DISUSUN OLEH :
SMP N 20 PURWOREJO
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
Pengertian konflik yang paling sederhana ditinjau dari segi asal kata, yaitu berasal dari
kata configere yang berarti saling memukul. Berikut ini definisi konflik menurut para
sosiolog.
Soerjono Seokanto
Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial ketika orang
perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman.
Konflik adalah perjuangan memperoleh hal-hal yang langka seperti harta, status dan
otoritas.
Ralf Dahrendorf
Lewis A. Coser
Konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan,
dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan mencederai, atau
melenyapkan lawan.
Secara sosiologis dapat diartkan bahwa konflik adalah suatu proses sosial diantara dua
orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lawan
dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Jenis-Jenis Konflik
Konflik yang terjadi di masyarakat terdiri dari beberapa jenis, bergantung faktor yang
menyebabkan, wujud, ruang lingkup, dan sifat-sifatnya yaitu sebagai berikut.
1. Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara orang perorang karena masalah
pribadi. Konflik pribadi dapat terjadi karena perbedaan pendirian dan keyakinan, serta
perbedaan kebudayaan. Konflik pribadi tidak jarang terjadi antara dua orang sejak
mulai berkenalan karena sudah saling tidak menyukai. Akan tetapi, yang sering terjadi
adalah konflik antara dua pribadi yang sudah saling mengenal dan terjadi konflik
karena perbedaan yang tidak bisa disatukan di antara pribadi-pribadi tersebut.
1
2. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan dan
kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial juga makin dipicu dengan
kenyataan bahwa salah satu ras merupakan golongan minoritas. Konflik rasial pernah
terjadi di Amerika Serikat dan Afrika Selatan, yaitu antara orang-orang kulit dengan kulit
hitam.
3. Konflik Politik
5. Konflik Internasional
Konflik internasional biasanya berawal dari adanya pertentangan antara dua negara
karena kepentingan yang berbeda. Pertentangan ini akan berkembang menjadi konflik
internasional apabila negara-negara lain terlibat atau melibatkan diri.
Konflik vertikal yaitu pertentangan antara individu atau kelompok masyarakat dan para
pemimpin masyarakat. Contoh konflik antara warga suatu desa dengan pemimpin di
desa tersebut (Kepala Desa).
Konflik terbuka yaitu perbedaan kepentingan antara dua individu atau kelompok
masyarakat yang dapat disaksikan secara langsung dan saling berhadapan dalam
bentuk sikap atau tindakan-tindakan fisik.
Konflik tertutup yaitu perbedaan kepentingan yang terwujud dalam perbuatan yang
menimbulkan sabotase, keresahan dan sebagainya.
2
8. Konflik Destruktif Dan Konflik Konstruktif
Dari berbagai bentuk konflik yang ada dalam masyarakat, unsur perasaan memegang
peranan penting dalam mempertajam perbedaan yang ada sehingga setiap pihak
berusaha saling mengalahkan. Konflik yang terjadi dalam berbagai bentuk bisa
berubah menjadi kekerasan apabila konflik sudah mencapai taraf menciderai,
menyebabkan hilangnya nyawa, dan menimbulkan kerusakan fisik atau barang orang
lain.
3
Dampak Terjadinya Konflik
Konflik yang terjadi dapat mengakibatkan dampak positif dan negatif. Konflik akan
memberikan dampak positif sepanjang konflik tidak berlawanan dengan pola-pola
hubungan sosial di dalam struktur tertentu. Akan tetapi, apabila konflik berlawanan
dengan pola-pola hubungan hubungan sosial di dalam struktur sosial tertentu, konflik-
konflik tersebut bersifat negatif.
Gejala-gejala sosial yang timbul akibat konflik, antara lain sebagai berikut.
4
Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam
kehidupan bermasyarakat. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme
struktural, sistem sosial senantiasa terintegrasi atas dua landasan berikut:
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi
sosial adalah:
Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif
untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi
masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing
berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Suatu asimilasi akan
mudah terjadi apabila didorong oleh faktor-faktor sebagai berikut.
5
Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing
dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki jenis dan bentuk konfliknya sendiri-
sendiri. Setiap individu atau kelompok dalam masyarakat juga memiliki gaya tersendiri
dalam menghadapi dan menyelesaikan konflik tersebut.
Contoh 1: Ujang merupakan seorang anak yang berasal dari desa di Sukabumi. Untuk
mengadu nasibnya, si Ujang pergi ke Jakarta mencari pekerjaan agar dapat membantu
kehidupan keluarganya di kampung. Pertama kali si Ujang menginjakkan kakinya di
kota metropolitan, ia dihadapkan pada sekelompok preman yang sedang mabuk-
mabukan. Keluguan dan kepolosan si Ujang menjadi sasaran sekelompok preman
tersebut. si Ujang yang penyabar berusaha mengalah untuk menghindari preman-
preman itu karena ia merasa tidak berdaya untuk menantang mereka dan lebih baik
menarik diri dari situasi tersebut daripada menghadapinya.
Contoh 2: Menjelang HUT Kemerdekaan RI, para remaja yang tergabung dalam
kelompok Karang Taruna Desa Mardika mengadakan rapat tentang kegiatan yang
akan diselenggarakan pada HUT tersebut. Budi sebagai ketua karang taruna sudah
memiliki program tersendiri dengan mengadakan kegiatan parade band. Hal tersebut
ditujukan untuk dapat mewadahi kreativitas para pemuda dalam bermain musik yang
selama ini sedang menjadi trend di desanya. Akan tetapi, gagasan Budi tersebut
mendapatkan tentangan dari para anggotanya karena acara tersebut membutuhkan
biaya sangat besar. Budi dan para anggota karang taruna berusaha mencari jalan
keluar dari perbedaan pendapat tersebut agar kegiatan dapat terlaksana tanpa
mengeluarkan biaya yang besar.
6
Kesimpulan
Konflik tidak selamanya berakibat negatif bagi masyarakat. Jika bisa dikelola
dengan baik, konflik justru bisa menghasilkan hal-hal yang positif. Misalnya, sebagai
pemicu perubahan dalam masyarakat, memperbarui kualitas keputusan, menciptakan
inovasi dan kreativitas, sebagai sarana evaluasi, dan lain sebagainya. Namun
demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa jika konflik tidak dikelola dengan baik
dan benar, maka akan menimbulkan dampak negatif dan merugikan bagi masyarakat.
Sebagai sebuah catatan bahwa dalam upaya menyelesaikan konflik haruslah dipahami
betul kompleksitas serta kerumitan konflik yang dihadapi. Semua harus sadar bahwa
setiap konflik memiliki kompleksitas masing-masing sehingga tidak bisa begitu saja
mengaplikasikan sebuah teori untuk menyelesaikannya. Semua juga harus ingat
bahwa selain teori-teori resolusi konflik yang ada, sebenarnya masyarakat juga
memiliki budaya sendiri dalam menyelesaikan masalahnya. Namun demikian,
penyelesaian konflik sering melupakan adat dan budaya lokal tersebut. Untuk itulah
penting untuk menggali kembali kekayaan budaya sendiri.