MASYARAKAT
▪A. PENGERTIAN
KONFLIK SOSIAL
PETA KONSEP
Pengertian konflik sosial secara
umum dan menurut para tokoh
KONFLIK SOSIAL
Pengertian konflik secara dasar yaitu berasal dari kata cofigere berasal dari bahasa latin
yang artinya saling memukul.
Konflik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002) diartikan sebagai percekcokan,
perselisihan, dan pertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya..
Jadi dapat disimpulkan pengertian konflik yaitu proses sosial yang bersifat Disosiatif
perorangan atau kelompok yang berupa pertentangan atau perselisiahan,misalnya
perbedaan pendapat,perbedaan paham atau kepentingan
Sebab-sebab terjadinya konflik secara umum :
a.Pebedaan individu dengan individu yaitu konflik yang terjadi antara dua orang
atau lebih yang mempunyai perbedaan untuk menentukan dan memilih
Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat.
Hal ini mengingat bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa,
karena tidak pernah ada kesamaan yang baku antara yang satu dengan yang
lain.contoh : Si A berkelahi dengan si B karena memperebutkan tempat
ternyaman di kelas
b.Perbedaan kebudayaan yaitu Perbedaan kebudayaan mempengaruhi pola pemikiran dan
tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan
dalam tataran individual, kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap
individu dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkungan
kelompok masyarakat yang samapun tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan
kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidak sama suatu
bangsa contoh : perang antara suku Madura dan Dayak di Sanggauledo-Kalimantan.
C.Perbedaan Kepentingan
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena
setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau
mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain.
Misalnya kebijakan mengirimkan pemenang Putri Indonesia untuk mengikuti kontes ‘Ratu
Sejagat’ atau ‘Miss Universe’. Dalam hal ini pemerintah menyetujui pengiriman tersebut,
karena dipandang sebagai kepentingan untuk promosi kepariwisataan dan kebudayaan. Di
sisi lain kaum agamis menolak pengiriman itu karena dipandang bertentangan dengan norma
atau adat ketimuran (bangsa Indonesia). Bangsa Indonesia yang selama ini dianggap sebagai
suatu bangsa yang menjunjung tinggi budaya timur yang santu.
d. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di dalam Masyarakat
Perubahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian
mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang terjadi secara
cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-prosessosial di dalam masyarakat,
bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap
mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada. Contoh : kenaikan BBM,
termasuk perubahan yang begitu cepat. Masyarakat banyak yang kurang siap dan kemudian
menimbulkan aksi penolakan terhadap perubahan tersebut.
e. Persaingan Ras,etnis,dan budaya
Persaingan ras sebenarnya juga merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Perbedaan ras
baik perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, maupun corak rambut hanya merupakan suatu
perlambang kesadaran dan sikap atau perbedaan-perbedaan dalam kebudayaan. Persaingan
dalam batas-batas tertentu memiliki fungsi Persaingan dalam segala bentuknya akan
menghasilkan hal-hal yang bersifat positif maupun negatif. Hal-hal positif yang dihasilkan
dengan adanya persaingan, antara lain makin kuatnya solidaritas kelompok, dicapainya
kemajuan, dan terbentuknya kepribadian seseorang. Misalnya terjadi antara kebudayaan
pendatang dengan kebudayaan penduduk asli. Bangsa pendatang akan berusaha agar
kebudayaannya dipakai di wilayah di mana ia datang. Begitu pula sebaliknya, penduduk asli
akan berusaha agar bangsa pendatang menggunakan kebudayaannya dalam kehidupan.
Faktor penyebab timbulnya konflik di indonesia :
a. Ada dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain
b. Persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup antara kelompok yang
berbeda suku bangsa
c. Terdapat potensial konflik yang terpendam di mana telah bermusuhan secara adat