKA WAJIB
STATISTIKA
3) Ukuran Penyebaran Data ( Dispersi )
Biasanya di dalam penelitian, seringkali kita memerlukan informasi yang lebih
banyak dari data yang dimiliki. Informasi yang dimaksud adalah tentang bagaimana
penyebaran data yang dikenal sebagai ukuran penyebaran data ( dispersi ).
Ukuran Penyebaran data ( dispersi ) adalah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nila pusatnya atau ukuran yang
menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang berbeda dengan pusatnya. Ada
beberapa macam ukuran penyebaran data yaitu;
c. Rentang data atau Jangkauan data
d. Jangkauan antar kuartil atau Hamparan
e. Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
f. Langkah
g. Pagar Dalam dan Pagar Luar
h. Simpangan rata-rata
i. Ragam ( Varians ) dan simpangan baku ( Standar Deviasi )
Lebih rinci lagi
a. Rentang data atau Jangkauan data
d. Langkah
Langkah adalah tiga kali simpangan kuartil
L = 3 Qd
e. Pagar Dalam dan Pagar Luar
Pagar dalam adalah selisih kuartil bawah (Q1) dengan langkah
PD = Q1 – L
Pagar luar adalah jumlah antara kuartil atas (Q3) dengan langkah
PL = Q3 + L
f. Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata menyatakan jarak rata-rata suatu data terhadap rataannya
Nilai Simpangan rata-rata (SR) untuk data tunggal dapat ditentukan dengan rumus
SR =
Dengan ;
n = banyaknya data
xi = Nilai data ke-i
= rataan hitung ( Mean )
Dan ingat bahwa dibaca ‘’ Harga mutlak dari yang selalu
menghasilkan nilai positif
Untuk data tunggal dengan frekuensi fi maka simpangan rata-ratanya adalah;
Contoh Soal
1. Diketahui data : 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 9, 10. Tentukan;
a. Rentang data atau Jangkauan data
b. Jangkauan antar kuartil atau Hamparan
68 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
c. Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
d. Langkah
e. Pagar Dalam dan Pagar Luar
f. Simpangan rata-rata
g. Ragam ( Varians ) dan simpangan baku ( Standar Deviasi )
Pembahasan Soal
a. Rentang data atau Jangkauan data
data telah terurut;
4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 9, 10
Xmin = 4 dan Xmaks = 10
Sehingga
R = Xmaks – Xmin
R = 10 – 4
R=6
Jadi jangkauan datanya adalah 6
Q1 = =5 Q2 = 7 Q3 = =9
Sehingga;
H = Q3 – Q 1
H=9–5
H=4
Jadi Hamparannya adalah 4
c. Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
Qd = H
Qd = 4
Qd = 2
Jadi simpangan kuartilnya adalah 2
d. Langkah
L = 3 Qd
L = 3 (2)
69 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
L=6
Jadi langkahnya adalah 6
e. Pagar Dalam dan Pagar Luar
Pagar Dalam
PD = Q1 – L
=5–6
=-1
Jadi pagar dalamnya adalah – 1
Pagar Luar
PL = Q3 + L
PL = 9 + 6
PL = 15
Jadi pagar luarnya adalah 15
f. Simpangan rata-rata
Rataan hitung ditentukan terlebih dahulu
4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 9, 10
=
=
=7
SR =
+ +
Sehingga
SR =
SR = (16)
SR = 1,78
g. Ragam ( Varians ) dan simpangan baku ( Standar Deviasi )
Ragam ( Varians )
S2 =
Nilai dari ditentukan terlebih dahulu;
=( + + + +
+ + + + )
=( + + + + + + +
+ )
70 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
=(9+4+4+1+0+1+4+4+9)
= ( 36 )
Sehingga;
S2 =
S2 =
S2 = ( 36 )
S2 = 4
Jadi Ragam ( varians ) adalah 4
Standar Deviasi ( Deviasi standar) atau simpangan baku
S=
S=
S=2
Jadi simpangan bakunya adalah 2
Contoh Soal
2. Diberikan data Skor siswa suatu kelas sebagai berikut;
Nilai Frekuensi
40 – 49 1
50 – 59 4
60 – 69 8
70 – 79 14
80 – 89 10
90 – 99 3
Tentukan ;
a. Rentang data atau Jangkauan data
b. Jangkauan antar kuartil atau Hamparan
c. Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
d. Langkah
e. Pagar Dalam dan Pagar Luar
f. Simpangan rata-rata
g. Ragam ( Varians ) dan simpangan baku ( Standar Deviasi )
Pembahasan Soal;
a. Rentang data atau Jangkauan data
71 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
Frekuensi Titik Tengah
Nilai
(fi) (xi )
40 – 49 1 44,5 = Xmin
50 – 59 4 54,5
60 – 69 8 64,5
70 – 79 14 74,5
80 – 89 10 84,5
90 – 99 3 94,5 = Xmaks
Xmaks = titik tengah kelas interval tertinggi
Xmin = titik tengah kelas interval terendah
Rentang data berkelompok dapat ditentukan dengan rumus
R = Xmaks – Xmin
R = 94,5 – 44,5
R = 50
Jadi rentang datanya adalah 50
b. Jangkauan antar kuartil atau Hamparan
Dalam menentukan Jangkauan antar kuartil ( Hamparan ) Maka nilai
kuartil atas (Q3) dan nilai kuartil bawah (Q1) ditentukan terlebih dahulu,
pada pembahasan kuartil telah dibahas nilai Q3 dan Q1 dari contoh di
atas akan tetapi demi untuk menguatkan pemahaman kita akan bahas
kembali.
Kuartil bawah ( Q1 )
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5( )
60 – 69 8( ) 13
70 – 79 14 27
80 – 89 10 37
90 – 99 3 40
n = 40
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 6,25
= 65,75 terletak pada kelas 60 – 69
Jadi nilai Kuartil bawahnya (Q1) adalah 65,75
Kuartil atas ( Q3)
Frekuensi
Nilai Frekuensi Kumulatif ( fk)
(fi)
40 – 49 1 1
50 – 59 4 5
60 – 69 8 13
70 – 79 14 27( )
80 – 89 10( ) 37
90 – 99 3 40
n = 40
= + .c
= . 10
= . 10
= . 10
=
= 3
= 82,5 terletak pada kelas 80 – 89
Jadi nilai Kuartil atasnya (Q3) adalah 82,5
Dari pembahasan kuartil atas ( Q3) dan kuartil bawah (Q1) di atas maka
diperoleh nilai Jangkauan antar kuartil ( Hamparan ) sebagai berikut;
H = Q 3 – Q1
H = 82,5 – 65,75
Dari analisis data di atas diperoleh nilai simpangan rata-rata sebagai berikut;
SR =
SR =
SR = 9,0125
Jadi Simpangan rata-rata (SR) adalah 9,0125
Titik
Frekuensi
Nilai Tengah
(fi)
(xi )
40 – 49 44,5 1 73,75 -29,25 855,56 855,56
50 – 59 54,5 4 73,75 -19,25 370,56 1482,25
60 – 69 64,5 8 73,75 -9,25 85,56 684,48
70 – 79 74,5 14 73,75 0,75 0,56 7,84
80 – 89 84,5 10 73,75 10,75 115,56 1155,6
90 – 99 94,5 3 73,75 20,75 430,56 1291,68
n= =
= 5477,41
40
Dari analisis data pada table di atas diperoleh nilai Ragam ( varians )
S2 =
QUIS
1. Diberikan daftar distribusi frekuensi seperti pada table di bawah ini;
Interval Frekuensi
21 – 30 6
31 – 40 8
41 – 50 15
51 – 60 7
61 – 70 9
71 – 80 5
Tentukan ;
a. Rentang data atau Jangkauan data
b. Jangkauan antar kuartil atau Hamparan
c. Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
d. Langkah
e. Pagar Dalam dan Pagar Luar
f. Simpangan rata-rata
g. Ragam ( Varians ) dan simpangan baku ( Standar Deviasi )
77 |KD. 3.3 STATISTIKA XII MIPA & IPS
2. Diberikan daftar distribusi frekuensi seperti pada table di bawah ini;
Skor Frekuensi
0–4 10
5–9 12
10 – 14 15
15 – 19 20
20 – 24 10
25 – 29 13
Tentukan ;
a. Rentang data atau Jangkauan data
b. Jangkauan antar kuartil atau Hamparan
c. Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
d. Langkah
e. Pagar Dalam dan Pagar Luar
f. Simpangan rata-rata
g. Ragam ( Varians ) dan simpangan baku ( Standar Deviasi )
Catatan;
( Nomor 1 Laki-laki, Nomor 2 Perempuan )