Anda di halaman 1dari 4

Nama: A.

Mutmainnah Syam
Nim: 200701501075
Mata Kuliah: Psikologi Sosial

Tugas
Penyebab Terjadinya Konflik

Dalam kehidupan sosial apapun, sering terjadi konflik sosial. Konflik merupakan
hal yang melekat pada setiap orang. Oleh karena itu, konflik selalu terjadi, baik di
lingkungan kecil maupun sederhana seperti keluarga, tetangga, teman bermain, kelompok
organisasi atau instansi, maupun dalam konteks yang lebih besar seperti dalam komunitas
atau masyarakat mana pun hingga hubungan internasional. Konflik diartikan sebagai
persepsi terhadap kepentingan berbeda. Menurut Swanström dan Weissmann (2005)
konflik adalah perbedaan persepsi terhadap suatu isu oleh dua kelompok pada waktu yang
sama. Pendekatan konflik memandang organisasi, komunitas, negara, dan bahkan dunia
sebagai arena pertandingan individu dan kelompok untuk menentukan siapa yang menang
atau siapa yang lebih baik. Pemaksaan dipandang sebagai sarana utama yang digunakan
orang untuk mencapai ambisi mereka. Namun di sisi lain dikatakan pula bahwa setiap
manusia tidak ingin dikuasai dan dikuasai oleh kekuatan, sehingga setiap ada paksaan akan
selalu ada perlawanan.
Salah satu penyebab konflik adalah komunikasi. Komunikasi sering menimbulkan
kesalahpahaman yang menimbulkan konflik sosial dan dengan komunikasi juga, konflik
dapat teratasi dengan baik. Manusia mengatur dunianya dengan cara berkomunikasi
yang menurutnya masuk akal dan bemakna. Namun, dalam komunikasilah orang sering
menetapkan ambisinya sendiri. Sementara, Ambisi lebih tidak konsisten. Timbulnya ambisi
itulah yang membuat komunikasi menjadi tidak konsisten, dan emosional, sehingga tidak
rasional lagi dan menimbulkan banyak kesalahpahaman. Kesalahpahaman inilah yang
menyebabkan konflik sosial berkembang dalam berbagai setting keluarga, antar tetangga,
teman bermain di tempat kerja, di kantor, di masyarakat, komunitas dan negara, bahkan
antar negara.
Berdasarkan Analisis R.D. Nye, terdapat lima sumber penyebab konflik dalam
hubungan interpersonal yaitu: (1) Kompetisi; (2) Dominasi; (3) Kegagalan; (4) Provokasi;
(5) Perbedaan Nilai. Komunikator yang memiliki sikap tertutup dapat menimbulkan konflik
yaitu: (1) Menilai pesan berdasarkan motif pribadi; (2) Berpikir Simplistis; (3) Berorientasi
pada sumber; (4) Mencari informasi dari sumber sendiri; (5) Secara kaku
mempertahankan dan membela diri atau membela sistem kepercayaan;
Adapun yang dapat kita ketahui adalah, terdapat beberapa tipe konflik antar
kelompok dan penyebabnya, yaitu (a) Objective Vs Subjective Conflict, Konflik objektif
merupakan konflik yang memiliki sasaran atau tujuan yang jelas. Misalkan kekuasaan,
kekayaan dan wilayah. Factor penyebab Konflik objektif biasanya bukan berasal dari factor
psikologis, tetapi lebih mengarah pada factor social, ekonomi, politik, dan struktur sejarah.
Sedangkan konflik subjektif lebih kearah factor psikologis (prasangka, stereotype); (b)
Explicit Vs Implicit Conflict, Konflik eksplisit (terbuka) adalalah konflik legitimasi dan
institusional berdasarakan peraturan atau norma (kompetisi antar group atau kompetisi
world cup dalam sepakbola). Menurut Tajfel and Turner perilaku terhadap out-group dalam
konflik ini dibagi menjadi dua, yaitu : Instrumental behavior (perilaku sebagai alat)
mengacu pada tindakan yang diarahkan pada in-group untuk memenangkan kompetisi
(perilaku seperti itu) dapat diterangkan dalam kaitan dengan alasan untuk memenangkan)
dan Noninstrumental behavior ialah perilaku yang berkaitan dengan aspek psikologis. Hal
ini berkaitan dengan bagaimana seseorang bersikap,dan berperilaku terhadap kelompok lain
sedangkan Konflik implicit (tersembunyi) adalah konflik yang mengacu pada perbedaan
yang ada di dalam kelompok diakibatkan ketiadaan institusi yang jelas. Pembedaan di
dalam kelompok sengaja dihembuskan oleh anggota kelompok tersendiri atau dari luar.
Padahal sebenarnya tidak ada sesuatu hal berbeda secara mendasar.
Secara garis besar, konflik antar kelompok yang terjadi karena disebabkan oleh
beberapa hal yaitu: (a) Kepentingan sama, Bila dua kelompok mempunyai kepentingan
sama terhadap sesuatu, maka timbul persaingan untuk mendapatkannya. Ketika persaingan
terjadi, maka ada upayaupaya dari setiap kelompok untuk mendapatkan yang diinginkan,
sehingga terkadang kelompok menggunakan tindakan-tindakan yang merugikan kelompok
lain; (b) Streotype, prasangka dan diskriminiasi; (c) Konflik sumber daya, khususnya alam
menjadi suatu yang sangat banyak kita temui di negeri ini. Sumber daya alam menajdi
suatu daya tarik yang luar biasa bagi kelompok-kelompok yang ingin mengambil
keuntungan dari sumber daya tersebut; (d) Identitas sosial atau katagori berbeda. Setiap
kelompok mempunyai identitas sosial berbeda. Indentitas suatu kelompok berkaiatan
dengan dengan atribut yang dimiliki. Seperti ciri-ciri, nilai yang dianut, tujuan, dan norma.
Seseorang cenderung menilai homogen kelompoknya dan cenderung menilai kelompok lain
berbeda. Perbedaan identitas dapat memicu timbulnya konflik antar kelompok, bila tidak
ditangani secara cepat dan tepat; (e) Ketidakadilan (injustice), ketidakadilan sering kali
menimbulkan konflik. Menururt teori keadilan (equity theory), konflik terjadi karena
adanya ketidakadilan dalam distribusi yang membuat orang atau kelompok menjadi distress
dan frustasi. Akibatnya kelompok menggunakan cara menurut pandangan mereka benar,
tetapi bagi kelompok lain hal tersebut dapat menimbulkan konflik. Orang atau kelompok
lebih cenderung menilai sesuatu itu adil ketika hasil yang diperoleh lebih menguntungkan
bagi kelompoknya sendiri; (f) Perilaku agresif Perilaku agresif yang dilakukan suatu
kelompok terhadap kelompok lain dapat menimbulkan konflik antar kelompok. Ketika
suatu kelompok menyerang kelompok lain, maka kelompok yang diserang akan membalas.
Hal ini akan bisa berlanjut kepada konflik yang berkepanjangan.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. A. S. (2017). Komunikasi Sebagai Penyebab Dan Solusi Konflik


Sosial. Jurnal Common, 1(2).
Agung, I. (2011). Konflik antar kelompok: perspektif psikologi sosial (Conflict
intergroup: Social psychological perspective). Available at SSRN 2552360.

Anda mungkin juga menyukai