DI SUSUN OLEH :
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
T.A 2021/2022
Lahirnya Pemerintahan Orde Baru
Orde baru (orba) adalah sebutan bagi masa pemerintahan (rezim) Soeharto
yang menggantikan Soekarno sebagai presiden RI ke-2 yang dimulai pada
tahun 1966. Arti orde baru adalah sebuah tata tertib atas kehidupan rakyat,
bangsa, dan negara Indonesia yang kembali dilaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara konsekuen dan murni. Pemerintahan Indonesia sempat
terancam bahaya dengan paham komunis pada peristiwa pemberontakan
G30S / PKI, dan pemerintahan orde baruikberatkan Pancasila dan UUD
1945 sebagai ideologi dasar negara Indonesia. Masa orde baru kemudian
dilanjutkan dengan orde reformasi berakhir pada tahun 1998 dan ditandai
dengan lengsernya presiden Soeharto dari jabatannya setelah memiliki
lebih dari 30 tahun.
1
Di masa orde baru ini, sistem pemerintahannya masih menggunakan
presidensial dimana keputusan eksekutif ada ditangan presiden serta
memiliki bentuk pemerintah yaitu republik. Dasar konstitusi dari negara
Indonesia adalah UUD 1945. Berdasarkan Encyclopaedia Britannica
(2015), pada masa Orde Baru ini pemerintah menekankan pada adanya
stabilitas nasional baik dalam program politiknya dan juga rehabilitas
ekonomi yang ada, serta berkepribadian dan juga fokus pada bidang sosial
budaya.
2
Era Orde Baru yang ada berakhir pada tahun 1998 dengan pengunduran diri
Soeharto sebagai presiden yang membuat kemunculan era reformasi.
Ciri yang pertama dari pemerintahan pada Orde Baru adalah kuatnya
pengaruh militer dan ABRI. Hal ini memang sudah terlihat sejak Orde
Lama, dimana dalam kabinet Dwikora berisikan dari banyak perwira tinggi
Angkatan Darat.
Namun, pada Orde Baru terjadi perubahan dimana fungsi ABRI dalam
tingkat sipil menjadi lebih kuat lagi. Partai Golongan Karya yang
merupakan mesin politik utama dari pemerintah Orde Baru berisikan
banyak anggota militer.
ABRI yang ada juga memiliki kegiatan sipil yang terdiri dari ABRI Masuk
Desa, dan juga menduduki jabatan sipil serta militer disaat yang
bersamaan. Selain itu, banyak anggota ABRI yang menjadi komisaris
berbagai perusahaan besar di Indonesia, yang menjadi salah satu tanda
adanya KKN di dalam pemerintahan Orde Baru.
Dwi Fungsi ABRI maksudnya adalah bahwa ABRI memiliki dua fungsi,
yaitu:
Melalui fungsi atau peran ganda ini, ABRI diizinkan untuk memegang
jabatan dalam pemerintahan, termasuk walikota, pemerintah provinsi, duta
besar, dan jabatan lainnya. Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Orde
Baru, Dwi Fungsi ABRI mulai dihapuskan.
Ciri yang kedua dari pemerintahan pada Orde Baru adalah terbatasnya
pilihan politik. Hal ini dapat dilihat melalui pemilu pada tahun 1971 yang
diikuti oleh setidaknya sembilan partai politik serta satu golongan karya,
dan bandingkan dengan pemilu pada tahun 1977 yang hanya diikuti oleh
dua partai politik yaitu PDI dan PPP serta satu golongan karya.
Hal yang terjadi ini dilakukan untuk membatasi adanya ideologi baru yang
berkembang. Hal ini dikarenakan, pemerintah mengira bahwa kekacauan
yang terjadi di Orde Lama disebabkan banyaknya ideologi baru yang
berkembang. Penyederhanaan tersebut diharapkan dapat menciptakan
kestabilan dalam politik pemerintah.
4
Ciri yang ketiga dari pemerintahan pada Orde Baru adalah pembangunan
yang masif, hal ini dikarenakan pemerintah pada masa ini memfokuskan
dan menjadikan pembangunan infrastruktur fisik maupun non-fisik sebagai
prioritas tertingginya.
Hal yang dilakukan ini merupakan sebuah respon dari adanya kekacauan
ekonomi pada tahun 1965. Pemerintah Indonesia membuka keran modal
asing serta dalam negeri sebagai usahanya untuk membuka pintu usaha di
Indonesia. Diharapkan dengan adanya hal tersebut pembangunan yang ada
dapat berlangsung dengan lancar serta perekonomian kembali normal.
4. Pemerintahan Sentralistik
Ciri yang keempat dari pemerintahan pada Orde Baru adalah pemerintahan
yang sentralistik yang pada dasarnya sudah berjalan sejak awal
kemerdekaan Indonesia terjadi. Hal ini terjadi karena sistem kenegaraan
yang masih belum rekat dan setara di berbagai daerah.
Ekonomi Indonesia pada sejarah Orde Baru membaik dalam waktu singkat.
Hal ini terjadi karena bantuan aliran modal yang dibuka lebar melalui
5
konsorsium IGGI. Rezim Orde Baru dapat membuat kestabilan ekonomi
bahkan sebelum tahun 1970. Pembangunan ekonomi nasional Orde Baru
dilakukan melalui Repelita. Program Repelita ini didasarkan atas
pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional.
6
ekonomi pun berjalan dengan baik dan hasilnya dapat terlihat dengan
nyata.
Dua hal ini menjadi faktor pendorong keberhasilan pemerintah Orde Baru
dalam melaksanakan perbaikan kesejahteraan rakyat. Keberhasilan tersebut
dapat dilihat dari:
1. Transmigrasi
7
merupakan program pemerintah yang dirancang untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk. Pengendalian penduduk dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas rakyat Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya.
pada tahun 1967 pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 2,6% dan
pada tahun 1996 telah menurun drastis menjadi 1,6%.
Pendidikan
Kebudayaan
Pada masa Orde baru, usaha peningkatan dan pengembangan seni dan
budaya diarahkan kepada upaya memperkuat kepribadian, kebanggaan, dan
kesatuan nasional. Oleh karena itu, dilakukan pembinaan dan
pengembangan seni secara luas melalui sekolah seni, kursus seni,
organisasi seni dan wadah-wadah kegiatan seni lainnya.
9
Selain itu, dilakukan pula upaya-upaya penyelamatan, pemeliharaan, dan
penelitian warisan sejarah budaya nasional. Upaya tersebut diwujudkan
dengan menginventarisasi peninggalan purbakala yang meliputi 1165 situs
purbakala dan rehabilitasi serta perluasan museum-museum.
11