Diketahui data tentang nilai matematika siswa pada tes sub sumatif di SMP N
Atasangin sebagai berikut :
1
Nila N Nila Nila Nila
No i o i No i No i
1 8 11 7 21 6 31 8
2 3 12 7 22 7 32 8
3 9 13 5 23 7 33 8
4 4 14 5 24 7 34 9
5 9 15 5 25 3 35 9
6 4 16 6 26 7 36 10
7 4 17 6 27 4 37 10
8 10 18 6 28 6 38 7
9 8 19 6 29 5 39 5
10 5 20 6 30 3 40 4
No Interval Frekuensi
1 0–1 0
2 2–3 3
3 4–5 11
4 6–7 14
5 8–9 9
6 10 – 11 3
Jumlah 40
2
Setelah itu gambar dalam kertas peluang Normal, dengan meletakkan batas-batas atas
pada sumbu datar dan sumbu tegak pada frekuensi yang sesuai. Cara ini sudah jarang
digunakan oleh para peneliti, karena sudah ada cara lain yang lebih cocok digunakan.
2. Menggunakan rumus Chi-Kuadrad ( X2)
k
(O i−E i )2
∑ Ei
Rumus untuk X2 menurut Sudjana (1989: 273) adalah X2 = i =1
f = frekuensi
xi = nilai tengah dari masing-masing interval
x=
∑ f i . x i =256 =6,4
n 40
2 ∑ f i .( x i −x )
2
175 ,6
s= = =
n−1 39
s=2 , 12 4,50
Selanjutnya dibuat tabel bantuan lagi sebagai berikut.
Batas 2
kelas Luas daerah Luas E(frek O(frek (O−E )
(xi) Z kurva utk z interval harapan) amatan) E
-0,5 -3,25 0,4994
1,5 -2,31 0,4896 0,0098 0,392 0 0,39
3
3,5 -1,37 0,4147 0,0749 2,996 3 0,00
5,5 -0,42 0,1628 0,2519 10,076 11 0,08
7,5 0,52 0,1985 0,3613 14,452 14 0,01
9,5 1,46 0,4279 0,2294 9,176 9 0,00
11,5 2,40 0,4918 0,0639 2,556 3 0,08
0,57
4
a. Pengamatan x1, x2, ... , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ... , zn dengan
x i−x
z i=
menggunakan rumus s , ( x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan
simpangan baku sampel).
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z≤zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ... , zn yang lebih kecil atau sama dengan z1. Jika
proporsi ini dinyatakan oleh S(zi).
banyaknya ¿ , z2 ,. .. , z n yang≤z i
S ( z i )=
Maka n
d. Hitung selisih F(zi) - S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut,
sebutlah harga terbesar ini adalah L0.
Kriteria.
Tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal jika L 0 yang diperoleh dari
pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis untuk uji Liliefors.
5
penyimpangan(deviasi) terbesar. Harga F0(X) – SN(X) terbesar dinamakan deviasi
maksimum.
CONTOH
Ujilah apakah populasi berdistribusi normal
Dari data sampel berikut
dat dat
No No No data
a a
7
1 4 16 7 31 7
2 4 17 7 32 8
3 5 18 7
4 5 19 7
5 5 20 8
6 5 21 8
7 6 22 8
8 6 23 8
9 6 24 8
10 6 25 9
11 6 26 9
12 6 27 9
13 7 28 9
14 7 29 10
15 7 30 10