Anda di halaman 1dari 54

84

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitan yang dilakukan dengan objek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 209 Jakarta Timur. Dengan

sampel sebanyak 30 siswa untuk kelas eksperimen dan 30 siswa kelas

kontrol. Sampel ini diambil dengan teknik simple random sampling

terhadap siswa kelas VIII SMPN 209 Jakarta. Dengan demikian, 60 siswa

tersebut merupakan sumber data yang diperkirakan dapat mewakili populasi

yang ada. Karakteristik yang dimiliki responden adalah:

1. Sehat secara jasmani dan rohani

2. Rata-rata memiliki tingkat intelegensi yang baik

3. Terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan

4. Memiliki sikap yang mudah bergaul dengan sesama

5. Tidak memiliki catatan khusus di sekolah, seperti:

a. Sering absen

b. Membolos

c. Melawan guru

Alasan pemilihan karakteristik-karakteristik responden tersebut

adalah untuk mendapatkan sampel yang homogen, serta menekan

seminimal mungkin. Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar IPA


85

siswa selain karena gaya belajar, juga karena semua anggota sampel dipilih

secara acak dari siswa yang memenuhi karakteristik tersebut.

B. Deskripsi Data

Dari hasil penelitian berupa hasil belajar IPA siswa (Y) sebagai

akibat dari perlakuan penelitian (X1), yaitu penggunaan strategi metode

belajar (A), berupa Student Teams Achievement Divisions (A1), dan strategi

metode pembelajaran konvensional (A2), serta gaya belajar siswa pada

pelajaran IPA (X2), dibedakan menjadi gaya belajar tinggi siswa pada

pelajaran IPA (B1) dan gaya belajar rendah siswa pada pelajaran IPA (B2).

1. Deskripsi Data Gaya Belajar Siswa pada Kelas STAD 𝑨𝟏

Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar IPA 𝑨𝟏


No. Responden Nilai No. Responden Nilai
1 53 16 76
2 54 17 76
3 54 18 78
4 55 19 78
5 55 20 80
6 60 21 80
7 60 22 80
8 60 23 84
9 65 24 84
10 65 25 84
11 70 26 85
12 70 27 85
13 70 28 87
14 70 29 87
15 70 30 88
86

Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan

daftar distribusi, penyajian grafik poligon serta histogram sebagai

berikut:

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 88 – 53

= 35

2) Banyaknya kelas

K = 1+3.3 log n

= 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 30

= 1 + 3.3 (1.477)= 6

3) Panjang kelas interval

Jangkauan
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

35
= =6
6

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (Me),

modus (Mo), varians (S), dan simpangan baku (s), maka dapat

dihitung berdasarkan tabel berikut ini:


87

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi 𝑨𝟏

Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2


Kelas Kelas
53 – 58 52.5 5 55.5 277.5 275.6 1377.8
59 – 64 58.5 3 61.5 184.5 112.4 337.8
65 – 70 64.5 7 67.5 472.5 21.2 148.1
71 – 76 70.5 2 73.5 147 2 4
77 – 82 76.5 5 79.5 397.5 54.8 273.8
83 – 88 82.5 8 85.5 684 179.6 1436.5
Jumlah 30 2163 645.4 3577.2

b. Rata-rata (𝑥)

𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 2163
𝑥= = = 72.1
𝑛 30

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus terletak pada interval kelas 65 - 70

B = 64.5; P = 6; 𝑏1 = 4; 𝑏2 = 5
𝑏1
Mo = b + P ( )
𝑏1 + 𝑏2

4
= 64.5 + 6 (4+5)

= 67.2

d. Median (Me)

Kelas median terletak pada interval kelas 65 - 70

b = 64.5; P = 6; F = 17; f = 7; n = 30
𝑛
Me = b + P ( 2 − 𝐹)
𝑓

30
−17
2
= 64.5 + 6 ( )
7

= 62.8
88

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 3577.2


𝑆2 = = = 123.4
𝑛−1 29

f. Simpangan Baku (S)

2
S = √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 3577,2= 11.1
𝑛−1
√ 29

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Poligon

7
6
5

4
3
2
1

0
52.5 58.5 64.5 70.5 76,5 82,5 88,5
Nilai (X)

Gambar 4.1. Histogram dan Poligon 𝑨𝟏

Dari data di atas diperoleh skor minimal 53 dan skor maksimal 88.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean)

ssebesar 72.1 yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar

deviasi) sebesar 11.1 dan varians 123.4.


89

2. Deskripsi Data Gaya Belajar Siswa pada Kelas Konvensional (𝑨𝟐 )

Pengukuran data hasil belajar IPA menggunakan instrument tes

objektif yang berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir

soal dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah diuji

validitasnya. Berdasarkan validitas tersebut diperoleh data skor hasil

belajar IPA sebagai berikut:

4.3 Tabel Nilai Hasil Belajar 𝑨𝟐

No. Responden Nilai No. Responden Nilai


1 53 16 58
2 53 17 60
3 53 18 60
4 53 19 65
5 53 20 65
6 53 21 72
7 53 22 72
8 53 23 72
9 53 24 80
10 53 25 80
11 53 26 80
12 53 27 88
13 53 28 88
14 53 29 88
15 53 30 88
Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan

daftar distribusi, dan penyajian grafik poligon serta histogram sebagai

berikut:
90

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 88-53 = 35

2) Banyak kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1.477) = 6

3) Panjang kelas interval

Jangkauan
P = Banyak Kelas

35
= =6
6

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (𝑀𝑒 ), modus

(𝑀𝑜 ), varians (S), dan simpangan baku (s) maka dapat dihitung

berdasarkan tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi 𝑨𝟐

Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2


Kelas Kelas
53 – 58 52.5 16 55.5 888 89.5 1431.8
59 – 64 68.5 2 61.5 125 12 23.9
65 – 70 64.5 2 67.5 135 6.4 12.9
71 – 76 70.5 3 73.5 220.5 72.9 218.8
77 – 82 76.5 3 79.5 238.5 211.1 634.2
83 – 88 82.5 4 85.5 342 421.9 1687.6
Jumlah 30 1949 814.1 4009.3
91

b. Rata-rata (𝑥)

𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 1949
𝑥= = = 65
𝑛 30

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus 53 - 58

𝑏1 = 16; 𝑏2 = 14; P = 6; b = 52.5

𝑏1
Mo = b + P (𝑏 )
1 + 𝑏2

16
= 52.5 + 6 (16+14)

= 55.7

d. Median (Me)

Kelas median terletak pada interval kelas 53 - 58

b= 52.5; P= 6; F= 4; f= 16; n= 30
𝑛
2
Me= b + P ( 𝑓 − 𝐹)

30
−4
= 64,5 + 6 ( 216 )

= 68.6

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 4009.3


𝑆 2= = = 138.3
𝑛−1 29

f. Simpangan Baku (S)

2
S= √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 4009.3= 11.8
𝑛−1
√ 29
92

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Poligon

7
6
5

4
3
2
1

0
52.5 58.5 64.5 70.5 76.5 82.5 88,5
Nilai (X)

Gambar 4.2 Histogram dan Poligon 𝑨𝟐

Dari data di atas diperoleh skor minimal 53 dan skor maksimal 88.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean)

sebesar 65 yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar

deviasi) sebesar 11.8 dan varians 138.3.

3. Data Hasil Belajar IPA Siswa dengan Gaya Belajar Tinggi (𝑩𝟏 )

Pengukuran data hasil belajar IPA menggunakan instrument tes

objektif yang berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir

soal dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah diuji

validitasnya. Berdasarkan validitas tersebut diperoleh data skor hasil

belajar IPA sebagai berikut:


93

Tabel 4.5 Hasil Belajar IPA Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Tinggi

𝑩𝟏

No. Responden Nilai (𝑋𝑖 ) No. Responden Nilai (𝑋𝑖 )


1 50 16 75
2 55 17 75
3 55 18 80
4 65 19 80
5 65 20 85
6 65 21 85
7 70 22 85
8 70 23 87
9 70 24 87
10 70 25 88
11 73 26 88
12 73 27 88
13 73 28 92
14 73 29 92
15 73 30 95

Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan

daftar distribusi, modus, median, rata-rata hitung, standar deviasi, dan

varians.

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 95 – 55

= 40

2) Banyak kelas (K)

= 1 + 3.3 log n

= 1+ 3.3 log 30

= 1 + 3.3 (1.477) = 6
94

3) Panjang kelas interval

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

40
= =7
6

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (𝑀𝑒 ), modus (𝑀𝑜 ),

varians (S), dan simpangan baku (s), maka dapat dihitung berdasarkan tabel

berikut ini:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi 𝑩𝟏

Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2


Kelas Kelas
50 - 57 49.5 3 53.5 160.5 455 1364.9
58 - 65 57.5 3 61.5 184.5 177.7 531204
66 -73 65.5 9 69.5 625.5 28.4 255.6
74 - 81 73.5 4 77.5 310 7,12 28.5
82 - 89 81.5 8 85.5 684 113.9 910.7
90 - 97 89.5 3 93.5 280.5 348.6 1045.7
Jumlah 30 2245 1130.6 534809.4
b. Rata-rata Rata-rata (𝑥)

𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 2245
𝑥= = = 74.8
𝑛 30

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus 66 - 73

b = 65.5; 𝑏1 = 6; 𝑏2 = 5; P = 7

𝑏1
Mo = b + P (𝑏 )
1 + 𝑏2

6
= 65.5 + 7 (6+5) = 69,31
95

d. Median (Me)

Kelas median 66 - 73

b = 65.5; P = 7; n = 30; F = 17; f = 9


𝑛
Me= b + P ( 2𝑓 − 𝐹)

30
−17
= 65.5 + 7 ( 2 )
9

= 63.9

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 534809,36


𝑆 2= = = 18441.7
𝑛−1 29

f. Simpangan Baku (S)

2
S= √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 534809,36 = 135.8

𝑛−1 29
96

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Poligon

7
6
5

4
3
2
1

0
49.5 57.5 65.5 73.5 81.5 89,5 90,5
Nilai (X)

Gambar 4.3 Histogram dan Poligon Gaya Belajar 𝑩𝟏

Dari data di atas diperoleh skor minimal 50 dan skor maksimal 95.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean)

ssebesar 74.8 yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar

deviasi) sebesar 134.8 dan varians 18441.7.

4. Analisis Hasil Belajar Siswa dengan Gaya Belajar Rendah (𝑩𝟐 )

Pengukuran data hasil belajar IPA menggunakan instrument tes

objektif yang berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir

soal dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah diuji

validitasnya. Berdasarkan validitas tersebut diperoleh data skor hasil

belajar IPA sebagai berikut:


97

Tabel 4.7 Hasil Belajar IPA Siswa dengan Gaya Belajar Rendah 𝑩𝟐

No. Responden Nilai No. Responden Nilai


1 53 16 67
2 55 17 67
3 55 18 67
4 55 19 75
5 58 20 75
6 58 21 75
7 58 22 75
8 60 23 78
9 60 24 78
10 62 25 80
11 65 26 83
12 65 27 83
13 65 28 83
14 65 29 83
15 65 30 88

Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan

daftar distribusi, dan penyajian grafik poligon serta histogram

sebagai berikut:

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 88 - 53

= 35

2) Banyak kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 30

= 1 + 3.3 (30)

= 1 + 3.3 (1.477) = 6
98

3) Panjang kelas interval

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

35
= =6
6

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (𝑀𝑒 ), modus (𝑀𝑜 ),

varians (S), dan simpangan baku (s), maka dapat dihitung berdasarkan tabel

berikut ini:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi 𝑩𝟐


Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2
Kelas Kelas
53 – 58 52.5 7 48.5 339.5 328.7 2300.8
59 – 64 68.5 3 56.5 169.5 102.6 307.8
65 – 70 64.5 8 64.5 516 4,53 36.2
71 – 76 70.5 4 72.5 290 34.5 137.8
77 – 82 76.5 3 80.5 241.5 192,37 577.1
83 – 88 82.5 5 88.5 442.5 478.3 2391.5
Jumlah 30 1999 1140.9 5751.3

b. Rata-rata Rata-rata (𝑥)

̅ = 𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 = 1999 = 66.6


X 𝑛 30

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus 65 - 70

b = 64.5; 𝑏1 = 5; 𝑏2 = 4; P = 6

𝑏1
Mo = b + P (𝑏 )
1 + 𝑏2

5
= 64.5 + 6 (5+4)

= 67.8
99

d. Median (Me)

Kelas median 65 - 70

b = 64.5; P = 6; n = 30; F = 17; f = 8


𝑛
Me = b + P ( 2𝑓 − 𝐹)

30
−17
= 64.5 + 6 ( 2 )
8

= 63

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 5751.3


𝑆 2= = = 198.3
𝑛−1 29

f. Simpangan Baku (S)

2
S= √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 5751.3 = 14.0
𝑛−1
√ 29
100

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Histogram

7
6
5

4
3
2
1

0
52,5 68.5 64.5 70.5 76.5 82.5 88,5
Nilai (X)

Gambar 4.4 Histogram dan Poligon Gaya Belajar 𝑩𝟐

Dari data di atas diperoleh skor minimal 53 dan skor maksimal 88.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean)

ssebesar 66.6 yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar

deviasi) sebesar 14.0 dan varians 198.3.

5. Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran STAD dan Gaya Belajar

Tinggi (𝑨𝟏 𝑩𝟏 )

Pengukuran data hasil belajar IPA menggunakan instrument tes

objektif yang berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal

dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah diuji validitasnya.


101

Berdasarkan validitas tersebut diperoleh data skor hasil belajar IPA sebagai

berikut:

Tabel 4.9 Hasil Belajar IPA 𝑨𝟏 𝑩𝟏

No Responden Nilai
1 75
2 75
3 80
4 80
5 85
6 85
7 85
8 87
9 87
10 88
11 88
12 88
13 92
14 92
15 95

Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan distribusi,

dan penyajian grafik poligon serta histogram sebagai berikut:

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 95 - 75

= 20

2) Banyak kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 15

= 1 + 3.3 (1.176) = 5
102

3) Panjang kelas interval

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

20
= =4
5

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (𝑀𝑒 ), modus

(𝑀𝑜 ), varians (S), dan simpangan baku (s), maka dapat dihitung

berdasarkan tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi 𝑨𝟏 𝑩𝟏

Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2


Kelas Kelas
75 – 79 74.5 2 77 154 82.8 165.6
80 – 84 79.5 2 82 164 16.8 33.6
85 – 89 84.5 8 87 696 0.8 6.5
90 – 95 89.5 3 92,5 277.5 41 122.9
Jumlah 15 338.5 1291.5 141.4 328.8

b. Rata-rata Rata-rata (𝑥)

𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 1291.5
𝑥= = = 86
𝑛 15

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus 85 - 89

b = 84.5; 𝑏1 = 6; 𝑏2 = 5; P = 4

𝑏1
Mo = b + P (𝑏 )
1 + 𝑏2

6
= 84.5 + 4 (6+5)

= 86.7
103

d. Median (Me)

Kelas median 85 - 89

b = 84.5; P = 4; n= 15; F = 10; f = 8


𝑛
Me = b + P ( 2𝑓 − 𝐹)

15
−10
= 84.5 + 4 ( 2 )
8

= 83.3

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 328.8


𝑆 2= = = 23.5
𝑛−1 14

f. Simpangan Baku (S)

2
S= √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 328.8 = 4.8

𝑛−1 14
104

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Poligon

7
6
5

4
3
2
1

0
74.5 79.5 84.5 89.5
Nilai (X)

Gambar 4.5 Histogram dan Poligon 𝑨𝟏 𝑩𝟏

Dari data di atas diperoleh skor minimal 75 dan skor maksimal 95.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean) ssebesar

86 yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar deviasi)

sebesar 4.8 dan varians 23.5.

6. Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran Model STAD dan Gaya

Belajar Rendah (𝑨𝟏 𝑩𝟐 )

Pengukuran data hasil belajar IPA menggunakan instrument tes

objektif yang berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal

dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah diuji validitasnya.


105

Berdasarkan validitas tersebut diperoleh data skor hasil belajar IPA sebagai

berikut:

Tabel 4.11 Data Hasil Belajar IPA 𝑨𝟏 𝑩𝟐


No Responden Nilai
1 76
2 76
3 78
4 78
5 80
6 80
7 80
8 84
9 84
10 84
11 85
12 85
13 87
14 87
15 88

Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan distribusi,

dan penyajian grafik poligon serta histogram sebagai berikut:

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 88 - 76

= 12
106

2) Banyak kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 15

= 1 + 3.3 (1.176)

=5

3) Panjang kelas interval

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

12
= =3
4

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (𝑀𝑒 ), modus

(𝑀𝑜 ), varians (S), dan simpangan baku (s), maka dapat dihitung

berdasarkan tabel berikut ini:

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi 𝑨𝟏 𝑩𝟐

Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2


Kelas Kelas
76 – 79 75.5 4 77.5 310 28.4 113.6
80 – 83 79.5 3 81.5 244.5 1.8 5.3
84 – 87 83.5 7 85.5 598.5 7.1 49.9
88 – 91 87.5 1 89.5 89.5 44.5 44.5
Jumlah 15 334 1242.5 81.8 213.3

b. Rata-rata Rata-rata (𝑥)

𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 1242,5
𝑥= = = 82.8
𝑛 15

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus 84 -87

b = 83.5; 𝑏1 = 4; 𝑏2 6; P = 3
107

𝑏1
Mo = b + P (𝑏 )
1 + 𝑏2

4
= 83.5 + 3 (4+3)

= 85.2

d. Median (Me)

Kelas median 80 - 83

b = 79.5; P= 3; n= 15; F = 8; f = 3
𝑛
2
Me = b + P ( 𝑓 − 𝐹)

15
−8
2
= 79.5 + 3 ( )
3

= 79

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 213.3


𝑆2 = = = 15.2
𝑛−1 14

f. Simpangan Baku (S)

2
S = √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 213.3 = 3.9

𝑛−1 14
108

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Poligon

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
75,5 79,5 83,5 87,5 91.5
Nilai (X)

Gambar 4.6 Histogram dan Poligon 𝑨𝟏 𝑩𝟐

Dari data di atas diperoleh skor minimal 76 dan skor maksimal 88.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean) sebesar

82.8 yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar deviasi)

sebesar 3.9 dan varians 15.2.

7. Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran Konvensional dan Gaya

Belajar Tinggi (𝑨𝟐 𝑩𝟏 )

Pengukuran data hasil belajar IPA menggunakan instrument tes

objektif yang berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal

dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah diuji validitasnya.

Berdasarkan validitas tersebut diperoleh data skor hasil belajar IPA sebagai

berikut:
109

Tabel 4.13 Hasil Belajar IPA 𝑨𝟐 𝑩𝟏

No Responden Nilai
1 67
2 67
3 67
4 75
5 75
6 75
7 75
8 78
9 78
10 80
11 83
12 83
13 83
14 83
15 88

Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan distribusi,

dan penyajian grafik poligon serta histogram sebagai berikut:

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 88 - 67

= 21

2) Banyak kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 15

= 1 + 3.3 (1.176)

=5
110

3) Panjang kelas interval

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

21
= = 5.3
4

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (𝑀𝑒 ), modus

(𝑀𝑜 ), varians (S), dan simpangan baku (s), maka dapat dihitung

berdasarkan tabel berikut ini:

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi 𝑨𝟐 𝑩𝟏

Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2


Kelas Kelas
67 – 80 74.5 10 66.5 665 24.3 243.0
81 – 84 78.5 4 80.5 322 82.3 329.1
85 – 88 82.5 1 84.5 84.5 170.8 170.8
Jumlah 15 1071.5 277.4 742.9

b. Rata-rata Rata-rata (𝑥)

𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 1071.5
𝑥= = = 71.4
𝑛 15

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus 67 - 80

b = 74.5; 𝑏1 = 10; 𝑏2 = 6; P = 5.3

𝑏1
M o= b + P (𝑏 )
1 + 𝑏2

10
= 74.5 + 5.3 (10+6)

= 77.8
111

d. Median (Me)

Kelas median 67 - 80

b = 74.5; P = 5.3; n= 15; F = 7; f = 10


𝑛
Me = b + P ( 2𝑓 − 𝐹)

15
−7
= 74.5 + 5.3 ( 2 )
10

= 74.8

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 742.4


𝑆2 = = = 53.6
𝑛−1 14

f. Simpangan Baku (S)

2
S = √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 742.9 = 7.3
𝑛−1
√ 14

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Poligon

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
74,5 78,5 82,5 88,5
Nilai (X)

Gambar 4.7. Histogram dan Poligon 𝑨𝟐 𝑩𝟏


112

Dari data di atas diperoleh skor minimal 67 dan skor maksimal 88.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean) sebesar

71.43yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar deviasi)

sebesar 7.3 dan varians 53.6.

8. Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran Konvensional dan Gaya

Belajar Rendah (𝑨𝟐 𝑩𝟐 )

Pengukuran data hasil belajar IPA menggunakan instrument tes

objektif yang berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal

dengan empat pilihan jawaban yang sebelumnya telah diuji validitasnya.

Berdasarkan validitas tersebut diperoleh data skor hasil belajar IPA sebagai

berikut:

Tabel 4.15 Data Hasil Belajar IPA 𝑨𝟐 𝑩𝟐

No Responden Nilai
1 58
2 60
3 60
4 65
5 65
6 72
7 72
8 72
9 80
10 80
11 80
12 88
13 88
14 88
15 88
113

Dari tabel di atas dapat digunakan untuk membuat perhitungan

distribusi, dan penyajian grafik poligon serta histogram sebagai berikut:

a. Tabel Distribusi Frekuensi

1) Rentang (R)

= 𝑋𝑚𝑎𝑥 – 𝑋𝑚𝑖𝑛

= 88 - 58

= 30

2) Banyak kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 15

= 1 + 3.3 (1.176)

=5

3) Panjang kelas interval

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

30
= = 8
4

Untuk menentukan nilai rata-rata atau mean (𝑋), median (𝑀𝑒 ), modus

(𝑀𝑜 ), varians (S), dan simpangan baku (s), maka dapat dihitung

berdasarkan tabel berikut ini:


114

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi 𝑨𝟐 𝑩𝟐

Interval Batas 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 - 𝑥)2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 -𝑥)2


Kelas Kelas
58 – 65 57.5 5 61.5 307.5 21.2 106
66 – 73 65.5 3 69.5 208.5 11.6 34.8
74 – 81 73.5 3 77.5 232.5 129.7 389.1
82 – 89 81.5 4 85.5 171 376.4 155.6
Jumlah 15 991.5 538.9 685.5

b. Rata-rata Rata-rata (𝑥)

𝛴𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 991.5
𝑥= = = 66.1
𝑛 15

c. Modus (𝑀𝑜)

Kelas modus 82 - 89

b = 73.5; 𝑏1 = 1; 𝑏2 4; P = 8

𝑏1
Mo = b + P (𝑏 )
1 + 𝑏2

1
= 73.5 + 8 (1+4)

= 75.1

d. Median (Me)

Kelas median 82 - 89

b = 73.5; P = 8; n= 15; F = 15; f = 4


𝑛

Me= b + P ( 2𝑓 − 𝐹)

15
−15
= 73.5 + 8 ( 2 4 )

= 58.5
115

e. Varians (𝑆 2 )

𝛴𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥)^2 685.5


𝑆2 = = = 48.9
𝑛−1 14

f. Simpangan Baku (S)

2
S = √𝛴 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥) = 685.5 = 7

𝑛−1 14

g. Histogram dan Poligon

Histogram
Frekuensi (F) Poligon

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
57.5 65.5 73.5 81.5 89.5
Nilai (X)

Gambar 4.8 Histogram dan Poligon 𝑨𝟐 𝑩𝟐

Dari data di atas diperoleh skor minimal 67 dan skor maksimal 88.

Setelah dilakukan perhitungan menghasilkan skor rata-rata (mean) sebesar

66.1 yang kategorinya tinggi dengan simpangan baku (standar deviasi)

sebesar 7 dan varians 48.9.


116

C. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah Uji Lilliefirs

yang dilakukan pada delapan kelompok data, yaitu kelompok data 𝐴1 ,

𝐴2 , 𝐵1, 𝐵2, 𝐴1 𝐵1, 𝐴1 𝐵2 , 𝐴2 𝐵1 dan 𝐴2 𝐵2. Uji normalitas digunakan

untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi

normal atau tidak. Untuk kelompok data yang berjumlah 30 data dan

dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 5% diperoleh 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,6

𝐻0 : data berdistribusi normal, melawan

𝐻1 : data tidak berdistribusi normal,

Dengan kriteria pengujian:

Jika 𝐿0 = 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 terima 𝐻0 dan

Jika 𝐿0 = 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

a. Normalitas Deskriptif Data Gaya Belajar Siswa pada Kelas STAD

Berikut adalah tabel perhitungan untuk menguji normalitas data pada

kelompok 𝐴1
117

Tabel 4.17 Pengujian Normalitas Data 𝑨𝟏

No. Xi Fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 53 1 3 -5.4 3.6 3 1.2
2 54 2 5 -5.1 1.8 2.5 6.7
3 55 2 7 -4.8 7.1 3.5 2.4
4 60 3 10 -3.4 0.3 3.3 9.7
5 65 2 12 -2.0 0.2 6 0.3
6 70 5 17 -0.6 0.3 3.4 0.8
7 76 2 19 1.1 0.9 9.5 0.9
8 78 2 21 1.7 1 10.5 0.9
9 80 3 24 2.2 1 8 0.1
10 84 3 27 3.4 1 9 0.1
11 85 2 29 346 1 14.5 0.7
12 87 2 31 4.2 1 15.5 0.6
13 88 1 30 4.5 1 30 0.3
∑ 30

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar -0.3 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

b. Normalitas Desktiptif Data Gaya Belajar Siswa pada Kelas

Konvensional (𝑨𝟐 )

Berikut adalah tabel perhitungan untuk menguji normalitas data

pada kelompok 𝐴2 .
118

Tabel 4.18 Pengujian Normalitas Data 𝑨𝟐

No. Xi Fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 53 15 4 -1.4 0.8 0.3 0.3
2 58 1 7 -0.7 0.2 7 0.3
3 60 2 9 -0.5 0.3 4.5 0.7
4 65 2 11 0.2 0.6 5.5 0.1
5 72 3 14 1.8 0.9 4.7 0.2
6 80 3 17 01 1 5.7 0.2
7 88 4 21 1 1 5.3 0.2
∑ 30

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0.1 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

c. Normalitas Data Hasil Belajar IPA dengan Gaya Belajar Tinggi

(𝑩𝟏 )

Berikut adalah tabel perhitungan untuk menguji normalitas data

pada kelompok 𝐵1.

Tabel 4.19 Pengujian Normalitas Data 𝑩𝟏

No. Xi fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 50 1 3 -5.4 3.6 3 1.2
2 55 2 5 -4.4 6.7 2.5 2.7
3 65 3 8 -2.3 0.1 2.6 0.4
4 70 4 12 -1.3 0.1 3 0.4
5 73 5 17 -0.6 0.3 3.4 0.8
6 75 2 19 -0.2 0.4 9.5 0.4
7 80 2 21 0.8 0.8 10.5 0.8
8 85 3 24 1 1 8 0.1
9 87 2 26 2.3 1 13 0.8
10 88 3 29 2.5 1 9.6 0.1
11 92 2 31 3.3 1 15.5 0.6
12 95 1 32 4 01 32 0.3
∑ 30
119

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar -0.3 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

d. Normalitas Data Kemampuan Data 𝑩𝟐

Berikut adalah table perhitungan untuk menguji normalitas data

pada kelompok 𝐵2.

Tabel 4.20 Pengujian Normalitas Data 𝑩𝟐

No. Xi Fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 53 1 3 -5.4 3.6 3 1.2
2 55 3 6 -4.7 1.4 2 6.8
3 58 3 9 -3.7 0.1 3 4.3
4 60 2 11 3 0.2 5.5 0.3
5 62 1 12 -2.3 0.1 12 0.1
6 65 5 17 -1.2 0.1 3.4 0.3
7 67 3 20 -0.5 0.3 6.7 0.4
8 75 4 24 2.5 1 6 0.2
9 78 2 26 3.3 1 13 0.4
10 80 1 27 4 1 27 0.4
11 83 4 31 5.2 1 7.8 0.1
12 88 1 32 6.8 1 32 0.3
∑ 30

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar -0.3 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.


120

e. Normalitas Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran STAD

dan Gaya Belajar Tinggi (𝑨𝟏 𝑩𝟏 )

Tabel 4.21 Pengujian Normalitas Data 𝑨𝟏 𝑩𝟏

No. Xi Fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 75 2 2 -2.6 0.4 1 0.4
2 80 2 7 -1.3 0.8 3.5 0.2
3 85 3 10 -0.1 0.5 3.3 0.1
4 87 2 12 0.4 0.7 6 0.1
5 88 3 13 0.6 0.8 4.3 0.2
6 92 2 14 1.7 0.1 7 0.1
7 95 1 15 2.4 0.1 15 0.7
∑ 15

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0.1 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

f. Normalitas Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran Model

STAD dan Gaya Belajar Rendah (𝑨𝟏 𝑩𝟐 )

Tabel 4.22 Pengujian Normalitas Data 𝑨𝟏 𝑩𝟐

No. Xi Fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 76 2 3 -2,6 0.4 1.5 0.2
2 78 2 6 -1,8 0.4 3 0.1
3 80 3 8 -0,9 0.2 2.7 0.7
4 84 3 111 0.8 0.8 37 0.2
5 85 2 13 1.2 0.9 6.5 0.1
6 87 2 14 2.1 1 7 0.2
7 88 1 15 2.5 1 15 0.7
∑ 15
121

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0.1 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

g. Normalitas Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran

Konvensional dan Gaya Belajar Tinggi (𝑨𝟐 𝑩𝟏 )

Tabel 4.23 Pengujian Normalitas Data 𝑨𝟐 𝑩𝟏

No. Xi Fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 67 3 3 -2.2 0.2 1 0.2
2 75 4 7 -0.5 0.3 1.8 0.2
3 78 2 9 0.2 0.6 4.5 0.1
4 80 1 10 0.6 0.7 10 0.7
5 83 4 14 1.3 0.9 3.5 0.3
6 88 1 15 2.3 1 15 0.7
∑ 15

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar -0.1 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

h. Normalitas Data Hasil Belajar IPA dengan Pembelajaran

Konvensional dan Gaya Belajar Rendah (𝑨𝟐 𝑩𝟐 )

Berikut adalah tabel perhitungan untuk menguji normalitas pada

kelompok 𝐴2 𝐵2
122

Tabel 4.24 Pengujian Normalitas Data 𝑨𝟐 𝑩𝟐

No. Xi fi fkum< Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|


1 58 1 3 -3,7 9.1 3 3.4
2 60 2 5 -3,3 0.5 2.5 0.2
3 65 2 8 -2,1 0.2 4 0.4
4 72 3 10 -0,5 0.3 3.3 0.9
5 80 3 12 1.3 0.9 4 0.2
6 88 4 15 3.1 1 3.8 0.3
∑ 15

Dari tabel didapat 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar -0.1 sementara 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.2.

Karena 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

Tabel 4.25 Rangkuman Uji Normalitas

No Kelompok 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan


1 𝐴1 -0.3 0.2 Data terdistribusi normal
2 𝐴2 0.1 0.2 Data terdistribusi normal
3 𝐵1 -0.3 0.2 Data terdistribusi normal
4 𝐵2 -0.1 0.2 Data terdistribusi normal
5 𝐴1 𝐵1 -0.1 0.2 Data terdistribusi normal
6 𝐴1 𝐵2 0.1 0.2 Data terdistribusi normal
7 𝐴2 𝐵1 -0.1 0.2 Data terdistribusi normal
8 𝐴2 𝐵2 -0.1 0.2 Data terdistribusi normal
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua kelompok data

memiliki distribusi data yang normal.

2. Uji homogenitas

Persyaratan berikut sebelum melakukan analisis data ialah data harus

bersifat homogen. Kelompok data yang diuji homogenitasnya ialah

data 𝐴1 dengan data 𝐴2 dan 𝐵1 dengan data 𝐵2, serta data antara 𝐴1 𝐵1

dngan 𝐴1 𝐵2 dengan 𝐴2 𝐵2 . Pengujian homogenitas untuk dua

kelompok data menggunakan uji Fisher.


123

a. Homogenitas Data 𝑨𝟏 dan 𝑨𝟐

Tabel 4.26 Uji Fisher Data 𝑨𝟏 dan 𝑨𝟐

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


N0 A1 N0 A2
1 50 1 45
2 55 2 45
3 55 3 45
4 55 4 45
5 65 5 50
6 65 6 50
7 65 7 52
8 65 8 55
9 70 9 55
10 70 10 55
11 73 11 60
12 73 12 60
13 75 13 65
14 75 14 65
15 75 15 70
16 80 16 75
17 80 17 75
18 80 18 75
19 85 19 80
20 85 20 80
21 87 21 80
22 87 22 84
23 88 23 84
24 88 24 85
25 90 25 85
26 90 26 85
27 90 27 88
28 90 28 88
29 95 29 90
30 95 30 90
Jumlah 2296 Jumlah 2061
Varians 165.9 Varians 254.8
124

Lalu dicari nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 nya dengan cara sebagai berikut:

𝑆𝐴2 254.8
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆𝐴22 = 165.9 = 1.5
1

Nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk kelompok data yang memiliki 𝑑𝑏𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 30-1=29

didapati nilai 1.9. Dengan membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,

didapat bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1.5 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1.9, maka dapat disimpulkan kedua

kelompok data tersebut bersifat homogen.


125

b. Homogenitas Data 𝑩𝟏 dan

Tabel 4.27 Uji Fisher Data 𝑩𝟏 dan 𝑩𝟐

Gaya Belajar Gaya Belajar


Tinggi Rendah
No B1 No B2
1 67 1 53
2 70 2 53
3 72 3 53
4 73 4 55
5 75 5 55
6 75 6 55
7 75 7 55
8 75 8 55
9 75 9 55
10 77 10 58
11 77 11 58
12 78 12 58
13 78 13 60
14 78 14 60
15 78 15 60
16 78 16 60
17 80 17 60
18 80 18 61
19 80 19 62
20 80 20 62
21 80 21 63
22 80 22 63
23 81 23 65
24 83 24 65
25 83 25 65
26 83 26 65
27 83 27 65
28 83 28 65
29 88 29 67
30 88 30 67
Jumlah 2353 Jumlah 1798
Varians 22.3 Varians 20.1
126

Lalu dicari 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 nya dengan cara sebagai berikut:

𝑆𝐴22 20.1
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = 22.3 = 0.9
𝑆𝐴21

Nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk kelompok data yang memiliki 𝑑𝑏𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 30-1=29

dan 𝑑𝑏𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 = 30-1=29 didapat nilai 1.9. Dengan membandingkan nilai

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , didapat bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0.9 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1.8 maka dapat

disimpulkan kedua kelompok data tersebut bersifat homogen.

c. Homogenitas Data 𝑨𝟏 𝑩𝟏 , 𝑨𝟏 𝑩𝟐 , 𝑨𝟐 𝑩𝟏 dan 𝑨𝟐 𝑩𝟐

Untuk menguji homogenitas dari keempat data tersebut perlu dicari

terlebih dahulu varians dari masing-masing kelompok data. Untuk itu,

berikut disajikan data dari kelompok 𝐴1 𝐵1, 𝐴1 𝐵2 , 𝐴2 𝐵1 dan 𝐴2 𝐵2

Tabel 4.28 Data Bartlett Masing-Masing Kelompok Sampel

No. (𝑋𝑖 −𝑋𝐴1 𝐵1 )2 (𝑋𝑖− 𝑋𝐴1 𝐵2 )2 (𝑋𝑖− 𝑋𝐴2 𝐵1 )2 (𝑋𝑖− 𝑋𝐴2 𝐵2 )2


1 16 21.8 235.1 87.1
2 4 7.1 106.8 87.1
3 4 7.1 106.8 87.1
4 4 7.1 28.4 87.1
5 4 7.1 28.4 18.8
6 4 2.8 0.1 18.8
7 4 04 0.1 18.8
8 1 0.4 0.1 0.4
9 1 0.1 21.8 0.4
10 1 5.4 21.8 0.4
11 1 5.4 21.8 32.1
12 1 5.4 21.8 32.1
13 1 5.4 93.4 113.8
14 36 18.8 93.4 113.8
15 36 18.8 93.4 245.4
Jumlah 118 659.9 873.3 943.3
𝑋 82 62.7 65.3 54.3
Varians
(𝑆12 ) 8.4 47.1 62.4 67.4
127

Rumus untuk mencari varians (𝑆 2 )

(𝑋𝑖 −𝑋𝐴1 𝐵1 )2 118


𝑆12 = Σ = = 8.5
𝑛−1 14

(𝑋𝑖 −𝑋𝐴1 𝐵2 )2 659.9


𝑆22 = Σ = = 47.1
𝑛−1 14

(𝑋𝑖 −𝑋𝐴2 𝐵1 )2 873.3


𝑆32 = Σ = = 62.3
𝑛−1 14

(𝑋𝑖 −𝑋𝐴2 𝐵2 )2 943.3


𝑆42 = Σ = = 67.4
𝑛−1 14

Untuk memudahkan perhitungan selanjutnya, maka dibuat harga-harga

yang diperlukan dalam uji Bartleet sebagai berikut.

Tabel 4.29 Harga-Harga yang diperlukan dalam Uji Bartleet

Kel. Sampel Dk 𝑆𝑖2 Log 𝑆𝑖2 (dk) log dk 𝑆𝑖2


𝑆𝑖2
𝐴1 𝐵1 14 8.4 0.9 12.9 117.9

𝐴1 𝐵2 14 47.1 1.7 23.4 659.9

𝐴2 𝐵1 14 62.4 1.8 25.1 873.3

𝐴2 𝐵2 14 67.4 1.8 25.6 943.3

Jumlah 56 87.1 2594.6

Varians gabungan dari empat sampel itu adalah:

2 𝛴(𝑛𝑖 −1)𝑆𝑖2 𝛴(𝑑𝑘)𝑆𝑖2


𝑆𝑔𝑎𝑏 = =
𝛴(𝑛𝑖 −1) 𝛴𝑑𝑘

2594.6
= = 46.3
56

Harga satuan Bartlett


2
B= (log𝑆𝑔𝑎𝑏 )Σ(𝑛𝑖 -1)= (log𝑆 2 )Σdk

= log (46.3) . 56

= 93.3
128

2
Nilai Chi Kuadrat (𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 )

2
(𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) = (In 10) (B-Σ𝑛𝑖 -1) log 𝑆 2

= 2.3 (93.3 – 87.1)

= 14.2

Dengan menggunakan α=0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk=

2 2
4-1=3 didapat 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 17.8 Sementara nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 14.2 seperti yang

2 2
baru didapat, jelas bahwa 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 < 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , sehingga dapat disimpulkan

bahwa kelompok data tersebut berdistribusi homogen.

D. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah data yang didapat telah lulus uji normalitas dan

homogenitas, barulah data tersebut dianalisis berdasarkan hipotesis yang

telah dibuat. Analisis data untuk menguji hipotesis pada penelitian ini

melalui analysis of variance (ANAVA) dua arah. Rangkumannya terlihat

dalam tabel berikut:


129

Tabel 4.30 Statistik Deskriptif ANAVA Dua Arah

PEMBERIAN METODE
PEMBELAJARAN

Student Teams
Gaya Belajar Konvensional TOTAL
Achievement Divisions

15 15 30
1275 999 2274
TINGGI
110499 63675 174174
85 66,6 75,8
15 15 30
950 786 1736
RENDAH
61446 41449 102895
63,33333333 52,4 57,867
30 30 60
2225 1785 4010
TOTAL
171945 105124 277069
74,167 59,500 66,833

Dari data tersebut selanjutnya diolah untuk mendapatkan table

rangkuman untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan analisys of

variance (Anava) dua arah sebagai berikut:


130

Tabel 4.31 Rangkuman ANAVA untuk uji Hipotesis

Sumber Ft
Db JK RJK(s2) Fh
Varians 0.05
Antarkolom
1 4824.1 4824.1 95.4 4.1
(Ak)
Antarbaris
1 3226.7 3226.7 63.8 4.1
(Ab)
Interaksi (I) 1 209.1 209.1 4.3 4.1
Antarkelompok
3 8259.8 2753.3 54.4 -
(A)
Dalam
56 2832.5 50.6 - -
Kelompok (D)
Total
59 11092.3 188.1 - -
Direduksi (TR)
Rerata/Koreksi
1 268001.7 268001.7 - -
(R)
Total (T) 60 279094 - -

1. Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis yang akan diuji dalam hipotesis ketiga yaitu dinyatakan

dalam hipotesis statistik sebagai berikut:

Hipotesis yang diuji:

𝐻0 : Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode

pembelajaran STAD (A) dan gaya belajar siswa (B) terhadap

hasil belajar IPA siswa (Y).

𝐻1 : Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode

pembelajaran STAD (A) dan gaya belajar siswa (B) terhadap

hasil belajar IPA siswa (Y).

Hipotesis Statistiknya:

𝐻0 : A x B = 0

𝐻1 : A x B ≠ 0
131

Dari tabel 4.32 interaksi (I) tabel ringkasan anava dua arah diperoleh

𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4.3 < 4.1) maka 𝐻1 diterima dan disimpulkan terdapat

pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan model

pembelajaran STAD (A) dan gaya belajar siswa (B) terhadap hasil

belajar IPA siswa (Y).

2. Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis yang akan diuji dalam hipotesis pertama yaitu dinyatakan

dalam hipotesis statistik sebagai berikut:

𝐻0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA

siswa (Y) antara siswa yang diberikan pembelajaran model

pembelajaran STAD (𝐴1 ) dengan siswa yang diberikan metode

konvesnsional (𝐴2 ).

𝐻1 : Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa (Y) antara siswa yang

diajar menggunakan metode pembelajaran STAD (𝐴1 ) dengan

metode pembelajaran konvensional (𝐴2 ).

Hipotesis statistiknya:

𝐻0 : µ𝐴1 = µ𝐴2

𝐻1 : µ𝐴1 ≠ µ𝐴2

Dari tabel 4.32 baris antar kolom (Ak) tabel ringkasan anova dua arah

diperoleh harga 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (95.4 > 4.1) maka 𝐻1 diterima dan

disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA

(Y) antara siswa yang diberikan pembelajaran model STAD dengan

siswa yang diberikan metode konvensional. Hal ini menunjukkan


132

terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran STAD

terhadap hasil belajar IPA.

3. Pengujian Hipotesis 3

Hipotesis yang akan diuji dalam hipotesis kedua yaitu dinyatakan

dalam hipotesis statistic sebagai berikut:

𝐻0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA

(Y) antara siswa yang memiliki gaya belajar tinggi (𝐵1) dengan

siswa yang memiliki gaya belajar rendah (𝐵2 ).

𝐻1 : Terdapat perbedaan hasil belajar IPA (Y) antara siswa yang

memiliki gaya belajar tinggi (𝐵1) dengan siswa yang memiliki

gaya belajar rendah (𝐵2).

Hipotesis statistiknya:

𝐻0 : µ𝐵1 = µ𝐵2

𝐻1 : µ𝐵1 ≠ µ𝐵2

Dari tabel 4.32 baris antar kolom (Ab) tabel ringkasan anova dua arah

diperoleh harga 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (63.8 > 4.1) maka 𝐻1 diterima dan

disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA

(Y) antara siswa yang memiliki gaya belajar tinggi dengan siswa yang

memiliki gaya belajar rendah. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh

yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar IPA siswa.
133

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran STAD (Student Team

Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari

Gaya Belajar

Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh 𝐹ℎ (𝐴𝐾) = 4.3

Sedangkan harga dari 𝐹𝑡 = 4.1, maka dapat terlihat harga 𝐹ℎ > 𝐹𝑡 pada

tingkat 5%. Hal ini berarti dalam pengujian hipotesis pertama menerima

𝐻1 dan menolak 𝐻0 artinya hipotesis pertama sudah diuji kebenarannya.

Berdasarkan hasil tes dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian

ini dapat dikatakan kelas eksperimen mempunyai pengaruh yang

signifikan dari hasil perhitungan menggunakan model pembelajaran

STAD dengan gaya belajar. Berdasarkan hasil pengalaman selama

penelitian didapat bahwa dalam penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang diterapkan pada proses pembelajaran dalam

penelitian di SMPN 209 Jakarta memberikan dampak positif, yaitu

peserta didik lebih bersemangat dalam proses pembelajaran dan mampu

dalam bertindak lebih aktif karena memotivasi untuk saling berdiskusi

dan menukar ilmu satu sama lain, serta melatih kesiapan peserta didik

dalam menjawab pertanyaan.

Proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan

model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD)

mampu mewujudkan sistem pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif,


134

dan menyenangkan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa dalam proses

belajar peran kerja sama di dalam belajar untuk memecahkan masalah

juga sangat penting karena dapat melatih peserta didik dalam

bersosialisasi dan membantunya untuk aktif berani mengemukakan

pendapat. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis tidak berusaha

menekankan bahwa metode pembelajaran terbaik adalah STAD. Model

pembelajaran STAD yang dikembangkan sehungga peserta didik

mampu menyelesaikan soal-soal tes. Diharapkan metode pembelajaran

STAD menjadi salah satu inovasi untuk menjalankan proses

pembelajaran di dalam kelas agar tercapai tujuan pembelajaran yang

maksimal dan mendapatkan hasil belajar IPA yang tinggi.

Aspek gaya belajar memberikan pengaruh kepada peserta didik

untuk mencapai keberhasilan suatu pembelajaran. Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis pertama diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tingkat

signifikan 5%. Hal ini berarti pada pengujian menerima 𝐻0 dan menolak

𝐻1 , yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan

model pembelajaran STAD dan gaya belajar terhadap hasil belajar IPA.

Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif dimana

kelompok siswa yang memiliki gaya belajar tinggi dan diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran STAD diperoleh mean 86.

Kelompok siswa yang memiliki gaya belajar rendah dan diajarkan

dengan metode pembelajaran STAD diperoleh mean 82.8 sedangkan

kelompok siswa yang memiliki gaya belajar tinggi dan diajarkan dengan
135

metode konvensional diperoleh mean 71.4 dan kelompok siswa yang

memiliki gaya belajar rendah yang diajarkan dengan metode

konvensional diperoleh mean 66.1 dari hasil tersebut dapat disimpilkan

bahwa terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model

pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan gaya

belajar terhadap hasil belajar fisika.

2. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran STAD (Student Teams

Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar IPA.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

metode pembelajaran terhadap hasil belajar IPA, Hal tersebut dapat

ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif yang disajikan, bahwa hasil

belajar IPA kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran STAD diperoleh hasil skor empiris tertinggi 88 dan

terendah 53 dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 72.1

median 62.8 modus 67.2 dan simpangan baku sebesar 11.1 dan varians

123.4. Sedangkan pada kelompok siswa yang diajarkan dengan

menggunakan metode konvensional diperoleh hasil skor empiris

tertinggi 87 dan terendah 53 dari perhitungan statistik diperoleh nilai

rata-rata 65 median 68.6 modus 55.7 simpangan baku 11.8 dan varians

138.3. Dari hasil tersebut siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran STAD mempunyai pemahaman lebih baik

dibandingkan siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.


136

3. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA

Hasil penelitian ini juga menunjukan adanya pengaruh gaya belajar

siswa terhadap hasil belajar IPA. Hasil penelitian ini sejalan dengan Uno

dalam Pater Salovey dan Jhon Mayer (2014:69) yang menyatakan,

“keterampilan gaya belajar adalah kemampuan untuk mengetahui

perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran,

memahami perasaan dan maknanya, serta mengendalikan perasaan

secara mendalam sehingga membantu perkembangan gaya belajar”.

Kemampuan saling memahami teman sebaya dalam proses pembelajaran

di kelas memacu siswa yang memiliki gaya belajar tinggi untuk mencapai

hasil belajar yang maksimal.

Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada

tingkat signifikan 5%. Hal ini dapat diartikan bahwa pada pengujian

hipotesis kedua menolak 𝐻0 dan menerima 𝐻1 , yaitu terdapat pengaruh

yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar IPA. Hal ini

dapat kita lihat melalui analisis deskriptif, siswa yang memiliki gaya

belajar tinggi diperoleh hasil skor empiris tertinggi 95 dan terendah 50

dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 74.8 median 63.9

modus 69.3 dan simpangan baku sebesar 135.8 dan varians 18441.7.

Sedangkan pada siswa yang memiliki gaya belajar rendah diperoleh hasil

skor empiris tertinggi 88 dan terendah 53 dari perhitungan statistik

diperoleh nilai rata-rata 66.6 median 63 modus 67.8 simpangan baku 14.0

dan varians 198.3. Dari hasil data tersebut siswa yang memiliki gaya
137

belajar tinggi mempunyai hasil belajar IPA yang baik dibandingkan

dengan siswa yang memiliki gaya belajar rendah.

F. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan

dalam pelaksanaan penelitian. Keterbatasan penulis dalam penelitian ini

antara lain:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode Student Team Achievement

Divisions (STAD) memerlukan kemampuan guru yang dimiliki siswa.

Guru harus mengetahui terlebih dahulu kemampuan awal siswa sebelum

siswa menerima pelajaran IPA.

2. Waktu belajar kurang efektif dan efisien

Waktu yang dugunakan untuk melaksanakan penelitian terlalu singkat,

peneliti belum benar-benar memahami keadaan dan kemampuan siswa

secara mendalam untuk melakukan suatu perubahan. Sehingga kegiatan

peneliti dalm pengumpulan data belum maksimal.

3. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya mencakup hasil

belajar siswa yaitu melalui tes. Untuk proses pembelajaran dan sikap.

4. belum diteliti secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai