a. Pengertian
Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Christensen, 2001). Desain atau perencanaan diperlukan sebelum kita melakukan atau membuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan keinginan atau yang diharapkan. Desain penelitian eksperimental semua proses yang diperlukan dalam merencanakan dan melaksanakan suatu eksperimen. Desain eksperimen sering ditafsirkan secara sempit, yaitu sebagai suatu proses merencanakan eksperimen, sehingga hasil yang diperoleh dapat memecahkan masalah secara mantap. Desain eksperimen itu mencakup perencanaan dan langkah-langkah yan berurutan dan menyeluruh, serta cara pelaksanaan eksperimennya. Dengan demikian peneliti dapat menganalisis data secara objektif dan dapat digunakan untuk mengadakan suatu inteferensi yang valid berkenaan dengan masalah yang sdang diselidiki.
b. Fungsi Desain
Dalam setiap penelitian, baik penelitian eksperimental maupun non eksperimenta, kita perlu dahulu desain apa yang akan digunakan. Desain penelitian eksperimental sangat memegang peranan penting, terutama karena menyangkut 2 hal, yaitu menjawab masalah atau menguji hipotesis penelitian dan mengontrol.
1. Suatu masalah penelitian hanya dapat dijawab apabila desain penelitian yang digunakan merupakan desain yang tepat. 2. Desain penelitian eksperimental menunjukkan control terhadap Vs.
randomisasi dan dilakukan dengan menggunakan kelompok control sebagai pembanding kelompok perlakuan. Desain eksperimen murni dilaksanakan dalam suasana laboratorium. 3. Eksperimen Kuasi Desain eksperimen kuasi, disebut pula eksperimen semu merupakan eksperimen yang pengendaliannya terhadap variable-variable non eksprimen tidak begitu ini idealnya
ketat, dan penentuan sample nya dilakukan dengan tidak randomisasi. Biasanya desain eksperimen kuasi ini dilakukan karena desain eksperimen murni tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
validitas internal, yaitu apakah pperubahan yang terjadi benar-benar karena perlakuan yang diberikan atau karena adanya factor lainnya. Dalam pelaksanaan suatu eksperimen, menurut Hanafiah (1993) penentuan jumlah replikasi dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu : 1. Derajat ketelitian, semakin tinggi derajat ketelitian yang diinginkan dari eksperimen akan semakin besar pula jumlah replikasi yang diperlukan. 2. Keragaman bahan, alat, media, dan lingkungan eksperimen. 3. Biaya eksperimen, jika biayanya cukup besar maka replikasinya dapat diperkecil.
Randomisasi Randomisasi merupakan cara terbaik didalam pengelompokkan unit-unit eksperimen pada kelompok perlakuan dan control. Penentuan anggota sampel dengan randomisasi biasanya disebut random assignment, yang secara singkat disebut randomisasi. Tujuan randomisasi adalah mengurangi bias yang disbabkan oleh kesalahan sistematis yang dilakukan secara sengaja oleh peniliti diidalam menentukan subjek-subjek yang akan diteliti. Proses randomisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan menggunakan table bilangan random, penarikan undian, menggunakan bilangan random dikalkulator atau program computer.
Control internal Yaitu upaya pengendalian kondisi lapangan dari ynag heterogen menjadi homogen. Caranya adalah membagi unit-unit eksperimen kedalam kelompok-kelompok, sehingga antar kelompok memiliki homogenitas dan perimbangan, kecuali perlakuan yang harus dibuat secara berbeda.
Control internal ini berguna untuk membuat prosedur uji lebih kuat, lebih efisien dan lebih sensitive, karena dengan pengelompokkan yang homogeny dan berimbang itu dapat dilakukan pengendalian terhadap kesalahan.
Perlakuan dan pembanding Perlakuan terhadap subjek ini mutlak dilakukan dalam eksperimen. Penlitian secara sengaja memberikan pemaparan kepada subjek yang diteliti suatu perlakuan yang selanjutnya dipelajari efeknya. Untuk memahami bahwa suatu perlakuan telah member efek tertentu pada subjek yang diteliti, maka dalam eksperimen diperlukan kelompok pembanding, yang biasanya disebut sebagai kelompok control Dalam eksperimen selalu ada kelompok control (berbeda dengan variable control). Kelompok control merupakan kelompok yang menjadi pembanding terhadap kelompok perlakuan. Suatu penelitian dianggap sebagai penelitian eksperimen jika menggunakan perlakuan control atau perlakuan banding.