Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI

KONFLIK SOSIAL

DI SUSUN

NAMA : TINA

KELAS : XII MIA 1

MA AS’ADIYAH DAPOKO

TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Syukur atas kehadirat Allah SWT yang karena anugerah -Nya kami dapat
kami dapat menyelesaikan malakah tentang "konflik sosial" ini, sholawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna yang menjadi anugerah serta Rahmat bagi seluruh alam semesta

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas dengan judul "konflik sosial"

Demikian yang saya sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat

BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Konflik menjadi fenomena yang paling sering muncul karena konflik selalu
menjadi bagian hidup manusia yang bersosial dan berpolitik serta menjadi
pendorong dalam dinamika dan perubahan sosial -politik (Kornblurn , 2003: 294).

Konflik memiliki dampak positif dan dampak negatif, dampak positif dari
konflik sosial adalah konflik tersebut memfasilitasi tercapainya rekonsiliasi atas
berbagai kepentingan. Kebanyakan konflik tidak berakhir dengan kemenangan di
salah satu pihak dan kekalahan di pihak lainnya

Konflik yang terjadi di Indonesia, ada juga yang dapat diselesaikan dengan baik
hingga berdampak baik bagi kemajuan dan perubahan masyarakat, akan tetapi ada
beberapa konflik justru berdampak negatif hingga mengakibatkan timbulnya
kerusakan. Menciptakan ketidakstabilan, ketidak harmonisan, dan ketidakmanan
bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Dewasa ini konflik
seringkali terjadi di berbagai elemen masyarakat hal ini demikian dikarenakan
berbagai latar belakang kebudayaan dan status sosial ekonomi

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian konflik sosial

2. Apa faktor-faktor penyebab konflik?

3. Bagaimana bentuk-bentuk atau jenis konflik sosial?

4. Bagaimana situasi situasi mengenai konflik sosial?

5. Bagaimana penyelesaian mengenai konflik sosial?

C. Tujuan
Dengan tersusunnya makalah ini penulis mempunyai tujuan bagi pembacanya
yaitu:

1. Mengetahui pengertian dari konflik sosial.

2. Mengetahui bentuk-bentuk atau jenis konflik sosial.

3. Mengetahui bagaimana situasi situasi mengenai konflik sosial.

4. Mengetahui cara penyelesaian mengenai konflik sosial.

BAB 11
PEMBAHASAN

A. Pengertian konflik sosial

Konflik sosial dari kata kerja latin, configure yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(basa juga kelompok), di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Secara umum konflik sosial merupakan suatu keadaan dimana masyarakat


terjadi suatu pertikaian karena adanya persaingan maupun perbedaan yang terjadi
dalam masyarakat. Dalam sosiologi banyak para tokoh menginterpretasikan
konflik sosial berbeda-beda . Adapun penjelasan konflik sosial secara sosiologis
adalah sebagai berikut:

a).Menurut Berstein (1965)

Konflik merupakan suatu pertentangan perbedaan yang tidak dapat dicegah.


Konflik mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam
interaksi manusia

b) Menurut Drs.Robert M.Z lawang

Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan


selain bertujuan memperoleh keuntungan juga untuk menundukkan saingannya

c). Menurut Drs. Ariyono Suyono

Konflik adalah proses atau keadaan terdiri dari dua pihak yang berusaha saling
menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing pihak

d). Dalam buku sosiologi karangan James w. Wonder zandein

Dalam konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau


tuntunan hak atas kekayaan, kekuasaan status, atau wilayah tempat pihak yang
saling berhadapan dan bertujuan untuk menetralkan, merugikan atau menjatuhkan
lawan mereka

e). Menurut Soerjono Soekanto

Konflik adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok
manusia harus berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang
pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
B. Faktor-faktor penyebab konflik

a). Perbedaan individu

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan
pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat
menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial,
seseorang selalu sejalan dengan kelompoknya.

b). Perbedaan latar belakang kebudayaan

Dalam hubungan sosialnya, seseorang akan dipengaruhi oleh pola-pola


pemikiran kelompoknya. Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang
berbeda-beda. Adapun yang diasuh dengan pola latihan kemandirian. Adapun
pola yang diasuh dalam lingkungan kebudayaan yang menerapkan pola
ketergantungan.

c). Perbedaan kepentingan

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan


yang berbeda . Oleh sebab itu, dalam waktu yang kebersamaan, masing-masing
orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda

d). Perubahan-perubahan nilai yang cepat

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial

C. BENTUK-BENTUK KONFLIK

Seseorang ahli sosiolog Soerjono Soekanto (1989: 90) berusaha mengklarifikasi


bentuk dan jenis-jenis konflik sebagai berikut:

1). Konflik pribadi

Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain. Umumnya konflik
pribadi diawali pada saat tidak suka terhadap orang lain, yang pada akhirnya
melahirkan perasaan benci yang mendalam.

2. Konflik rasial

Umumnya terjadi di suatu negara yang memiliki keragaman suku dan ras.

3. Konflik antar kelas sosial


Konflik terjadinya kelas-kelas masyarakat karena adanya sesuatu yang
dihargai, seperti kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan

4. Konflik politik antar golongan dalam suatu masyarakat maupun antar


negara-negara yang berdaulat

Konflik politik terjadi karena setiap golongan di masyarakat melakukan


politik yang berbeda-beda pada saat menghadapi suatu masalah yang sama

5. Konflik bersifat internasional

Konflik internasional biasanya terjadi karena perbedaan-perbedaan


kepentingan di mana menyangkut kedaulatan negara yang saling berkonflik

D. SITUASI SITUASI KONFLIK

Konflik yang terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak


dibahas dalam studi psikologis sosial. Dalam kaitannya dengan cara pengelolaan
konflik terhadap 3 tipe situasi konflik

1. Konflikantar individu

Penyebab dari konflik ini adalah benturan secara emosional antar individu
dengan individu lain di dalam masyarakat. Adapun dua penyebabnya yaitu
kelebihan beban (role over loods) atau karena ketidak sesuaian seseorang dalam
melaksanakan peranan (person rolen)

2. Konflik antar individu

Dalam kehidupan masyarakat dan kurang kepentingan antar individu selalu


terjadi. Jika benturan tersebut tidak ter manajemen dengan baik maka akan timbul
konflik antar individu yang mengarah ke dalam kekerasan

3. Konflik antar kelompok

Masyarakat Indonesia sering mengalami jenis konflik demikian. Kasus di


Sambas, Papua dan Ambon merupakan bagian konflik kelompok yang
dikarenakan perbedaan dalam menjalani kehidupan. Konflik antar kelompok bisa
dihindari dengan setiap kelompok saling memahami keberadaannya dan juga
dapat mempersempit perbedaan
E. PENYELESAIAN KONFLIK

Konflik sosial dalam masyarakat harus dapat diselesaikan agar keutuhan


masyarakat dapat dipertahankan. Penyelesaian konflik tidak bisa dilaksanakan
dengan waktu yang singkat. Penyelesaian harus dilakukan dengan berbagai cara
dan dalam tempo yang sama.

Adapun tahapan dalam menyelesaikan konflik yaitu:

1 kompetensi

Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau


mengorbankan yang lain . Penyelesaian bentuk kompetensi dapat dikenal dengan
istilah Lose orientation

2 . Akomodasi

Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetensi bayangan

cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada
usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik
perdamaian.

3. Sharing

Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis s antara dominasi kelompok


dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu.
Kedua kelompok berpikir moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan

4. Kolaborasi

Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak.


Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem solving approach)

5. Penghindaran

Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaan ini


menggambarkan pemikiran kepentingan atau mengacu kepentingan kelompok
lain.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Semua lapisan masyarakat di dunia pernah mengalami konflik. Secara


teoretis konflik sosial sebenarnya membawa manfaat yang baik bagi masyarakat
hanya saja cara dan jalannya kebanyakan mengarah kepada dampak negatif.
Sehingga di masyarakat banyak terjadi kerusuhan di mana-mana konflik sosial
juga membawa dampak positif walaupun pada kenyataannya yang terjadi di
masyarakat kebanyakan dampak negatif

SARAN
Sebaiknya kita sebagai bangsa dan negara yang beragama dan juga
bernegara hukum, seharusnya kita berusaha menghindari adanya konflik sosial
diantara masyarakat, agar negara kita ini bisa menjadi negara yang penuh dengan
kedamaian, kerukunan dan bebas dari segala jenis konflik dan pertentangan.

DAFTAR PUSTAKA

http://ourpos blogspot com /2022/05/11-makalah , "KONFLIK SOSIAL" -html

Tina-konflik sosial , sosiologi


BIODATA DIRI

Nama : TINA

Tempat Tanggal Lahir :Bantaeng 17 Agustus 2005

Alamat : Sampara

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama Orang Tua:

Ayah :Tari

Ibu :Pupa

Pekerjaan
Ayah:Petani

Ibu:IRT

Anda mungkin juga menyukai