Anda di halaman 1dari 6

Uji Normalitas Data

Apa itu uji normalitas data?


Uji normalitas data adalah bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari
uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang terambil merupakan data terdistribusi normal
atau bukan.
Maksud dari terdistribusi normal adalah data akan mengikuti bentuk distribusi normal di
mana data memusat pada nilai rata-rata dan median.
Rumus yang digunakan adalah rumus kai kuadrat (chi kuadrat) dengan simbol 2 .

Bagaimana prosedur pengujian normalitas data? Ada 5 langkah sebagai berikut.


1. Merumuskan hipotesis
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
2. Menentukan nilai uji statistik
2 = (

Keterangan:

( )2
)

2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-i
Ei = frekuensi yang diharapkan pada klasifikasi ke-i

3. Menentukan taraf nyata ()


Untuk mendapatkan nilai chi kuadrat tabel:

2 = 2 (1)() =?
Keterangan:

dk = derajat kebebasan = k 3
k = banyak kelas interval

4. Menentukan kriteria pengujian hipotesis


Ho ditolak jika 2 2
Ho diterima jika 2 < 2
5. Memberikan kesimpulan

Contoh soal perhitungan uji normalitas data secara manual


Diketahui data skor 32 siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada try out di suatu
bimbingan belajar.
72

48

66

62

76

58

78

32

74

41

47

39

57

80

52

54

81

66

70

85

64

70

60

35

65

88

43

37

68

55

45

95

Ujilah normalitas dari data tersebut!

Penyelesaian:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Langkah 2: Menentukan nilai uji statistik
a. Jangkauan (J) = data terbesar data terkecil
= 95 32
= 63
b. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,97
= 5,97 (diambil k = 6)
c. panjang kelas = J : k
= 63 : 6
= 10,5 (diambil p = 11)

Selanjutnya, data di atas digunakan untuk membuat tabel A di bawah ini.


Data
30 40
41 51
52 62
63 73
74 84
85 95
Jumlah

Titik tengah
(xi)
35
46
57
68
79
90

Frek
(fi)
4
5
7
8
5
3
fi = 32

fi xi

xi2

fi xi2

140
230
399
544
395
270
fixi = 1978

1225
2116
3249
4624
6241
8100

4900
10580
22743
36992
31205
24300
2
fixi = 130720

) dan standar deviasi (SD).


Selanjutnya, mencari rata-rata (

= 1978 / 32
= 61,81

SD =

130720
1978 2

(
)
32
32

= 264,21
= 16,25
Selanjutnya, membuat dan melengkapi tabel B berikut. Perhitungannya dijelaskan di bawah.

Data

Frekuensi
Observasi
(Oi)

Batas Kelas
(BK)

Nilai Z

30 40
41 51
52 62
63 73
74 84
85 95

4
5
7
8
5
3

29,5 40,5
40,5 51,5
51,5 62,5
62,5 73,5
73,5 84,5
84,5 95,9

-1,98 dan -1,31


-1,31 dan -0,63
-0,63 dan 0,04
0,04 dan 0,72
0,72 dan 1,39
1,39 dan 2,13

Jumlah

fi = 32

Luas tiap
Kelas
interval

0,0612
0,1692
0,2517
0,2482
0,1535
0,0657
( )2
= (
)

Frekuensi
yang
diharapkan
(Ei)
1,9584
5,4144
8,0544
7,9424
4,9120
2,1024

( )2

2,1283
0,0317
0,1380
0,0004
0,0015
0,3832
2,6831`

.:. Dari tabel ini kita dapatkan nilai chi kuadrat ( 2 ) = 2,6831
Bagaimana cara mendapatkan nilai Z pada tabel B di atas?
Z=

Kita ambil Batas Kelas (BK) pada baris pertama yaitu: 29,5 40,5
Untuk batas kelas 29,5:
Z =
=

29,5 61,81
16,25

= - 1,98

Untuk batas kelas 40,5:


Z =
=

40,5 61,81
16,25

= - 1,31

Lakukan seperti itu seterusnya, untuk batas-batas kelas lainnya. Dan dapatkan semua nilai Z.

Bagaimana cara mendapatkan Luas tiap kelas interval pada tabel B di atas ?
Baiklah, prosedur perhitungan dijelaskan di bawah tabel ini.
Nilai Z
-1,98 dan -1,31
-1,31 dan -0,63
-0,63 dan 0,04
0,04 dan 0,72
0,72 dan 1,39
1,39 dan 2,13

Luas 0 Z
0,4761 dan 0,4049
.....
.....
.....
.....
.....

Luas tiap kelas interval


0,0612
0,1692
0,2517
0,2482
0,1535
0,0657

Jadi begini, setelah mendapatkan nilai Z, carilah Luas 0 Z menggunakan tabel Z.


Untuk nilai Z = -1,98, dilihat di tabel Z didapat 0,4761.

Untuk nilai Z = -1,31, dilihat di tabel Z didapat 0,4049.

Sekali lagi, bagaimana mencari Luas tiap kelas interval ?


Kita ambil Luas 0 Z pada baris pertama yaitu: 0,4761 dan 0,4049.
Maka, Luas tiap kelas interval = 0,4761 0,4049
= 0,0612
Ketentuan: Apabila tandanya sama maka dikurangi. Apabila tandanya berbeda maka ditambahkan.
Lanjutkan menghitung Luas tiap kelas interval pada baris yang selanjutnya.

Bagaimana mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) pada tabel B di atas?


Kita ambil Luas tiap kelas interval pada baris pertama.
Ei = Luas tiap kelas interval n (jumlah responden)
= 0,0612 32
= 1,9584
Lakukan begitu untuk baris ke-2, ke-3, dan seterusnya.
.:. Pada tahap ini, kita telah selesai membuat dan melengkapi tabel B tadi.

Langkah 3: Menentukan taraf nyata ()


2 = 2 (1)() =?
Ikuti langkah-langkah berikut:
a. Derajat kebebasan (dk) dengan rumus:
dk = banyaknya kelas 3
=63
=3
b. Taraf signifikansi = 0,01 atau = 0,05. Jika kita ambil = 0,01, maka:
2 = 2 (1)()
= 2 (10,01)(3)
= 2 (0.99)(3)
c. Kita lihat pada tabel 2 untuk 2 (0.99)(3)= 11,3

Langkah 4: Menentukan kriteria pengujian hipotesis


Ho ditolak jika 2 2
Ho diterima jika 2 < 2
Berdasarkan perhitungan pada tabel diperoleh nilai 2 = 2,6381 dan 2 = 11,3.
Karena nilai 2 < 2 maka Ho diterima.

Langkah 5: Memberikan kesimpulan


Karena nilai 2 < 2 maka Ho diterima. Artinya, data skor siswa dalam menyelesaikan
soal-soal try out matematika di suatu bimbingan belajar berdistribusi normal.

Anda mungkin juga menyukai