com/metode-assesmen-dalam-psikologi-anak
Sebenarnya tidak ada perbedaan antara asesmen untuk klinis dewasa dan klinis anak, karena
kedua-kedua nya menggunakan prinsip yang sama. Namun terdapat beberapa cara yang memabg
jelas berbeda antara pemeriksaan terhadap seorang dewasa dan seorang anak.
Pada dasarnya asesmen untuk anak atau remaja tidak berbeda dengan orang dewasa yakni tetap
menggunakan beberapa teknik ialah, wawancara, observasi perilaku, dilanjut dengan tes
intelegensi, prestasi, proyektif, kuesioner dan daftar pertanyaan, asesmen neuropsikologis,
asessmen kognitif, dan asessmen. Sering orang mengatakan bahwa asesmen pada anak dan
remaja relatif mudah dibanding orang dewasa, karena orang dewasa mampu membangun
berbagai macam pertahanan diri atau lebih hati-hati dalam memberikan tanggapan.
Wawancara, merupakan metode asessmen utama dalam psikologi di samping observasi. Bentuk
wawancara di sini relatif sama dengan wawancara lainnya, tetapi meskipun terstruktur,
sebaiknya dilaksankan wawancara yang terbuka dan relatif lebih “bebas” sehingga pertanyaan
tidak dirasakan sebagai penghambat anak untuk mengemukakan apa yang mau dijelaskan atau
diutarakan. Observasi perilaku, adalah adanya pengamatan yang langsung atau natural, baik itu
perilaku di rumah, sekolah atau pun di tempat bermain nya. Tes intelegensi, sering diperlukan
dalam hubungan dengan masalah kesukaran belajar maupun dalam kelainan perilaku. Tes
prestasi, adalah tes untuk menemukan prestasi belajar di masa lalu, yang terutama dihubungkan
dengan program pelatihan atau program sekolah. Tes proyektif, tes dimaksudkan untuk
menangkap bagaimana kepribadian testee diproyeksikan dalam hasil tes. Kuesioner, merupakan
tes yang banyak digunakan orang, tentu benyak kelebihan dari makin banyak nya oenggunaan,
terutama sal interpretasi yang relatif lebih mudah. Asessmen neuropsikologis, makin lama dirasa
penting diperlukan karena makin banyak anak yang mengalami kekurangan atau cacat yang
berkaitan denga fungsi syaraf. Asessmen kognitif, yang utama banyak diperlukan oleh banyak
tuntutan terhadap anak di bidang pendidikan.
Sholihah, U. (2015, Juni 23). Asesmen Pada Klinis Anak. Retrieved from
https://www.kompasiana.com