“Sumber Konflik”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
A. Pengertian Konflik
Menurut Fisher, konflik adalah hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau
kelompok) yang memiliki, atau yang merasa memiliki, sasaran-sasaran yang tidak sejalan.
Konflik adalalı suatu kenyataan hidup, tidak terhindarkan dan sering bersifat kreatif.
Konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan. Konflik timbul karena
ketidakseimbangan antara hubungan-bubungan sosial seperti kesenjangan status sosial,
kurang meratanya kemakmuran dan akses yang tidak seimbang yang kemudian
menimbulkan masalah-masalalı diskriminasi.
2. Perbedaan kebudayaan tidak hanya akan menimbulkan konflik antar individu, akan
tetapi bisa juga antar kelompok. Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan
menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola prilaku yang berbeda pula
dikalangan khalayak kelompok yang luas. Selain itu, perbedaan kebudayaan akan
mengakibatkan adanya sikap etnosentrisme yaitu sikap yang ditunjukkan kepada
kelompok lain bahwa kelompoknya adalah yang paling baik. Jika masing-masing
kelompok yang ada di dalam kehidupan sosial sama-sama memiliki sikap demikian,
maka sikap ini akan memicu timbulnya konflik antar penganut kebudayaan.
3. Perbedaan kepentingan. Mengejar tujuan kepentingan masing-masing yang berbeda-
beda, kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan
kesempatan dan saran.
D. Sumber Konflik
Sumber konflik dapat muncul dari diri sendiri, lingkungan, atau orang lain yang
memiliki perbedaan sikap, opini, cara, tujuan atau sistem nilai yang dianutnya. Sebagai
contoh terdapat faktor yang memicu munculnya konflik kerja pada karyawan bersuku Jawa
antara lain adalah sifat negatif pribadi, perbedaan dalam menyelesaikan pekerjaan.
komunikasi, kecemburuan, komitmen kerja, tidak adanya kerja sama, ketidakpuasan kerja,
dan masalah pribadi di luar pekerjaan (Dian dkk, 2013).
Dilihat dari sisi sosio-kultural, maka sumber konflik dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, sebagai berikut:
1. Perbedaan Individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian
dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor
penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak
selalu sejalan dengan kelompoknya Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di
lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang
merasa Terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
Mengelola konflik dengan efektif sangat penting untuk menjaga stabilitas dan produktivitas
dalam organisasi.
2) Diagnosis
Diagnosis merupakan langkah terpenting. Metode yang benar dan telah diuji
mengenai siapa, apa, mengapa, di mana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna.
Memusatkan perhatian pada masalah utama.
5) Evaluasi
Penyelesaian dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Apabila
penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah
sebelumnya dan coba kembali.
Pada tahun 2020, Starbucks, perusahaan kopi terkenal, menghadapi konflik dengan ribuan pekerja
barista di Amerika Serikat. Beberapa sumber konflik antara Starbucks dan para pekerja barista
adalah:
1. Upah Minimum
Para barista di Starbucks menyuarakan kekhawatiran mereka tentang upah minimum yang
mereka terima. Mereka merasa bahwa gaji minimum yang ditawarkan oleh Starbucks tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di berbagai kota mahal di Amerika
Serikat.
Konflik ini menciptakan ketegangan antara perusahaan dan pekerjanya. Pekerja barista, dengan
dukungan dari berbagai kelompok advokasi, mengorganisir aksi-aksi mogok dan demonstrasi di
seluruh Amerika Serikat.
Starbucks akhirnya merespons konflik tersebut dengan mengumumkan sejumlah perubahan
kebijakan, termasuk kenaikan upah minimum, peningkatan akses terhadap manfaat kesejahteraan,
dan komitmen untuk menyediakan peralatan pelindung kesehatan yang lebih baik. Ini adalah
contoh konkret dari bagaimana tekanan dari pekerja dan masyarakat umum dapat mempengaruhi
perusahaan dalam mengatasi sumber konflik dan meningkatkan kondisi kerja karyawan.
Kesimpulan
Konflik sering muncul dalam aspek kehidupan, baik konflik di dalam individu maupun
konflik antar perorangan dan konflik di dalam kelompok dan konflik antar kelompok Konflik juga
muncul pada organisasi baik sektor publik maupun swasta konflik tidak dapat dihindarkan Sumber
utama timbulnya konflik sesungguhnya dan adanya perbedaan kepentingan (Kusworo, 2019).
Sumber konflik yang lain yaitu terbagi dari dalam dan luar individu. Dari dalam diri
individu misalnya adanya perbedaan mjuan, nilai, kebutulian serta perasaan yang terlalu sensitif.
Dan luat diri individu misalnya adanya tekanan dari lingkungan persaingan serta Langkanya
sumber daya yang ada. Berdasarkan keterangan diatas, maka konflik yang terjadi pada maraisia
bersumber pada berbagai macam sebab (Wildan, 2011)