KONFLIK SOSIAL
YANG MUNCUL DALAM MASYARAKAT
Disusun oleh;
1. M. Samsul T
2. Yahya Wahyu
3. Arda Pradana
4. Khoirun Fitranda
5. Andika Susanto
Kelas : IX D
SMP N 1 BULU
TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
BAB I
Kata Pengantar 3
BAB II
Pengertian Konflik 4
Bentuk-bentuk Konflik 6
Daftar Pertanyaan 8
BAB III
Penutup 9
BAB I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Berbagai Konflik
Yang Muncul di Masyarakat Indonesia “
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Sinung Winarni yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Konflik
Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman dan /atau kekerasan.
Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi
karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
perbedaan antarindividu,
perbedaan kebudayaan ,
perbedaan kepentingan dan
perubahan sosial
Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan
dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar
sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian
timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua
masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh
satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Perbedaan Kepentingan
Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu
keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi
karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny,
sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan
timbulah konflik diantara mereka.
Bentuk-bentuk Konflik
1. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem
atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
2. Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan
persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak
tertentu untuk meredakan ketegangan.
Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri
Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan
kelompok lain.
Berdasarkan Sifatnya :
Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak
senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada
titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini
muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam
menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari
perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang
bersifat hirarkis
Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki
kedudukan relatif sama.
Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan
aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan
ekstrim, contoh konflik poso
Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik
antara Israel dengan Palestina
Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok
yang terlibat konflik
1. Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara.
2. Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama
Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan
kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari
pihak yang berkonflik.
Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak
yang berkonflik.
Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang
atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut
2.Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan
keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya
sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3.Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok
damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran
moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4.Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah
pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari
kedua pihak.
5.Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan
kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Adapun cara-cara untuk memecahkan konflik adalah :
1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang
diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
2. Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar
untuk dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan
suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
3. Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk mengambil
keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati
oleh kelompok minoritas. Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa dikalahkan dan
sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.
5. Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik.
6. Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-
pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak
DAFTAR PERTANYAAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konflik Sosial adalah Pertentangan antar anggota atau antar kelompok dalam masyarakat
perubahan sosial.
B. Saran
Agar supaya konflik tersebut tidak menimbulkan disintegrasi dalam masyarakat, maka