Berbicara mengenai konflik memanglah tak bisa dihindarkan dari kehidupan. Konflik kerap kali muncul dalam berbagai aspek kehidupan, entah itu konflik pada diri sendiri, konflik antar individu, konflik individu dengan kelompok atau bahkan konflik antar kelompok. Menurut Kusworo, 2019 pada dasarnya sumber utama munculnya sebuah konflik adalah adanya perbedaan kepentingan. Adapun sumber konflik yang lain terbagi menjadi dua, yakni konflik yang berasal dari dalam (imtern) dan konflik yang berasal dari luar individu (ekstern). Konflik intern biasanya muncul karena adanya perbedaan tujuan ataupun sudut pandang, nilai, kebutuhan serta perasaan yang terlalu sensitif. Sedangkan sumber konflik ekstern berasal dari tekanan lingkungan, persaingan dan minimnya SDA (Sumber Daya Alam). Dengan demikian, konflik terjadi karena berbagai macam sebab yang berbeda. Penyebab terjadinya konflik dalam buku “Mengelola Konflik” Simon Fisher 2000 yang diterbitkan oleh The British Council ada 6 teori penyebab konflik, yaitu: 1. Teori Hubungan Masyarakat Konflik ini disebabkan karena ketidakpercayaan, saling curiga dan permusuhan di antara kelompok masyarakat yang berbeda. Solusi: -Meningkatkan dan memperbaiki komunikasi antar individu ataupun kelompok, saling pengertian diantara kelompok yang sedang berkonflik. -Menumbuhkan toleransi agar masyarakat bisa salimg menerima keberagaman. 2. Teori Negosiasi Prinsip Konflik ini disebabkan karena adanya perbedaan sudut pandang yang tidak selaras. Example: seorang Mahasiswa yang menyatakan bahwa bumi itu bulat yang berargumen dengan adiknya yang masih kecil menyatakan bahwa bumi itu datar (karena Ia lihat dari gedgetnya di YouTube). Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini yaitu dengan memisahkan antara kepentingan dan perasaan pribadi dengan masalah atau isu umum yang berhubungan dengan orang lain atau masyarakat. Selain itu, bisa juga dengan mencapai tujuan atas kesepakatan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak. 3. Teori Kebutuhan Manusia Konflik ini berakar dari kebutuhan dasar manusia (fisik, mental, sosial) yang tidak terpenuhi/dihalangi. Example: sekelompok petani yang melakukan demonstrasi karena lahannya digusur oleh pihak Swasta atau Pemerintah. Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini bisa dengan cara membantu mengupayakan pihak yang mengalami konflik dengan memenuhi kebutuhannya dan menghasilkan opsi-opsi untuk pemenuhan kebutuhannya. 4. Teori Identitas Konflik ini disebabkan karena identitas terancam, adanya sejarah masa lalu yang tidak terselesaikan. Example: Saya tidak sepakat dengan keluarga X, karena mereka telah mencoreng nama baik keluarga kami. Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini dengan memanfaatkan fasilitator untuk mempertemukan kedua belajhh pihak yang bertikai untuk menemukan titik terang dan kesepakatan yang disetujui oleh masing- masing pihak untuk membangun rekonsiliasi. 5. Teori Kesalahpahaman antar Budaya Konflik ini disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda. Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini dengan saling memahami dan menghargai perbedaan lintas budaya, mengurangi stereotipe negatif pihak lain dan meningkatkan/memperbaiki komunikasi antar budaya. 6. Teori Transformasi Konflik Konflik ini disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan ketidaksetaraan pada masyarakat. Hal itu menimbulkan masalah sosial, budaya dan ekonomi pada masyarakat. Example: Orang kaya yang sedang berkonflik dengan orang miskin. Lalu orang kaya itu mengatakan “Jangan coba-coba melawan saya, seluruh hartamu bisa saya beli!” dan si miskin pun hanya bisa diam dan pasrah karena adanya ketidakselarasan atau ketidaksepadanan ekonomi. Adapun solusi agar terhindar dari konflik ini dengan mengubah struktur penyebab ketidaksetaraan dan ketidakadilan seperti kesenjangan sosial, mengembangkan dan mengusahakan proses kedamaian dan keadilan.
B. Konflik dan Dua Sisi Kebenaran
Teori struktural fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Oleh kerena itu, konflik yang terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara peran dan fungsi atau tidak terpenuhinya hak dan kewajiban dalam tatanan masyarakat. Sedangkan menurut Karl Marx, konflik yang muncul di masyarakat ditenggarai oleh adanya beberapa konsepsi, yakni adanya stratifikasi sosial, dinamika sosial, kekuasaan dan negara. Marx juga menjelaskan bahwa manifestasi dan konflik itu tidak lain dan tidak bukan yaitu usaha untuk memecah stabilitas sosial dengan membentuk masyarakat komunis.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik