Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Istilah konflik berasal dari bahasa latin, com dan yang berarti bersama


dan fligere yang berarti melanggar, menabrak, menemukan dan membentur. Dengan
demikian, konflik merupakan ekspresi pertikaian individu dengan individu, kelompok
dengan kelompok lain karena beberapa alasan.
Komplik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu
yang sering di hubungkan dengannya, minsalnya kebencian atau permusuhan. Komplik
dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang
luas.

Konflik organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau
kelompok-kelompok organisai yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja atau karena
kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.

Tipe komplik ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari
pihak-phak yang terlibat didalamnya. Upaya untuk memecahkan komplik selalu timbul
selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun tedapat perbedaan-perbedaan di
dalam sipat dan intensitas komplik pada berbagai tahap perkembangan kelompok.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu manajemen konflik
2. Penyebab terjadinya konflik
3. Eksistensi Manajemen Konflik
4. Jenis – jenis Manajemen Konflik
5. Dampak Konflik Pada Masyarakat
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Manajemen Konflik
2. Mengetahui penyebab terjadinya
3. Mengetahui eksistensinya
4. Mengetahui jenis-jenis konflik
5. Mengetahui dampaknya pada masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konflik
Istilah konflik berasal dari bahasa latin, com dan yang berarti bersama
dan fligere yang berarti melanggar, menabrak, menemukan dan membentur. Dengan
demikian, konflik merupakan ekspresi pertikaian individu dengan individu,
kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan.
Konflik organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota-
anggota atau kelompok-kelompok organisai yang timbul karena adanya kenyataan
bahwa mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau
kegiatan-kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai atau persepsi.
 Stephen P. Robbins : konflik (conflict) adalah sebuah proses yang dimulai
ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi
secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama.
 Nurdjana (1994) : mendefinisikan konflik sebagai akibat situasi dimana
keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang
lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
 Kilman dan Thomas (1978) : konflik merupakan kondisi terjadinya
ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada
dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi
yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat
tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas
kerja.
 Wood, Walace, Zeffane, Schermerhom, Hunt dan Osbon (1998:580) : konflik
(dalam ruang lingkup organisasi) adalah suatu situasi dimana dua atau banyak
orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut
kepentingan organisasi dan/ atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu
dengan yang lainnya.

3
 Stoner : konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi
sumber daya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi,
atau kepribadian.
 Daniel Webster : mendefinisikan konflik sebagai persaingan atau pertentangan
antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain dan keadaan atau perilaku
yang bertentangan (Pickering, 2001).1
B. Penyebab Konflik

Konflik bersifat universal. Itu terjadi di semua waktu dan tempat. Tidak pernah


ada masyarakat di mana beberapa individu atau kelompok tidak terlibat
konflik. Menurut Malthus, berkurangnya pasokan sarana penghidupan merupakan
penyebab konflik. Menurut Darwin, prinsip perjuangan untuk eksistensi dan bertahan
hidup adalah penyebab utama konflik.
Menurut Freud dan beberapa psikolog lain, naluri bawaan untuk agresi dalam diri
manusia adalah penyebab utama konflik. Jadi, berbagai penyebab telah disebutkan
yang mengarah pada konflik. 
Ini muncul terutama dari benturan kepentingan dalam kelompok dan masyarakat
dan antara kelompok dan masyarakat. Konflik juga terjadi sebagai akibat perbedaan
antara laju perubahan norma moral suatu masyarakat dan keinginan, harapan,
ketidakpuasan, dan tuntutan.
Norma moral bahwa anak-anak harus mematuhi orang tua mereka telah bertahan
di negara kita sejak jaman dahulu tetapi sekarang generasi muda ingin berjalan dengan
caranya sendiri. Akibatnya, ada lebih banyak orang tua, konflik pemuda daripada
sebelumnya. Kadang-kadang norma moral begitu luas cakupannya sehingga pihak
yang berkonflik sering kali dapat mengklaim norma serupa untuk membenarkan
tuntutan mereka yang terpisah.
Misalnya, karyawan akan membenarkan pemogokan mereka atas permohonan
upah tinggi di era inflasi, sedangkan manajemen akan membenarkan pendiriannya
untuk mengurangi mereka dengan mengedepankan alasan defisit di era persaingan.
Secara singkat disebutkan penyebab konflik dilansir dari sociology
discussion adalah:
1 https://www.merdeka.com/sumut/macam-macam-konflik-pengertian-penyebab-dan-contohnya-kln.html

4
1) Perbedaan Individu
Tidak ada dua orang yang memiliki sifat, sikap, cita-cita, dan minat yang
sama. Karena perbedaan-perbedaan ini mereka gagal mengakomodasi diri mereka
sendiri yang dapat menimbulkan konflik di antara mereka.

2) Perbedaan Budaya
Budaya adalah cara hidup suatu kelompok. Budaya suatu kelompok berbeda
dengan budaya kelompok lain. Perbedaan budaya antar kelompok terkadang
menimbulkan ketegangan dan konflik. Perbedaan agama terkadang menyebabkan
perang dan penganiayaan dalam sejarah. India dipartisi atas nama perbedaan agama.
3) Benturan Kepentingan:
Kepentingan orang atau kelompok yang berbeda terkadang bentrok. Dengan
demikian kepentingan buruh bentrok dengan kepentingan pengusaha yang berujung
pada konflik di antara mereka.
4) Perubahan Sosial:
Perubahan sosial menjadi penyebab konflik ketika sebagian masyarakat
melakukan net change seiring dengan perubahan di bagian lain. Perubahan sosial
menyebabkan kelambanan budaya yang berujung pada konflik. Konflik orang tua-
remaja adalah hasil dari perubahan sosial. Singkatnya, konflik adalah ekspresi
ketidakseimbangan sosial.2
C. Eksistensi Manajemen Konflik
Eksistensialisme adalah suatu humanisme. Humanisme eksistensialis merupakan
bentuk humanism baru karena pendirianya yang khas, yaitu tidak ada universun
apapun diluar universe manusia. Dalam upaya menunjukkan eksistensinya, manusia
dihadapkan dengan konflik eksistensi. Imajinasi yang terlalu tinggi tanggapan orang
lain terhadap diri kita, kapasitas diri, dan kondisi-kondisi lainya adalah hal yang
dapat menimbulkan konflik eksistensi.3
Konflik eksistensi manusia pertama kali diperkenalkan oleh Jean Paul
Sartre. Filsuf ini banyak di pengaruhi oleh Husserl dan Heidegger, tapi lebih condong

2 https://www.merdeka.com/sumut/macam-macam-konflik-pengertian-penyebab-dan-contohnya-kln.html
3 Abidin, Zainal, Filsafat Manusia: Memahami Manusia melalui Filsafat, Bandung: Remaja Rosdakarya ,hlm.
55

5
kepada Heidegger karena lebih realistis. Konsep Heidegger diambil alih dan
dimodifikasi adalah tentang ada dalam dunia. Satre kemudian membuat empat
ilustrasi tentang eksistensi diantaranya sbb:
 Imajinasi
 Emosi, sebagai jaringan cara-cara yang teratur untuk mencapai tujuan
tertentu
 Tatapan, ciri utama dari tatapan adalah mempunyai akibat nyata pada
kesadaran , yang mengalami dirinya ditatap orang lain
 Tubuh, gejala tubuh oleh Sartre dilihat dalam perspektif filsafat sosial
sehingga perhatian Satre diarah kan pada tubuh.4

D. Jenis – jenis konflik


Keberagaman jenis mengenai konflik sosial sesungguhnya dapat diklasifikasikan
ke dalam enam kelompok konflik sosial sebagai berikut.
a) Konflik Pribadi
Konflik yang merupakan pertentangan yang terjadi secara individual yang
melibatakan dua orang yg bertikai
b) Konflik Kelompok
Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan antara dua kelompok dalam
masyarakat. Contohnya , pertentangan antara dua perusahaan yang memproduksi
barang sejenis dalam memperebutkan daerah kekuasaan.
c) Konflik Antar Kelas Sosial

Konflik ini terjadi dapat terjadi pada status sosial yang berbeda, yang dapat di
sebabkan oleh perbedaan pandangan dan kepentingan

d) Konflik Rasial
Konflik yang terjadi karena didasarkan kepada perbedaan pandangan terhadap
perbedaan jasmaniah.

e) Konflik Politik

4 Polak, M.,1982, Sosiologi: Suara Baku Pengantar Ringkas, Jakarta : Ichtiar Baru, hlm. 54

6
Politik adalah salah satu aspek dalam system sosial yang menyangkut masalah
wewenang, kekuasaan, dan pemerintahan. Jadi konflik politik dapat terjadi karena
adanya perbedaan pendapat atau ideologi yang di anut masin-masing kelompok.5

D. Dampak Konflik dalam Masyarakat


Seperti dinyatakan para ahli sosiologi (Parsons, Jorgensen dan Hernandez)
bahwa konflik sosial memiliki manfaat bagi masyarakat, yaitu sebagai berikut:
1. Konflik dapat meningkatkan kohesivitas dan solidaritas anggota kelompok
2. Memunculkan isu-isu, harapan-harapan yang terpendam yang dapat menjadi
katalisator perubahan sosial.
3. Memperjelas norma dan tujuan kelompok
4. Munculnya pribadi-pribadi atau mental-mental masyarakat yang tahan uji dalam
menghadapi segala tantangan dan permasalahan yang dihadapi, sehingga lebih bisa
mendewasakan masyarakat.
Namun demikian, konflik juga bisa bersifat destruktif terhadap keutuhan
kelompok dan integrasi sosial dalam skala yang lebih luas, misalnya mengakibatkan
situasi “ketidakdamaian” sosial.
Dampak negatif dari konflik sosial bagi masyarakat, di antaranya adalah:
1. Retaknya persatuan kelompok, hal ini terjadi bilamana terjadi pertentangan angota-
anggota dalam satu kelompok.
2. Perubahan kepribadian individu, pertentangan di dalam kelompok atau antar
kelompok dapat menyebabkan individu-individu tertentu merasa tertekan sehingga
mentalnya tersiksa.
3. Dominasi pihak yang lebih kuat dan takluknya pihak yang lemah, sehingga dapat
menimbulkan kekuasaan yang otoriter (dalam politik) atau monopoli (dalam
ekonomi).
4. Banyaknya kerugian baik harta benda, jiwa, dan mental bangsa, yang menjurus
pada ketidakteraturan tatanan sosial.6

5 Handoko, T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia, Edisi 11, Cetakan Keempat
Belas, Yogya karta: BPFE, hlm. 131.
6 https://www.merdeka.com/sumut/macam-macam-konflik-pengertian-penyebab-dan-contohnya-kln.html

7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Konflik organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota-
anggota atau kelompok-kelompok organisai yang timbul karena adanya kenyataan
bahwa mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau
kegiatan-kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai atau persepsi.
Dan Komplik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-
emosi tertentu yang sering di hubungkan dengannya, minsalnya kebencian atau
permusuhan. Komplik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu
sampai kepada lingkup yang luas

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/sumut/macam-macam-konflik-pengertian-penyebab-dan-
contohnya-kln.html
https://www.merdeka.com/sumut/macam-macam-konflik-pengertian-penyebab-dan-
contohnya-kln.html
Zainal Abidin,, Filsafat Manusia: Memahami Manusia melalui Filsafat, (Bandung: Remaja
Rosdakarya) ,hlm. 55
M.,Polak, Sosiologi: Suara Baku Pengantar Ringkas, (Jakarta : Ichtiar Baru, 1982) hlm.
54
T. Hani, Handoko, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia, Edisi 11,
Cetakan Keempat Belas, (Yogya karta: BPFE, 2000) hlm. 131.
https://www.merdeka.com/sumut/macam-macam-konflik-pengertian-penyebab-dan-
contohnya-kln.html

Anda mungkin juga menyukai