PENDAHULUAN
Abdurrahman Wahid atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Gus Dur merupakan
presiden RI yang ke-4. Abdurrahman Wahid terpilih menjadi presiden RI pada tanggal 20
Oktober 1999.
Terpilihnya Abdurrahman Wahid sebagai presiden tidak terlepas dari keputusan MPR
yang menolak laporan pertanggung jawaban presiden BJ. Habibie. Berkat dukungan parta-
partai Islam yang tergabung dalam poros tengah, Abdulrrahman Wahid unggul dari calon
presiden yakni Megawati Soekarno Putri dalam pemilihan presiden yang dilakukan melalui
pemungutan suara dalam rapat pari ourna ke-13.
Pada saat itu Megawati Soekarno Putri sendiri telah unggul dan terpilih menjadi wakil
presiden setelah unggul dari Hamzag Haz dalam pemilihan wakil presiden dalam
pemungutan suara. Ia di lantik menjadi wakil presiden pada tanggal 21 Oktober 1999.
Presiden Abdurrahman Wahid dalam melanjutkan cita-cita reformasi diawali membentuk
kabinet persatuan nasional.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 PERKEMBANGAN BIDANG EKONOMI
Selain itu juga adanya dugaan bahwa presiden terlibat dalam pencairan dan
penggunaan dana Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan (Yanatera) Bulog sebesar 35 miliar
rupiah dan dana bantuan Sultan Brunei Darussalam sebesar 2 juta dollar AS. DPR akhirnya
membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk melakukan penyelidikan keterlibatan Presiden
Abdurrahman Wahid dalam kasus tersebut.
Pada 1 Februari 2001 DPR menyetujui dan menerima hasil kerja Pansus. Keputusan
tersebut diikuti dengan dengan memorandum yang dikeluarkan DPR bahwa presiden telah
melanggar haluan negara yaitu melanggar UUD 1945 Pasal 9 tentang Sumpah Jabatan dan
melanggar Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas KKN.
Presiden Abdurrahman Wahid tidak menerima isi memorandum tersebut karena
dianggap tidak memenuhi landasan konstitusional. DPR sendiri kembali mengeluarkan
memorandum kedua dalam rapat paripurna DPR yang diselenggarakan pada tanggal 30 April
2000. Rapat tersebut memberikan laporan pandangan akhir fraksi-fraksi di DPR atas
tanggapan presiden terhadap memorandum pertama.
Hubungan antara presiden dan DPR semakin memanas seiring dengan ancaman
presiden terhadap DPR. Jika DPR melanjutkan niat mereka untuk menggelar Sidang
Istimewa MPR, maka presiden akan mengumumkan keadaan darurat dan memerintahkan
TNI dan Polri untuk mengambil tindakan hukum terhadap sejumlah orang tertentu yang
dianggap menjadi tokoh yang aktif menyudutkan pemerintah.
4
DPR akhirnya menyelenggarakan rapat paripurna untuk meminta MPR mengadakan
Sidang Istimewa MPR. Pada tanggal 21 Juli 2001 MPR menyelenggarakan Sidang Istimewa
yang dipimpin oleh ketua MPR Amien Rais. Menyadari posisinya yang terancam, presiden
selanjutnya mengeluarkan Maklumat Presiden tertanggal 22 Juli 2001. Maklumat tersebut
selanjutnya disebut Dekrit Presiden yang berisi.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Presiden Abdurrahman Wahid dalam melanjutkan cita-cita reformasi diawali dengan
membentuk Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdurrahman Wahid membubarkan dua
departemen yakni Departemen Penerangan dan Departemen Sosial dan diganti dengan
pembentukan Departemen Eksplorasi Laut melalui Keputusan Presiden No. 355/M tahun
1999 tanggal 26 Oktober 1999.Berbagai kasus KKN tersebut kembali dibuka pada tanggal 6
Desember 1999 dan terfokus pada apa yang telah dilakukan oleh mantan Presiden Soeharto
dan keluarganya Kejatuhan pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid tidak terlepas dari
akumulasi berbagai gagasan dan keputusannya yang kontroversial.Akhirnya melalui
Ketetapan MPR No. II/MPR/2001 tentang pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman
Wahid dan Ketetapan MPR No. III/MPR/2001 tentang penetapan Wakil Presiden Megawati
Soekarno Putri sebagai Presiden Republik Indonesia. MPR memberhentikan Abdurrahman
Wahid sebagai Presiden dan mengangkat Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri sebagai
presiden kelima Republik Indonesia pada tanggal 23 Juli 2001.
3.2 SARAN
Penulis menyarankann agar beberapa hal yang yang postif pada masa Pemerintahan
Gusdur dapat di gunakan kembali pada era pemerintahan yang sekarang misalnya seperti
Kemajuan Ekonomi pada era pemerintah Abdurrahman Wahid Dengan Tidak adanya Korupsi
dan tindakan tegas Abdurrahman Wahid Terkait KKN.
6
Daftar Pustaka
https://www.mikirbae.com/2016/05/perkembangan-politik-dan-ekonomi-
masa.html?m=1
7
1
1