Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

Oleh:
Dr. Muhamad Erwin, S.H., M.Hum.
HAKIKAT PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAN
HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Keberadaan Warga Nasionalisme


(penyerahan diri secara total pada
Negara bangsa & negara)

sebagai penyangga adanya suatu


bangsa & negara
(seperti keberadaan bakau, rawa, hutan)

Membumikan Nasionalisme melalui Pendidikan


SEJARAH PERKEMBANGAN CIVIC EDUCATION PADA
PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA
1957
CIVIC

1960
MANIPOL DAN USDEK

1964
PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN

1968
PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA

1973
PENDIDIKAN CIVICS DAN HUKUM

1979
PENDIDIKAN KEWIRAAN

2000
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGERTIAN CIVIC EDUCATION
Berawal dari sebutan CIVICS oleh
Hendry Randall Waite (1886)
Membahas hubungan antar individu dalam organisasi negara

NEGARA

INDIVIDU ↔ INDIVIDU
Bergeser ke arah Ilmu Politik yang oleh Edmonson (1958)
disebut CIVIC EDUCATION

Cabang Ilmu Politik


membahas

Hak & Kewajiban


Warga Negara & Negara
Versi Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan

Cabang ilmu politik

Membahas perihal kebangsaan & kewarganegaraan


Indonesia yang bersumberkan dari filsafat Pancasila
Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan

Landasan Filosofis
Hakikat manusia sebagai warga negara senantiasa diukur
dari kemanfaatannya, yakni dari apa yang bisa ia berikan
kepada bangsa dan negaranya?
Landasan Sosiologis untuk Pendidikan Kewarganegaraan

“karena memperhatikan situasi cara hidup sehari-hari orang Indonesia saat


ini yang telah begitu pudar identitas aslinya, tergerus oleh paham liberal yang
membonceng paham kapitalisme (kebebasan dengan kompetisi, penghisapan,
pasar bebas, dominasi, materialistis, individualis, pragmatis, dan konsumtif)”
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Landasan Yuridis
Pembukaan Alinea Kedua dan Keempat
Pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 30 ayat (1) , Pasal 31 ayat (1) UUD 1945

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan


Keamanan Negara Republik Indonesia (jo. UU No. 1 Tahun 1988)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Nomor 45/U/2002 Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa
Pendidikan Agama, Pendidikan Bahasa, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
kuliah yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi

Landasan hukum operasional didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu
pelaksanaan kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di perguruan tinggi

SURAT EDARAN Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti No. 435/B/SE/2016


Tentang Bahan Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
TOLOK UKUR KOMPETENSI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

CIVIC KNOWLEDGE CIVIC DISPOSITIONS CIVIC SKILL

Kemampuan
mengartikulasikan
Kemampuan keterampilan
penguasaan kewarganegaraan
Kemampuan
pengetahuan (dalam pembuatan
dalam Bersikap kebijakan publik,
kewarganegaraan.
kontrol terhadap
penyelenggaraan
negara).
ARAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Untuk
Membentuk

MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA

YANG RELIGIUS YANG NASIONALIS YANG ADIL

YANG
YANG HIKMAT
BERKEMANUSIAAN
DAN BERKEADABAN KEBIJAKSANAAN

SEBAGAI MANUSIA INDONESIA YANG CERDAS


DAN BERTANGGUNG JAWAB
Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
Filsafat Pancasila
Identitas Nasional
Konsepsi Bangsa dan Negara Indonesia
Konsepsi Warga Negara Indonesia
Konstitusi Indonesia
Kedaulatan Rakyat Indonesia
Negara Hukum Indonesia
Konsepsi HAM, KAM, TAM khas Indonesia
Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)
Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional)

Anda mungkin juga menyukai