Kiki.rizky.amalia@polsri.ac.id
14
12
10
0
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Skewness
• Pada contoh berikut, distribusi data X 1 2 3 4
tidak simetris. Gambar pertama miring Frek (f) 7 9 7 3
1 2 3 4 5
Skewness
• Pada distribusi normal nilai rataan, median dan modus sama. Pada kondisi lain, diagram polygon frekuensi
akan condong ke kanan atau condong ke kiri, berarti nilai mean, median dan modus tidak sama. Distribusi
dikatakan condong (skewed) apabila nilai mean, median dan modus tidak sama.
∑ ( )
• 𝑆𝑘 =
( )
• Dimana: 𝑦 = 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
• s = standar deviasi
• n = jumlah data
∑ ( ̅)
• Pada kasus data berkelompok misalkan, x1, x2,…,xn terukur f1, f2,…,f3 maka rumusnya:𝑆𝑘 =
( )
Skewness
Nilai Sk (Skewness)
Sk = 3 (normal)
Sk > 3 (condong positif)
Sk < 3 (condong negative)
Pendekatan: jika
Rata-rata = median = modus : Simetris
Rata-rata < median < modus : Menceng ke kiri
Rata-rata > median > modus : Menceng ke kanan
Skewness
• Definisi alternatif skewness dari Pearson:
̅ ( ̅ )
•
• Dimana : = rata-rata
• Mo = Modus
• s = simpangan baku
• Q2 = Median
Contoh:
• 1. Diketahui data nilai ujian statistic mahasiswa 3SM sebagai berikut:
18
16
14
12
10
8 Menyerupai Kurva
6 Normal
4
2
0
72 73 74 75 76 77 78
Series1
Penyelesaian:
x f F f.x 𝒙𝒊 − 𝒙 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟐 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟑 𝒇(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟒
72 2 2 144 -3,17 20,14 -63,90 202,75
73 3 5 219 -2,17 14,17 -30,79 66,90
74 12 17 888 -1,17 16,51 -19,37 22,72
75 17 34 1275 -0,17 0,51 -0,09 0,02
76 7 41 532 0,83 4,79 3,96 3,27
77 7 48 539 1,83 23,36 42,68 77,98
78 4 52 312 2,83 31,97 90,37 255,46
Jumlah 52 - 3909 - 111,44 22,87 629,09
∑ 𝑓 (𝑥 − 𝑥̅ ) 111,44
𝑠 = = = 2,185 𝑑𝑎𝑛 𝑠 = 𝑠 = 2,185 = 1,478
𝑛−1 51
Penyelesaian:
• Menghitung nilai median, nilai , nilai frekuensi kumulatif terkecil
yang memuat 26 adalah 34
Oleh karena itu, skewness dihitung:
x f F
∑ 𝑓(𝑥 − 𝑥̅ ) 22,87
72 2 2 𝑆𝑘 = = = 0,138
(𝑛 − 1)𝑠 51(1,4783)
73 3 5
74 12 17
75 17 34 Median, Q2 = 75 𝐶𝑘 =
𝑥̅ − 𝑀𝑜 75,173 − 75
= = 0,117
𝑠 1,478
76 7 41
77 7 48
78 4 52 3(𝑥̅ − 𝑄 ) 3(75,173 − 75)
𝐶𝑘 = = = 0,351
Jumlah 52 - 𝑠 1,487
Nilai skewness positif tidak terlalu jauh dari n
maka data cenderung condong kekanan
Skewness dan Tendensi Sentral
• Mengetahui hubungan antara skewness dan tendensi sentral. Jika rata-rata = median =
modus maka distribusi simetris. Jika rata-rata > median > modus maka distirbusi
condong ke kanan. Jika rata-rata < median < modus maka distribusi condong kekiri.
Untuk melihat hubungan skewness dan tendensi sentral kita coba kerjakan contoh soal
berikut:
8
x f F f.x
6
5 3 3 15
4
2 6 5 8 30
0
5 6 7 8 9 10
7 8 16 56
Series1 8 10 26 80
9 13 39 117
Modus =10
Mean =8,26 Median =9 10 14 53 140
Jumlah 53 145 438
Skewness dan Tendensi Sentral
• Karena rataan < median < modus, maka skewed cenderung ke kiri (skewed
negative). Sekarang dihitung nilai skewness (pembuktian):
Nilai Frequensi
Tentukan nilai Skewness !
0 14
50 13
75 10
100 8
150 4
Kurtosis
• Kurtosis adalah indikator untuk menunjukkan
derajat keruncingan (tailedness). Semakin besar
nilai kurtosis maka kurva semakin runcing.
• Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data tunggal dan data
kelompok.
s = standar deviasi
Kurtosis
• Tentukan keruncingan kurva dari data 2, 3, 6, 8, 11 !
• Penyelesaian:
• =6 X X- 𝟒
2 -4 256
• S = 3,67 3 -3 81
6 0 0
8 2 16 Karena nilainya 1,08 (lebih