Anda di halaman 1dari 21

KIKI RIZKY AMALIA, ST, MT

Kiki.rizky.amalia@polsri.ac.id

PROGRAM STUDI D-IV PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021
Skewness dan Kurtosis

Rata-rata dan ukuran penyebaran dapat menggambarkan


distribusi data tetapi tidak cukup untuk menggambarkan
sifat distribusi. Untuk dapat menggambarkan sifat
distribusi kita dapat menggunakan kemiringan (skewness)
dan keruncingan (kurtosis)
Skewness

• Kemiringan (skewness) berarti ketidaksimetrisan. Sebuah ditribusi dikatakan simetris


apabila nilai-nilainya tersebar merata disekitar nilai rata-ratanya. Sebagai contoh,
distribusi berikut simetris terhadap nilai rata-ratanya.
X 1 2 3 4 5
Frek (f) 5 9 12 9 5

14

12

10

0
1 2 3 4 5

1 2 3 4 5
Skewness
• Pada contoh berikut, distribusi data X 1 2 3 4
tidak simetris. Gambar pertama miring Frek (f) 7 9 7 3

(menjulur) ke arah kiri dan gambar ke-2


10

miring ke arah kanan. 9


8
X 1 2 3 4 5 7
6
Frek (f) 1 3 7 9 7 5
4
10
3
9
2
8
1
7
0
6 1 2 3 4 5
5
1 2 3 4 5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5

1 2 3 4 5
Skewness
• Pada distribusi normal nilai rataan, median dan modus sama. Pada kondisi lain, diagram polygon frekuensi
akan condong ke kanan atau condong ke kiri, berarti nilai mean, median dan modus tidak sama. Distribusi
dikatakan condong (skewed) apabila nilai mean, median dan modus tidak sama.

• Diketahui suatu data y1, y2,…yn, rumus skewness adalah:

∑ ( )
• 𝑆𝑘 =
( )

• Dimana: 𝑦 = 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

• s = standar deviasi

• n = jumlah data

∑ ( ̅)
• Pada kasus data berkelompok misalkan, x1, x2,…,xn terukur f1, f2,…,f3 maka rumusnya:𝑆𝑘 =
( )
Skewness
Nilai Sk (Skewness)
Sk = 3 (normal)
Sk > 3 (condong positif)
Sk < 3 (condong negative)

Pendekatan: jika
Rata-rata = median = modus : Simetris
Rata-rata < median < modus : Menceng ke kiri
Rata-rata > median > modus : Menceng ke kanan
Skewness
• Definisi alternatif skewness dari Pearson:
̅ ( ̅ )

• Dimana : = rata-rata

• Mo = Modus

• s = simpangan baku

• Q2 = Median
Contoh:
• 1. Diketahui data nilai ujian statistic mahasiswa 3SM sebagai berikut:

Nilai Jumlah Siswa


Tentukan nilai Skewness !
72 2
73 3
74 12
75 17
76 7
77 7
78 4
Penyelesaian:

18
16
14
12
10
8 Menyerupai Kurva
6 Normal
4
2
0
72 73 74 75 76 77 78

Series1
Penyelesaian:
x f F f.x 𝒙𝒊 − 𝒙 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟐 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟑 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟒
72 2 2 144 -3,17 20,14 -63,90 202,75
73 3 5 219 -2,17 14,17 -30,79 66,90
74 12 17 888 -1,17 16,51 -19,37 22,72
75 17 34 1275 -0,17 0,51 -0,09 0,02
76 7 41 532 0,83 4,79 3,96 3,27
77 7 48 539 1,83 23,36 42,68 77,98
78 4 52 312 2,83 31,97 90,37 255,46
Jumlah 52 - 3909 - 111,44 22,87 629,09

Nilai rataan, modus dan simpangan baku sebagai berikut:


∑𝑓𝑥 3909
𝑥̅ = = = 75,173 𝑀 = 𝑥 ( ) = 75
𝑛 52

∑ 𝑓 (𝑥 − 𝑥̅ ) 111,44
𝑠 = = = 2,185 𝑑𝑎𝑛 𝑠 = 𝑠 = 2,185 = 1,478
𝑛−1 51
Penyelesaian:
• Menghitung nilai median, nilai , nilai frekuensi kumulatif terkecil
yang memuat 26 adalah 34
Oleh karena itu, skewness dihitung:
x f F
∑ 𝑓(𝑥 − 𝑥̅ ) 22,87
72 2 2 𝑆𝑘 = = = 0,138
(𝑛 − 1)𝑠 51(1,4783)
73 3 5
74 12 17
75 17 34 Median, Q2 = 75 𝐶𝑘 =
𝑥̅ − 𝑀𝑜 75,173 − 75
= = 0,117
𝑠 1,478
76 7 41
77 7 48
78 4 52 3(𝑥̅ − 𝑄 ) 3(75,173 − 75)
𝐶𝑘 = = = 0,351
Jumlah 52 - 𝑠 1,487
Nilai skewness positif tidak terlalu jauh dari n
maka data cenderung condong kekanan
Skewness dan Tendensi Sentral
• Mengetahui hubungan antara skewness dan tendensi sentral. Jika rata-rata = median =
modus maka distribusi simetris. Jika rata-rata > median > modus maka distirbusi
condong ke kanan. Jika rata-rata < median < modus maka distribusi condong kekiri.
Untuk melihat hubungan skewness dan tendensi sentral kita coba kerjakan contoh soal
berikut:

• Data hasil tes kimia sbb:


Score (xi) Frekuensi (fi) fi . xi
5 3 15
Mo = xmax(fi) = 10
6 5 30
7 8 56 Median =Q2 =9
8 10 80
9 13 117
10 14 140
Total 53 438
Skewness dan Tendensi Sentral
Menghitung nilai median, nilai , nilai frekue
14
kumulatif terkecil yang memuat 26 adalah 39, jadi m
12
adalah Q2 = 9
10

8
x f F f.x
6
5 3 3 15
4

2 6 5 8 30
0
5 6 7 8 9 10
7 8 16 56
Series1 8 10 26 80
9 13 39 117
Modus =10
Mean =8,26 Median =9 10 14 53 140
Jumlah 53 145 438
Skewness dan Tendensi Sentral
• Karena rataan < median < modus, maka skewed cenderung ke kiri (skewed
negative). Sekarang dihitung nilai skewness (pembuktian):

x f F f.x 𝒙𝒊 − 𝒙 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟐 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟑 ∑ 𝑓 (𝑥 − 𝑥̅ ) 120,30


𝑠 = = = 2,31
5 3 3 15 -3,26 31,96 -104,34 𝑛−1 52
6 5 8 30 -2,26 25,63 -58,03
𝑠= 𝑠 = 2,31 = 1,52
7 8 16 56 -126 12,78 -16,16
8 10 26 80 -0,26 0,70 -0,18
∑ 𝑓(𝑥 − 𝑥̅ ) −100,31
9 13 39 117 0,74 7,04 5,18 𝑆𝑘 = = =
(𝑛 − 1)𝑠 52(1,52)
10 14 53 140 1,74 42,18 73,23
Jumlah 53 145 438 - 120,30 -100,31

• Nilai skewness negative, sama dengan informasi tendesi sentral


Latihan soal:
• Diketahui data skor kompetisi olahraga.

Nilai Frequensi
Tentukan nilai Skewness !
0 14
50 13
75 10
100 8
150 4
Kurtosis
• Kurtosis adalah indikator untuk menunjukkan
derajat keruncingan (tailedness). Semakin besar
nilai kurtosis maka kurva semakin runcing.

• Nilai referensi kurtosis adalah 3.

• Jika nilai kurtosis > 3= maka kurva distribusi


disebut leptokurtic (sangat runcing).

• jika < 3, maka disebut platikurtik (kurva datar_

• jika kurtosis =3 bermakna kurva distribusi normal


atau mesokurtik atau mesokurtotik (keruncingan
sedang)
Kurtosis
• Skewness dan kurtosis dapat menunjukkan kondisi pembagian atau distribusi data.
Kondisi ideal adalah saat data terdistribusi normal, yakni saat skewness bernilai 0 dan
kurtosis bernilai 3. Semakin jauh dari kondisi ideal berarti data tersebar semakin tidak
ideal atau tidak merata.

• Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data tunggal dan data
kelompok.

a. Untuk data tunggal

Ket : n = jumlah data


∑( )

s = standar deviasi
Kurtosis
• Tentukan keruncingan kurva dari data 2, 3, 6, 8, 11 !

• Penyelesaian:

• =6 X X- 𝟒

2 -4 256
• S = 3,67 3 -3 81
6 0 0
8 2 16 Karena nilainya 1,08 (lebih

11 5 625 kecil dari 3) maka distribusinya


Jumlah 0 978 adalah distribus platikurtik.
Kurtosis
• b. Untuk data berkelompok
∑( )

• Contoh : tentukan nilai kurtosis data berikut:

Kelas Interval Frekuensi


1 160-303 2
2 304-447 5
3 448-592 9
4 593-735 3
5 736-878 1
Penyelesaian:
Titik f fX (X-𝑿) (X-𝑿)2 f(X-𝑿)2 (X-𝑿)4 f(X-𝑿)4
Tengah (X)
231,5 2 463 -259,48 67327,28 134654,55 4532962043 9065924086,17
375,5 5 1877,5 -115,48 13334,48 66672,38 177808240,19 889041200,97
520 9 4680 29,03 842,45 7582,06 709723,06 6387507,50
664 3 1992 173,03 29937,80 89812,95 896262924,94 2688788774,83
807 1 807 316,03 99871,80 99871,80 9974376560,08 9974376560,08
Jumlah 20 9819,5 143,1,13 211313,65 398593,74 15582119491,36 22624518129,55

∑ 𝑓𝑥 9819,5 ∑ 𝑓(𝑥 − 𝑥̅ ) 398593,74


𝑋= = = 490,98 𝑆= = = 144,84
∑𝑓 20 𝑛−1 20 − 1
1 1
∑(𝑋 − 𝑋 ) 𝑓 . 22624518129,55
∝ = 𝑛 = 20 = 2,57 < 3 maka bentuk kurva platykurtik, sehingga data
𝑆 144,84 terdistribusi agak merata, dengan puncak yang termasuk
rendah. Hal ini menunjukkan tidak adanya frekuensi suatu
kelas yang ekstrim

Anda mungkin juga menyukai