Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nurul Aida

Kelas : XII IPS 2

REMEDIAL SOSIOLOGI

BAB 1
PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA
Peta Konsep

Perubahan
Perubahan Sosial
Sosial

Pengertian Teori Faktor-Faktor Bentuk Dampak


Teori Faktor – Bentuk Dampak
Faktor – Faktor Dampak
Faktor Bentuk
Bentuk Dampak
Dampak

Faktor Penyebab Faktor Pendorong Faktor Penghambat

A . Pengertian Perubahan Sosial


Perubahan sosial merupakan akibat dari keinginan manusia untuk memperbaiki
kehidupannya.Hakikat perubahan sosial yang dikemukakan beberapa para ahli berikut ini .
1. William F. Ogburn (dalam Soerjono Soekanto dan Budi Sulisyowati 2013;262)
didalam bukunya yang berjudul Sosial Change menyebutkan bahwa perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi pada unsur – unsur kebudayaan ,baik material maupun
immaterial ,akibat pengaruh kebudayaan material terhadap kebudayaan immaterial.
2. Kngsley Davis (dalam Soerjono Soekano dan Budi Sulisyowati 2013;263)
menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat.
3. Mac iver (dalam soerjono soekan to dan budi sulislistiowati 2013;263) didalam
bukunya yang berjudul Society – a Texbook of Sociologi mengatakan bahwa
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam hubungan yang terjadi didalam
hubungan yang terjadi dalam hubungan sosial atau perubahan sosial atau perubahan
untuk mencapai keseimbangan hubungan sosial.
4. Gilin dan gilin (dalam soerjano soekanto dan budi sulistinowati 2013;263)
menyatakan bahwa berubahan sosial adalah suatu variasi cara cara hidup yang telah
diteriamk ,baik karena perubahan kondisi geografis ,kebudayaan material komposisi
penduduk ideologi maupun akibat difusi dan penemuan- penemuan baru dalam
masyarakat.
5. Selo soemardjan(dalam soerjono dan budi sulistyowati 2013;2630)mengatakan
didalam bukunnya yang berjudul Social Change in Yogyakarta (1962) bahwa
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga lembaga –lembaga
sosial termasuk perubahan nilai norma pola sikap dan perilaku.

Pada dasarnya perubahan sosial merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat.Manusia dikenal sebagai makhluk yang sangat senang
mengadakan perubahan aktif,kreatif,inovatif,agresif, dan responsif terhadap kondisi yang
terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

B. Teori – teori Perubahan Sosial


1. Teori Siklus

Contoh nyata teori siklus dapat dilihat dalam perubahan mode pakaian.

Menurut Pitirim A. Sorokin (dalam Nur Djazifah 2010 : 10), perubahan sosial terjadi karena
siklus sistem kebudayaan sebagai berikut.

a) Kebudayaan ideasional,yaitu kebudayaan yang didasari oleh nilai – nilai dan


kepercayaan terhadap unsur supranatural.
b) Kebudayaan idealistis,merupakan kebudayaan yang didasarkan pada unsur
supranatural dan rasionalitas.
c) Kebudayaan sensasi,merupakan kebudayaan masyarakat yang menjadikan sensasi
sebagai tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

2. Teori Perkembangan (Teori Linear)


Menurut Etizioni-Halevy dan Etzioni (dalam Kamanto Sunarto,2014: 203-204) pola
linear melihat perubahan sosial sebagai perkembangan masyarakat yang mengikuti
suatu pola yang pasti.Pemikiran mereka dilandasi oleh karya – karya Comte dan
Spencer.
Comte mengemukakan teori yang dikenal sebagai “Hukum Tiga Tahap”. Berikut ini
tahap – tahap perkembangannya.
a) Tahap teologis dan militer. Menurut Comte ,pada tahap ini semua hubungan
sosial yang bersifat militer.
b) Tahap metafisik dan yuridis. Tahap ini merupakan tahap antara yang
menjembatani masyarakat militer dengan masyarakat industri.
c) Tahap ilmu pengetahuan dan industri. Pada tahap ini industri telah
mendominasi hubungan sosial dan produksimenjadi utama masyarakat.

3. Perubahan Sosial Menurut Teori Sosial Klasik

Pencetus teori sosiologi klasik adalah Karl Marx, Max Weber, dan Emile
Durkheim.

Karl Max ,berpandangan bahwa pertentengan kelas antara kaum proletar dan kaumm
kapitalis merupakan sumber perubahan sosial.

Max Weber (dalam Ahmad Sihabudin,2010: 6-7).Ia mengatakan bahwa perubahan


sosial terjadi karena adanya bentuk rasionalisme yang dimiliki oleh anggota
masyarakat.

Tokoh teori sosial klasik yang ketiga adalah Emile Durkheim (dalam Mad
Habib,2013: 16-17).Ia mengemukakan teorinya berdasarkan pengamatan pada saat
Revolusi Industri di Inggris.

C. Faktor Penyebab Perubahan Sosial


Perubahan Sosial ditandai oleh ketidakseimbangan antarsatuan sosial (sosial
units).Sifat perubahan sosial adalah mutlak,artinya setiap masyarakat akan selalu mengalami
perubahan.Perubahan sosial juga bersifat saling berkaitan (mutual –interdependent),artinya
setiap perubahan pada satu aspek akan memengaruhi aspek lainnya.

Faktor yang memengaruhi perubahan sosial ,yaitu sebagai berikut (Soerjono Soekanto dan
Budi Sulistyowati,2013 : 275 – 283).

1. Pertambahan Jumlah Penduduk


Faktor yang cukup besar memengaruhi pertambahan penduduk di suatu wilayah
adalah adanya urbanisasi ,yaitu perpindahan penduduk dari desa kota.
2. Penemuan – penemuan Baru
Discovery merupakan suatu proses adanya penemuan baru ,baik berupa peralatan baru
maupun ide yang diciptakan oleh individu ataupun oleh kelompok masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati (2013:277),tidak terlepas dari
faktor pendorong sebagai berikut.
a) Adanya kesadaran dan individu-individu akan kekurangan dalam
kebudayaannya.
b) Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
c) Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaaan dalam masyarakat.

Pengaruh adanya penemuan baru di masyarakat ,antara lain sebagai berikut.

a) Pengaruh sebuah penemuan baru selalu meluas ke bidang-bidang lainnya.


b) Pengaruh penemuan baru selalu menjalar dari satu lembara ke lembaga
kemasyarakatan lainnya
c) Beberapa penemuan baru akan menimbulkan satu jenis perubahan,misalnya
ditemukannya bom.

3. Konflik Sosial
Konflik bisa terjadi antar kelompok maupun individu . Salah satu penyebabnya adalah
kondisi masyarakat yang masih mempertahankan sifat kolektifnya.
Perubahan bisa juga diakibatkan adanya pertentangan antara kelompok,misalnya
antara kelompok muda dengan kelompok tua.Pertentangan jenis ini banyak terjadi
pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke
masyarakat modern.
4. Terjadinya Pemberontakan atau Resolusi

Perubahan atau resolusi merupakan proses perubahan yang sangat cepat dengan jalan
mengganti sistem maupun orang yang berkuasa di suatu tempat.

5. Pengaruh Lingkungan Alam

Lingkungan alam dari manusia merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan.
Kedua faktor-faktor tersebut saling memengaruhi satu sama lain .Manusia membutuhkan
alam untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, seperti untuk makan dan
minum.

6. Peperangan
Peperangan merupakan peristiwa pertempuran yang melibatkan dua negara atau lebih,
baik dengan tujuan membela kehormatan,ekonomi ,maupun keinginan untuk menjajah
negara lain. Peperangan bisa menyebabkan perubahan sosial
7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Manusia adalah makhluk sosial. Mereka tidak bisa hidup sendiri.Maka dari itu ,manusia
selalu mengadakan hubungan kerja sama dengan manusia lainnya. Perbedaan kemampuan
sumber daya alam antardaerah menjadikan mereka mau tidak mau harus bekerja sama
untuk memenuhi kebutuhannya.

Hubungan antarmanusia maupun antarkelompok menyebabkan terjadinya hubungan


timbal balik di antara manusia.Jika pengaruh dari masyarakat lain dengan sukarela,maka
proses tersebut disebut dinamakan demonstration effect.
D. Faktor-faktor yang Mendorong Proses Perubahan
Menurut Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati (2013: 283) kehidupan masyarakat
akan selalu mengalami perubahan. Hal tersebut didorong faktor-faktor sebagai berikut.

1. Kontak dengan Kebudayaan Lain


Pengertian yang diungkapkan oleh Ralph Linton (dalam Soerjono Soekanto dan Budi
Sulistyowati ,2013 : 283).Menurutnya ,difusi adalah proses penyebaran dari unsur-
unsur kebudayaan dari satu individu ke individu yang lain, dan dari satu masyarakat
ke masyrakat yang lain.
Faktor yang memengaruhi difusi intramasyarakat diantaranya : (1) pengakuan bahwa
unsur yang baru tersebut mempunyai keuntungan; (2)ada tidaknya unsur-unsur
kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur-unsur yang
baru;(3)unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama kemungkinan tidak
diterima,(4)diterima atau tidaknya unsur baru tersebut tergantung dari kedudukan
individu yang menemukannya.dan (5)Pembatasan dari pemerintah.
Faktor yang memengaruhi difusi antarmasyarakat diantaranya;(1) adanya kontak
antarmasyarakat,(2) kemampuan untuk mendemostrasikan manfaat dari penemuan
baru tersebut,(3)pengakuan kegunaan penemuan baru tersebut,(4)ada tidaknya unsur-
unsur yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru tersebut,(5)peranan masyarakat
yang menyebarkan ,dan (6) addanya paksaan untuk menerima penemuan baru
tersebut.
2. Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Melalui pendidikan,diharapkan semua orang memiliki berbagai macam pengetahuan dan


keterampilan. Pendidikan juga akan mengajarkan manusia mengenai nilai-nilai tertentu
yang berguna bagi manusia.

3. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan –keinginan untuk


Maju

Jika sikap saling menghargai telah melembaga dalam masyarakat tententu akan
mendorong orang untuk berusaha meneliti berbagai penemuan-penemuan baru.Salah satu
upaya untuk menghargai hasil karya orang lain adalah melalui hadiah nobel,penghargaan
festival film indonesia bagi para sineas film dan lain-lain.

4. Toleransi

Toleransi pada dasarnya merupakan sikap untuk memahami perbedaan agama ,etnis
maupun afiliasi sosial budaya di masyarakat.Sikap ini sangat penting ditanam disetiap
lapisan masyarakat.

5. Sikap Terbuka Lapisan Masyarakat

Bagi yang mau berusaha,kesempatan untuk maju sangat terbuka luas.Pada keadaan ini
,seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai
status sosial yang lebih tinggi.Identifikasi merupakan tingkah laku sedemikian rupa
seseorang yang merasa berkedudukan sama dengan orang yang dianggap memiliki status
sosial lebih tinggi.

6. Penduduk yang Heterogen


Masyarakat dengan berbagai latar belakang kebudayaan,mudah terjadi pertentangan-
pertentangan .Hal inilah yang mendorong terjadinya perubahan sosial.
7. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-bidang Kehidupan Tertentu
Setiap orang mencari kepuasan dalam berbagai bidang kehidupan.Jika sebuah
ketidakpuasan berlangsung lama,maka kemungkinan besar akan menimbulkan
terjadinya revolusi.
8. Orientasi ke Masa Depan
Pandangan hidup manusia yang selalu berorientasi ke depan,membuat kita terus
melakukan perbaikan-perbaikan pada keadaan masa sekarang .Hal ini akan
mendorong manusia untuk selalu melakukan perubahan sosial.
9. Nilai bahwa Manusia harus Senantiasa Berikhtiar untuk Memperbaiki
Hidupnya
Ungkapan bahwa merugilah orang yang hari ini sama dengan hari kemarin?Hal ini
menunjukkan bahwa kita harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
kehidupannya.

E. Faktor-faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan


Pada subbab kali ini ,kita akan membicarakan faktor-faktor yang menghalangi
terjadinya perubahan.Menurut Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati (2013:
286-288),faktor-faktornya adalah sebagai berikut.
1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui berbagai
perkembangan pada masyarakat lain.Keterbatasan informasi inilah yang menjadi
salah satu penyebab warga masyarakat terkungkung pola pemikirannya oleh tradisi.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Terlambatnya perkembangan ilmu pengetahuan dapat menghambat perubahan sosial
pada masyarakat tersebut.Hal tersebut dapat disebabkan oleh kehidupan
masyarakatnya yang teraing atau tertutup.
3. Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional
Perubahan sosial akan sulit terjadi pada masyarakat yang mempunyai sikap
mengagung-agungkan tradisi pada masa lampau.Mereka mempunyai anggapan bahwa
tradisi secara muthlak tak dapat diubah.
4. Adanya Kepentingan-kepentingan yang telah Tertanam Kuat atau Vested
Interests
Lapisan sosial selalu ada dalam setiap organisasi sosial .Dalam masyarakat selalu ada
masyarakat selalu ada sekelompok orang yang menikmati kedudukan yang telah dia
peroleh.
5. Rasa Takut ada Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi Kebudayaan
Kita harus mengakui bahwa tidak mungkin integrasi bersifat sempurna.Masyarakat
terkadang mengelompokkan mana unsur-unsur yang mempunyai derajat tinggi dan
mana yang dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi.
6. Prasangka terhadap Hal-hal Baru atau Sikap yang Tertutup
Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing biasanya terjadi pada masyarakat yang
pernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat.Masyarakat sukar melupakan berbagai
pengalaman pahit selama penjajah oleh bangsa Barat.
7. Hambatan-hambatan yang Bersifat Ideologis
Perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah,biasanya akan berlawanan dengan
ideologi masyarakat yang telah diyakini Ideologi tersebut telah diyakini sebagai dasar
darii integrasi masyarakat.
8. Adat atau Kebiasaan
Adat atau kebiasaan adalah pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan pokoknya.Jika terjadi perubahan dalam memenuhi kebutuhan
pokoknya,dapat menyebabkan terjadinya kriris.

F. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial


1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Bentuk perubahan sosial dapat kita lihat berdasarkan waktu atau lamanya suuatu
perubahan terjadi.Jika perubahan-perubahan yang terjadi memerlukan waktu yang
lama,maka perubahan tersebut kita sebut sebagai evolusi.Evolusi merupakan suatu
proses perubahan yag tidak direncanakan atau terjadi karena memang harus
terjadi.Perubahan ini terjadi karena adnya usaha masyarakat untuk mengadakan
penyesuaian dengan kebutuhan,keadaan,maupun kondisi yang sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat.
Banyak ahli sosiologi mengemukakan teori evolusi.Menurut Alex Inkeles (dalam
Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati,2013: 269-270),teori-teoritentang evolusi
dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori berikut.

1. Teori Evolusi Unilinier


Uniliniear theory of evolution menyatakan bahwa perubahan sosial
berlangsung dengan tahap-tahaptertentu,mulai dari tahap sederhana ke tahap
yang lebih kompleks.Pelopor teori ini antara lain August Comte dan Hebert
Spencer.
2. Teori Evolusi Universal
Universal theory of evolution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat
tidaklah perlu melalui tahap-tahaptertentu yang tetap.Orang yang
mengemukakan teori ini adalah Herbert Spencer.
3. Teori Evolusi Multilinier
Menurut Soerjono Soekanto ,teori evolusi multilinier menekankan kepada
penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam
evolusi masyarakat.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan sosial dapat kita bedakan berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap
masyarakat.Atas dasar itu maka perubahan sosial dibedakan menjadi perubahan kecil
dan perubahan besar.Menurut Wilbert E.Moore (dalam Soerjono Soekanto dan Budi
Sulistyowati,2013:217),perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur struktur sosial yang terjadi pada unsur unsur struktur sosial yang
tidak membaa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
Contoh perubahan kecil misalnya perubahan mode pakaian karena perubahan tersebut
tidak akan mengakibatkan perubahan pada lembaga lembaga kemasyarakataan.Jenis
perubahan yang kedua adalah perubahan besar,yaitu perubahan yang membawa
pengaruh langsung bagi masyarakat.Contoh perubahan besar adalah terjadinya proses
industrialisasi yang mengakibatkan berubahnya masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri.
3. Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan
Penjelasan dari Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati ,
2013 : 272-274 ) ,perubahan yang direncanakan (dikehendaki) merupakan perubahan
yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak – pihak
yang hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Orang atau kelompok yang
merencanakan perubahan sosial disebut sebagai agent of change.
Perubahan yang tanpa direncanakan terlebih dahulu merupakan perubahan yang akan
berlangsung tanpa adanya pengawasan dari masyarakat serta bisa menimbulkan
dampak yang tidak diinginkan.

G. Proses-proses Perubahan Sosial


1. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan
Menurut Selo Soermardjan (dalam Soerjono Soekanto dan Budi Sulustyowati ,
2013: 288),keserasian masyarakat dimaksud sebagai suatu keaadaan dimana lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi.
Gangguan terhadap keseimbangan masyarakat dapat terjadi terus-menerus. Gangguan
tersebut akan menimbulkan ketidakserasian , namun masyarakat akan dapat
memulihkannya kembali atau dinamakan penyesuaian (adjustment). Jika masyarakat
tidak dapat memulihkannya , maka akan terjadi ketidakpenyesuaian sosial
(maladjustment) dan dapat mengakibatkan terjadinya anomie.
Elly M.Setiadi danUsman Kolip ( 2011 : 662-663 ) menjelaskan bahwa anomie
adalah bentuk dari disorganisasi yang terjadi secara cepat sehingga proses tersebut
sukar dikendalikan. Meskipun demikian, proses penyesuaian masyarakat terhadap
perubahan terus akan terjadi.

2. Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan


Proses perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya saluran-saluran perubahan sosial
dan kebudayaaan (avenue of channel of change). Saluran-saluran peubahan sosial
meliputi lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan , ekonomi ,
pendidikan ,agama , dan lain-lain . Perubahan pada satu lembaga sosial akan
memengaruhi lembaga masyarakat lainnya . Hal tersebut dapat kita lihat contohnya
saat reformasi sosial polik di Indonesia. Perubahan pertama terjadi pada bergantinya
pemegang kekuasaan pemerintahan. Hal tersebut, memengaruhi lembaga hukum,
pendidikan, ekonomi, pertahanan, dan lembaga lainnya. Melihat hal tersebut, saluran
perubahhan sosial berfungsi agar suatu perubahan dikenal, diterima, diakui, dan
digunakan oleh khalayak ramai.

3. Disorganisasi (Disintegrasi ) dan Reorganisasi (Reintegrasi)


Disorganisasi sering dirumuskan sebagai proses pudarnya noma-norma dan nilai-nilai
dalam masyarakat karena perubahan-perubahan dalam lembaga kemasyarakatan.
Proses selanjutnya dari disorganisasi adalah reorganisasi , yaitu suatu proses
pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.

H. Modernisasi
Kata Modernisasi mulai populer ketika Revolusi Industri terjadi di Inggris pada tahun
1760-1830. Modernisasi merupakan sebuah kata yang merujuk pada sebuah
perubahan sosial yang mendukung ke arah kemajuan di bidang ekonomi serta poltik.
Kata modernisasi berasal dari bahasa Latin modernus yang dirangkai dari dua kata
yaitu modu dan ernus. Modu berarti cara dan ernus berarti periode waktu masa kini .
Dari itu bahwa modernisasi adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaan
dalam seluruh aspeknya, dari tradisional ke modern.
Pengertian modernisasi menurut beberapa ahli berikut ini ( Soerjono Soekanto dan
Budi Sulistyowati , 2013 : 303-304).
1. Soejono Soekanto mengatakan bahwa modernisasi adalah suatu bentuk dari
perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial yang biasanya
merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada
suatu perencanaan, yang biasa dinamakan sosial planning.
2. Astrid S. Susanto mengatakan bahwa modernisasi adalah proses pembangunan
kesempatan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan.
3. Widjojo Nitisastro mengatakan bahwa modernisasi mencakup suatu transformasi
total dalam kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern, dalam arti teknologi
serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi dan politis.
4. Ramon mengatakan bahwa modernisasi merupakan perubahan masyarakat ydan
kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari tradisional ke modern.

Syarat-syarat yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati


(2013 : 306-307) berikut ini .
1. Cara berpikir ilmiah yang terlembagakan dalam kelas penguasaan maupun
masyarakat.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
bureaucracy (birokrasi).
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu lembaga atau badan tertentu.Hal ini memerlukan pengecekan yang
kontinu agar data termasuk tidak tertinggal.
4. Penciptaan iklim yang favourabel dalam masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan
tahap demi tahap, karena banyak sangkul pautnya dengan sitem kepercayaan
masyarakat (belief system).
5. Tingkat organisasi yang tinggi ,di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain
pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksaan social planning.
Kita dapat menyimpulkan bahwa modernisasi merupakan suatu proses
transformasi total dari kehipan tradisional secara teknologi dan organisasi
sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negar-negara
Barat yang stabil.
Sering kali masyarakat menyamakan antara modernisasi, westernisasi, dan
sekulisasi. Westernisasi merupakan proses peniruan masyarakat terhadap
kebudayaan negara-negara Barat yang dianggap lebih baik dari
kebudayaannya. Sekulisasi sendiri merupakan proses pembedaan nilai-nilai
keagamaan dengan keduniaan. Jadi, paham ini menganggap bahwa hidup ini
adalah untuk kepentingan dunia semata, sehingga tidak perlu memikirkan
agama. Bila ditinjau ketiga paham tersebut,, maka terlihat adanya persamaan
dan perbedaan.
Didalam buku Pengantar Sosiologi , Dr. Basrowi ,M.S (2014: 176-177)
mengatakan bahwa persamaan dan perbedaan diantara ketiga paham tersebut
yaitu sebagai berikut.

1. Persamaan
a) Modernisasi, westernisasi, dan sekulisasi sama-sama mempunyai kepentingan
soal keduniaan.
b) Sama-sama merupakan suatu proses perubahan dari suatu yang dianggap
kurang menjadi sesuatu yang lebih bagi penganutnya.
c) Sama-sama mempunyai unsur-unsur dari negara-negara Barat.
d) Sama-sama merupakan hasil perbandingan aspek-aspek kehidupan manusia
yang dirasionalisasikan.

2. Perbedaan
a. Modernisasi
1) Tidak mutlak sebagai westernisasi atau sekulisasi.
2) Tidak mempersoalkan nilai-nilai keagamaan.
3) Proses perkembangan bersifat lebih umum daripada westernisasi dan
sekulisasi.
4) Modernisasi muthlak bagi setiap negara.
b. Westernisasi
1) Mutlak pem-Baratan
2) Menurut Schoorl (dalam Dr. Basrowi, M.s, 2014 : 177), bahwa paham
westernisasi beranggapan semua bentuk kehidupan akan sama. Artinya,
westernisasi itu ada karena perkembangan masyarakat modern itu, terjadi
didalam kebudayaan Barat dan disajikan dalam bentuk Barat, sedangkan
bentuk Barat itu sering dipandang sebagai satu-satunya kemungkinan yang
ada.
c. Sekularisasi
1) Berorientasi semata-mata kepada masalah keduniaan.
2) Tidak mengakui nilai-nilai keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai