Anda di halaman 1dari 15

KONFLIK

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas individu mata pelajaran
sosiologi
Guru Pengampu : Imam Nurkholis S.Pd

Disusun oleh : Giva Siti Nur Hidayah


Kelas : XI.G

SMA NEGERI 1 KADUGEDE


Jl. Raya Kadugede No. 65 Tlp./Fax. (0232)872816 Kadugede-Kuningan 45561
Website : www.sman1kadugede.sch.id – E-mail: smansaka@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Imam Nurkholis selaku
Guru Mata Pelajaran sosiologi yang senantiasa membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah yang berjudul “KONFLIK” ini disusun untuk memenuhi tugas
Individu pada mata pelajaran Sosiologi. Bilamana ada beberapa kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis/penyusun menghaturkan permohonan
maaf. Sebab, makalah ini tidak sempurna dan masih memiliki banyak
kelemahan.Penulis/penyusun juga berharap kepada para pembaca makalah ini
untuk dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan,
ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.

Kadugede, 12 Agustus 2023

Giva Siti Nur Hidayah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………...ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………..............
.............4
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………....................
....4
C. Tujuan Penulisan………………….....................
………………………………........5
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian
Konflik……………................................................................6
B. Jenis-jenis konflik..............................…......…………….………..
………........6
C. Penyebab Terjadinya Konflik...............………..
………...........................8
D. Faktor Kelompok Sosial....................................................................9
E. Jenis-jenis Kelompok Sosial……..…………………...........................11
F. Pola Hubungan Antar Kelompok.................................................13
G. Dinamika Kelompok......................................................................13
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..15
B. Saran…………………………………………………………………15
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………............16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia tentu pernah mengalami konflik, baik itu berat maupun
ringan. Masing-masing dari kita memiliki gaya tersendiri dalam menghadapi
konflik. Memahami gaya penyelesaian konflik diri sendiri dan orang lain.
sangatlah penting. Bagi diri sendiri, hal ini bisa menjadi bahan evaluasi agar
kedepannya lebih baik lagi. Sedang dengan memahami gaya penyelesaian
konflik orang lain, kita bisa mengetahui kapan momen yang tepat untuk
membahas permasalahan bersama dan pendekatan apa yang harus digunakan,
sehingga konflik yang terjadi tidak melebar dan dapat diselesaikan dengan
baik.
Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokkan antar nilai atau
tujuan-tujuan yang hendak dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun
dalam hubungannya dengan orang lain (Kilman & Thomas, dalam Wijono,
1993). Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan
tujuan yang berbeda-beda dalam hidupnya. Melihat persoalan dengan
perspektif yang beragam juga akan sulit dielakkan. Oleh karenanya, wajar
apabila terjadi konflik atau benturan kebutuhan dan kepentingan antara
individu yang satu dengan yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa semakin
sering berinteraksi, semakin besar kemungkinan terjadinya konflik
interpersonal ini (Muryantinah dkk, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konflik?
2. Jelaskan jenis-jenis konflik?
3. Apa penyebab Terjadinya Konflik?
4. Apa faktor-faktor kelompok sosia?
5. Apa saja jenis-jenis kelompok sosial?
6. Apa yang dimaksud pola hubungan antar kelompok?
7. Apa yang di maksud dinamika kelompok?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian konflik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis konflik
3. Untuk mengetahui penyebab Terjadinya Konflik
4. Untuk mengetahui faktor-faktor kelompok sosial
5. Untuk mengetahui jenis-jenis kelompok sosial
6. Untuk mengetahui pola hubungan antar kelompok
7. Untuk mengetahui dinamika kelompok
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian konflik Sosial


Konflik sosial adalah situasi di mana dua atau lebih individu atau
kelompok memiliki perbedaan pendapat, kepentingan, atau tujuan yang
bertentangan, yang mengarah pada konfrontasi atau pertentangan antara
mereka. Konflik tersebut dapat berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan
sosial seperti ekonomi, politik, agama, budaya, atau ideologi.
Sedangkan menurut para ahli
 Menurut Lewis A. Coser, konflik adalah perjuangan nilai atau
tuntutan atas status dan merupakan bagian dari masyarakat yang akan
selalu ada, sehingga apabila ada masyarakat maka akan muncul
konflik.
 Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu keadaan
pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan
dengan cara menentang pihak lawan.
 Menurut Robbins, konflik adalah proses sosial dalam masyarakat
yang terjadi antara pihak berbeda kepentingan untuk saling
memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang berbeda
tersebut senantiasa memberikan perlawanan.
 Menurut Alabaness, konflik adalah keadaan masyarakat yang
mengalami kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari individu
atau kelompok yang tidak setuju dengan pendapat dan pihak lainnya
sehingga mendorong terjadinya perubahan sikap, perilaku, dan
tindakan atas dasar ketidaksetujuannya.
B. Jenis-Jenis Konflik
 Konflik individu, yakni konflik yang terjadi antara individu dengan
individu atau dengan kelompok masyarakat.
 Konflik rasial, yakni konflik yang terjadi antara dua ras atau lebih
yang berbeda.
 Konflik agama, yakni konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok
yang memiliki agama dan keyakinan berbeda.
 Konflik antara kelas sosial, yakni konflik antara kelas atau kelompok
masyarakat yang berbeda.
 Konflik politik, yakni konflik yang terjadi karena adanya perbedaan
pandangan di dalam kehidupan politik.
 Konflik sosial, yakni konflik yang terjadi di dalam kehidupan sosial
masyarakat.
 Konflik internasional, yakni konflik yang terjadi antarnegara di dunia
secara global.

C. Penyebab Terjadinya Konflik


 Perbedaan nilai dan keyakinan: Konflik dapat timbul karena
perbedaan dalam nilai, kepercayaan, dan budaya antara individu atau
kelompok.
 Persaingan kepentingan: Ketika dua atau lebih pihak memiliki
kepentingan yang bertentangan, konflik bisa terjadi. Misalnya,
persaingan atas sumber daya seperti tanah, air, atau kekuasaan.
 Kurangnya sumber daya: Ketidakcukupan sumber daya seperti uang,
waktu, atau fasilitas dapat menyebabkan persaingan dan konflik
antara individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkannya.
 Ketidaksetaraan: Ketidaksetaraan dalam kekuasaan, kekayaan, atau
perlakuan dapat memicu konflik antara kelompok yang merasa
dirugikan atau tidak adil diperlakukan.
 Perbedaan persepsi dan pemahaman: Ketidaksepahaman atau
perbedaan persepsi terhadap suatu situasi atau peristiwa dapat
menyebabkan ketegangan dan konflik antara individu atau kelompok.
 Kurangnya komunikasi efektif: Ketika komunikasi antara pihak-
pihak yang terlibat dalam konflik tidak efektif atau terganggu,
misinterpretasi dan ketidakpahaman bisa memperburuk situasi dan
memicu konflik.
 Trauma atau ketidakadilan masa lalu: Pengalaman masa lalu yang
traumatis atau ketidakadilan yang belum diselesaikan dapat menjadi
akar konflik yang terus berlanjut di masa depan.
 Provokasi eksternal: Faktor eksternal seperti campur tangan pihak
ketiga atau agen provokatif dapat memperburuk konflik yang sudah
ada atau bahkan menciptakan konflik baru.

D. Cara Mencegah Terjadinya Konflik


 Komunikasi yang Efektif : Dorong komunikasi terbuka, jujur, dan
saling menghormati. Pastikan pesan disampaikan dengan jelas dan
dipahami oleh semua pihak.
 Pembagian Sumber Daya : Pastikan distribusi sumber daya yang
adil dan transparan, sehingga tidak ada perasaan ketidakadilan yang
dapat menyebabkan ketegangan.
 Penyelesaian Konflik yang Konstruktif : Ajarkan keterampilan
penyelesaian konflik kepada semua pihak, termasuk cara mengelola
emosi, berkomunikasi secara efektif, dan mencari solusi yang adil
bagi semua pihak.
 Kebijakan dan Prosedur yang Jelas : Tetapkan aturan dan prosedur
yang jelas untuk menangani perselisihan dan konflik, termasuk
mekanisme pengaduan yang adil dan terbuka.
 Membangun Hubungan yang Baik : Fokus pada membangun
hubungan yang baik antara individu dan kelompok, termasuk
mempromosikan kerja tim dan kerjasama.
 Pendidikan dan Kesadaran : Tingkatkan kesadaran akan pentingnya
menghindari konflik dan dampak negatifnya. Berikan pelatihan
tentang kepekaan budaya, perbedaan, dan inklusi.
 Manajemen Stres : Bantu individu dalam mengelola stres dan
tekanan dengan cara yang sehat, seperti olahraga, meditasi, atau
konseling.
 Penegakan Norma dan Nilai Bersama : Pastikan norma dan nilai
bersama dihargai dan ditegakkan oleh semua anggota kelompok
atau organisasi.
 Keterlibatan Pihak Ketiga : Gunakan fasilitator atau mediator
independen jika diperlukan untuk membantu menyelesaikan konflik
yang kompleks atau tersendat.
 Evaluasi dan Pembelajaran : Secara teratur tinjau proses dan
kejadian yang dapat memicu konflik, dan gunakan informasi
tersebut untuk meningkatkan strategi pencegahan di masa depan.

E. Pemetaan Konflik
 Identifikasi Pihak yang Terlibat : Identifikasi semua pihak yang
terlibat dalam konflik, termasuk kelompok, individu, dan entitas
terkait lainnya.
 Analisis Sumber Konflik : Identifikasi sumber konflik, baik itu
perselisihan wilayah, agama, sumber daya, politik, atau masalah
sosial lainnya.
 Analisis Akar Penyebab : Identifikasi faktor-faktor yang mendasari
konflik, seperti ketidaksetaraan, diskriminasi, ketegangan etnis,
atau ketegangan politik.
 Dampak Konflik : Menilai dampak konflik pada masyarakat,
termasuk korban jiwa, kerugian ekonomi, dampak psikologis, dan
dampak jangka panjangnya.
 Peta Wilayah Konflik : Memetakan wilayah tempat konflik terjadi,
termasuk lokasi fisik konflik dan zona-zona konflik potensial.
 Analisis Dinamika Konflik : Menganalisis bagaimana konflik
tersebut berkembang dari waktu ke waktu, termasuk pola-pola
perilaku, strategi, dan respons dari pihak-pihak yang terlibat.
 Faktor Eksternal : Memahami peran faktor eksternal seperti
dukungan internasional, intervensi asing, atau lingkungan
geopolitik dalam konflik tersebut.
 Evaluasi Solusi dan Upaya Mediasi : Mengevaluasi upaya-upaya
yang telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik dan
mengidentifikasi potensi solusi atau upaya mediasi yang mungkin
berhasil.

F. Pola Hubungan Antar Kelompok


1. Akulturasi, merupakan proses pembauran dua unsur kebudayaan yang
berbeda tetapi tidak meninggalkan unsur kebudayaan masing-masing.
2. Dominasi, merupakan suatu keadaan dimana ras tertentu menguasai ras
kelompok lain. Terdapat lima bentuk dominasi diantaranya genosida,
pengusiran, perbudakan, segregasi, dan asimilasi.
3. Paternalism, merupakan suatu dominasi kelompok pendatang dimana
pada pola hubungannya terdapat suatu tindakan yang dilakukan oleh
kelompok pendatang untuk membatasi kebebasan seseorang atau
kelompok demi kepentingan pribadi.
4. Integrasi, merupakan suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan sehingga mengakui adanya suatu perbedaan dan bisa berbaur
dengan kebudayaan lain yang berbeda.
5. Pluralisme, merupakan suatu pola hubungan dalam masyarakat yang
memiliki banyak perbedaan namun mengakui adanya perbedaan
tersebut.

G. Dinamika Kelompok
1. Faktor Internal
a. Munculnya konflik antar anggota kelompok yang menyebabkan
terjadinya keretakan dalam kelompok.
b. Muncul selisihan paham yang memengaruhi kondisi kelompok
sosial.
c. Perbedaan kepentingan antar anggota kelompok.
d. Perubahan struktur dalam suatu kelompok sosial.
e. Adanya pergantian anggota kelompok karena konflik.
2. Faktor Eksternal
a. Adanya proses industrialisasi yang menggeser pola hubungan
dalam kelompok sosial tertentu.
b. Ada perubahan situasi ekonomi yang berpengaruh pada kondisi
kelompok sosial.
c. Adanya perubahan situasi politik di tengah masyarakat.
d. Adanya perubahan perilaku masyarakat yang berakibat pada
kondisi kelompok sosial.
e. Ada perubahan budaya yang terjadi di tengah masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seperti telah disebutkan bahwa pembahasan makalah ini bertujuan untuk
membantu masyarakat supaya lebih memahami arti kelompok sosial secara
utuh atau tidak secara parsial. Pembahasan pada makalah, salah satunya
menerangkan bahwa kelompok sosial secara menyeluruh merujuk pada
kumpulan individu yang berinteraksi satu sama lain dalam suatu lingkungan
atau konteks sosial tertentu. Hal itu menjelaskan bahwa manusia
membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dalam suatu lingkungan.
Sejak manusia dilahirkan sudah mempunyai kecendrungan atas dasar
dorongan nalurinya secara biologis untuk hidup berkelompok. Mengenai
batasan pengertian dari kelompok sosial masih belum terdapat adanya
kesamaan pandangan tentang hal tersebut menunjukan bahwa kelompok
sosial itu memiliki banyak aspek.
B. Saran
Karena kelompok sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendir
menyikapi status serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-
masing sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang
menginginkan kelompok naik kita juga tidak boleh duduk diam dalam
struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan positif terhadap perubahan positif
yang ada di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/44310/2/BAB%20l%20Pendahuluan.pdf diakses 12
agustus pukul 10.00
https://www.gramedia.com/literasi/dinamika-kelompok-sosial/ diakses 12 agustus
2023 pukul 12.30
https://www.mgmpsosiologi.org/2021/05/kelompok-sosial-fungsi-hubungan-
antar-kelompok-sosial.html?m=1 diakses 12 agustus 2023 pukul 15.00

Anda mungkin juga menyukai