Materi:
Konflik fungsional merupakan konflik yang mendukung tercapainya tujuan organisasi dan
bersifat konstruktif. Contohnya, persaingan antara organisasi pramuka dan OSIS di sebuah
sekolah yang lantas mendorong masing-masing kelompok berlomba dalam meraih prestasi.
konflik disfungsional adalah konflik yang menghambat tercapainya tujuan suatu organisasi dan
bersifat destruktif (merusak). Contohnya adalah konflik perebutan posisi ketua satu organisasi
yang berujung pada perpecahan pengurus, bahkan mungkin sampai memicu bentrok kekerasan.
4. Teori konflik Karl marx (struktur sosial/tingkat nya beda, buruh dan proletar), lewis coser
Karl Marx, teori ini dipicu dalam hubungan pertentangan antar kelas borjuis yang melawan
kelas proletariat dalam merebut hak-hak ekonomi
Lewis coser, Konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntunan atas status,
kekuasaan, dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan, mencederai,
atau melenyapkan lawan.
6. Sifat konflik terbuka dan tertutup, (Apa yg dimaksud terbuka dan tertutup)
Konflik terbuka/ manifest merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak. Contohnya:
perebutan lahan parkir oleh beberapa pemuda.
Konflik tertutup/ laten merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau
kelompok yang terlibat konflik. Contohnya: ketidakpuasan kelompok masyarakat minoritas
terhadap hasil pemilihan kepala desa.
Dampak positif
Dampak Negatif
Materi:
Konflik kerapkali berujung pada tindakan kekerasan yang menimbulkan perpecahan atau disintegrasi.
Konflik bisa memicu dendam berkepanjangan antara kedua belah pihak. Apabila rasa dendam tersebut
tidak dapat dihilangkan maka akan timbul perpecahan (disintegrasi) yang akan memecah belah
persatuan dan kesatuan kelompok sosial hingga menimbulkan disintegrasi bangsa.
Berdasarkan penjelasan tersebut, kekerasan dalam konflik dapat menyebabkan disintegrasi bangsa
sebab adanya rasa dendam yang berkepanjangan tidak kunjung reda antara pihak-pihak yang berkonflik.
terdapat sikap yang saling menghargai dan toleransi satu sama lain.
1. Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk
mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam
masyarakat. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang
bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi)
2. Akulturasi
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu
akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri. Namun umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
3. Proses Akomodasi
1. Integrasi Normatif
Integrasi normative dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan
masyarakat.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi
dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah
masyarakat.
3. Integrasi koersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa
menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Bentuk akomodasi: