Anda di halaman 1dari 12

Mencuat Kritik Kala Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup

Indonesia tak mengibarkan bendera Merah Putih saat raih juara Piala Thomas. Kritik pun
mencuat ke Kemenpora.

Indonesia memastikan diri juara Piala Thomas 2020usai mengalahkan China 3-0 di Ceres Arena,
Aarhus, Minggu (17/10) malam WIB. Tiga poin itu dipersembahkan oleh Anthony Sinisuka
Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie.

Ini jadi gelar Piala Thomas pertama buat Indonesia sejak 2002. Kala itu, tim bulutangkis putra
Indonesia menang 3-2 atas Malaysia di Guangzhou, China.
Baca juga:
Ikut Emosi Tak Ada Merah Putih di Perayaan Thomas Cup? Ini Saran Pakar

Ironisnya, Indonesia justru tak bisa mengibarkan bendera kebanggaan Merah Putih setelah
mengakhiri puasa gelar selama 19 tahun. Indonesia dijatuhi sanksi oleh Badan Antidoping Dunia
(WADA) karena tidak patuh dalam menerapkan program pengujian yang efektif.

Indonesia juga tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan regional hingga dunia selama
penangguhan. Namun Indonesia masih diperbolehkan ikut pertandingan-pertandingan di
kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, tapi tak boleh membawa nama dan mengibarkan
bendera negara selain di ajang Olimpiade.

Alhasil, setelah Jonatan Christie memastikan kemenangan, Indonesia naik podium pertama
dengan iringan bendera PB PBSI.

Kritik pun datang dari DPR. Komisi X DPR mempertanyakan gerak cepat Kementerian Pemuda
dan Olahraga (Kemenpora) dalam merespons ancaman sanksi dari Badan Antidoping Dunia
(WADA).

"Prestasi tim Thomas Cup 2020 tentu sangat luar biasa. Keberhasilan mereka membawa pulang
Piala Thomas ke Tanah Air setelah 19 tahun lalu patut diapresiasi. Sayangnya janji Kemenpora
dalam merespons ancaman sanksi WADA ternyata tak terbukti di lapangan. Akibatnya, Merah
Putih tak berkibar dalam peristiwa bersejarah itu," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda,
Senin (18/10/2021).

Huda mengatakan, dalam pernyataan Menpora Zainudin Amali, Jumat (8/10), Indonesia akan
bergerak cepat memberikan klarifikasi kepada WADA agar terhindar dari sanksi. Kemenpora
bersama Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) akan memberikan keterangan jika tidak
terpenuhinya TDP atlet Indonesia di 2020 karena adanya pandemi COVID-19.

"Saat itu Pak Menpora menyatakan jika WADA bersedia menunggu sampel uji doping di PON
Papua untuk memenuhi batas minimal TDP atlet Indonesia. Ternyata Indonesia resmi disanksi
sehingga Merah Putih tidak berkibar meskipun Hendra Setiawan dkk berhasil mengembalikan
Piala Thomas ke Tanah Air," katanya
Denmark Sebenarnya Impikan Final Lawan Indonesia di Piala
Thomas

Denmark harus mengakui keunggulan Indonesia di semifinal Piala Thomas 2020. Denmark
sebenarnya berharap bisa menghadapi Indonesia di babak final.

Denmark dan Indonesia bertemu di semifinal Piala Thomas 2020. Dalam pertandingan di Ceres
Arena, Aarhus, Sabtu (16/10/2021), Denmark yang bertindak sebagai tuan rumah kalah 1-3 dari
Indonesia.

Viktor Axelsen sempat membawa Denmark unggul usai mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting
di partai pertama. Namun, mereka harus mengakui keunggulan Indonesia yang merebut
kemenangan di tiga pertandingan berikutnya.

Tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, mengakui Indonesia memang pantas menang
atas timnya. Bagaimanapun dia sebenarnya menyimpan harapan untuk menghadapi Indonesia di
partai puncak.

"Final impian yang kami harapkan tidak terjadi karena kami ada di bagian yang sama dengan
Indonesia di undian. Setidaknya buat saya itu adalah final impian, saya ingin menghadapi
mereka di final," ujar Vittinghus dalam podcast di saluran Youtube Anders Antonsen.
Video Player is loading.
VDO.AI

"Kami menghadapi mereka di semifinal, kalah dalam pertarungan ketat. Tapi di sepanjang pekan
mereka membuktikan sebagai tim yang lebih baik dan mereka juga layak menang atas kami,"
kata tunggal putra peringkat 20 dunia itu.
Indonesia players show their gold medals and hold up the trophy after winning in the Thomas
Cup men's team badminton tournament in Aarhus, Denmark, Sunday Oct. 17, 2021. (Claus
Fisker/Ritzau Scanpix via AP)Indonesia juara Piala Thomas 2020 (Foto: AP/Claus Fisker)

Indonesia pada akhirnya keluar sebagai juara Piala Thomas 2020 usai mengalahkan China
dengan skor 3-0 di babak final. Anders Antonsen mengakui bahwa Indonesia memang layak jadi
juara.

"Selamat untuk Indonesia. Sangat layak. Tim yang luar biasa," ujar Antonsen yang merupakan
tunggal putra peringkat tiga dunia itu.

"Saya melihat mereka sebagai favorit di turnamen ini. Dua ganda putra yang hebat. Dan tentu
tunggal putranya sangat kuat, ada Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan (Shesar Hiren)
Rhustavito," kata Antonsen.
Jojo Ungkap Rahasia Indonesia Juara Piala Thomas

Indonesia sukses juara Piala Thomas mengalahkan China di laga final. Jonatan Christie ungkap
satu rahasia kemenangan tim Merah Putih!

Final Piala Thomas 2020 Indonesia vs China berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark
pada Minggu (17/10) malam WIB. Indonesia menutup dengan kemenangan meyakinkan 3-0.

Anthony Ginting, Fajar/Rian, dan Jonatan Christie mampu menumbangkan lawan-lawannya.


Setelah terakhir kali juara di tahun 2002, kini Indonesia kembali membawa pulang Piala
Thomas!

Jonatan Christie menjadi salah satu pemain Indonesia yang tenaganya terkuras di pagelaran Piala
Thomas. Jojo, begitu panggilan akrabnya, total memainkan pertandingan dengan waktu 376
menit.

Dalam situs resmi BWF, Jojo paling terkuras staminanya di fase gugur. Jojo bermain 75 menit
kontra Ng Tze Yong, lalu 100 menit menghadapi Anders Antonsen, dan melawan Li Shi Feng
dengan waktu 80 menit.
Jonatan Christie of Indonesia reacts after winning against Denmark's Anders Antonsen during
the Thomas Cup men's team semifinal badminton match in Aarhus, Denmark, Saturday, Oct. 16,
2021. (Claus Fisker/Ritzau Scanpix via AP)Jonatan Christie tampil di Piala Thomas dengan
ketahanan fisik yang oke! (AP/Claus Fisker)

Jonatan Christie mengungkapkan, para pelatih tim bulutangkis Indonesia memang menekankan
soal stamina untuk bertarung di Piala Thomas. Latihan keras, jadi makanan utama para pemain!

"Sebelum kami berangkat ke Piala Sudirman dan Piala Thomas, kami tahu jadwalnya, kami tahu
kami memiliki pertandingan back-to-back. Pelatih mendorong saya dan yang lainnya untuk
berlatih lebih keras, terutama untuk meningkatkan kemampuan fisik kami," ungkap Jojo.
Baca juga:
Antonsen Masih Penasaran, Tantang Jonatan Tanding 105 Menit

Oleh sebab itu, Jonatan Christie pun menempa fisik dan staminanya. Terbukti, dirinya mampu
tampil maksimal menghadapi lawan-lawannya.

"Kemenangan atas Antonsen memberi saya banyak kepercayaan diri karena ketika di final
(melawan Li Shi Feng), saya berkata ke diri sendiri ayo bermain 100 menit lagi, atau mungkin
120 menit!" tutupnya.
Piala Thomas sudah, kini ajang Denmark Open jadi turnamen selanjutnya. Mampukah pasukan
Garuda membawa pulang titel lebih banyak?
Tekad Praveen/Melati Ulangi Kesuksesan Denmark Open 2 Tahun Lalu!

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses melangkah ke babak 16 besar Denmark Open
2021. Tiket ini sekaligus meningkatkan motivasi mereka mengulang kesuksesan dua tahun lalu.

Bertanding di Odense Arena, Rabu (20/10/2021), Praveen/Melati meraih kemenangan


pertamanya melawan wakil tuan rumah, Mikkel Mikkelsen/Rikke Soby.

Olimpian itu menutup laga 32 besar dengan kemenangan 21-15, 21-14 atas Mikkelsen/Soby
dalam waktu 28 menit.

Kemenangan ini wajar didapatkan mengingat keduanya belum pernah berjumpa dalam turnamen
internasional manapun. Selain itu, di atas kertas Praveen/Melati lebih diunggulkan karena
peringkatnya yang jauh di atas Mikkelsen/Soby. Praveen/Melati bertengger di ranking 4 dunia,
melawan wakil Denmark berperingkat 53 BWF.

Kemenangan ini pun menjadi bekal mereka mewujudkan target menjadi juara kembali seperti
Denmark Open 2019. Bagaimanapun, Praveen/Melati cukup lekat dengan Eropa.

Sejumlah catatan prestasi Praveen/Melati diperoleh dari turnamen-turnamen Eropa. Selain


Denmark Open, mereka juga juara di France Open 2019, dan juara All England 2020.
Baca juga:
Anthony Ginting Sakit Pinggang Sejak Final Piala Thomas 2020

Meskipun begitu, Praveen/Melati enggan jemawa. Mereka ingin menjalaninya secara bertahap.
"Step by step saja. Kami sudah pernah menang di sini dan ingin mengulangi itu tapi harus tetap
fokus," kata Praveen dalam keterangan tertulisnya.

Praveen juga menuturkan cukup beruntung karena banyak waktu untuk meningkatkan latihan.
Setelah terhenti di perempatfinal Piala Sudirman dua pekan lalu, mereka punya waktu untuk
memperbaiki kekurangan.

"Kemarin ada jeda karena kami tidak main di Piala Thomas-Uber jadi kami memanfaatkan
Susunan Pemain Final Piala Thomas Indonesia vs China, Perjuangan The
Minions Dkk Rebut Gelar Juara

Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat berjuang dalam
pergelaran Piala Thomas 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Susunan pemain final Piala
Thomas Indonesia vs China, perjuangan The Minions dkk rebut gelar juara. 

Susunan pemain final Piala Thomas Indonesia vs China, perjuangan The Minions dkk rebut


gelar juara.

Tim Piala Thomas Indonesia melaju ke babak final.

Setelah mengalahkan tim tuan rumah Denmark dengan skor menjanjikan 3-1.

Indonesia menang atas Denmark pada babak semifinal.

Pertandingan ini digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Sabtu 16 Oktober 2021 malam WIB.

Di semiifinal lainnya, China mengalahkan Jepang juga dengan skor 3-1.

Hasil inipun menciptakan final ideal Piala Thomas 2020, antara Indonesia vs China.

Menilik materi pemain Indonesia dan China, praktis Indonesia masih lebih unggul dari China.

Pada Piala Thomas kali ini, Indonesia menurunkan para pemain terbaiknya.

Adapun China menurunkan para pemain muda.


Hasil Lengkap Thomas Cup & Uber Cup 2021: Pesta Indonesia dan
China

Piala Thomas & Uber 2020 selesai digelar Minggu (17/10/2021.

Indonesia tampil sebagai juara Thomas Cup.

Sementara China tampil sebagai juara Uber Cup.

Piala Thomas & Uber 2020 (secara resmi dikenal sebagai Final Thomas Cup & Uber Cup
TotalEnergies BWF 2020 karena alasan sponsor) adalah Piala Thomas edisi ke-31 dan Piala
Uber edisi ke-28.

Kejuaraan bulutangkis internasional dua tahunan yang diikuti oleh putra dan tim nasional wanita
dari asosiasi anggota Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Turnamen ini dimainkan di Ceres Arena di Aarhus, Denmark.

Ini pertama kalinya Denmark menjadi tuan rumah turnamen Piala Thomas dan Piala Uber dan
pertama kali digelar di Eropa sejak Inggris 1982.

Sedianya kejuaraan ini digelar pada 15–23 Agustus 2020, namun pada 29 April 2020 diundur
menjadi tanggal 3-11 Oktober sebagai gantinya karena pandemi COVID-19.

Tanggal 15 September 2020 ditunda lagi dan pada tanggal 21 Desember 2020 diumumkan
diundur menjadi 9–17 Oktober 2021.

China adalah tim juara bertahan putra, dan Jepang adalah tim juara bertahan putri.
Perjuangan Heroik Tim Putra Indonesia Bawa Pulang Thomas Cup
ke Tanah Air, Akhiri Paceklik 19 Tahun
Penantian 19 tahun Indonesia berakhir sudah. Tim badminton putra membawa pulang Thomas
Cup usai menaklukkan juara bertahan China 3-0 di final.

Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie
memastikan kemenangan Indonesia pada duel di Ceres Arena, Minggu (17/10/2021).

Masuk final untuk kali pertama sejak 2016, Indonesia pun mengakhiri paceklik panjang setelah
terakhir kali berjaya pada 2002. Hasil tersebut sekaligus mempertegas dominasi Indonesia.

Tim bulu tangkis putra Tanah Air meninggalkan China yang berusaha mendekat. Indonesia kini
mengoleksi 14 titel, unggul empat nilai dari Negeri Tirai Bambu.

Simak perjalanan Indonesia di Piala Thomas 2020 pada halaman berikut:

Perjuangan di Aarhus

Ekspresi atlet bulutangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto usai
mengalahkan wakil China dalam final Piala Thomas 2020 yang berlangsung di Denmark, Minggu
(17/10/2021). (AP/Ritzau Scanpix/Claus Fisker)

Grup

vs Aljazair: 5-0

vs Thailand: 3-2

vs Chinese Taipei: 3-2

8 Besar

vs Malaysia: 3-0

4 Besar
vs Denmark: 3-1

Final

vs China: 3-0

3 dari 3 halaman

Hasil Final

Jonatan Christie memastikan kemenangan Indonesia di final Thomas Cup. (AP via Ritzau Scanpix/Claus
Fisker)

Tunggal 1

Anthony Ginting vs Lu Guang Zu: 18-21, 21-14, 21-16

Ganda 1

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs He Ji Ting/Zhou Hao Dong: 21-12, 21-19

Tunggal 2

Jonatan Christie vs Li Shi Feng: 21-14, 18-21, 21-14

Ganda 2

Daniel Marthin/Kevin Sanjaya vs Liu Cheng/Wang Yi Lyu: Tidak dimainkan

Tunggal 3

Shesar Hiren Rhustavito vs Weng Hong Yang: Tidak dimainkan


Denmark Open: Andalan Indonesia Kelelahan, Pelapis Kurang Jam
Terbang

Indonesia tanpa gelar juara di Denmark Open 2021 setelah tak satu pun wakilnya yang
menembus final. Kelelahan disebut sebagai salah satu faktornya.

Menurut evaluasi Aryono Miranat, tim manajer Indonesia di Denmark Open 2021, sejumlah
pemain Merah Putih kelelahan sehingga tidak bisa mengembangkan permainan terbaik. Ini
berkaitan erat dengan fakta bahwa sebelum menjalani ajang tersebut, para pemain Indonesia
juga sudah menguras tenaga di Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.

"Tenaga dan stamina tidak cukup untuk kembali tampil maksimal di Denmark Terbuka yang
juga melibatkan pemain top dunia," katanya dalam rilis yang diterima detikSport.

Faktor kelelahan itu pun berimbas pula pada cedera pemain di Denmark Open 2021. "Pemain
seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie mengalami cedera yang sebenarnya didapat saat
tampil di Piala Thomas sebelumnya. Mereka ngotot dan tampil habis-habisan di Piala Thomas
karena motivasi untuk juara begitu besar, mengalahkan rasa sakitnya."

Di sisi lain, para pemain yang relatif masih segar dan belum terkuras energinya justru relatif
minim jam terbang dan pengalaman berlaga di ajang selevel Denmark Open 2021. Positifnya,
hasil kali ini paling tidak bisa menambah pengalaman mereka untuk tampil lebih baik di ajang-
ajang berikutnya kelak.

"Sedang para pemain pelapis yang baru merasakan bisa bermain di turnamen world tour level
1000, beberapa ada yang menunjukkan permainan yang baik. Hanya saja, faktor pengalaman
bertanding yang masih kurang, mereka pada poin-poin akhir sering terburu-buru dan banyak
melakukan kesalahan sendiri," sebut Aryono Miranat.

"Mereka kurang tenang. Ini memang berhubungan erat dengan jam terbang pengalaman.
Walaupun kalah, hal tersebut tetap ada sisi positifnya bagi mereka untuk bisa menambah jam
terbang dan pengalaman karena kalahnya oleh pemain-pemain top level dunia."

Ia juga mengakui adanya pemain-pemain Indonesia yang relatif kurang berkembang secara
permainan sehingga mesti mengakui keunggulan pemain lawan di Denmark Open 2021.

"Khusus pemain-pemain yang kurang bermain optimal ini, masing-masing pelatih yang akan
mengevaluasi setiap sektornya."
Ambisi Fajar/Rian Jaga Momentum Juara Piala Thomas di
Denmark Open

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sejauh ini tampil impresif hingga perempatfinal
Denmark Open 2021. Mereka ingin jaga momentum itu seperti saat menjuarai Piala Thomas.

Tampil di babak 16 besar Denmark Open 2021 di Odense Sports Park, Kamis (21/10/2021)
malam WIB, Fajar/Rian memastikan tiket 8 besar usai menundukkan pasangan India, M. R.
Arjun/Dhruv Kapila.

Ganda ranking 7 dunia itu menang dengan skor 21-15, 17-21, 21-12 atas Arjun/Kapila.
Kemenangan mereka membuktikan Fajar/Rian dalam trek yang benar meskipun usai melakoni
turnamen padat Piala Sudirman dan Piala Thomas 2020.

"Alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan. Di sini sangat terasa perbedaan bolanya.


Kalau di Sudirman dan Thomas Uber bolanya cenderung berat, di sini sangat cepat dan melintir.
Jadi memang harus cepat menyesuaikannya," kata Fajar dalam pernyataannya melalui PBSI.

"Game pertama kami coba untuk main sabar, tidak buru-buru, kontrol. Di game kedua kami
kalah start, jadi mereka bisa berkembang. Di game ketiga kami ambil lagi irama permainan
untuk langsung menekan," imbuhnya.

Di perempatfinal, Fajar/Rian akan menghadapi ganda Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Jika
menang, maka mereka memperbaiki hasil Denmark Open 2019. Pada Denmark Open 2020,
PBSI memutuskan untuk tak mengirimkan wakilnya karena pandemi COVID-19.

Saat itu, keduanya terhenti di perempatfinal usai dikalahkan ganda Jepang Takeshi
Komura/Keigo Sonoda 15-21, 19-21. Selain itu, bukan tak mungkin juga mereka bisa menjadi
juara mengingat ganda terkuat saat ini Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon,
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, hingga peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Lee
Yang/Wang Chi Lin gugur di babak-babak awal.

"Saya belum mau memikirkan peluang juara. Step by step saja. Kami harus pintar-pintar jaga
pikiran, jaga fokus dan jaga kondisi badan," Fajar mengungkapkan.

Sementara itu, Rian mengaku dalam kondisi terbaik pasca meraih juara Piala Thomas 2020
bersama Fajar dan kawan-kawan. Ia berharap bisa mempertahankan tren positif ini di ajang
BWF World Tour 1000 dan turnamen lainnya.

"Senang dan bangga jadi bagian tim Thomas Indonesia dan mencetak sejarah dengan meraih
juara. Kami ingin mempertahankan momentum itu di ajang ini dan juga ke depanya," kata Rian.
Perjalanan Indonesia Hingga Juara Thomas Cup

Indonesia dipastikan menjadi juara Thomas Cup 2020 (2021). Berikut perjalanan Indonesia
hingga juara Thomas Cup 2020. Dalam perjalanannya, Indonesia sukses menyapu bersih tiga
pertandingan fase grup, satu pertandingan perempat final, satu laga semifinal dan final Thomas
Cup dengan kemenangan.

Indonesia berhasil mengawali Thomas Cup 2020 (2021) dengan kemenangan telak 5-0 atas
Aljazair pada laga perdana Grup A pada 9 Oktober 2021. Indonesia kemudian melanjutkan tren
positif dengan sukses mengalahkan lawan terkuat di Grup A yaitu Thailand dengan skor 3-2.

Indonesia menang lewat dua ganda putra: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Gideon dan Fajar
Alfian/Muhammad Rian Ardianto, serta tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito. Pada laga
terakhir Grup A, Indonesia mampu mengalahkan Taiwan dengan skor 3-2. Kali ini Indonesia
menang lewat tiga tunggal putra: Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren
Rhustavito.

Indonesia kemudian berhasil lolos ke perempat final dengan status juara Grup A usai
mencatatkan tiga kemenangan. Di perempat final, Indonesia sukses mengalahkan Malaysia
dengan skor 3-0 pada 15 Oktober 2021.

Indonesia langsung menyapu bersih tiga partai awal melawan Malaysia dengan kemenangan
yaitu lewat Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Gideon, dan Jonatan
Christie. Selanjutnya di semifinal, Indonesia sukses mengalahkan tuan rumah Denmark dengan
skor 3-1, Sabtu (16/10). Sempat kalah di partai pertama setelah Anthony Sinisuka Ginting takluk
dari Viktor Axelsen, Indonesia mampu bangkit dan menyapu bersih tiga partai selanjutnya
dengan kemenangan.

Indonesia menang lewat ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Gideon, tunggal putra
Jonatan Christie, dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Banner Live Streaming MotoGP 2021. Selanjutnya, di final Thomas Cup Indonesia sukses
mengalahkan China dengan skor 3-0 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, pada Minggu (17/10)
malam WIB. yang mengalahkan Lu Guang Zu dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-16.

Indonesia berhasil meraih kemenangan kedua melalui ganda putra Fajar Alfian/Muhammad
Kontingen Indonesia akhirnya berhasil memastikan kemenangan 3-0 atas China
Wakil-wakil Indonesia Rontok di Denmark Open 2021

Pemain-pemain top Indonesia bertumbangan di Denmark Open 2021. Pelatih fisik PP PBSI
Iwan Hermawan mengakui para atlet kelelahan karena jadwal padat turnamen.

Memasuki tour Eropa, para pebulutangkis dunia dihadapkan agenda turnamen yang cukup padat.
Dimulai dengan Piala Sudirman, Piala Thomas, Denmark Open, hingga France Open.

Hal itu pun kini dirasakan langsung oleh atlet-atlet Indonesia. Setelah menjalani pertandingan-
pertandingan superberat di Piala Sudirman dan Piala Thomas, beberapa atlet tercatat 'kehabisan
bensin' di turnamen ketiga.
Baca juga:
Anthony Ginting Sakit Pinggang Sejak Final Piala Thomas 2020

Dari mulai Anthony Ginting yang memutuskan mundur di babak pertama Denmark Open 2021
karena cedera pinggang yang ternyata sudah dirasakan sejak final Piala Thomas akhir pekan
lalu. Setelahnya, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon secara
mengejutkan tersingkir di babak 16 besar usai dikalahkan juniornya Muhammad Shohibul
Fikri/Bagas Maulana, yang merupakan peringkat 41 dunia.

Jauh sebelum Denmark Open, performa Kevin/Marcus sudah disorot. Ganda putra nomor satu
dunia itu beberapa kali batal tampil di laga Piala Thomas lantaran kondisinya yang belum
sepenuhnya bugar. Alhasil utak-atik mesti dilakukan dengan memarkir Marcus, sehingga Kevin
dipasangkan dengan Daniel Marthin.
VDO.AI

Merespons situasi ini, Iwan menyadari bahwa recovery atletnya tidak dalam kondisi yang
semestinya. Menurut Iwan, sejauh ini pihaknya telah berupaya memberikan recovery training di
kondisi yang serba terbatas. Termasuk berkoordinasi dengan fisioterapi dan dokter gizi, psikolog
untuk memberikan recovery dengan berbagai aspek. Terlebih, waktu pemulihan juga sempit,
ditambah tidak adanya gym di hotel sehingga harus dilakukan di practice hall dengan jadwal
yang padat.

"Normalnya setelah pertandingan Sudirman Cup, Thomas dan Uber Cup harus ada periode
transisi untuk mengembalikan lagi kondisi fisik dan psikis mereka," kata Iwan kepada
detikSport, Kamis (21/10/2021).

"Kemarin dari Thomas dan Uber Cup hanya 1 hari latihan langsung bertanding. Kondisi ini juga
dialami oleh negara-negara lain pasca Thomas dan Uber, seperti China, dan lain-lain," ujar pria
yang juga menjabat sebagai Kasubid Pengembangan Sport Science PBSI itu.

"Tapi dengan adanya 2 pertandingan tim penting lalu lanjut dengan pertandingan individu yang
simultan tentunya ini pengalaman baru dan menjadi pelajaran penting buat kita untuk
menyiapkan tim lebih baik lagi. Namun, dari yang ditanyakan langsung ke atlet mereka tidak
terlalu bermasalah dengan kebugaran mereka hanya feeling bermain yang belum bisa berjalan
dengan baik," imbuhnya.

Anda mungkin juga menyukai