Anda di halaman 1dari 4

A.

Tes

Tes menurut SUNDBERG suatu metode untuk menjaring data berupa perilaku
individu yang berlangsung dalam suatu situasi yang baku. Sedangkan pengertian tes
menurut Suryabrata (1993) adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau
perintah-perintah yang harus dijalankan yang berdasarkan atas bagaimana testee
menjawab.

Sedangkan Tes Psikologi menurut ANASTASI, merupakan salah satu metode dari
psikodiagnostik. Dalam melakukan tes psikologi biasanya dihadapkan dengan sebuah
pengukuran yang biasanya menggunakan alat tes. Alat tes sendiri tidak hanya digunakan
dalam mengklasifikasikan gangguan psikis atau diagnose, tetapi lebih tertuju kepada
pendiskripsian atau pemahaman yang lebih intensif (mendalam) dari subjek.

Berikut adalah beberapa macam-macam dari alat tes psikologi:

a. Reaction Time Bunyi

Merupakan apparatus psikologi yang dipakai untuk mengetahui tingkat kosentrasi dan
fungsi auditori seseorang. Tingkat konsentrasi serta fungsi dari auditori merupakan
komponen yang penting dalam proses dari presepsi manusia. Kosentrasi serta fungsi
auditori merupakan bagian yang penting dalam penerimaan informasi baik dalam bidang
pendidikan, industri dan hal lainnya.

b. Steadiness Test

Merupakan apparatus psikologi yang berfungsi untuk menguji stabilitas tangan (tremor
yang terjadi pada bagian tangan) serta kemampuan motorik halus dari testee yang diuji.
Kemampuan motoric halus yang dapat diukur oleh steadiness Test seperti kemampuan
mengarahkan gerakan tangan atau lengan serta kekuatan jari. Dapat juga digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari stress, kegelisahan, kelelahan, konsumsi dari bahan kimia
(kafein, alcohol, narkotika), usia lanjut terhadap stabilitas dari tangan dan motorik halus.
Alat tes ini biasanya dapat digunakan dalam pelaksanaan ujian masuk teknisi mesin, tukang
las, kedokteran umum, kedokteran gigi, kedokteran bedah, photographer dan lain
sebagainya (Yuwono & Permadi, 2011).

c. Depth Perception Box

Berfungsi untuk menguji kemampuan seseorang untuk melakukan persepsi kedalaman.


Merupakan kemampuan indera penglihatan untuk mengindera ruang berdimensi tiga,
sedangkan penginderaan visual manusia hanya berdimensi dua. Penginderaaan ruang
merupakan penghayatan yang menyeluruh bukan sekedar penginderaan saja. Persepsi
kedalaman ini berguna untuk arsitektur, sopir atau seseorang yang bekerja di bidang spasial
atau ruang bidang (Celerous, 2013).

d. Rotary Pursuit

Digunakan untuk mengukur motor performance. Motor performance adalah ketepatan dan
kecermatan dalam mengontrol fungsi motoric, seperti memegang, meletakan, menari,
melompat, dan berjalan. Digunakan juga untuk mempelajari keterampilan motoric
perseptual dan fenomena belajar. Memungkinkan tester untuk mengetahui dan memeriksa
seberapa cepat seseorang dapat mempelajari perilaku baru dan juga digunakan untuk
mempelajari keterampilan motoric dari testee. Tester dapat mengkaitkan kondisi tertentu
seperti stress, kelelahan, alcohol dengan kemampuan dari motoric perseptual dari testee.

e. Stabilimeter

Berfungsi untuk mengukur koordinasi motoric (motoric halus), kemampuan berfikir secara
logis dan problem solving (pemecahan masalah) serta kemampuan seseorang untuk
merencanakan suatu hal.
f. Mirror Drawing Manual

Berfungsi mengukur procedural memory yang ada pada diri seseorang. Procedural memory
berkenaan dengan memori yang berkaitan dengan prosedur yang merupakan bagian dari
long term memory. Procedural memory disebut juga dengan keterampilan motorik (motors
skill), yang mengarah pada mengarah pada pengetahuan tentang cara mengerjakan sesuatu.
Berguna juga untuk mengetahui kemampuan memahami ruang bidang dari seseorang.

g. Ilusi Muller Lyer

Berfungsi untuk mengukur ketepatan persepsi seseorang mengenai benda yang ada di
hadapannya. Ilusi sendiri diartikan sebagai kesalahan individu dalam memberikan persepsi
terhadap stimulus yang diterimanya. Ilusi Muller Lyer hanya ditunjukan pada ilusi optik
yang terjadi saat seseorang salah mempersepsi panjang salah suatu ruas garis dari dua garis
dengan panah yang beragam arah.

h. Ilusi Poggendorff

Digunakan secara khusus untuk mempelajari sensasi dan persepsi mengenai kesejajaran
garis diagonal. Sensasi adalah proses menerima energy stimulus dari lingkungan eksternal
dan mengubah energy tersebut menjadi energy saraf. Sedangkan persepsi diartikan sebagai
proses mengorganisir dan menginterpretasi informasi sensori sehingga dapat bermakna.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(Pencatatan Alat Tes dan Fungsi – Fungsinya)

Aliza Athiya R
172030100119/ A2/ Semester 4 (empat)
Untuk Menempuh Tugas Metode Penelitian Kuantitatif dan Eksperimen
Diampu oleh Dosen : Ririn Dewanti D,.S,.I,.S.Psi, M.Psi

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
JULI 2019

Anda mungkin juga menyukai