Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SEJARAH PEMINATAN

“PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL”

Guru Mata Pelajaran :


H. Ahmad Nasuhan SE. SH.

Nama Anggota:

1. Dewi Maulidiyah
2. Indina Lu’luatuz Zainiyah

Kelas : XI IPS

MA ASSA’IDIYAH
TANGGULREJO MANYAR GRESIK
TAHUN PELAJARAN 19/20
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan tidak putus-putusnya kepada Allah swt., karena
berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas Sejarah wajib yang
berjudul: Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional. Makalah ini bertujuan untuk
menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi pergerakan nasional dan dapat dijadikan
referensi pembuatan makalah dalam bidang yang sama.
Penulis menyadari bahwa dalam Makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan
sehingga jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber informasi dan inspirasi bagi
semua pihak, terutama bagi generasi muda. Amin.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………....
B. Rumusan Masalah………………………………………………...
C. Tujuan Makalah…………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Kolonialisme
setelah tahun 1908 .........................................................................
B. Faktor Pendorong Pergerakan Nasional .........................................
1. Faktor Internal .......................................................................
2. Faktor Eksternal ....................................................................
C. Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia..............................
1. Periode Awal Perkembangan ................................................
2. Periode Nasional Politik ........................................................
3. Periode Radikal .....................................................................
4. Periode Bertahan ...................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................
B. Kritik dan Saran .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergerakan nasional lahir dari penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia terbelakang disemua
bidang. Mereka miskin, ekonominya dikuasai bangsa asing. Pendidikan Indonesia pun tertinggal,
Sebahagian besar rakyat masih buta huruf. Jumlah sekolah lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang relatif banyak. Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki sekolah.
Rakyat biasa hanya bisa memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid hanya diajar sekedar
membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka hanya diangkat sebagai pegawai rendah
dengan gaji yang kecil atau sedikit.
Pendidikan yang memakai sistem barat hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji
besar atau banyak, anak bangsawan atau anak orang kaya. Rakyat tidak mempunyai tempat
untuk mengadu nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan para Bupati
hanya memerintah sesuai kehendak Belanda. Bahkan, banyak diantaranya dijadikan alat untuk
menindas rakyat. Dalam keadaan seperti itu, golongan pelajar tampil kemuka. Mereka adalah
orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat. Mereka mempelopori dan memimpin
pergerakan nasional. Mereka berjuang di berbagai bidang, ada yang berjuang di bidang politik,
ekonomi, maupun di bidang pendidikan.
Tujuan perjuangan itu satu, yaitu mencapai kemerdekaan bangsa dan tanah air. Peristiwa-
peristiwa di dalam negeri berpengaruh pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu antara
lain; kemenangan Jepang dalam perang melawan rusia pada tahun 1905, Jepang bangsa Asia
sedangkan Rusia bangsa Eropa(barat). Kemenangan Jepang itu membuktikan bahwa bangsa Asia
bisa mengalahkan bangsa Eropa. Revolusi cina dan gerakan nsional India dan Filipina,
mempengaruhi juga pergerakan nasional.
Revolsi China meletus pada tahun 1911. Golongan nasionalis China berhasil mengalahkan
Dinasti Manchu yang sudah lama menguasai negeri Cina. Dinasti Manchu bukan orang China
asli. Di India terjadi gerakan nasional menentang penjajahan Inggris. Pemimipin terkemuka India
adalah Mahatma Gandhi. Di Filipina terjadi pula gerakan nasional menentang penjajahan
Spanyol. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan penulis, maka penulis tertarik
untuk membuat makalah yang berjudul: “Organisasi Pergerakan Nasional Sebagai Sarana
Perjuangan Melawan Kolonialisme di Indonesia”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia melawan kolonialisme setelah tahun
1908 ?
2. Apakah faktor pendorong lahirnya Pergerakan Nasional Indonesia (PNI)?
3. Bagaimanakah perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia ?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di rumuskan, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia melawan kolonialisme setelah tahun 1908
2. Menjelaskan faktor pendorong lahirnya Pergerakan Nasional Indonesia
3. Menjelaskan perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Kolonialisme setelah tahun 1908
1. Dipimpin dan digerakkan oleh kaum terpelajar
Salah satu kebijakan pemerintah kolonial yang pernah dilakukan di negri kita adalah
pelaksanaan politik etis atau politik balas budi yang dicetuskan oleh Conrad Theodore Van
Deventer dengan triloginya, yaitu :
a. Irigasi
b. Imigrasi
c. Edukasi
Dalam pelaksanaan politik etis bidang pendidikan dilaksanakan bukan untuk kepentingan
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, melainkan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga
tenaga terdidik untuk dipekerjakan dibidang administrasi murahan.Tumbuhnya golongan
terpelajar sebagai akibat dari perkembangan pendidikan baik yang bercorak barat maupun islam
akhirnya membangkitkan suatu kekuatan baru dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dari
pendidikan yang mereka dapat itulah mereka akhirnya dapat menemukan kesalahan dalam
perjuangan bangsanya dalam mengusir penjajah, yaitu :
º Tidak adanya ikatan persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah, karena mereka
berjuang untuk kepentingan daerahnya sendiri-sendiri
º Perjuangan yang dilakukan terlalu bergantung pada seorang pemimpin, tidak ada regenerasi
º Perjuangan yang dilakukan tidak terorganissir dengan baik
º Perjuangan yang dilakukan tidak memiliki tujuan yang jelas
º Belajar dari kesalahan masa lampau, akhirnya timbullah kesadaran untuk membentuk
orgasisasi perjuangan yang teratur agar tujuan perjuangan dapat segera terwujud.

B. Faktor Pendorong Pergerakan Nasional Indonesia


1. Faktor Internal
a. Sejarah Masa lampau yang gemilang
b. Penderiataan rakyat akibat penjajah.
c. Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia.
d. Pengaruh perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
e. Pengaruh perkembangan pendidikan kebangsaan di Indonesia.

2. Faktor Eksternal
a. Kemenangan Jepang melawan Rusia dalam perang tahun 1905
b. Adanya pergerakan nasional di negara lain seperti India, Fillipina, Cina, Turki
 Partai Kongres India
 Filipina di bawah Jose Rizal
 Gerakan Nasionalisme Cina
 Gerakan Turki Muda
C. Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
1. Periode Awal Perkembangan
a. Budi Utomo
Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai gagasan untuk
mendirikan studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya adalah mengumpulkan dana untuk
membiayai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai, tetapi miskin agar dapat memneruskan ke
sekolah yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan gagasan nya tersebut, beliau mengadakan
perjalanan keliling jawa.
Ketika sampai di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa
STOVIA. STOVIA adalah sekolah untuk mendidik dokter dokter pribumi. Mahasiswa-
mahasiswa tersebut antara lain Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo,
Suraji, dan Gumbrek. Dr. Wahidin Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar
membentuk suatu organisasi. Dorongan tersebut mendapat sambutan baik dari para mahasiswa
STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA. Para mahasiswa STOVIA
mendirikan organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo artinya budi yang utama.
Tanggal berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan
memiliki struktur organisasi pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan
aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan. Budi utomo pada saat ini lebih dikenal oleh
masyarakat sebagai salah satu STM yang memiliki siswa yang suka tawuran, bikin rusuh, bandel,
dan sebagainya. Biasanya anak sekolah tersebut menyebut dengan singkatan Budut / Boedoet
(Boedi Oetomo). Pada artikel kali ini yang kita sorot adalah Budi Utomo yang organisasi jaman
dulu, bukan yang STM.
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan pelopor pendiri Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan Bangsa
Indonesia, meningkatkan martabat bangsa dan membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20
Mei 1908 biasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.
Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah
Hindia Belanda sebagai mana berikut ini :
 Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah
priyayi.
 Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
 Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
 Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
 Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
 Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
 Mendirikan TK / Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
 Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah
rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.
Kongres pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk
mengkonsolidasikan diri dengan membuat keputusan sebagai berikut :
o Tidak mengadakan kegiatan politik.
o Bidang utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
o Terbatas wilayah jawa dan madura.
o Mengangkat R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai
ketua.
Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebagai badan hukum yang sah
karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal
karena banyak hal, yakni :
1) Mengalami kesulitan dinansial
2) Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial
daripada rakyat.
3) Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
4) Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar
5) Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-masing.
6) Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
7) Pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang
nasionalis.
b. Sarekat Islam (SI)
Pada awal berdirinya, organisasi ini bernama “Sarekat Dagang Islam”, didirikan oleh Haji
Samanhudi pada tahun 1911 dengan tujuan :
º Memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji panji Islam
º Mengadakan persaingan dengan pedagang pedagang China
Karena sifatnya yang merakyat dan pertumbuhannya yang amat pesat, maka atas usul HOS
Cokroaminoto pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi “Sarekat Islam”.
Organisasi Sarekat Islam memiliki tujuan :
º Mengembangkan jiwa dagang
º Membantu anggota yang mengalami kesulitan dalam berusaha
º Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat
º Memperbaiki pendapat pendapat yang keliru mengenai agama islam
º Hidup menurut perintah agama islam
Sarekat Islam dalam waktu relative singkat berhasil menjadi organisasi masa terbesar di
Indonesia saat itu dengan jumlah anggota 800.000 orang yang tersebar dalam 90 Sarekai Islam
lokal diseluruh Indonesia. Untuk menghambat Sarekat Islam Belanda senantiasa memantai gerak
langkah Sarekat Islam.
Dalam perkembangannya, akibat taktik infiltrasi yang dilakukan oleh Parat Komunis
Indonesia (PKI), pada tahun 1917 Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu :
1) Sarekat Islam Putih (SI Putih), yaitu Sarekat Islam yang tetap nerlandaskan pada asas
perjuangan semula, dipimpin oleh HOS Cokroaminoto, Abdul Muis dan H. Agus Salim.
2) Sarekat Islam Merah (SI Merah), yaitu Sarekat Islam yang telah terpengaruh oleh paham
komunis, dipimpin oleh Semaun, Darsono dan Alimin.
c. Organisasi Keagamaan (Muhammadiyah)
Merupakan organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau
pengikut Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai adalah:
º Memajukan pengajaran berdasarkan agama islam, dan
º Memupuk keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.
Disamping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang memiliki andil bagi kemajuan
bangsa antara lain, berikut ini:
º Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
º Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur
º Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.

2. Periode Nasional Politik


a. Indische Partij (IP)
Berdiri pada tanggal 25 Desember 1912, oleh tokoh “Tiga Serangkai”, yaitu :
º Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
º Douwes Dekker (Dr. Danudirja Setiabudi)
º Dr.Tjipto Mangunkusumo
Tujuan dari Indische Partij adalah :
º Menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua golongan
º Memajukan tanah air dengan dilandasi jiwa nasional
º Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
Indische Partij dianggap sebagai “organiasi politik” yang pertama kali berdiri karena
organisasi inilah yang pertama kali dengan tegas menyatakan cita citanya mencapai Indonesia
merdeka.
Pada tanggal 11 Maret 1913 Indische Partij dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh
pemerintah Belanda, karena dianggap membahayakan kepentingan penjajah dan juga karena
Belanda merasa malu dengan sindiran Suwardi Suryaningrat yang tertuang dalam tulisan “ALS
IKEENS NEDERLANDER WAS” yang berarti “ANDAIKAN AKU SEORANG BELANDA’.
Ketiga tokoh tiga serangkai dijatuhi hukuman buang ke negri Belanda dan sejak itu Indische
Partij mundur.
b. Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo. Diprakarsai oleh dr.
Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Organisasi kepemudaan lainnya banyak
bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong
Ambon, Jong Celebes, R.A. Kartini Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia), Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dan sebagainya. Pergerakan
wanita dipelopori oleh R.A.Kartini dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini.

3. Periode Radikal
1) Perhimpunanan Indonesia (PI)
Tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi bernama Indische Vereeniging. Pelopor
pembentuknya adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Melalui rapat pada 3
Februari 1925 sebuah organisasi bernama Indonesische Vereeniging diganti menjadi
Perhimpunan Indonesia (PI). Kegiatan internasional, dunia internasional pun akhirnya
mengetahui aktivitas perjuangan para pemuda Indonesia.
2) Partai Komunis Indonesia (PKI)
PKI secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak terlepas dari ajaran
Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara
lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain. PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh dalam
masyarakat.
3) Partai Nasional Indonesia (PNI)
Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI
menggunakan tiga asas yaitu self, help, dan nonmendiancy (berjuang dengan usaha sendiri),
sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Kongres PNI yang pertama kali
diadakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928. Peranan PNI dalam pergerakan nasional
Indonesia sangat besar.
4) Partai Indonesia
Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI
pecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI Baru. Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun
1929. Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia
merdeka. Asasnya pun juga sama yaitu self help dan nonkooperasi. Partindo semakin kuat
setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun 1932, setelah dibebaskan dari penjara.
Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan pemerintah melakukan
pengawasan yang cukup ketat. Karena tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.

4. Periode Bertahan
a. Taman Siswa
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara 3 juli 1922. Ajaran yang terkenal adalah “Ing ngarsa
sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani"
b. Partai Indonesia Raya (ParIndRa)
Didirikan di Solo oleh dr. Sutomo tanggal 26 Desember 1935. Tujuan Parindra adalah
mencapai Indonesia Raya. Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan
rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin.
c. Gabungan Politik Indonesia
Didirikan oleh Mohammad Husni Thamrin 21 mei 1939. Tiga asas perjuangan GAPI:
º Hak untuk menetukan diri sendiri
º Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia dengan berdasarkan kerakyatan dalam
paham politik, ekonomi, dan sosial
º Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pergerakan Nasional Indonesia memiliki pengertian “Pergerakan” disini meliputi segala
macam aksi dengan menggunakan “organisasi” untuk menentang penjajahan dan mencapai
kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjuk bahwa aksi tersebut disusun secara teratur, dalam
arti ada pemimpinnya, anggota, dasar, dan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan Istilah “Nasional”
menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan organisasi yang mencakup semua aspek
kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kultural.
Dipengaruhi beberapa faktor pendorong Pergerakan Nasional Indonesia baik dari dalam
(internal) dan dari luar (eksternal). Adapun organisasi-organisasi yang muncul sebagai pergerakan
nasional indonesia (muncul di berbagai periode) adalah:
1. Periode Awal Perkembangan: Budi Utomo, Sarekat Islam dan Muhammadiyah
2. Periode Nasional Politik: Indische Partij, Organisasi Pemuda dan Perempuan
3. Periode Radikal: PartaiPerhimpunan Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional
Indonesia dan Partai Indonesia
4. Periode Bertahan: Taman Siswa, Partai Indonesia Raya, Gabungan Politik Indonesia
B. Kritik dan Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di dalamnya.
Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

http://zhafransons.blogspot.co.id/2014/11/organisasi-pergerakan-nasional-sarana.html
Poesponegoro.M.D dan Nugroho Notosusanto.2008.Sejarah Nasional Indonesia.Jakarta : Balai
Pustaka.
http://sejarahramona.blogspot.com/
Sudiri, P. K. 1993. Sejarah Indonesia Baru Dari Pergerakan Nasio-nal sampai Dekrit Presiden.
Malang: IKIP Malang.
Poeponegoro, D. dkk. 1994. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta; Balai Pustaka.
Tonggak Sejarah Perjuangan Nasional, (online), tersedia: 27 Oktober 2011
(http://halamanputih.wordpress.com/tag/pemimpin-pergerakan-pemuda-indonesia/) (30
November 2011)
http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/02/makalah-tentang-pergerakan-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai