Anda di halaman 1dari 50

BAB 1

DIMENSI TIGA

Perhatikan bentuk-bentuk bangun ruang yang sering Anda(Saya) Jumpai dalam


kehidupan sehari-hari. Misalnya Kotak Makanan yang berbentuk Kubus, Makanan Khas
Jeneponto ( Roko’-Roko’ Cankunen) yang berbentuk Limas Segi Empat, Tempat
Penampungan Air yang berbentuk Tabung dan sebagainya. Dalam bangun ruang
tersebut ada beberapa istilah yang akan dibahas pada Bab ini yaitu, Diagonal sisi,
diagonal ruang, jarak antar titik, jarak titik ke garis, Jarak titik ke bidang, jarak antar
garis, jarak garis ke bidang, jarak antar bidang, sudut antara dua garis, sudut garis dan
bidang, sudut antara bidang.
Sebelum lanjut pada pembahasan pertama, perlu anda ketahui hal yang paling
mendasar dalam bab ini, yaitu Penerapan Teorema Phytagoras dalam menentukan jarak
antara titik ke garis, panjang garis dalam suatu bangun ruang, untuk mempelajari
panjang garis dalam bangun ruang, perhatikan cara menentukan panjang garis dalam
suatu bidang sederhana yaitu persegi panjang
Perhatikan Persegi Panjang ABCD berikut;
D C

6 cm

8 cm
A B
Pada gambar diketahui Panjang Ruas Garis AB=CD = 8 cm dan BC=AD = 6 cm,
ruang garis AC = BD yang disebut dengan Diagonal sisi yang panjang dapat ditentukan
dengan teorema Phythagoras;
Karena AC = BD maka kita hitung salah satunya saja, misalnya
AC =
AC =
AC =
AC =
AC = 10 cm
Jadi panjang diagonal sisi AC = BD = 10 cm
Penerapan Panjang diagonal sisi di atas dalam kehidupan sehari-hari sering anda jumpai,
misalnya dalam menentukan ukuran Layar TV yang anda gunakan di rumah, Ukuran TV
misalnya 14 inch, 20 Inch, 31 Inch, semua ukuran tersebut anda bisa cek pada panjang
diagonal sisi seperti pada uraian di atas, tugas anda adalah coba anda ukur semua
panjang diagonal sisi dari beberapa bidang berbentuk persegi atau persegi panjang
yang terdapat di rumahmu ( Misalnya: Pintu, Jendela, Bingkai Foto, Kaca Cermin, dan
sebagainya )

A. Jarak Dalam ruang Dimensi Tiga


a. Jarak antar titik
Pada saat anda mendaftar PPDB Tahun 2019 melalui jalur Zonasi, ada pengukuran
jarak antara titik koordinat sekolah dengan titik koordinat tempat tinggal anda
sesuai dengan Alamat pada Kartu Keluarga, pengukuran tersebut dilakukan dengan
cara menarik suatu garis lurus dari sekolah ke rumahmu, hal itu merupakan contoh
penerapan Jarak antar titik
Perhatikan gambar berikut

B ( b 1 , b 2 , b3 )

A ( a1 , a 2 , a 3 )
Misal A dan dalam ruang dimensi tiga
Maka panjang AB =
Contoh soal
1. Perhatikan Kubus ABCD.EFGH berikut;
H G

E F

D C
4 cm
A B
4 cm
Pada Kubus ABCD.EFGH di atas mempunyai panjang rusuk 4 cm, tentukan Jarak
antara titik A ke titik C atau AC
Jawab :
Perhatikan segitiga ABC siku-siku di B
Dengan Menggunakan Teorema Phytagoras maka
AC =
AC =
AC =
AC =
AC = 4 cm
jadi panjang AC atau jarak A ke C adalah 4 cm
Catatan : AC merupakan Diagonal sisi atau diagonal bidang

2. Perhatikan Balok ABCD.EFGH berikut;


H G

E F 6 cm

D C
4 cm
A B
8 cm
Pada Balok ABCD.EFGH di atas mempunyai panjang 8 cm, lebar 4 cm dan tinggi 6
cm ( lihat gambar );
a. Tentukan Jarak antara titik F ke titik H atau FH
b. Tentukan Jarak antara titif D ke titik F atau DF
c. Tentukan Jarak antara titik A ke titik H atau AH
d. Tentukan Jarak antara titik A ke titik F atau AF
e. Tentukan Jarak antara titik A ke titik C atau AC
Jawab :
a. Tentukan Jarak antara titik F ke titik H atau FH
H G

E F 6 cm

D C
4 cm
A B
8 cm
Perhatikan segitiga FGH siku-siku di G
H 8 cm G

4 cm
4 cm
F
Dengan Menggunakan Teorema Phytagoras maka
FH =
FH =
FH =
FH =
FH =
Catatan : FH merupakan Diagonal sisi atau diagonal bidang
FH = 4 cm
jadi panjang FH atau jarak F ke H adalah 4 cm
b. Tentukan Jarak antara titif D ke titik F atau DF
Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH berikut,
H G

E F 6 cm

D C
4 cm
A B
8 cm
Perhatikan segitiga DFH siku-siku di H
H 4 cm F

6 cm

D
Panjang FH telah diperoleh pada bagian a yaitu 4 cm, selanjutnya dengan
menggunakan Teorema Phytagoras diperoleh;
DF =

DF =
DF =
DF =
DF =
DF = 2 cm
jadi panjang DF atau jarak D ke F adalah 2 cm
Catatan : DF merupakan Diagonal Ruang
c. Tentukan Jarak antara titik A ke titik H atau AH
H G

E F 6 cm

D C
4 cm
A B
8 cm
Perhatikan segitiga ADH siku-siku di D
H

6 cm

A 4 cm D
Dengan Menggunakan Teorema Phytagoras maka
AH =
AH =
AH =
AH =
AH =
Catatan : AH merupakan Diagonal sisi atau diagonal bidang
AH = 2 cm
jadi panjang AH atau jarak A ke H adalah 2 cm
d. Tentukan Jarak antara titik A ke titik F atau AF
H G

E F 6 cm

D C
4 cm
A B
8 cm
Perhatikan segitiga ABF siku-siku di B
F

6 cm
6 cm

A 8 cm B
Dengan Menggunakan Teorema Phytagoras diperoleh
AF =
AF =
AF =
AF =
AF = 10 cm
jadi panjang AF atau jarak A ke F adalah 10 cm

Catatan : AF merupakan Diagonal sisi atau diagonal bidang


e. Tentukan Jarak antara titik A ke titik C atau AC
H G

E F 6 cm

D C
4 cm
A B
8 cm
Perhatikan segitiga ABC siku-siku di B
C

6 cm
4 cm

A 8 cm B
Dengan Menggunakan Teorema Phytagoras diperoleh
AC =
AC =
AC =
AC =
AC =
AC = 4 cm
jadi panjang AC atau jarak A ke C adalah 4 cm
Hasil bagian a dan e sama yaitu 4 cm karena FH = EG = AC = BD = 4 cm,
yang merupakan diagonal bidang
3. Perhatikan Kubus ABCD.EFGH berikut dengan panjang rusuk 8 cm
H G

E F

D C
8 cm
A B
8 cm
Tentukan ;
a. Jarak titik A ke C, Jarak titik B ke D,
b. Jarak titik C ke E, jarak titik A ke G
Jawab:
a. Jarak titik A ke C, Jarak titik B ke D
Diketahui panjang rusuk 8 cm, Jarak antara titik A ke titik C atau AC dan jarak
titik B ke D atau BD dapat ditentukan dengan langkah sebagai berikut;
H G

E F 8 cm

D C
8 cm
A B
8 cm
Karena sisi alas ABCD merupakan persegi maka AC dan BD sama panjang
ditulis AC = BD yang selanjutnya AC dan BD merupakan Panjang Diagonal sisi,
maka cukup menentukan AC saja!
Perhatikan segitiga siku-siku ABC
D C

8 cm

A 8 cm B
Dengan Menggunakan Teorema Phytagoras maka diperoleh
AC =
AC =
AC =
AC =
AC = 8 cm jadi panjang AC = BD = 8 cm
AC dan BD merupakan diagonal sisi, pada kubus ABCD.EFGH terdapat 6 sisi,
dimana masing-masing sisi mempunyai 2 diagonal sisi yang sama panjang.
Diagonal sisi pada Kubus ABCD.EFGH selain AC dan BD
Adalah ;
EG dan FH dengan EG = FH = 8 cm
AH dan DE dengan AH = DE = 8 cm
BG dan CF dengan BG = CF = 8 cm
AF dan BE dengan AF = BE = 8 cm
CH dan DG dengan CH = DG = 8 cm
Dari uraian di atas terdapat 12 diagonal sisi yang mempunyai panjang sama,
dari suatu Kubus ABCD.EFGH yaitu 8 cm
Secara umum, ( perlu diingat sepanjang waktu ) Hanya berlaku untuk suatu
Kubus. Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk a cm maka panjang
diagonal sisinya adalah a cm ( ingat ini baik2)

b. Diketahui panjang rusuk 8 cm, Jarak antara titik A ke titik G atau AG dan jarak
titik C ke E atau CE dapat ditentukan dengan langkah sebagai berikut;
H G

E F

D C
8 cm
A B
8 cm
Pada bagian a panjang AC sudah ditentukan yaitu AC = 8 cm
Karena CE = AG maka cukup ditentukan panjang CE.
Untuk menentukan jarak titik C ke E atau CE dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut;
Perhatikan Segitiga CAE pada kubus ABCD. EFGH di atas dimana segitiga
CAE siku-siku di A, Seperti pada gambar berikut;

8 cm

A 8 cm C
CE =

CE =
CE =
CE =
CE = 8 cm jadi panjang CE = AG = 8 cm
Karena CE dan AG terdapat dalam ruang maka disebut Diagonal Ruang,
sehingga selain CE dan AG diagonal ruang yang lain adalah DF dan HB dengan
DF = HB = 8 cm, Jadi dalam kubus ABCD.EFGH terdapat 4 diagonal ruang
yaitu CE, AG, DF dan HB yang panjangnya sama yaitu 8 cm.
Secara umum, ( perlu diingat sepanjang waktu ) Hanya berlaku untuk suatu
Kubus. Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk a cm maka panjang
diagonal ruangnya adalah a cm ( ingat ini baik2)
Latihan soal ( Pengerjaannya sama dengan contoh di atas )
1. Perhatikan Kubus ABCD.EFGH berikut dengan panjang rusuk 10 cm
H G

E F

D C
10 cm
A B
10 cm
Tentukan ;
a. Jarak titik A ke C, Jarak titik B ke D,
b. Jarak titik C ke E, jarak titik A ke G

2. Perhatikan Kubus KLMN.PQRS berikut dengan panjang rusuk 6 cm


S R

P Q

N M
6 cm
K L
6 cm
Tentukan ;
c. Jarak titik K ke M, Jarak titik L ke N,
d. Jarak titik M ke P, jarak titik K ke R

( Nomor 1 untuk Wanita dan Nomor 2 Untuk Pria )


Masalah 1.1 (Aplikasi )
Dalam suatu kamar berukuran 4m x 4m x 4m di pasang lampu tepat di tengah-
tengah plafon kamar. Kamar tersebut digambarkan sebagai kubus ABCD.EFGH.
Tentukan Jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar !
Alternatif Penyelesaian ( Jawaban )
Karena kamar tersebut digambarkan sebagai kubus ABCD.EFGH dan lampu
dinyatakan dengan titik T seperti pada gambar berikut ini;
H G
T
E F 4m

D C
4m
A B
4m
Jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar adalah jarak titik T ( titik
potong diagonal sisi plafon kamar ke titik A atau titik B atau titik C atau
titik D. T merupakan titik dimana lampu di pasang yang merupakan titik
tengah bidang EFGH, Sehingga TA = TB = TC = TD. Akan ditentukan jarak
titik T ke titik A
Perhatikan segitiga siku-siku AET pada gambar yang dapat di keluarkan
sebagai berikut;
E T

4m

A
Karena titik tengah EG dan FH maka ET = EG
Dengan EG merupakan diagonal sisi yang panjangnya 4 m
Maka ET = EG = 4 m=2 m
Dengan Rumus Teorema Phythagoras maka diperoleh jarak titik T ke
titik A yaitu TA sebagai berikut
AT =
AT =
AT =
AT =
AT =
AT = 2 m
Jadi jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar adalah = AT = 2 m
Masalah 1.2 (Aplikasi )
Dalam suatu kamar berukuran 5m x 4m x 4m di pasang lampu tepat di tengah-
tengah plafon kamar. Kamar tersebut digambarkan sebagai balok ABCD.EFGH.
Tentukan Jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar !
Alternatif Penyelesaian ( Jawaban )
Karena kamar tersebut digambarkan sebagai balok ABCD.EFGH dan lampu
dinyatakan dengan titik T seperti pada gambar berikut ini;
H G
T
E F 4m

D C
4m
A B
5m
Jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar adalah jarak titik T ( titik
potong diagonal sisi plafon kamar ke titik A atau titik B atau titik C atau
titik D. T merupakan titik dimana lampu di pasang yang merupakan titik
tengah bidang EFGH, Sehingga TA = TB = TC = TD. Akan ditentukan jarak
titik T ke titik A
Perhatikan segitiga siku-siku AET pada gambar yang dapat di keluarkan
sebagai berikut;
E m T

4m

A
Pada gambar ET = EG
Dengan EG dapat ditentukan dengan memperhatika segitiga siku EFH
Sebagai berikut ;
G

4m

E 5m F

EG =
EG =
EG =
EG = m
Sehingga ET = EG = m
Dengan Rumus Teorema Phythagoras maka diperoleh jarak titik T ke
titik A yaitu TA sebagai berikut
AT =

AT =

AT =

AT =

AT = = m

Jadi jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar adalah AT= m
Latihan Soal ( jawab pada kertas bergaris merk SIDU )
1. Dalam suatu kamar berukuran 3m x 3m x 3m di pasang lampu tepat di tengah-
tengah plafon kamar. Kamar tersebut digambarkan sebagai kubus ABCD.EFGH.
tentukan Jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar!
2. Kamar suatu ruangan mempunyai ukuran 5m x 3m x 4m. Di tengah pertemuan
dua dinding dipasang lampu. Tentukan Jarak terjauh antara lampu dan pojok
ruangan!
b. Jarak Titik Ke Garis
Misalkan titik P di luar garis AB, seperti pada gambar berikut ;
P

A B
Jarak titik P ke garis AB dapat ditentukan dengan memproyeksikan titik P ke garis
AB, sehingga diperoleh titik proyeksi P’ seperti pada gambar di bawah ini;

A P’ B
Hasil proyeksi orthogonal titik P ke garis AB adalah P’ sehingga jarak titik P ke garis
AB adalah panjang ruas garis PP’. Sebelum membahas jarak titik ke garis dalam
ruang dimensi tiga, perhatikan jarak titik ke garis di bidang datar ( Dimensi dua )
berikut ;
Misalkan suatu bidang datar digambarkan sebagai berikut;
C 10 cm D

8 cm 8 cm

A 10 cm B

Pada gambar:
Jarak titik A ke garis BD adalah AB = 10 cm karena AB tegak lurus BD ( AB ∟ BD )
Jarak titik C ke garis BD adalah CD = 10 cm karena CD tegak lurus BD (CD ∟ BD )
Jarak titik A ke garis CD adalah AC = 8 cm karena AC tegak lurus CD (CD ∟ AC )
Jarak titik B ke garis CD adalah BD = 8 cm karena BD tegak lurus CD (CD ∟ BD ).
Catatan : ∟ adalah lambang dari Tegak Lurus
Untuk membahas jarak titik ke garis dalam ruang dimensi tiga, Perhatikan Kubus
ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm
H G

E F

D C
12 cm
A B
12 cm
c. Jarak titik A ke garis BC adalah AB = 12 cm, karena proyeksi titik A ke garis BC
adalah titik B
d. Jarak titik A ke garis EF adalah AE = 12 cm, karena proyeksi titik A ke garis EF
adalah titik E
e. Jarak titik E ke garis BF adalah EF = 12 cm, karena proyeksi titik E ke garis BF
adalah titik F
f. Jarak titik F ke garis CG adalah FG = 12 cm, karena proyeksi titik F ke garis CG
adalah titik G.
Dari penjelasan contoh di atas dapat anda memahami pengertian jarak titik ke
garis dalam ruang dimensi tiga. Untuk lebih memahaminya perhatikan tabel
berikut yang menyajikan informasi tentang jarak titik ke garis pada ruang dimensi
tiga.
Masalah 1.3 ( Aplikasi )
Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm;

Tentukan ;
a. Jarak titik A ke diagonal bidang EB
b. Jarak titik B ke diagonal bidang CF
c. Jarak titik A ke diagonal ruang CE
d. Jarak titik C ke diagonal ruang AG
Alternatif penyelesaian ;
a. Jarak titik A ke diagonal bidang EB

Perhatikan bidang ABEF yang mempunyai diagonal bidang EB dan AF, karena
bidang ABEF merupakan persegi maka diagonal bidangnya saling tegak lurus dan
EB = AF = 8 cm ( ingat ( u’rangi’i) suatu konsep bahwa pada kubus ABCD.EFGH
dengan panjang rusuk a cm maka panjang diagonal bidangnya = a cm dan
panjang diagonal ruangnya = a cm )
Untuk memudahkan dalam menentukan jarak titik A ke garis yang merupakan
diagonal bidang EB, maka persegi ABEF kita keluarkan dari kubus ABCD.EFGH
sebagai berikut;
E F
M

A B
Proyeksi titik A ke garis EB adalah M dengan AM = AF dengan AF = EB = 8 cm
AM merupakan jarak titik A ke garis EB karena AM tegak lurus EB
AM = AF = 8 cm = 4 cm
Jadi jarak titik A ke garis yang merupakan diagonal bidang EB adalah AM = 4
cm

b. Jarak titik B ke diagonal bidang CF

Perhatikan bidang BCFG yang mempunyai diagonal bidang CF dan BG, karena
bidang BCFG merupakan persegi maka diagonal bidangnya saling tegak lurus dan
CF = BG = 8 cm ( ingat ( u’rangi’i) suatu konsep bahwa pada kubus ABCD.EFGH
dengan panjang rusuk a cm maka panjang diagonal bidangnya = a cm dan
panjang diagonal ruangnya = a cm )
Untuk memudahkan dalam menentukan jarak titik B ke garis yang merupakan
diagonal bidang CF, maka persegi BCFG kita keluarkan dari kubus ABCD.EFGH
sebagai berikut;
F G
P

B C

Proyeksi titik B ke garis CF adalah P dengan BP = BG dengan BG = CF = 8 cm


BP merupakan jarak titik B ke garis CF karena BP tegak lurus CF
BP = BG = 8 cm = 4 cm
Jadi jarak titik B ke garis yang merupakan diagonal bidang CF adalah BP = 4
cm
c. Jarak titik A ke diagonal ruang CE

Pada Pembahasan sebelumnya telah diperoleh bahwa AC = 8 cm yang


merupakan diagonal bidang dan CE = 8 cm yang merupakan diagonal ruang
Untuk lebih memudahkan kita dalam menentukan jarak A ke diagonal ruang CE,
Perhatikan segitiga ACE pada kubus ABCD.EFGH di atas yang kita keluarkan dari
gambar kubus ABCD.EFGH tersebut
E
P 8 cm
8cm

A 8 cm C
Dengan menggunakan perbandingan dua luas segitiga maka diperoleh
L ACE ( merupakan segitiga siku-siku di A )
L ECA ( segitiga sembarang yang mempunyai tinggi AP )
L ACE = L ECA
alas x tinggi = alas x tinggi
AC x AE = CE x AP
8 x 8 = 8 x AP
4 x 8 =4 x AP
8 = x AP
AP = cm ( Dengan merasionalkan penyebut bentuk akar )
Diperoleh ;
AP = =

AP = =
Jadi jarak titik A ke garis yang merupakan diagonal ruang CE adalah cm
d. Jarak titik C ke diagonal ruang AG

Pada Pembahasan sebelumnya telah diperoleh bahwa AC = 8 cm yang


merupakan diagonal bidang dan AG = 8 cm yang merupakan diagonal ruang
Untuk lebih memudahkan kita dalam menentukan jarak C ke diagonal ruang AG,
Perhatikan segitiga ACG pada kubus ABCD.EFGH di atas yang kita keluarkan dari
gambar kubus ABCD.EFGH tersebut

M G
8cm
8 cm

A 8 cm C
Dengan menggunakan perbandingan dua luas segitiga maka diperoleh
L ACG ( merupakan segitiga siku-siku di C )
L GAC ( segitiga sembarang yang mempunyai tinggi CM )
L ACG = L GAC
alas x tinggi = alas x tinggi
AC x CG = AG x CM
8 x 8 = 8 x CM
4 x 8 =4 x CM
8 = x CM
CM = cm ( Dengan merasionalkan penyebut bentuk akar ) Diperoleh

CM = =

CM = =
Jadi jarak titik C ke garis yang merupakan diagonal ruang AG adalah cm
Latihan soal

Latihan soal ( Dijawab pada Kertas Bergaris Merk SIDU )


Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk p cm;

Tentukan ;
a. Jarak titik A ke diagonal bidang EB
b. Jarak titik B ke diagonal bidang CF
c. Jarak titik A ke diagonal ruang CE
d. Jarak titik C ke diagonal ruang AG
Pada soal di atas ganti p dengan tanggal lahirmu Dan jawab sesuai contoh soal
c. Jarak Titik Ke bidang
Misalkan titik M di luar bidang ABCD, seperti pada gambar berikut ;
M

C D

A B
Jarak titik M ke bidang ABCD dapat ditentukan dengan memproyeksikan titik M ke
bidang ABCD, sehingga diperoleh titik proyeksi M’ seperti pada gambar di bawah ini;
M

C D
M’

A B
Hasil proyeksi orthogonal titik M ke bidang ABCD adalah M’ sehingga jarak titik M ke
bidang ABCD adalah panjang ruas garis MM’, titik M’ disebut juga titik tembus pada
bidang ABCD.
Untuk lebih memahami tentang jarak titik ke bidang amatilah tabel berikut ini
Masalah 1.4 ( Aplikasi )
Diberikan Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Titik A,F,G dan D
dihubungkan sehingga terbentuk bidang AFGD seperti pada gambar di bawah.
Tentukan jarak titik B ke Bidang AFGD?

Alternatif Penyelesaian;
Untuk menentukan jarak titik B ke bidang AFGD dapat ditentukan dengan
mencari panjang ruas garis yang tegak lurus dengan bidang AFGD dan melalui titik
B

Pada gambar diagonal bidang BE Tegak lurus dengan diagonal bidang AF yang
terletak pada bidang AFGD. Titik potong AF dan BE adalah T, dengan jarak antara
titik B dengan bidang AFGD adalah BT.
Pada gambar nampak bahwa BT = BE dengan BE = AF = 6 cm ( ingat (
u’rangi’i) suatu konsep bahwa pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a
cm maka panjang diagonal bidangnya = a cm dan panjang diagonal ruangnya =
a cm )
Sehingga BT = BE
BT = 6 cm
BT = 3 cm
Jadi jarak titik B ke bidang AFGD adalah 3 cm
Masalah 1.4a ( Aplikasi )
Diberikan Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Titik B,D,H dan F
dihubungkan sehingga terbentuk bidang BDHF seperti pada gambar di bawah.
Tentukan jarak titik A ke Bidang BDHF?

Alternatif Penyelesaian;
Untuk menentukan jarak titik A ke bidang BDHF dapat ditentukan dengan
mencari panjang ruas garis yang tegak lurus dengan bidang BDHF dan melalui titik
A

Perhatikan Diagonal bidang pada sisi alas AC tegak lurus dengan BD ( AC = BD =


10 cm ) , Misalkan titik potong AC dan BD adalah M dan AM merupakan jarak
titik A ke bidang BDHF,

dengan AM = AC

AM = 10 cm
AM = cm
AM = 5 cm
Jadi jarak titik A ke bidang BDHF adalah 5 cm
Masalah 1.5 ( Konsep dasar )

Masalah 1.6 ( Aplikasi )


Masalah 1.6 serupa dengan masalah 1.4,masalah 1.4a dan masalah 1.5
Diketahui Limat T.ABCD ( roko’ roko’ cangkunen ) dengan alas persegi. Dengan O
merupakan titik potong diagonal bidang alas ABCD yaitu antar AC dan BD. Jika AB =
BC = CD = AD = 12 cm, TA = TB = TC = TD = 6 cm dan tinggi limas TO = 12 cm,
Tentukan jarak titik O dengan bidang TBC?
Alternatif Penyelesaian;
Perhatika gambar berikut ;

Pada gambar tersebut titik O merupakan titik tengah bidang alas ABCD atau
perpotongan diagonal bidang AC dan BD. Jikan panjang sisi alasnya adalah 12 cm
maka AC = BD = 12 cm , Perhatikan segitiga OPT yang siku siku di O misal titik
P pada pertengahan BC, hasil proyeksi titik O pada garis TP adalah Q, dan OP =
AB = 6 cm atau OP = CD = 6 cm, sehingga OQ Merupakan jarak antara titik O ke
bidang TBC, dan ingat bidang TBC = TBA = TAD = TCD ( sisi tegak limas T. ABCD )
Untuk lebih memudahkan kita menganalisis segitiga OPT, kita keluarkan dari
gambar limas T.ABCD yaitu;
T

12cm
Q

O 6 cm P

Dengan Teorema Phythagoras


TP =
=
=
=
=
= x
=6 cm
Perhatikan Segitiga OPT dan segitiga PTO
Segitiga OPT merupakan segitiga siku dengan alas OP dan tinggi OT
Segitiga PTO merupakan segitiga sembarang dengan alas TP dan tinggi OQ
Dan OQ merupakan jarak titik O ke bidang TBC
Luas segitiga = alas x tinggi
Luas segitiga OPT = Luas segitiga PTO
OP x OT = TP x OQ
6 x 12 = 6 x OQ
3 x 12 = 3 OQ
36 = 3 OQ
OQ =

OQ = x
OQ = cm
Jadi jarak O ke bidang TBC adalah OQ = cm
Masalah 1.6a ( Aplikasi )
Masalah 1.6a sama dengan Masalah 1.6
Diketahui Limat T.ABCD ( roko’ roko’ cangkunen ) dengan alas persegi. Dengan O
merupakan titik potong diagonal bidang alas ABCD yaitu antar AC dan BD. Jika AB =
BC = CD = AD = 14 cm, TA = TB = TC = TD = 7 cm dan tinggi limas TO = 14 cm,
Tentukan jarak titik O dengan bidang TBC?
Alternatif Penyelesaian;
Perhatika gambar berikut ;

Pada gambar tersebut titik O merupakan titik tengah bidang alas ABCD atau
perpotongan diagonal bidang AC dan BD. Jikan panjang sisi alasnya adalah 14 cm
maka AC = BD = 14 cm , Perhatikan segitiga OPT yang siku siku di O misal titik
P pada pertengahan BC, hasil proyeksi titik O pada garis TP adalah Q, dan OP =
AB = 7 cm atau OP = CD = 7 cm, sehingga OQ Merupakan jarak antara titik O ke
bidang TBC, dan ingat bidang TBC = TBA = TAD = TCD ( sisi tegak limas T. ABCD )
Untuk lebih memudahkan kita menganalisis segitiga OPT, kita keluarkan dari
gambar limas T.ABCD yaitu;
T

14cm
Q

O 7 cm P

Dengan Teorema Phythagoras


TP =
=
=
=
=
= x
=7 cm
Perhatikan Segitiga OPT dan segitiga PTO
Segitiga OPT merupakan segitiga siku dengan alas OP dan tinggi OT
Segitiga PTO merupakan segitiga sembarang dengan alas TP dan tinggi
OQ Dan OQ merupakan jarak titik O ke bidang TBC
Luas segitiga = alas x tinggi
Luas segitiga OPT = Luas segitiga PTO
OP x OT = TP x OQ
7 x 14 = 7 x OQ
7 x 7= OQ
49 = OQ
OQ =

OQ = x
OQ = cm
Jadi jarak O ke bidang TBC adalah OQ = cm
Latihan soal ( dijawab di buku catatan )
1. Diketahui Limat T.ABCD ( roko’ roko’ cangkunen ) dengan alas persegi. Dengan O
merupakan titik potong diagonal bidang alas ABCD yaitu antar AC dan BD. Jika AB
= BC = CD = AD = 10 cm, TA = TB = TC = TD = 5 cm dan tinggi limas TO = 10 cm,
Tentukan jarak titik O dengan bidang TBC?

2. Diketahui Limat T.ABCD ( roko’ roko’ cangkunen ) dengan alas persegi. Dengan O
merupakan titik potong diagonal bidang alas ABCD yaitu antar AC dan BD. Jika AB
= BC = CD = AD = 16 cm, TA = TB = TC = TD = 8 cm dan tinggi limas TO = 16 cm,
Tentukan jarak titik O dengan bidang TBC?

( Catatan : No. 1 Untuk laki-laki dan No.2 Untuk Perempuan )


d. Jarak Garis ke bidang
Misalkan Garis l di luar bidang ABCD, seperti pada gambar berikut ;
l

C D

A B
Jarak garis l ke bidang ABCD dapat ditentukan dengan memproyeksikan garis l ke
bidang ABCD, sehingga diperoleh garis proyeksi l’ seperti pada gambar di bawah ini;
l

p
C D
l’

A B
Hasil proyeksi orthogonal garis l ke bidang ABCD adalah l’ sehingga jarak garis l ke
bidang ABCD adalah panjang ruas garis p.

Contoh soal
Perhatikan Kubus ABCD.EFGH yang mempunyai rusuk 6 cm

Tentukan jarak ;
a. Garis AE dan bidang CDGH
b. Garis CG dan bidang ABEF
c. Garis BF dan bidang ACGE
d. Garis CG dan bidang BDHF
Alternatif penyelesaian ;
a. Jarak antara garis AE dan bidang CDGH

Pada gambar jarak AE dan bidang CDGH adalah ruas garis AD atau EH yaitu 6
cm, hasil proyeksi garis AE ke bidang CDGH adalah garis DH
b. Jarak antara garis CG dan bidang ABEF

Seperti pada bagian a, pada gambar jarak CG ke bidang ABEF adalah ruas garis
BC dan FG yaitu 6 cm, hasil proyeksi garis CG ke bidang ABEF adalah garis BF
c. Jarak antara garis BF dan bidang ACGE

Perhatikan gambar di atas


Misalkan titik potong diagonal AC dan BD yang panjangnya adalah 6 cm
adalah titik M, dan titik potong diagonal FH dan EG yang panjangnya juga 6
cm adalah titik N, Titik M adalah pertengahan BD sehingga BM = BD = 6
cm = 3 cm, dan titik N adalah pertengahan FH sehingga FN = FH = 6
=3 cm
d. Jarak antara CG dan bidang BDHF

Perhatikan gambar di atas


Misalkan titik potong diagonal AC dan BD yang panjangnya adalah 6 cm
adalah titik M, dan titik potong diagonal FH dan EG yang panjangnya juga 6
cm adalah titik N, Titik M adalah pertengahan AC sehingga CM = AC = 6
cm = 3 cm, dan titik N adalah pertengahan GE sehingga GN = GE = 6
=3 cm
e. Jarak antar bidang
Misalkan dua buah bidang yaitu bidang ABCD dan bidang PQRS, seperti pada
gambar berikut ;
C D

A B
R S

P Q
Misalkan perpotongan diagonal sisi pada bidang ABCD yaitu AD dan BC adalah M,
dan Perpotongan diagonal sisi pada bidang PQRS yaitu PS dan QR adalah N, seperti
pada gambar berikut ini
C D
M

A B
R S

P Q
Pada gambar ruas garis MN merupakan jarak bidang ABCD dan bidang PQRS, Jika
ABCD sejajar dengan PQRS maka jarak keduanya dapat ditentukan pada AP = QB =
DS = CR = MN
Contoh soal
Perhatikan Kubus ABCD.EFGH yang mempunyai rusuk 8 cm

Tentukan ;
a. Jarak antara titik C ke bidang BDG
b. Jarak antara titik C ke bidang AFH
c. Jarak antara bidang AFH dengan bidang BDG
Alternatif penyelesaian ;
a. Jarak antara titik C ke bidang BDG
Untuk menentukan jarak titik C ke BDG, buatlah bidang BDG dan bidang AFH
Seperti pada gambar di bawah ini ;
Pada diagonal bidang Alas ABCD yaitu AC dengan BD mempunyai titik potong
M ( di misalkan ) dan diagonal bidang tutup EFGH yaitu EG dan FH mempunyai
titik Potong N ( di misalkan ). Titik M pada alas ABCD dihubungkan dengan
titik G dan titik N pada tutup dihubungkan dengan A. Selanjutnya buat garis
CE yang merupakan diagonal ruang. Misalkan titik Potong CE dengan garis MG
adalah T, dan titik potong CE dengan garis NA adalah L. Perhatikan Ruas garis
CE pada ruas garis tersebut tampak bahwa CT = CE, TL = CE , LE = CE , dan
CL = CE , ET = CE
Pada bidang alas ABCD, AC = BD = 8 cm ( Diagonal bidang )
Pada bidang tutup EFGH, EG = FH = 8 cm ( Diagonal bidang )
Dan diagonal ruang CE = 8 cm
Jadi Jarak antara titik C ke bidang BDG adalah CT = CE = 8 = cm
b. Jarak antara titik C ke bidang AFH

Sesuai dengan analisis gambar pada bagian a


Jarak titik C ke bidang AFH adalah ruas garis CL = CE = 8 = cm
Jadi jarak C ke bidang AFH adalah cm
c. Jarak antara bidang AFH dengan bidang BDG

Sesuai dengan analisis gambar pada bagian a


Jarak antara bidang AFH dengan bidang BDG adalah TL = CE = 8 =
cm
Jadi jarak antara bidang AFH dengan bidang BDG adalah cm
Latihan Soal ( Pada buku Catatan )
1. Perhatikan Kubus ABCD.EFGH yang mempunyai rusuk m cm

Tentukan ;
a. Jarak antara titik C ke bidang BDG
b. Jarak antara titik C ke bidang AFH
c. Jarak antara bidang AFH dengan bidang BDG
( Catatan : Ganti m dengan tanggal lahirmu )
B. SUDUT

Sudut dalam ruang dimensi tiga meliputi ; Sudut antara dua garis, Sudut antara
garis dan bidang, Sudut antara dua bidang.

a. Sudut Antara dua garis


Perhatikan gambar berikut;

O h

Pada gambar di atas garis g dan h berada dalam satu bidang dan berpotongan
di titik O, sehingga g dan h membentuk sudut
b. Sudut antara garis dan bidang
Perhatikan gambar berikut; g

g’

Pada gambar tersebut garis g tidak tegak lurus bidang , hasil proyeksi g ke
bidang adalah g’, maka sudut yang dibentuk oleh garis g dan bidang adalah
sudut lancip
c. Sudut antara dua bidang
Perhatikan gambar berikut;
Sudut antara dua bidang pada dimensi tiga
Misalkan terdapat bidang V dan bidang W pada gambar ilustrasi di atas ( Ilustrasi
yang paling sederhana adalah perhatikan buku catatanmu yang sedang dibuka ).
Jika bidang V dan W belum berpotongan, maka geser salah satu ( atau keduanya )
sehingga berpotongan dan terbentuk sudut dari kedua bidang tersebut misalnya
sudut antara keduanya adalah .
Langkah-langkah menentukan sudut antara dua bidang pada dimensi tiga adalah;
1) Jika bidang V dan bidang W belum berpotongan, maka geser sehingga
berpotongan.
2) Lukis garis l yang merupakan perpotongan antara bidang V dan bidang W
3) Lukis garis g pada bidang V dan garis h pada bidang W, dimana kedua garis ini
tegak lurus dengan garis l
4) Sudutnya : sudut ( V,W ) = sudut ( g,h )

Contoh soal
1. Diketahui Kubus ABCD. EFGH dengan Panjang Rusuk a = 8 cm, seperti pada
gambar di bawah ini;

Tentukan ;
a. Sudut antara garis AF dan AB
b. Sudut antara garis BE dengan bidang alas ABCD
c. Sudut antara bidang BCEH dengan bidang alas ABCD
d. Jika adalah sudut antara garis AE dengan bidang AFH maka tentukan sin

Alternatif penyelesaian;
a. Sudut antara garis AF dan AB
Pada gambar di atas garis AF merupakan diagonal bidang, karena panjang
rusuk kubusnya adalah 8 cm maka diagonal bidang AF = 8 cm
Misalkan sudut antara AF dan AB adalah untuk memudahkan kita
menentukan segitiga ABF dikeluarkan dari kubus ABCD.EFGH
F

8 cm 8 cm

A B
8 cm
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri sin, cos atau tan maka
dapat ditentukan sebagai berikut ;
Sin = =
Sin =
Sin = rasionalkan penyebut bentuk akar menjadi

Sin = .
Sin =
Sehingga = 450 jadi sudut antara AF dan AB adalah 450
Cara cepat
AF merupakan diagonal bidang yang membagi dua sisi ABEF maka sudut
= 900 = 450
b. Sudut antara garis BE dengan bidang alas ABCD

A B
Misalkan Sudut yang dibentuk oleh garis BE dengan bidang alas ABCD adalah
, dengan mengeluarkan segitiga ABE dari kubus ABCD.EFGH maka sudut
dapat ditentukan sama seperti pada bagian a
E

8 cm 8 cm

A B
8 cm
BE merupakan diagonal bidang yang panjangnya 8 cm
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri sin, cos atau tan maka
Cos = (dipilih perbandingan cos karena pada bagian a adalah sin )
Cos =
Cos =
Cos = rasionalkan penyebut bentuk akar menjadi

Cos = .
Cos =
Sehingga = 450 jadi sudut antara BE dan bidang alas ABCD adalah 450
Cara cepat
BE merupakan diagonal bidang yang membagi dua sisi ABEF maka sudut
= 900 = 450
c. Sudut antara bidang BCEH dengan bidang alas ABCD
Menyelesaikan bagian b sama dengan menyelesaikan juga bagian c, karena
garis BE terletak pada bidang BCEH

A B
Misalkan Sudut yang dibentuk oleh bidang BCEH dengan bidang alas ABCD
adalah , dengan mengeluarkan segitiga ABE = DCH dari kubus ABCD.EFGH
maka sudut dapat ditentukan sama seperti pada bagian a dan b
E

8 cm 8 cm

A B
8 cm
BE = CH merupakan diagonal bidang yang panjangnya 8 cm
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri sin, cos atau tan maka
Tan =
Tan =
Tan =
Tan = 1
Sehingga = 450 jadi sudut antara bidang BCEH dan bidang alas ABCD adalah
450
Cara cepat
BE = CH merupakan diagonal bidang yang membagi dua sisi ABEF dan CDGH (
BE pada ABEF dan CH pada CDGH )maka sudut
= 900 = 450
d. Jika adalah sudut antara garis AE dengan bidang AFH maka tentukan nilai
dari sin !

Pada gambar di atas Titik M merupakan perpotongan diagonal bidang EG dan


FH yang panjangnya 8 cm. Titik M merupakan titik tengah diagonal bidang
EG sehingga EM = EG = 8 cm = 4 cm, hasil proyeksi garis AE pada
bidang AFH adalah garis AM sehingga sudut antara AE dengan garis AM sama
dengan sudut antara AE dengan bidang AFH seperti ilustrasi berikut ini;
Segitiga AEM merupakan segitiga siku-siku di E
4 cm
E M

8 cm 4 cm

A
Dengan menggunakan teorema phythagoras
AM =

AM =
AM =
AM =
AM =
AM =
AM =
AM = 4 cm
Misalkan sudut AE dengan AFH adalah
Dengan menggunakan perbandingan sin, cos atau tan
Maka diperoleh
Sin = =

Sin =

Sin =

Sin = .

Sin =

Sin =

Sin =

Sin =

Jadi Sin =
Contoh soal
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Jika adalah Sudut
antara garis CG dengan bidang BDG, tentukan nilai sin , cos , dan tan !

10 cm

10 cm

Alternatif penyelesaian;
10 cm

10 cm
Pada gambar di atas misalkan Titik P merupakan titik potong diagonal bidang
AC dan BD yang panjangnya 10 cm. Titik P merupakan titik tengah diagonal
bidang AC sehingga CP = AC = 10 cm = 5 cm, hasil proyeksi garis CG
pada bidang BDG adalah garis GP sehingga sudut antara CG dengan garis GP
sama dengan sudut antara CG dengan bidang BDG seperti ilustrasi berikut ini;
Segitiga PCG merupakan segitiga siku-siku di C

5 cm 10 cm

P 5 cm C
Dengan menggunakan teorema phythagoras
PG =

PG =
PG =
PG =
PG =
PG =
PG =
PG = 5 cm
Misalkan sudut CG dengan BDG adalah
Dengan menggunakan perbandingan sin, cos dan tan
Maka diperoleh;
 Sin = ......
Sin = =

Sin =

Sin =

Sin = .

Sin =

Sin =
Sin = =
 Cos = .....
Cos = =
Cos =
Cos =

Cos = .

Cos =

Cos = =

 Tan = .....
Tan = =

Tan =
Tan =
Jadi Nilai sin = , Cos = dan Tan =
Contoh soal
3. Luas permukaan kubus adalah 150 cm2. Besar sudut bidang CDGH dengan
bidang ABGH adalah Tentukan nilai tan
Alternatif Penyelesaian;
Karena Kubus mempunyai 6 bagian sisi, maka untuk menentukan panjang setiap
sisi ( rusuk kubus ) dapat diperoleh dengan membagi 6 luas permukaan kubus
Luas setiap sisi (S2) =
=
= 25
2
S = 25
S =5
Panjang setiap sisi kubus adalah 5 cm
Dari pembahasan di atas diperoleh kubus ABCD. EFGH dengan panjang rusuk 5
cm sebagai berikut;

Cara menyelesaikannya sama seperti bagian c pada contoh soal Nomor 1


Misalkan Sudut yang dibentuk oleh bidang ABGH dengan bidang CDGH adalah
, dengan mengeluarkan segitiga BCG = ADH dari kubus ABCD.EFGH maka
sudut dapat ditentukan sama seperti pada bagian c
G

5 cm 5cm

B C
5cm
BG = AH merupakan diagonal bidang yang panjangnya 5 cm
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri sin, cos atau tan maka
Tan =
Tan =
Tan =
Tan = 1
Cara cepat
BG = AH merupakan diagonal bidang yang membagi dua sisi BCFG dan ADEH (
BG pada BCFG dan AH pada ADEH )maka sudut
= 900 = 450
Sehingga Tan 450 = 1
4. Luas permukaan kubus adalah 216 cm2. Besar sudut bidang CDGH dengan
bidang ABGH adalah Tentukan nilai sin
Alternatif Penyelesaian;
Karena Kubus mempunyai 6 bagian sisi, maka untuk menentukan panjang setiap
sisi ( rusuk kubus ) dapat diperoleh dengan membagi 6 luas permukaan kubus
Luas setiap sisi (S2) =
=
= 36
2
S = 36
S =6
Panjang setiap sisi kubus adalah 6 cm
Dari pembahasan di atas diperoleh kubus ABCD. EFGH dengan panjang rusuk 6
cm sebagai berikut;

Cara menyelesaikannya sama seperti contoh soal Nomor 3 di atas


Misalkan Sudut yang dibentuk oleh bidang ABGH dengan bidang CDGH adalah
, dengan mengeluarkan segitiga BCG = ADH dari kubus ABCD.EFGH maka
sudut dapat ditentukan sama seperti pada bagian c
G

6 cm 6cm

B C
6cm
BG = AH merupakan diagonal bidang yang panjangnya 6 cm
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri sin, cos atau tan maka
Sin =
Sin =
Sin =

Sin = .
Sin =
Jadi Sin =
Cara cepat
BG = AH merupakan diagonal bidang yang membagi dua sisi BCFG dan ADEH (
BG pada BCFG dan AH pada ADEH )maka sudut
= 900 = 450
Sehingga Sin 450 =

Contoh soal
5. Kubus ABCD. EFGH memiliki panjang rusuk 12 cm. Tentukan Nilai kosinus sudut
antara bidang AFH dan bidang alas ABCD ! ( SOAL UN 2013 )

12 cm

12 cm
Alternatif penyelesaian;

12 cm

12 cm
Misalkan Q merupakan titik potong diagonal bidang AC dan BD (Lihat Gambar)
Misalkan P merupakan titik potong diagonal bidang EG dan FH ( Lihat gambar )
Garis AP diproyeksikan terhadap bidang ABCD dengan hasil proyeksi AQ
EP = EG dengan EG dan AC merupakan diagonal bidang EG = AC = 12 cm
EP = 12 cm = 6 cm dan AQ = AC = 12 cm = 6 cm
Pada gambar jelas bahwa AE = PQ = 12 cm, untuk memudahkan kita menganalisis
sudut antara AFH dengan bidang ABCD segitiga AQP kita keluarkan dari kubus
ABCD.EFGH
P

6 cm 12 cm

A 6 cm Q

Dengan menggunakan teorema phythagoras


Panjang AP dapat ditentukan;
AP =

AP =
AP =
AP =
AP =
AP =
AP =
AP = 6 cm
Misalkan merupakan sudut antara bidang AFH dan bidang alas ABCD
seperti pada gambar segitiga AQP di atas
Cos = =

Cos =

Cos =

Cos = .

Cos =

Cos =

Cos = =
Jadi nilai cosinus sudut antara bidang AFH dengan bidang ABCD adalah

Anda mungkin juga menyukai