DEFINISI SDIDTK
Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
merupakan revisi dari program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang telah
dilakukan sejak tahun 1988 dan termasuk program puskesmas. Kegiatan ini dilakka
menyeluruh dan terkoordiasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan tara keluarga,
masyarakat dengan tenaga professional.
Pengertian SDIDTK
1. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 – 6 tahun
agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
2. Deteksi tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kebang pada balita dan anak
prasekolah.
3. Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan ertentu pada anak
yang perkembangan kemampuanya menyimpang karena tidak sesuai dengan
umurnya.
4. Penyimpangan bisa salah satu atau lebih keampuan anak yaitu kemampuan gerak
kasar halus bicara an bahasa serta sosialisasi dan kemandirian anak.
Sex Education
Pendidikan seks (sex education) adalah suatu informasi mengenai persoalan
seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya
pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan
aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
Pendapat lain mengatakan bahwa Pendidikan Seks (sex education) adalah suatu
pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis
kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau wanita).
Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat
kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan
sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-
hormon. Termasuk nantinya masalah perkimpoian, kehamilan dan sebagainya.
Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih
trend-nya “sex education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah
beranjak dewasa atau remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini
penting untuk mencegah biasnya sex education maupun pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi di kalangan remaja.