Anda di halaman 1dari 4

Vineland Social Maturity Scale

Salah satu tes untuk mengukur kematangan psikososial seseorang adalah


Vineland Social Maturity Scale alias VSMS. Sesuai dengan namanya, tes ini mengukur
aspek kematangan sosial seseorang, dan menghasilkan skor SQ atau Social Quotient.
VSMS bisa menjadi salah satu instrumen yang penting, karena saat ini kebanyakan orang
lebih fokus pada IQ dan juga kepribadian saja, sehingga kematangan sosial seseorang
seringkali diabaikan.
Apa Saja Yang Diukur dari VSMS?
VSMS sendiri mengukur banyak aspek dari diri seseorang. Beberapa aspek
berhubungan dengan bagaimana adaptasi sosial seseorang dan kemampuan motorik
seseorang. Berikut ini adalah beberapa aspek yang diukur menggunakan VSMS:
1. Self Help General
Merupakan kemampuan seseorang dalam menolong atau melakukan
aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan kebutuhan dirinya, seperti
misalnya melindungi diri.
2. Self Help Direction
Merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan segala sesuatu yang
berhubungan dengan aturan dan arahan sendirian. Misalnya, berpergian keluar
rumah sendirian, dan mengenakan pakaian sendiri.
3. Occupation
Merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan kewajiban dan
aktivitasnya sebagai manusia secara umum. Misalnya bermain, berinteraksi
dengan orang lain, bekerja, melanjutkan sekolah, dan sebagainya.
4. Self Direction
Merupakan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Self
Direction lebih mengarah kepada kemandirian seseorang di lingkungan sosial.
Misalnya saja membeli baju sendiri sesuai keinginan, mampu merencanakan masa
depan, melayani diri sendiri, dan sebagainya
5. Communication
Merupakan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Bagaimana cara mereka berkomunikasi, apakah memiliki hambatan atau
tidak.
6. Socialization
Merupakan kemampuan lainnya yang diukur dalam tes untuk mengukur
kematangan psikososial seseorang ini. Socialization melihat kemampuan
bersosialisasi seseorang, bagaimana seseorang dapat bergaul dengan orang lain
dengan mudah, terlibat interaksi sosial, dan sebagainya.
7. Locomotion
Merupakan kemampuan yang berhubungan dengan fungsi motorik dan
fisik. Aktif dan banyak gerak, sering berolahraga, berjalan-jalan, adalah beberapa
contoh dari aspek locomotion dalam VSMS.
Apa Saja Yang Akan Diperoleh Dari VSMS?
Selain memperoleh kapasitas dari masing-masing aspek yang sudah dijelaskan
pada bagian sebelumnya, VSMS akan memberikan gambaran mengenai SQ atau Social
Quotient seseorang (mulai dari anak-anak usia 1 tahun hingga dewasa. Selain itu, dengan
menggunakan VSMS, maka akan terlihat social age seseorang. Misalnya saja, seseorang
yang berusia 17 tahun, bisa saja memiliki social age 10 tahun, sehingga membuatnya
terlihat seperti seorang anak-anak dalam hal kemampuan sosialnya.
VSMS adalah salah satu alat tes untuk mengukur kematangan psikososial yang
cukup efektif dan praktis. Praktis karena VSMS tidak membutuhkan prosedur yang
panjang. Sebagai tester, kita cukup melakukan observasi dan melihat apakah klien
mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan arahan dari alat tes ini.
VSMS juga bisa diisi oleh orangtua dan juga pengasuh dari anak-anak ataupun klien.
Itulah sedikit gambaran mengenai VSMS, sebuah alat tes untuk mengukur kematangan
psikososial seseorang.

DEFINISI SDIDTK
Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
merupakan revisi dari program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang telah
dilakukan sejak tahun 1988 dan termasuk program puskesmas. Kegiatan ini dilakka
menyeluruh dan terkoordiasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan tara keluarga,
masyarakat dengan tenaga professional.

Pengertian SDIDTK
1. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 – 6 tahun
agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
2. Deteksi tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kebang pada balita dan anak
prasekolah.
3. Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan ertentu pada anak
yang perkembangan kemampuanya menyimpang karena tidak sesuai dengan
umurnya.
4. Penyimpangan bisa salah satu atau lebih keampuan anak yaitu kemampuan gerak
kasar halus bicara an bahasa serta sosialisasi dan kemandirian anak.

Sex Education
Pendidikan seks (sex education) adalah suatu informasi mengenai persoalan
seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya
pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan
aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
Pendapat lain mengatakan bahwa Pendidikan Seks (sex education) adalah suatu
pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis
kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau wanita).
Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat
kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan
sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-
hormon. Termasuk nantinya masalah perkimpoian, kehamilan dan sebagainya.
Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih
trend-nya “sex education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah
beranjak dewasa atau remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini
penting untuk mencegah biasnya sex education maupun pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi di kalangan remaja.

Anda mungkin juga menyukai