Contoh lainnya adalah seseorang yang berasal dari etnis A yang memiliki
kebudayaan A, pindah ke wilayah B dengan kebudayaan B. Jika orang
tersebut tetap membawa kebudayaan asal dengan konservatif, tentu saja ia
tidak akan diterima dengan baik di wilayah barunya. Dengan kata lain
meskipun orang tersebut memiliki pengaruh yang kuat, alangkah lebih baik
jika tetap melakukan penyesuaian terhadap kebudayaan tempat tinggalnya
yang baru.
3. Bentrokan Kepentingan
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan
sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan
kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu.
Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain.
Misalnya kebijakan mengirimkan pemenang Miss Indonesia untuk
mengikuti kontes Miss World. Dalam hal ini, pemerintah menyetujui
pengiriman tersebut, karena dipandang sebagai kepentingan untuk promosi
kepariwisataan dan kebudayaan. Di sisi lain, ada kelompok yang menolak
pengiriman tersebut karena dipandang bertentangan dengan norma atau
adat ketimuran (bangsa Indonesia). Bangsa Indonesia selama ini dianggap
sebagai suatu bangsa yang menjunjung tinggi budaya timur yang santun.
4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di Dalam Masyarakat
Perubahan adalah sesuatu yang wajar terjadi, namun jika terjadi secara
cepat akan menyebabkan gejala sosial, karena adanya ketidaksiapan dan
keterkejutan masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
konflik sosial. Perubahan - perubahan yang terjadi secara cepat dan
mendadak dapat menyebabkant erjadinya disorganisasi dan perbedaan
pendirian mengenai reorganisasi sistem nilai yang baru. Perubahan tersebut
akan membuat keguncangan proses - proses sosial di dalam masyarakat,
bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan
karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang ada.
Salah satu contohnya kenaikan BBM, termasuk perubahan yang begitu
cepat. Masyarakat banyak yang kurang siap dan kemudian menimbulkan
aksi penolakan terhadap perubahan tersebut.
Selain beberapa hal di atas, proses sosial dalam masyarakat ada juga yang
menyebabkan atau berpeluang menimbulkan konflik, yaitu Persaingan dan
Kontravensi.
1. Persaingan (Competition)
Dalam persaingan individu atau kelompok berusaha mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi
pusat perhatian umum. Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu
adalah dengan menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah
ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
Jika dikelompokkan, ada dua macam persaingan, yaitu persaingan yang
bersifat pribadi dan tidak pribadi atau kelompok. Persaingan pribadi
merupakan persaingan yang dilakukan orang per orang atau individu untuk
memperoleh kedudukan dalam organisasi. Persaingan kelompok, misalnya
terjadi antara dua macam perusahaan dengan produk yang sama untuk
memperebutkan pasar di suatu wilayah.