Keteranga :
𝒙2= Chi Square
Oi = Frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke i
Ei = frekuensi yang diharpkan pada klasifikasi ke i
= banyak data (n) x Luas interval Z
c. Menentukan Tingkat Signifikansi (α)
Untuk mendapatkan Chi Square tabel :
X2 tabel = X2 (1-α) (dk)
Keterangan : α= 1% atau 5 %
dk = derajat kebebasan
dk= k-3
k= banyak kelas interval
d. Menentuka Kriteria Pengujan Hipotesis
e. Memberikan Kesimpulan
1) Contoh pengujan normalitas data (berdasarkan tabel kurva norma Z) :
Hasil pengumpulan data siswa yang medapat nilai ujian bahasa Arab, yang diambil
secara acak sebanyak 20 orang. Dicatat dalam daftar distribusi frekuensi. Hasilnya
sebagai berikut:
Skor Interval Frekuensi Titik F𝑥 𝑥2 Fixi2
(f) Tengah (𝑥)
20 - 29 1 24,5 24,5 600,25 600,25
30 - 39 6 34,5 207 1190,25 7141,5
40 -49 4 44,5 178 1980,25 7921
50 - 59 3 54,5 163,5 2970,25 8910,57
60 - 69 4 64,5 258 4160,25 16641
70 - 79 2 74,5 149 5550,25 11100,5
Jumlah 20 980 52315,82
Jawab :
Rumus Hipotesis
980
= = 49
20
s
nn 1
20(52315,822 )−(980)2
=√
20(20−1)
104616,4−960400
=√
380
85916,4
=√
380
=√226,09
= 15,03
Catatan :
Tanda ( - ) menunjukan luas Z pada sisi kiri
Tanda (+) menunjukan luas Z pada sisi kanan
𝑥 2 = 3,8091
Menentukan taraf Signifikansi dan Chi Square Tabel
Ditentukan :α = 5% = 0,05
Dk = k -3 = 6 – 3= 3
X2 = tabel = 7,815
Kesimpulan
Nilai Chi Square hitung = 3,8091. Chi square tabel = 7,815, maka H0 diterima artinya
dengan tingkat signifikansi α = 5 %, data tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal.
No. 𝒙𝒊 𝒙𝒊 − ̅
𝒙 𝑭𝑻 𝑭𝑺 |𝑭𝑻 − 𝑭𝑺|
𝒁=
𝑺
1.
2.
dst.
Keterangan:
𝑥𝑖 = 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
(𝑋𝑖 − 𝑋̅ )
𝑍 = 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑘𝑢 =
𝑆
𝐹𝑇 = 𝑝𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 (𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑘𝑢)
𝐹𝑆 = 𝑝𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝐷𝑎𝑡𝑎)
3. Menentukan Tingkat Signifikansi(𝜶)
Untuk Mendapatkan Tabel Kolmogorof-Semirnov :
Dimana :
Tabel K-S = K-S(𝛼)(𝑛)
(𝛼) = 1% atau 5%
(𝑛) = jumlah data
4. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika Nilai Terbesar |𝐅𝐓 − 𝐅𝐒|<nilai Tabel K-S, maka H0diterima. Data
berdistribusi normal.
Jika Nilai Terbesar |𝐅𝐓 − 𝐅𝐒| >nilai Tabel K-S, maka H0 ditolak. Data
tidak berdistribusi normal.
5. Memberikan Kesimpulan
Contoh Soal :
20 30 30 30 30 30 30 40 40 45 45 50 50 50 60 60 60 65 75 75
Selidikilah dengan (𝛼) =5%, apakah data tersebut daiambil dari populasi
yang berdistribusi normal ? (Diketahui nilai rata-rata : 45,75 dan Simpangan
Baku : 16,17)
Jawab :
1. Rumusan Hipotesis
2. Taraf Signifikansi
(𝛼) = 5%
3. Statistik Uji
berdasarkan nilai Z
20 75
𝒙̅ = 45,75
S = 16,17
Nilai Maks |𝑭𝑻 − 𝑭𝑺| (0,1840) < Nilai Tabel Kolmogorov (0,2940)
N 𝜶 = 𝟎, 𝟏𝟎 𝜶 = 𝟎, 𝟎𝟓 𝜶 = 𝟎, 𝟎𝟏
1 0,950 0,975 0,995
2 0,776 0,842 0,925
3 0,636 0,708 0,829
4 0,565 0,624 0,734
5 0,509 0,563 0,669
6 0,468 0,519 0,617
7 0,436 0,483 0,576
8 0,410 0,454 0,542
9 0,387 0,430 0,513
10 0,369 0,409 0,486
11 0,352 0,391 0,468
12 0,338 0,375 0,449
13 0,325 0,361 0,432
14 0,314 0,349 0,418
15 0,304 0,338 0,404
16 0,295 0,327 0,392
17 0,286 0,318 0,381
18 0,279 0,309 0,371
19 0,271 0,301 0,361
20 0,265 0,294 0,352
21 0,259 0,287 0,344
22 0,253 0,281 0,337
23 0,247 0,275 0,330
24 0,242 0,269 0,323
25 0,238 0,264 0,317
26 0,233 0,259 0,311
27 0,229 0,254 0,305
28 0,225 0,250 0,300
29 0,221 0,246 0,295
30 0,218 0,242 0,290
35 0,202 0,224 0,269
40 0,189 0,210 0,252
45 0,179 0,198 0,238
50 0,170 0,188 0,226
Pendekatan 1,22/√𝒏 1,36/√𝒏 1,63/√𝒏
n > 50
A. Uji Liliefors
Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi
frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal
sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan
probabilitas komultaif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors pada Tabel
Nilai Quantil Statistik Lilliefors Distribusi Normal.
Berikut ini adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengujian
normalitas Lilliefors adalah :
No. Xi S(X) ̅
𝒙𝒊 − 𝒙 𝑭(𝑿) |𝑭(𝑿) − 𝑺(𝑿)|
𝒁=
𝑺
1
2
Dst
Keterangan :
Dimana :
Tabel Lilliefors = Lilliefors (𝛼)(𝑛)
(𝛼) = 1% atau 5%
(𝑛) = jumlah data
4. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika Nilai Terbesar |𝐅(𝐗) − 𝐒(𝐗)|<nilai Tabel K-S, maka H0diterima. Data
berdistribusi normal.
Jika Nilai Terbesar |𝐅(𝐗) − 𝐒(𝐗)| >nilai Tabel K-S, maka H0 ditolak. Data tidak
berdistribusi normal.
5. Memeberikan Kesimpulan
Contoh Soal :
Suatu Penelitian tentang siswa yang mempelajari bahasa Arab dengan semple
sebanyak 20 orang, didapat data sebagai berikut :
20 30 30 30 30 30 30 40 40 45 45 50 50 50 60 60 60 65 75 75
Selidikilah dengan (𝛼) =5%, apakah data tersebut daiambil dari populasi yang
berdistribusi normal ? (Diketahui nilai rata-rata : 45,75 dan Simpangan Baku : 16,17)
Jawab :
1. Rumusan Hipotesis
H0 : Data Berasal dari Populasi yang Berdistribusi Normal
2. Taraf Signifikansi
(𝛼) = 5%
3. Statistik Uji
berdasarkan nilai Z
18 65
19 75
Nilai Maks |𝑭(𝑿) − 𝑺(𝑿)| : 0,1840
20 75
Nilai Tabel Lilliefors
𝒙̅ = 45,75
S = 16,17 Diketahui : n = 20 dan (𝛼) = 5%
Nilai Maks |𝑭(𝑿) − 𝑺(𝑿)| (0,1840) < Nilai Tabel Kolmogorov (0,190)
Tabel LILLIEFORST
3
PROSEDUR PENGUJIAN NORMALITAS DATA (SHAPIRO WILK)
1. Merumuskan formula hipotesis
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan nilai T3 dengan rumus
2
1k
T3 ai ( xni 1 xi )
D i 1
n
D xi x
2
i 1
Keterangan :
𝑎𝑖 : koefisien uji Shapiro Wilk
𝑥𝑛−𝑖+1 : data ke n-i+1
𝑥𝑖 : data ke i
𝑥̅ : rata – rata data
K : jumlah data dari koefisien shapiro wilk
Xi : data ke –i (berturut dari terkecil-terbesar
n : jumlah data
4. Kriteria pengujian
Jika nilai T3<nilai Tabel Shapiro Wilk, maka H0 ditolak. Data tidak berdistribusi normal
Jika nilai T3> nilai tabel Shapiro wilk, maka H0 diterima. Data berdistribusi normal
5. Memberikan kesimpulan
CONTOH SOAL :
Berdasarkan data skor ujian mata pelajaran b.arab yang diambil sampel secara random
dari suatu Sekolah Menengah Atas sebanyak 20 siswa, didapatkan data sebagai berikut:
20, 30, 30, 30, 30, 30, 30, 40, 40, 45, 45, 50, 50, 50, 60, 60, 60, 65, 75, 75.
Selidikilah apakah data skor ujian tersebut diambil dari populasi yang berdistribusi
normal? Dengan 𝛼 = 5%.
JAWAB:
1. Rumusan Hipotesis:
H0 : Data berasal dari Populasi Berdistribusi Normal
H1 : Data berasal dari Populasi tidak Berdistribusi Normal
2. Menghitung nilai D
Tabel Perhitungan Nilai D
No. Xi (X-𝑥̅ ) (X-𝑥̅ )2
1 20 -25,75 663,0625
2 30 -15,75 248,0625
3 30 -15,75 248,0625
4 30 -15,75 248,0625
5 30 -15,75 248,0625
6 30 -15,75 248,0625
7 30 -15,75 248,0625
8 40 -5,75 33,0625
9 40 -5,75 33,0625
10 45 -0,75 0,5625
11 45 -0,75 0,5625
12 50 4,25 18,0625
13 50 4,25 18,0625
14 50 4,25 18,0625
15 60 14,25 203,0625
16 60 14,25 203,0625
17 60 14,25 203,0625
18 65 19,25 370,5625
19 75 29,25 855,5625
20 75 29,25 855,5625
̅
𝒙 45,75 ∑ 4963,75
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh Nilai D sebagai berikut:
n
D xi x = 4963,75
2
i 1
3. Menghitung nilai T3, dengan cara melihat Tabel Koefisien Shapiro Wilk berdasarkan
jumlah datanya (n):
I ai (Xn-i+1) – (Xi) ai ((Xn-i+1) –
(Xi))
1 0,473 75 – 20 = 55 26,015
2 0,3211 75 – 30 = 45 14,4495
3 0,2565 65 – 30 = 35 8,9775
4 0,2085 60 – 30 = 30 6,255
5 0,1686 60 – 30 = 30 5,058
6 0,1334 60 – 30 = 30 4,002
7 0,1013 50 – 30 = 20 2,026
8 0,0711 50 – 40 = 10 0,711
9 0,0422 50 – 40 = 10 0,422
10 0,0140 45 – 45 = 0 0
∑ 67, 916
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh Nilai T3 sebagai berikut:
1k 𝟏
𝟒𝟔𝟏𝟐,𝟓𝟖𝟑𝟎𝟔
T3 ai ( xni 1 xi ) = (67,916)2 = 𝟒𝟗𝟔𝟑,𝟕𝟓 = 0,9292
D i 1 𝟒𝟗𝟔𝟑,𝟕𝟓
4. Kriteria Pengujian
Diketahui 𝛼 = 0,05 dan n = 20. Pada tabel Shapiro Wilk (Tabel 2), didapat nilai tabel
shapiro willk = 0,905.
5. Kesimpulan
Dengan 𝛼 = 0, 05 menunjukkan bahwa nilai T3 (0.9292) > Tabel Shapiro Wilk (0,905),
maka H0 diterima. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F= 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Ftabel = F 𝛼(dk)
Dimana :
𝛼 = 1% atau 5%
Dk = derajat kebebasan pembilang dan penyebut
Dk pembilang (varians terbesar) = (n1 – 1)
Dk penyebut (varians terkecil) = (n2 – 1)
5. Memberikan Kesimpulan
Berikut adalah data hasil belajar siswa menengah atas dari dua kelas yaitu kelas XI IPS A
dan kelas XI IPS B :
Kelas XI IPS A
Kelas Interval Frekuensi (f)
20 – 29 1
30 – 39 6
40 - 49 4
50 - 59 3
60 – 69 4
70 – 79 2
Jumlah ∑ 𝒇 = 20
Kelas XI IPS B
Kelas Interval Frekuensi (f)
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3
Jumlah ∑ 𝒇 = 50
Ujilah apakah kedua kelompok data tersebut memiliki varians yang homogen, dengan 𝛼
= 5% !
JAWAB:
1. Rumusan Hipotesis :
H0 : Kedua populasi mempunyai varians yang homogen
H1 : Kedua populasi mempunyai varians yang tidak homogen
Atau:
2 2
H0 : 𝜎 = 𝜎
1 2
2 2
H1 : 𝜎 ≠ 𝜎
1 2
b. Kelas XI IPS B
Kelas Frekuensi Titik Fx (X-𝑥̅ ) (X-𝑥̅ )2 f (X-𝑥̅ )2
Interval (f) Tengah
(x)
52 – 58 2 55 110 21 441 882
59 – 65 6 62 372 14 196 1176
66 – 72 7 69 483 7 49 343
73 – 79 20 76 1520 0 0 0
80 – 86 8 83 664 7 49 392
87 – 93 4 90 360 14 196 784
94 – 100 3 97 291 21 441 1323
Jumlah ∑ 𝒇 = 50 ∑ 𝒇𝒙 =3800 ∑ 𝒇 (X-
𝑥̅ )2 =
4900
∑ 𝒇𝒙 𝟑𝟖𝟎𝟎
𝑥̅ = ∑𝒇
= = 76
𝟓𝟎
5. Kesimpulan
B̅
t=𝑆
𝐵 / √𝑛
5. Memberikan Kesimpulan
CONTOH KASUS:
Ada seorang guru ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan metode audio visual. Berikut adalah
datanya (diasumsikan data distribusi normal dan variansinya homogen):
1 20 25 5 25
2 30 25 -5 25
3 30 25 -5 25
4 30 25 -5 25
5 30 30 0 0
6 30 30 0 0
7 30 45 15 225
8 40 45 5 25
9 40 55 15 225
10 45 55 10 100
11 45 55 10 100
12 50 60 10 100
13 50 60 10 100
14 50 60 10 100
15 60 60 0 0
16 60 65 5 25
17 60 65 5 25
18 65 75 10 100
19 75 75 0 0
20 75 80 5 25
Jumlah ∑B =100 ∑𝐁 𝟐 = 1250
Langkah-Langkah Pengisian
∑𝐵 100
B̅ = = =5
𝑛 20
b. RumusanHipotesis
H0 :TidakterdapatperbedaanantarahasilbelajarsiswasebelumdansesudahPengunaanmetode
audio visual
H1 :TerdapatperbedaanantarahasilbelajarsiswasebelumdansesudahpenggunaanMetode
audio visual
Atau : H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 ≠ µ2
𝐵̅
t = 𝑆𝐵/
√𝑛
5 5
t = 6,28/√20 = 1,40 = 3,57
d. MenentukanNilaiSimpangan Baku Beda
S 𝑛 ∑ 𝐵2 𝑖−(∑ 𝐵𝑖)2
B= √ 𝑛(𝑛−1)
S 20(1250)−(100)2 25,000−10,000
B =√ = √
20(19) 380
S 15,000
B= √ = √39,47 = 6,28
380
e. MenentukanNilai t Tabel
ttabel= t (a)(dk)
ttabel= t (0,05) (20-1) = t0,05(19) = 2,09
f. KriteriaPengambilanKeputusan
g. Kesimpulan
Nilaithitung (3,57) ≥ttabel(2,09) → H0.DitolakArtinyadengan α = 5%
terdapatperbedaan yang
signifikanantarahasilbelajarsiswasebelumdansesudahpenggunaanmetode audio visual.
Ho :Tidakterdapatperbedaanantarasebelumperlakuandengansesudahperlakuan
H1 :Terdapatperbedaanantarasebelumperlakuandengansesudahperlakuan
Atau: Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 ≠ µ2
2. MenentukanNIlaiStatistikUji
a. Sampel (n) ≤ 25
- Menentukantanda Beda (selisih) danbesarnyatanda Beda antarapasangan data
- Nilai Beda denganhasil “0” diabaikan.
- MengurutkanNilai Beda tanpamemperhatikantanda.
- Memisahkantanda Beda yang positifdannegatif.
- Menentukannilai T
hitungdenganmenjumlahkansemuaangkapositifdanangkanegatif.
- Menentukannilai T hitungdenganmemilihnilai T absolute terkecil.
b. Sampel (n)> 25
1
T − 4 𝑛(𝑛 + 1)
𝑧=
√ 1 𝑛 (𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
24
CONTOH KASUS :
Pretes: 20 30 30 30 30 30 30 40 40 45 45
50 50 50 60 60 60 65 75 75
Postest: 25 25 25 25 30 30 45 45 55 55 55
60 60 60 60 65 65 75 75 80
Guru tersebutmemprediksibahwanilaikedua test tersebutadalahberbeda.
Cobabuktikanhipotesistersebut!
JAWAB:
a. Rumusanhipotesis
Ho: TidakterdapatperbedaanantarahasilbelajarsiswasebelumpenggunaanMetodeBelajar A
(pretest)dansesudahpenggunaanMetodeBelajar A (pretest).
Hi: TerdapatperbedaanantarahasilbelajarsiswasebelumpenggunaanMetodeBelajar A
(pretest)dansesudapenggunaanMetodeBelajar A (pretest).
Atau: H0 :µ1 : µ2 H1 : µ1 ≠ µ2
1 20 25 5 1 4,5 4,5
2 30 25 -5 2 4,5 -4,5
3 30 25 -5 3 4,5 -4,5
4 30 25 -5 4 4,5 -4,5
5 30 30 0 - -
6 30 30 0 - -
7 30 45 15 15 15,5 15,5
8 40 45 5 5 4,5
9 40 55 15 16 15,5 15,5
10 45 55 10 9 11,5 11,5
11 45 55 10 10 11,5 11,5
12 50 60 10 11 11,5 11,5
13 50 60 10 12 11,5 11,5
14 50 60 10 13 11,5 11,5
15 60 60 0 - -
16 60 65 5 6 4,5 4,5
17 60 65 5 7 4,5 4,5
18 65 75 10 14 11,5 11,5
19 75 75 0 - -
20 75 80 5 8 4,5 4,5
Jumlah 122,5 13,5
MenentukanNilai T absolute Terkecil
Kesimpulan
Dengan α = 5% diperoleh T hitung (13,5) < T tabel Wilcoxon (52), maka H0ditolak.
ArtinyaterdapatperbedaanantarahasilbelajarsiswasebelumpenggunaanMetodeBelajar A (pretest)
dansesudahpenggunaanMetodeBelajar B (postest)
5
PROSEDUR PENGUJIAN PRODUUCT MOMENT
1. Mermuskan Formula Hipotesis
H0 : Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y
H1 : Terdapat korelasi positif yang signifikan anatara Varibel X dan variabel Y
Atau : H0 : ρ = 0 H1 : ρ ≠ 0
2. Menetukan Nilai Statistik Uji
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
rxy =
√〔𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 〕〔𝑛 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 〕
Keterangan:
n = Banyaknya data
5. Memberikan Kesimpulan
Contoh kasus:
Dalam suatu penelitian, ingin diketahui apakah secara signifikan terdapat korelasi positif
antara nilai nahwu (X) dengan nilai sharaf (Y). ditetapakan 20 orang siswa sebagai
sampel penelitian, datany adalah sebagai berikut:
n X Y X2 Y2 XY
1 20 25 400 625 500
2 30 25 900 625 750
3 30 25 900 625 750
4 30 25 900 625 750
5 30 30 900 900 900
6 30 30 900 900 900
7 30 45 900 2025 1350
8 40 45 1600 2025 1800
9 40 55 1600 3025 2200
10 45 55 2025 3025 2475
11 45 55 2025 3025 2475
12 50 60 2500 3600 3000
13 50 60 2500 3600 3000
14 50 60 2500 3600 3000
15 60 60 3600 3600 3600
16 60 65 3600 4225 3900
17 60 65 3600 4225 3900
18 65 75 4225 5625 4875
19 75 75 5625 5625 5625
20 75 80 5625 6400 6000
∑𝑋 ∑𝑌 ∑ 𝑿𝟐 ∑ 𝒀𝟐 ∑ 𝑿𝒀
Jumlah
915 1015 46825 57925 51750
20(51750)−(915)(1015)
=
√〔20(46825)−(915)2 〕〔20(57925)−(1015)2 〕
1035000−928725
=
√(936500−837225)(1158500−1030225)
106275
=
√(99275)(128275)
106275
=
√12734500625
106275
=112847,2
rxy =0.94
Contoh:
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara nilai Nahwu (X) nilai Shorof (Y), datanya
sebagai berikut;
Variabel X:
20 30 30 30 30 30 30 40 40 45 45 50 50 50 60 60 60 65 75 75
Variabel Y:
25 25 25 25 30 30 45 45 55 55 55 60 60 60 60 65 65 75 75 80
Jawab:
1. Membuat rumusan hipotesis:
Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar (X) dengan aktivitas belajar (Y)
H1 = ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar (X) dengan aktivitas belajar (Y)
2. α = 5%
3. Perhitungan
Jadi
6Σ d 2
𝜌 = 1 − N(N 2 - 1)
6 (38,9295)
𝜌=1– 20 (202 − 1)
233,577
𝜌=1– 7.980
𝜌 = 1 – 0,029
𝜌 = 0,971 atau r = 0,971
Menghitung nilai t hitung
𝑟√𝑁 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
0,971 √ 20 − 2
𝑡=
√ 1 − 0,9712
4,119
𝑡=
0, 239
𝑡 = 17,23
Mencari t tabel
t tabel dengan α = 5% dan dk = N - 2 = 18
maka t tabel = 2,10
Membandingkan t hitung dengan t tabel
t hitung = 17,23 > t tabel = 2,10
Ho ditolak
Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara nilai nahwu (X) dengan nilai shorof (Y)
berdasarkan contoh diatas, besarnya pengaruh nilai nahwu (X) terhadap nilai sharaf (Y) dapat
dihitung dengan mencari nilai koefisien dterminasi. Adapun nilainya : KD = (0,971) 2 * 100% =
23,9%. Artinya pengaruh atau kontribusi nilai nahwu (X) terhadap nilai sharaf (Y) sebesar 23,9%
dan sisanya 76,1% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dimana:
a= ∑X2∑Y-∑X∑XY b= N∑(XY)-∑X∑Y
N∑X2-(∑X)2 N∑X2-(∑X)2
= 46825x1015-915x51750 = 20x51750-915x1015
20x46825-(915)2 20x46825-(915)2
= 47527375-47351250 = 1035000-928725
936500-837225 936500-837225
= 176125 = 106275
99275 99275
= 1,77 = 1,07
Ŷ=a+bX
Ŷ=1,77 + 1,07X
Dengan kata lain, skor variabel Y dapat diprediksikan oleh setiap skor variabel X
berdasarkan persamaan regresi linier Ŷ=1,77 + 1,07X.