Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sinta Puspitasari

NIM : 2017502024

KONFLIK DAN SUDUT PANDANG INFORMAN

A. Awal Mula terjadinya Konflik


Berbicara mengenai konflik memanglah tak bisa dihindarkan dari kehidupan.
Konflik kerap kali muncul dalam berbagai aspek kehidupan, entah itu konflik
pada diri sendiri, konflik antar individu, konflik individu dengan kelompok atau
bahkan konflik antar kelompok. Menurut Kusworo, 2019 pada dasarnya sumber
utama munculnya sebuah konflik adalah adanya perbedaan kepentingan. Adapun
sumber konflik yang lain terbagi menjadi dua, yakni konflik yang berasal dari
dalam (imtern) dan konflik yang berasal dari luar individu (ekstern). Konflik
intern biasanya muncul karena adanya perbedaan tujuan ataupun sudut pandang,
nilai, kebutuhan serta perasaan yang terlalu sensitif. Sedangkan sumber konflik
ekstern berasal dari tekanan lingkungan, persaingan dan minimnya SDA (Sumber
Daya Alam). Dengan demikian, konflik terjadi karena berbagai macam sebab
yang berbeda.
Penyebab terjadinya konflik dalam buku “Mengelola Konflik” Simon Fisher 2000
yang diterbitkan oleh The British Council ada 6 teori penyebab konflik, yaitu:
1. Teori Hubungan Masyarakat
Konflik ini disebabkan karena ketidakpercayaan, saling curiga dan
permusuhan di antara kelompok masyarakat yang berbeda.
Solusi:
-Meningkatkan dan memperbaiki komunikasi antar individu ataupun
kelompok, saling pengertian diantara kelompok yang sedang berkonflik.
-Menumbuhkan toleransi agar masyarakat bisa salimg menerima
keberagaman.
2. Teori Negosiasi Prinsip
Konflik ini disebabkan karena adanya perbedaan sudut pandang yang tidak
selaras. Example: seorang Mahasiswa yang menyatakan bahwa bumi itu
bulat yang berargumen dengan adiknya yang masih kecil menyatakan
bahwa bumi itu datar (karena Ia lihat dari gedgetnya di YouTube). Adapun
solusi agar terhindar dari konflik ini yaitu dengan memisahkan antara
kepentingan dan perasaan pribadi dengan masalah atau isu umum yang
berhubungan dengan orang lain atau masyarakat. Selain itu, bisa juga
dengan mencapai tujuan atas kesepakatan bersama yang menguntungkan
kedua belah pihak.
3. Teori Kebutuhan Manusia
Konflik ini berakar dari kebutuhan dasar manusia (fisik, mental, sosial)
yang tidak terpenuhi/dihalangi. Example: sekelompok petani yang
melakukan demonstrasi karena lahannya digusur oleh pihak Swasta atau
Pemerintah. Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini bisa dengan cara
membantu mengupayakan pihak yang mengalami konflik dengan
memenuhi kebutuhannya dan menghasilkan opsi-opsi untuk pemenuhan
kebutuhannya.
4. Teori Identitas
Konflik ini disebabkan karena identitas terancam, adanya sejarah masa
lalu yang tidak terselesaikan. Example: Saya tidak sepakat dengan
keluarga X, karena mereka telah mencoreng nama baik keluarga kami.
Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini dengan memanfaatkan
fasilitator untuk mempertemukan kedua belajhh pihak yang bertikai untuk
menemukan titik terang dan kesepakatan yang disetujui oleh masing-
masing pihak untuk membangun rekonsiliasi.
5. Teori Kesalahpahaman antar Budaya
Konflik ini disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara berkomunikasi di
antara budaya yang berbeda. Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini
dengan saling memahami dan menghargai perbedaan lintas budaya,
mengurangi stereotipe negatif pihak lain dan meningkatkan/memperbaiki
komunikasi antar budaya.
6. Teori Transformasi Konflik
Konflik ini disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan ketidaksetaraan
pada masyarakat. Hal itu menimbulkan masalah sosial, budaya dan
ekonomi pada masyarakat. Example: Orang kaya yang sedang berkonflik
dengan orang miskin. Lalu orang kaya itu mengatakan “Jangan coba-coba
melawan saya, seluruh hartamu bisa saya beli!” dan si miskin pun hanya
bisa diam dan pasrah karena adanya ketidakselarasan atau
ketidaksepadanan ekonomi. Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini
dengan mengubah struktur penyebab ketidaksetaraan dan ketidakadilan
seperti kesenjangan sosial, mengembangkan dan mengusahakan proses
kedamaian dan keadilan.

B. Konflik dan Dua Sisi Kebenaran


Teori struktural fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem
yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Oleh
kerena itu, konflik yang terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
peran dan fungsi atau tidak terpenuhinya hak dan kewajiban dalam tatanan
masyarakat. Sedangkan menurut Karl Marx, konflik yang muncul di
masyarakat ditenggarai oleh adanya beberapa konsepsi, yakni adanya
stratifikasi sosial, dinamika sosial, kekuasaan dan negara. Marx juga
menjelaskan bahwa manifestasi dan konflik itu tidak lain dan tidak bukan
yaitu usaha untuk memecah stabilitas sosial dengan membentuk masyarakat
komunis.

Anda mungkin juga menyukai