DI SUSUN OLEH :
ELISAH (3102211003)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
5. Konflik Ras
Konflik ras / etnis adalah proses dasar dalam kehidupan sosial dan dapat bersifat
merusak dan kohesif. Dalam beberapa situasi, ini dapat merusak bagi beberapa kelompok
dan bertindak sebagai kekuatan kohesif bagi yang lain. Kelompok ras dan etnis dapat
menjadi sumber dan hasil dari dua wajah konflik sosial, bertindak sebagai penanda batas
antara kelompok yang melihat diri mereka berbeda dalam kepentingan dan nilai mereka
dari kelompok lain.
Contoh konflik ras adalah ras kulit putih dan kulit berwarna yang masih banyak menjadi
pemantik berbagai konflik masa kini.
6. Konflik Keluarga
Konflik ini terjadi di dalam internal keluarga yang disebabkan karena beberapa faktor
seperti kecemburuan, maupun faktor ekonomi. Contohnya saja beberapa anggota keluarga
memperebutkan harta waris yang merasa bahwa bagian yang didapat tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan. Akibatnya konflik dalam keluarga tidak dapat dihindari.
2. Teori Untuk Memahami Konflik Sosial
A. Teori – Teori Konflik Sosial
Teori – teori utama mengenai sebab – sebab konflik dan sasarannya antara lain :
1.Teori Hubungan Masyarakat
Menanganggap bahwa konflik di sebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, tidak
percayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
2. Teori Kebutuhan Manusia
Menganggap bahwa konflik yang berakar di sebabkan oleh kebutuhan dasar manusia
(fisik, mental, dan sosial). Yang tidak dipenuhi atau dihalangi. Hal yang menjadi inti
pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.
3. Teori Negosiasi Prinsip
Mengaggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan
perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
4. Teori Identitas
Berasumsi bahwa konflik di sebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering
berakar pada hilangnya sesuatu atau prnderitaan masalau yang tidak di selesaikan.
5. Teori Kesalahan Antar Budaya
Berasumsi bahwa konflik di sebabkan oleh keetidak cocokan dalam cara-cara
komunikasi di anatara berbagai budaya yang berbeda.
6. Teori Transformasi Konflik
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang
muncul sebagai masalah sosial, budaya, dan ekonomi.
Semua orang yang hidup berdampingan di lingkungan masyarakat, sudah pasti tidak
menginginkan adanya konflik. Namun, tidak semudah yang kita bayangkan bahkan
kehidupan ini tidak akan pernah terjadi konflik antar individu, kelompok, dan masyarakat
lebih luasnya. Konflik terjadi karena ada sumber pemicu atau motif yang diinginkan dari
terjadinya pertentangan tersebut. Pada umunya memang, konflik terjadi karena ada
pemicu atau faktor penyebab, seperti perbedaan kebutuhan, nilai, norma, tujuan.
Perebutan sumber daya alam yang langka, adanya kekuatan, pengaruh, uang, popularitas,
wilayah, ruang, waktu, posisi serta persaingan