Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Konflik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai


percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok)
yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau
membuatnya tak berdaya.

Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.

Pengertian Konflik menurut Ahli :


Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman dan /atau kekerasan.

Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi
karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.

Faktor-faktor Penyebab Konflik


Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
perbedaan antarindividu,
perbedaan kebudayaan ,
perbedaan kepentingan dan
perubahan sosial.

Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang
berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin
belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung.
Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik.

Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua
masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik
oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang
berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat
konflik.

Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula.
Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.

Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat
mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya
konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu
dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny,
sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya.
Maka akan timbulah konflik diantara mereka.

Bentuk-bentuk Konflik

Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :


Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem
atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan
persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak
tertentu untuk meredakan ketegangan.

Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi


kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :

Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri
Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan
kelompok lain.

Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :


Konflik atau pertentangan pribadi
Konflik atau pertentangan rasial
Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial
Konflik atau pertentangan politik
Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional

Berdasarkan Sifatnya :
Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak
senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada
titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul
karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi
suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan
pendapat menuju sebuah perbaikan.

Berdasrkan posisi pelaku yang berkonflik


Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang
bersifat hirarkis
Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki
kedudukan relatif sama.
Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan
aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan
ekstrim, contoh konflik poso

Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik


Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik
antara Israel dengan Palestina

Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok
yang terlibat konflik

Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat:


Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan
kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi
dua,yaitu :
1.
Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan
negara.
2.

Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama

Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan
kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari
pihak yang berkonflik.
Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak
yang berkonflik.
Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang
atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI

Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
Konflik dengan orangtua
Konflik dengan anak-anak sendiri
Konflik dengan keluarga
Konflik dengan orang lain
Konflik dengan suami atau istri
Konflik disekolah
Konflik dalam pemilihan pekerjaan

Konflik agama
Konflik pribadi

Dampak Sebuah Konflik

Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif
dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih
belum tuntas di telaah.
Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai,
serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan
kebutuhan individu atau kelompok.
Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang
mengalami konflik dengan kelompok lain.
Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan
kelompok.
Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan
menciptakan norma baru.
Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik
berada dalam kekuatan yang seimbang.

Segi negatif dari konflik :


Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
Berubahnya kepribadian para individu.
Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.

Konflik Dan Kekerasan

Dalam KBBI kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok


yang menyebabakan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan
kerusakan fisik atau barang orang lain.

Secara sosiologis kekerasan umumnya teradi saat individu atau kelompok yang
berinteraksi mengabaikan norma-norma dan nilai sosial dalam mencapai tujuan
masing-masing.Akibatnya terjadilah konflik yang bermuara kekerasan.

Teori teori tentang Kekerasan :

Menurut Thomas santoso, terdapat 3 teori tentang kekerasan, yaitu :


Teori Kekerasan sebagai tindakan aktor(individu) atau kelompok
Manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan
genetik atau fisiologis

Teori Kekerasan Struktural

Kekerasan bukan berasal dari orang tertentu melainkan terbentuk dalam


suatu sistem sosial. Para ahli memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh
aktor atau kelompok semata melainkan dipengaruhi oleh suatu struktur.

Teori Kekerasan sebagai kaitan antara aktor dan struktural

Konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat


endemik bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada 4 jenis kekerasan yang
diidentifikasikan, yaitu :
a.

kekerasan terbuka (yang dapat dilihat)

b.

kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi, berupa ancaman)

c.
kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu,
penjambretan)

d.

kekerasan defensif (kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri)

Salah satu bentuk kekerasan kolektif yang akhir-akhir initerjadi adalah :


terorisme.

Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan

Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu
konsoliasi, mediasi dan arbitasi.

Konsoliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan
pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.

Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak
ketiga sebagai mediator.

Arbitasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa
menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan
tertentu untuk menyelesaikan konflik.

Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan

INTEGRASI SOSIAL

Pengertian Integrasi Sosial

Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga


menjadi kesatuan yang utuh dan bulat

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda


dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda
tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan
lain sebagainya.

Pengertian integrasi sosial menurut ahli :


Menurut Baton : integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada
perbedaan pada ras tersebut

Syarat terjadinya Integrasi


Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial
adalah :
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai
nilai dan norma
Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten

Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi


Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya tinggi integrasi
sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya jika Homogenitas kelompok rendah
maka integrasi sulit tercapai.
Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat
lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.

Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi
maka semakin mempengaruhi proses integrasi
Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat
integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

Bentuk-bentuk integrasi sosial


Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang
berlaku dimasyarakat, contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh
semboyan Bhineka Tunggal Ika
Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsifungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai
suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku
bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki
penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.

Proses Integrasi

Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling


mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan
sifat asli.

Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing
(baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa
meninggalkan sifat aslinya.

Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial


Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda
Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.

Adanya perkawinan campur (amalgamasi)


Adanya musuh bersama dari luar.

DAFTAR PUSTAKA
(Buku sumber)

Maryati, Kun,dkk, Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga


Tim Sosiologi, Sosiologi 2. Jakarta : Yudistira

http://sosiologi-sosiologixavega.blogspot.co.id/2010/10/konflik-dan-integrasisosial.html

Anda mungkin juga menyukai