Anda di halaman 1dari 30

STATISTIK

PENGOLAHAN
DATA
KIKI RIZKY AMALIA, ST, MT
Kiki.rizky.amalia@polsri.ac.id

PROGRAM STUDI D-IV PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021
KONSEP DASAR

Ukuran tendesi sentral secara umum diartikan sebagai pusat


dari distribusi, dalam hal ini meliputi mean (rataan), median
(nilai pembatas separuh data), modus (ukuran yang sering
muncul) dan sejenisnya.
Ukuran tendesi
sentral merupakan
setiap pengukuran
aritmatika yang
Data Tunggal Data Kelompok
ditujukan untuk
mengambarkan suatu
nilai yang mewakili
nilai pusat atau nilai
sentral dari suatu Data Tunggal yang
gugus data (himpunan Data Sampel Kecil
dikelompokkan dalam
pengamatan) bentuk distribusi frekuensi
PERHITUNGAN DATA TUNGGAL

1 2 3

MEAN MODUS
MEDIAN
MEAN

Contoh
Mean data
tunggal
merupakan Rataan untuk data 80, 82, 83, 85, dan 70 adalah:
jumlah nilai 80 + 82 + 83 + 85 + 70
data dibagi 𝑥̅ =
5
= 80
dengan banyak
data

𝑥 + 𝑥 + ⋯+ 𝑥 ∑ 𝑥
𝑥̅ = =
𝑛 𝑛
MODUS

Contoh
Modus data
tunggal adalah
suatu nilai yang Diberikan data sebagai berikut:
2,1,3,3,4,5,6,7,1,1,8,5,1,1
mempunyai
frekuensi
Dalam hal ini diketahui bahwa 1 muncul 5x, 2 muncul
kemunculan 1x, 3 muncul 2x, 4 muncul 1x, 5 muncul 2x, 6,7,8
tertinggi masing-masing muncul 1x. Sehingga modus dari data
diatas = 1

𝑓 𝑥 = max 𝑓 𝑥 , 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑛
MEDIAN

Data diurutkan (dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar)

Data Ganjil = median adalah


nilai yang berada tepat 𝑀𝑒 = 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
ditengah-tengah

Data genap = median adalah


rata-rata dari dua nilai yang 𝑀𝑒 = 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
berada di tengah

Contoh

diberikan data sebagai berikut: 2,1,3,4,5,6,3,3,4.


Langkah pertama: data diurutkan 1, 2, 3, 3, 3, 4, 4, 5, Maka 𝑀𝑒 = 𝑥 =𝑥 =3
6. Jumlah data = 9 (ganjil)
MEDIAN
QUARTIL, DESIL, PERSENTIL

Median adalah nilai yang berada di tengah. Median membagi data menjadi 50%
sebelah kiri dan 50% sebelah kanan. Pembagian ini dapat digeneralisasi dengan
pembagian lebih kecil.

Bila data dibagi 4 maka:


Pembagian dengan 10 bagian disebut desil,
misalnya D1,…,D10 artinya desil 1 s/d 10.
Q2 = Median
Q3 = Quartil Atas
Pembagian dengan 100 bagian disebut
persentil, P1 s/d P100.
Q1 = Quartil Bawah

25% 50% 75% 100%


MEDIAN

QUARTIL, DESIL, PERSENTIL


( )
𝑝 =
Dimana :
Pada perhitungan
n = banyaknya data
rumus yang diberikan
i = 1,2,…,100
adalah rumus
persentil. Untuk
perhitungan quartil
Sehingga nilai yang akan dicari adalah:
dan desil disesuaikan
dengan rumus 𝑃 =𝑥 +𝑡 𝑥 −𝑥
persentil. Misalnya Q1
Dimana:
= P25, D2 = P20. Misal
terdapat data x1, 𝑃 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
x2,….xn akan dicari
m = pembulatan Pi ke bawah
persentil ke-i (pi).
Rumus persentilnya: m+1 = posisi m ditambah 1
T = Pi - m
MEDIAN

Contoh Soal :
A. Median atau persentil ke-50
( )
Disajikan data sebagai berikut: 𝑝 = = 6,5

1, 2, 2, 3, 7, 8, 9, 9, 11, 18, 20, 20 sehingga m = 6 dan t = 6,5-6 = 0,5


Tentukan: Maka Me = P50 = 𝑥 + 𝑡 𝑥 −𝑥 , data ke-6
a. Median atau persentil ke-50 adalah 8, data ke-7 adalah 9
b. Desil ke-7 atau P70. = 8 + 0,5 (9-8) = 8,5

B. Desil ke-7 atau P70.


( )
• Letak d7 =𝑝 = = 9,1

• d7 =𝑃 =11+0,1(18-11) = 11,7
PERHITUNGAN DATA KELOMPOK

Data berkelompok disini maksudnya adalah data tunggal dalam


jumlah yang banyak dan dikelompokkan menurut batas interval
yang ditentukan. Sajian data untuk kategori skala cardinal,
interval dan rasio biasanya menggunakan tabulasi data-data yang
dikelompokkan pada suatu area tertentu atau interval tertentu.
Kegiatan membuat tabulasi ini dinamakan distribusi frekuensi.
Perhitungan Data Kelompok
TABULASI SATU DIMENSI

Contohnya: diketahui ada


60 siswa mendapatkan AAB ABC BBC AAA CCC DAB CAE CAB CAD CAD
lembaran nilai dari ABD BDE AEC BBB EEC DDE EDA EEE EDD
gurunya dengan data
EEE
sebagai berikut:

Nilai Turus Frekuensi


A 14
Akan dilihat berapa
B 11
jumlah anak yang
mendapat nilai A-E. maka C 11
dibuat table distribusi
frekuensi nilai siswa: D 11
E 13
Perhitungan Data Kelompok
TABULASI SATU DIMENSI

Contohnya: diketahui ada


60 siswa mendapatkan AAB ABC BBC AAA CCC DAB CAE CAB CAD CAD
lembaran nilai dari ABD BDE AEC BBB EEC DDE EDA EEE EDD
gurunya dengan data
EEE
sebagai berikut:

Nilai Turus Frekuensi


A IIII IIII IIII 14
Akan dilihat berapa
B IIII IIII I 11
jumlah anak yang
mendapat nilai A-E. maka C IIII IIII I 11
dibuat table distribusi
frekuensi nilai siswa: D IIII IIII 10
E IIII IIII IIII 14
Perhitungan Data Kelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI

Sajian data dalam bentuk distribusi kelompok umumnya untuk data interval atau rasio. Data
dibatasi pada kelompok interval tertentu. Misalnya kita mempunyai data nilai 30 orang.
Datanya sebagai berikut:

18 20 21 8 6 16

17 22 20 9 25 29

17 10 24 25 10 14

16 13 22 23 6 25

18 16 20 26 7 29
Perhitungan Data Kelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI

Apabila data tersebut akan disajikan dalam distribusi frekuensi berkelompok harus
diperhatikan hal-hal berikut:

Akan dijadikan berapa Langsung diminta menjadi “b”


kelompok data tersebut kelompok sesuai permintaan

Dengan menggunakan rumus Struges

𝑏 = 1 + 3,3 log 𝑛
Dimana :
Jadi untuk data nilai siswa diperoleh:
n = banyak data
b = 1+3,3 log 30 = 5,87 ≈ 6
b = banyak kelas interval (b harus
bulat)
Perhitungan Data Kelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI

Menentukan Panjang
interval per kelas Melihat rentang data
(Panjang interval (P))

Rentang = Nilai tertinggi – nilai terendah

𝑃
Hasil Panjang interval selalu dibulatkan ke atas = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐵
Untuk contoh perhitungan data 30
siswa diperoleh Panjang data sebagai
berikut:
Rentang = 29-6 = 23
23
𝑃= = 3,83 ≈ 4
6
Perhitungan Data Kelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI

Panjang interval kelas diartikan sebagai selisih batas atas dan batas bawah

Batas bawah (lower boundary Batas atas (upper boundary limit)


limit) adalah nilai terkecil yang adalah nilai terbesar yang tertulis
tertulis pada interval minus pada interval ditambah dengan
setengah satuan terkecil setengah satuan terkecil

Misalnya suatu interval tertulis 30-39.


Batas bawah = 30 – 0,5 = 29,5
Batas atas = 39 + 0,5 =39,5
Sehingga batas interval = 29,5 – 39,5
Perhitungan Data Kelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI

Menentukan nilai interval kelas terbawah

18 20 21 8 6 16

17 22 20 9 25 29

17 10 24 25 10 14

16 13 22 23 6 25

18 16 20 26 7 29

Dari data di atas terlihat data terendah adalah 6,dari


hasil perhitungan diketahui kelas interval (b) = 6 dan
Panjang interval kelas (p) = 4.
Jadi kelas interval pertama adalah 6-9.
Perhitungan Data Kelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI

Distribusi frekuensi nilai tes secara lengkap disajikan pada table berikut:

Distribusi Frekuensi Nilai Tes


Hitungan batas Panjang
interval kelas (P)
6 + ( P -1 ) = 6 + (4-1) = 9 Kelas Turus Frekuensi
10 + ( 4 -1 ) = 13 6-9 IIII 5
14 + ( 4 -1 ) = 17 10-13 III 3
18 + ( 4 -1 ) = 21 14-17 IIII I 6
22 + ( 4 -1 ) = 25 18-21 IIII I 6
26+ ( 4 -1 ) = 29 22-25 IIII II 7
26-29 III 3
Perhitungan Data Kelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI

Batas Interval dan Titik Tengah Distribus Frekuensi

Batas Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi

5,5 – 9,5 6-9 7,5 5


9,5 – 13,5 10-13 11,5 3
13,5 – 17,5 14-17 15,5 6
17,5 – 21,5 18-21 19,5 6
21,5 – 25,5 22-25 23,5 7
25,5 – 29,5 26-29 27,5 3
Perhitungan Data Kelompok
LATIHAN SOAL

Diketahuai data nilai akhir ujian statistic mahasiswa


kelas 4PJJB sebagai berikut:

Data Nilai Statistik

90 35 83 73 74 43 86 88
92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81
70 74 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 63
76 63 88 70 66 88 79 75
Tentukan kelas interval, rentang, batas interval dan titik tengah!
Perhitungan Data Kelompok
DIAGRAM PADA DISTRIBUSI FREKUENSI
Diagram histogram adalah gambar dalam diagram
Untuk memperlihatkan kecendrungan kartesian antara nilai (sebagai sumbu datar) dengan
data dalam bentuk distribusi frekuensi (sebagai sumbu tegak). Histogram hampir
frekuensi membentuk kurva, terlebih sama dengan diagram batang, bedanya histogram
dahulu kita lihat diagram histogram. menggambarkan data kontinu

Nilai Ujian Frekuensi


Nilai Ujian
35-44 3 25 25

45-54 3 20 20

55-64 8 15 15

65-74 23 10 10

75-84 20 5 5

85-94 19 0
35-44 45-54 55-64 65-74 75-84 85-94 95-104
0

95-104 4
Perhitungan Data Kelompok
DIAGRAM PADA DISTRIBUSI FREKUENSI

Untuk melihat gambaran sebaran data tentang urutan rangking nilai tertinggi sampai nilai
terendah sehingga mudah dalam penaksiran nilai median, kuartil, desil atau persentil,
digunakan diagram yang berisi nilai dan frekuensi kumulatif kurang dari.

Nilai Ujian Frekuensi Frekuensi Kumulatif Ogive Hasil Tes Bahasa Indonesia
Kurang dari
90
31-40 2 2 80
70
41-50 3 5 60

Axis Title
50
51-60 5 10 40
Series2
30
61-70 14 24 20
10
71-80 24 48 0

81-90 20 68
91-100 12 80
Perhitungan Data Kelompok
TENDESI SENTRAL DATA KELOMPOK

Nilai rata-rata hitung adalah nilai (besaran) yang diperoleh dari hasil jumlah tiap data
dibagi dengan banyaknya data. Adapun notasi rata-rata untuk populasi dinyatakan dengan µ
sedangkan nilai rata-rata untuk sampel dinyatakan dengan x̄ (Supangat, 2007: 46)

Rumus untuk menghitung rata-rata yaitu:

∑𝑓𝑥
𝑥̅ =
∑𝑓

Dimana : 𝑥̅ = Rata-rata hitung


𝑥 = nilai sampel ke i
𝑓 = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas 𝑥
Perhitungan Data Kelompok
TENDESI SENTRAL DATA KELOMPOK

Contoh Soal:
Hitunglah nilai rata-rata untuk nilai ujian statistic berikut:

Nilai Ujian 𝑓i Nilai Ujian 𝑓i 𝑥 𝑓 i𝑥


31-40 1 31-40 1 35,5 35,5
41-50 2 41-50 2 45,5 91,0
51-60 5 51-60 5 55,5 277,5
61-70 15 61-70 15 65,5 982,5
71-80 25 71-80 25 75,5 1887,5
81-90 20 81-90 20 85,6 1710
91-100 12 91-100 12 95,5 1146
Jumlah 80 Jumlah 80 - 6130
6130
𝑓 = 80 𝑑𝑎𝑛 𝑓i𝑥 = 6130 𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑥̅ = = 76,62
80
Perhitungan Data Kelompok
TENDESI SENTRAL DATA KELOMPOK

Contoh Soal:

 Cara kedua mencari nilai rata-rata:


 Cara kedua untuk menghitung rata-rata yaitu dengan cara sandi. Untuk ini
ambil salah satu tanda kelas sebagai rata-rata sementara yang dinamakan
x0. Harga x0 ini diberi sandi c =0. Tanda kelas lebih kecil dari x0
berturut-turut diberi nilai sandi c = -1, c = -2, c = -3 dst. Tanda kelas
lebih besar dari x0 berturut-turut diberi nilai sandi c = 1, c = 2, c = 3 dst.
Rumus rata-ratanya yaitu:

 𝑥̅ = 𝑥 + 𝑝 ∑
Perhitungan Data Kelompok
TENDESI SENTRAL DATA KELOMPOK

Contoh Soal:
Maka rata-rata hitungnya:
Nilai Ujian 𝑓i 𝑥 Ci 𝑓 i Ci

31-40 1 -4 -4
41-50 2 -3 -6
51-60 5 -2 -10
61-70 15 -1 -15
71-80 25 75,5 0 0
81-90 20 1 20
91-100 12 2 24
Jumlah 80 - - 9
Perhitungan Data Kelompok
Menghitung MODUS

Untuk menghitung modus sesungguhnya dapat


menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Ujian 𝑓i 𝑥 Ci 𝑓i Ci 𝐶
𝑀 = 𝑏𝑏 + 𝑝
𝐶 +𝐶
31-40 1 -4 -4 Dimana:
41-50 2 -3 -6 • bbmo = batas bawah kelas modus
• p = Panjang interval kelas
51-60 5 -2 -10 • C1 = selisih kelas modus dengan kelas
61-70 15 -1 -15 sebelumnya
71-80 25 75,5 0 0 • C2 = selisih kelas modus dengan kelas
81-90 20 1 20 sesudahnya
91-100 12 2 24 Dari data disamping diperoleh kelas modusnya
71-80 dengan bbmo = 70,5
Jumlah 80 - - 9 Sehingga diperoleh :
𝑀 = 70,5 + 10 = 77,17
Menghitung MEDIAN, QUARTIL, Perhitungan Data Kelompok
DESIL, PERSENTIL

Rumus menghitung persentil:


𝑖
𝑛−𝑓
𝑃 = 𝑏𝑏 + 𝑃 100
𝑓
Dimana :
𝑏𝑏 = batas bawah kelas persentil
i = bilangan bulat kurang dari 100
n = jumlah seluruh frekuensi
𝑓 = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil
𝑓 = frekuensi kelas persentil
p = Panjang kelas interval
Menghitung MEDIAN, QUARTIL, Perhitungan Data Kelompok
DESIL, PERSENTIL
Contoh Soal:

Nilai Fi Fkum
Tentukan Persentil 50 atau P50!
35-42 2 2
43-50 3 5 Letak P50 = x65 = 32,5 yaitu data pada table ke
51-58 7 12 32,5 dan kelas pada P50 = 82-75 = 7, sehingga
59-66 4 16 diperoleh:
67-74 16 32 𝑏𝑏 = 74,5, i = 50, n = 65, 𝑓 =32, 𝑓 = 15, p = 8maka:
75-82 15 47 .
𝑃 = 74,5 + 8 =74,77
83-90 11 58
91-98 7 65
---thank you---

Anda mungkin juga menyukai